Proses Penyusunan NJOP PBB Pokok Pertimbangan Penyusunan NJOP PBB

BAB IV ANALISA DAN EVALUASI

A. Proses Penyusunan NJOP PBB

Penentuan klasifikasi dan besarnya NJOP sebagai DPP PBB adalah wewenang Menteri Keuangan, namun dalam penetapannya dilakukan dengan mempertimbangkan usul Kepala Daerah setempat untuk Kotamadya Medan, dalam hal ini adalah Walikota Medan. Berkenaan dengan hal tersebut diatas, penyusunan NJOP PBB di wilayah Kotamadya Medan dilakukan secara terpadu melalui koordinasi antara Pemerintah Kotamadya Medan dengan Kator Wilayah I Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara dengan mekanisme sebagai berikut: 1. Tingkat Kelurahan Lurah mengkoordinir dan menghimpun data harga jual beli tanah sesuai dengan harga pasaran tanah yang berlaku dan terjadi di wilayah kelurahan. 2. Tingkat Kecamatan Berdasarkan laporan himpunan data harga jual tanah disetiap kelurahan, dilakukan evaluasi perkembangan harga tanah di Tingkat Kecamatan. 3. Tingkat Kotamadya Berdasarkan laporan himpunan data dan harga jual tanah disetiap kecamatan, dilakukan evaluasi perkembangan harga tanah di Tingkat Kotamadya. Penentuan NJOP tersebut dapat dilakukan dengan 3 cara pendekatan: 1. Pendekatan data pasar Dilakukan dengan cara membandingkan objek yang akan dinilai dengan objek lain yang nilainya sudah diketahui, dengan memperhatikan faktor letak, waktu, fasilitas dan lingkungan. 2. Pendekatan biaya Dilakukan dengan cara memperkirakan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk membuat bangunan yang dinilai dikurangi penyusutan. Perkiraan biaya dengan cara memperhitungkan biaya rata-rata per m2 setiap komponen bangunan material lainnya. Daftar Biaya Komponen Bangunan DBKB juga disebut building cost table. 3. Pendekatan pendapatan Dilakukan dengan cara menghitung memproyeksikan seluruh pendapatan dari objek pajak tersebut dikurangi dengan biaya kekosongan dan biaya operasi. Selanjutnya dikapitalisasi dengan suatu tingkat bunga pengembalian modal dan keuntungan.

B. Pokok Pertimbangan Penyusunan NJOP PBB

a. Penentuan NJOP tanah tetap mengacu pada nilai pasar wajar yang berlaku sedangkan pnentuan NJOP bangunan mengikuti harga satuan biaya komponen yang berlaku di wilayah Medan. b. Mempertimbangkan faktor politik dalam negeri yang kurang kondusif, kondisi ekonomi yang masih kritis dan transaksi jual beli tanah dan bangunan yang tidak stabil dan kmampuan bayar masyarakat. c. Menunjuk hal-hal tersebut diatas, dalam mnentukan NJOP PBB diharapkan memperhatikan hal berikut: 1. Analisa NJOP benar-benar dilaksanakan dengan memperhatikan transaksi jual beli dilapangan dan bukti pendukung lainnya. 2. Kepekaan masyarakat terhadap kenaikan harga jual NJOP. 3. Akurasi keseimbangan NJOP dengan wilayah yang berbatasan. 4. Mekanisme penyusutan dan perumusan NJOP. 5. Pengaruh besar kecilnya terhadap BPHTB.

C. Penentuan NJOP untuk Perhitungan PBB