Pengertian Pajak Jenis-jenis Pajak

BAB III GAMBARAN DATA DAN HASIL PKLM

A. Pengertian Pajak

Menurut Prof. DR. Rachmat Sumitro, SH Mardiasmo, 2006: 1, Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara peralihan kekayaan dari kas rakyat ke sektor pemerintah berdasarkan Undang-undang dapat dipaksakan dengan tiada mendapat jasa timbal tegen prestasi yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membiayai pengeluaran umum. Sementara itu jika mengacu kepada Undang Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan pada Pasal 1 Angka 1 disebutkan arti pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesarnya-besarnya kemakmuran rakyat. Dari defenisi di atas diketahui bahwa pajak memiliki beberapa unsur yaitu: 1. Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan undang-undang serta aturan pelaksanaannya. 2. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontraprestasi individual oleh pemerintah Universitas Sumatera Utara 3. Pajak dipungut oleh Negara baik pemerintah pusat maupun daerah.. 4. Pajak diperuntukan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Menurut Undang-Undang PPh Nomor 36 Tahun 2008 yang dimaksud dengan penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar negeri, yang dapat digunakan untuk konsumsi atau menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan dengan nama dan dalam bentuk apapun. Jadi pengertian pajak penghasilan adalah suatu pungutan resmi yang ditujukan kepada masyarakat yang berpenghasilan atau atas penghasilan yang diterima dan diperolehnya dalam tahun pajak untuk kepentingan negara dan masyarakat dalam hidup berbangsa dan bernegara sebagai suatu kewajiban yang harus dilaksanakan.

B. Jenis-jenis Pajak

Menurut sifatnya pajak dapat dibedakan atas dua bagian: 1. Pajak Subjektif, adalah pajak yang memperhatikan kondisi keadaan wajib pajak untuk menetapkan pajaknya. Dalam hal ini penentuan besarnya pajak harus ada alasan-alasan objektif yang berhubungan erat dengan kemampuan membayar wajib pajak. Contoh: Pajak Penghasilan PPh. 2. Pajak Objektif, adalah pajak yang pemungutannya berdasarkan pada objeknya, baik berupa denda atau peristiwa yang menyebabkan timbulnya kewajiban membayar pajak, dimana ditemukan dahulu objeknya baru ditentukan siapa Universitas Sumatera Utara subjeknya tanpa memperhatikan keadaan diri wajib pajak. Contoh: PPN, PBB, PPn-BM. Menurut lembaga pemungutnya, pajak dibagi atas dua bagian: 1. Pajak Negara atau Pajak Pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat atau pajak yang penyelenggaraannya dilaksanakan oleh Departemen Keuangan yang digunakan untuk pembiayaan rumah tangga Negara pada umumnya. Pajak pusat merupakan salah satu sumber penerimaan negara. Contoh : PPh, PPN, dan Bea Materai. 2. Pajak Daerah adalah pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah dan hasil pungutannya digunakan untuk pembiayaan rumah tangga daerah. Pajak daerah merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintahan daerah. Contoh : Pajak Hiburan, Pajak Reklame, PKB Pajak Kendaraan Bermotor, PBB, Iuran kebersihan, Retribusi terminal, Retribusi parkir, Retribusi galian pasir. Menurut golongan, pajak dapat dibedakan atas dua bagian: 1. Pajak Langsung, adalah pajak yang pembayarannya harus ditanggung sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat dialihkan kepada pihak lain yang menjadi beban langsung wajib pajak yang bersangkutan. Contoh: PPh, PBB. 2. Pajak Tidak Langsung adalah pajak yang pembayarannya dapat dialihkan kepada pihak lain. Contoh : Pajak Penjualan, PPN, PPn-BM, Bea Materai dan Cukai. Universitas Sumatera Utara

C. Fungsi Pemungutan Pajak

Dokumen yang terkait

Dampak Pelaksanaan Sosialisasi Perpajakan Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Pada Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota)

11 125 176

Praktik Kerja Lapangan Mandiri Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

0 42 64

Tingkat Kepatuhan Pelaporan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

1 94 65

Pelaksanaan Pengawasan Penerimaan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

1 59 110

Tata Cara Pengisian Dan Pelaporan Surat Pemberitahuan Objek Pajak Bumi Dan Bangunan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

26 327 61

Tatacara Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

0 55 56

Mekanisme Perekaman Data Informasi Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

0 65 63

Pelaksanaan Pengawasan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

0 43 43

Pelaksanaan Pemeriksaan Surat Pemberitahuan (Spt) Tahunan Pada Seksi Pph Badan Di Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota

1 45 64

Proses Administrasi Penyampaian Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP) Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

0 44 40