DFT Terpusat Konsep Filter dalam Domain Frekuensi

Untuk x= 0,1,2,…M-1 dan y=0,1,2,…N-1. Jadi dengan Fu,v bisa mendapatkan fx,y kembali dengan merata-rata invers DFT. Nilai Fu,v dalam formula ini kadang disebut sebagai Fourier Koefficients dari ekspansi[3]. Pada gambar 2.9a diperlihatkan citra grayscale kemudian pada gambar 2.9b diperlihatkan spektrum transformasi fouriernya yang dipusatkan di tengah. Gambar 2.9 a Citra Grayscale bHasil Transformasi Fourier Sumber : Nilai transformasi pada origin domain frekuensi [F0,0] disebut dengan komponen dc transformasi Fourier. Jika fx,y adalah real, transformasinya secara umum kompleks. Metode prinsip analisis secara visual sebuah transformasi adalah menghitung spektrum dan menampilkannya sebagai citra. Jika Ru,v dan Iu,v merepresentasikan real dan komponen imaginary Fu,v, spektrum Fourier didefinisikan sebagai: commons.wikimedia.org ��, � = �� 2 �, � + � 2 �, � ..................................................... 2.3

2.3.2 DFT Terpusat

Perhitungan DFT 2-D sekarang mentransformasikan titik-titik ke dalam interval persegi panjang seperti ditunjukkan pada gambar 2.10. Persegi panjang dengan garis putus-putus adalah pengulangan periodik. Daerah dengan garis utuh menunjukkan nilai Fu,v yang sekarang meliputi empat back-to-back perempatan periode yang bertemu pada titik yang ditunjukkan pada gambar 2.10a. Analisis visual spektrum hanya dengan memindahkan nilai origin transformasi ke pusat dari persegi panjang frekuensi. Universitas Sumatera Utara Nilai spektrum di M2, N2 dalam gambar 2.10b adalah sama dengan nilai di 0, 0 dalam gambar 2.10a dan nilai di 0, 0 dalam gambar 2.10b sama dengan nilai di -M2, -N2 dalam gambar 2.10a. Dengan cara yang sama, nilai di M-1, N- 1 dalam gambar 2.10b adalah sama dengan nilai di M2-1, N2-1 dalam gambar 2.10a. Proses ini dinamakan dengan proses shifting[8]. Gambar 2.10 Spektrum Fourier 2D, a kiri, b kanan Sumber : Prasetyo, Eko. 2011 Berdasarkan penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan untuk mendapatkan DFT terpusat dapat dihitung dengan menggunakan formula 2.4: �� ′ , � ′ ≡ � �� − � 2 , � − � 2 �.................................................... 2.4 cara lain untuk menghitung DFT terpusat adalah dengan mengasumsikan bahwa DFT Fu,v dari fx,y telah diperoleh dengan menggunakan formula DFT, kemudian menukarkan kuadran pertama dari Fu,v dengan kuadran ketiga dan menukarkan kuadran kedua dengan kuadran keempat seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.11. Cara ini lebih efektif dari pada menggunakan formula sebelumnya karena menghemat proses komputasi yang dilakukan. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.11 Proses pemusatan DFT dapat dilakukan dengan menukarkan kuadran 1 dengan 3, dan 2 dengan 4 Sumber: Solomon,Chris. 2011

2.3.3 Konsep Filter dalam Domain Frekuensi

Penapisan filtering pada sebuah citra digital dapat dilakukan baik dalam kawasan domainspasial ruang dan frekuensi. Mirip dengan isyarat 1 dimensi 1-D, penapisan dilakukan baikdalam kawasan waktu maupun frekuensi dengan operasi konvolusi merupakanlandasandasarnya. Hal tersebut dimungkinkan karena adanya hubungan dua arah padatransformasi Fourier, yakni: ��, � ∗ ℎℎ, � ⟺ ��, ���, � ........................................................... 2.5 dan sebaliknya : ��, �ℎℎ, � ⟺ ��, � ∗ ��, � ............................................................ 2.6 yang artinya, konvolusi dalam kawasan waktu menjadi perkalian biasa dalam kawasan frekuensi dan sebaliknya perkalian biasa dalam kawasan waktu menjadi konvolusi dalam kawasan frekuensi. Sebuah citra digital bisa mengandung frekuensisehingga kita bisa mengoperasikan penapisan dalam kawasan frekuensi. Singkatnya frekuensi dalam citra mengandung arti: 1. Frekuensi tinggi menjelaskan tentang nilai intensitas piksel bertetangga yang berubahdengan cepat di dalam citra contohnya OCR yang isinya teks, teksture dan lainnya. Universitas Sumatera Utara 2. Frekuensi rendah terkait dengan perubahan yang rendah pada nilai intensitas pikselyang bertetangga, juga terkait dengan skala objek yang besar di dalam citra tersebut. Pemfilteran dalam domain spasial berisi konvolusi citra fx,y mask filter hx,y. seperti halnya teori konvolusi, juga bisa mendapatkan hasil yang sama dalam domain frekuensi dengan perkalian antara Fu,v dengan Hu,v, transformasi fourier filter. Biasanya Hu,v disebut sebagai filter transfer function. Fungsi berkebalikan antara pemfilteran dalam domain spasial dan pemfilteran dalam doman frekuensi diperlihatkan pada gambar 2.12. Gambar 2.12 Filter Transfer Function Sumber: Prasetyo, Eko .2011 Berdasarkan uraian konsep filtering domain frekusni maka untuk melakukan pemfilteran dalam domain frekuensi harus mengikuti diagram seperti pada gambar 2.13. Pre-Processing Transformasi Fourier Fungsi Filter Hu,v Invers Transformasi Fourier Pre-Processing Fu,v Hu,vFu,v fx,y Citra Input gx,y Citra ter-enhance Gambar 2.13 Langkah Dasar Pemfilteran dalam Domain Frekuensi Sumber: Prasetyo, Eko. 2011 Universitas Sumatera Utara Fungsi filter Hu,v dalam gambar 2.13 mengalikan bagian real dan citra dari Fu,v. jika Hu,v real maka fase hasil tidak berubah. Dapat dilihat dalam persamaan fase dengan catatan bahwa jika pengali bagian real dan citra sama, maka dapat dibatalkan dan membiarkan fase sudut tidak berubah [8]. Adapun prosedur untuk menapis citra dalam kawasan frekuensi adalah sebagai berikut: 1. Input citra digital berupa citra .jpg dengan ukuran lebar = ukuran tinggi. 2. Lakukan proses transformasi fourier dari citra input dengan menggunakan FFT 2D untuk mendapatkan Fu,v yang merupakan nilai kompleks dari transformasi fourier. 3. Hitung filter mask Hu,v dengan ukuran lebar dan tinggi sama dengan ukuran citra input. Filter mask yang dibahas di dalam skripsi ini adalah Low Pass Filtering dan High Pass Filtering. 4. Kalikan Fu,v dengan Hu,v untuk mendapatkan Gu,v yang merupakan hasil perkalian antara transformasi dengan filter mask. 5. Lakukan proses invers transformasi fourier dari Gu,v menggunakan invers FFT2D sehingga diperolehlah citra hasil gx,y.

2.4 Peningkatan Kualitas Citra Domain Frekuensi