Abdul Rumansyah, 2015 MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1
TEMBILAHAN RIAU Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
333
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
Bab V dalam tesis ini memaparkan: simpulan, implikasi, dan rekomendasi dari hasil penelitian “Model Pembelajaran Kesenian Madihin Melalui Pendekatan
Inquiry Discovery di Sekolah SMP Negeri 1 Tembilahan Riau ”. Untuk lebih rinci
bagian-bagian dari penelitian dipaparkan sebagai berikut:
A. Simpulan
Pembelajaran kesenian madihin malalui pendekatan inquiry discovery di sekolah SMPN 1 Tembilahan Riau dapat dimplementasikan dengan baik.
Melalui kegiatan pembelajaran tersebut mampu menghasilkan konsep pembelajaran baru yang terkait dengan kesenian daerah yang masih berkembangn
di masyarakat Tembilahan, yaitu kesenian madihin. Model pembelajaran kesenian madihin melalui pendekatan inquiry discovery mampu menjadi sebuah model
pembelajaran seni budaya yang aktif, inovatif, kreatif, efisien dan menyenangkan PAIKEM bagi peserta didik.
Pembelajaran kesenian madihin berdampak baik bagi peserta didik, karena pembelajaran tersebut mampu meningkatkan wawasan, pengetahuan dan
keterampilan peserta didik untuk berkreativitas seni musik yang berbasis kearifan lokal. Bahkan pembelajaran tersebut juga mampu meningkatkan produktivitas
peserta didik dalam bermusik.
1. Desain Model Pembelajaran Kesenian Madihin Melalui Pendekatan
Inquiry Discovery di SMP Negeri 1 Tembilahan Riau
Pembelajaran kesenian madihin disusun menjadi tiga kategori utama, yaitu kategori materi satu tentang mengapresiasi kesenian madihin, dimana kegiatan
yang ada di dalamnya adalah apresiasi, diskusi, verifikasi, dan genaralisasi. Kategori materi dua adalah berupa mengidentifikasi unsur musikal dan sastra lagu
kesenian madihin, kegiatan yang ada di dalamnya adalah apresiasi dan diskusi, problem solving, verifikasi dan genaralisasi. Sedangkan kategori materi ketiga
adalah mengekspresikan diri melalui kesenian madihin dimana kegiatan yang
Abdul Rumansyah, 2015 MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1
TEMBILAHAN RIAU Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
tercakup di dalamnya adalah diskusi, kreasi, problem solving, genaralisasi dan performance
Kategori materi satu terdiri dari satu pertemuan, selanjutnya kategori materi dua terdiri dari dua pertemuan, dimana pertemuan kedua pada kategori materi dua
adalah pendalaman dari materi pertemuan pertama. Kategori materi tiga juga terdiri dari dua pertemuan, artinya pertemuan kedua pada kategori materi tiga
merupakan kegiatan pengembangan dan pendalaman dari materi pertemuan pertama. Dalam implementasinya pengembangan materi pada masing-masing
pertemuan dapat lebih dikembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan yang ada di sekolah.
2. Implementasi Model Pembelajaran Kesenian Madihin Melalui
Pendekatan Inquiry Discovery di Sekolah SMP Negeri 1 Tembilahan Riau
Pembelajaran kesenian madihin dengan pendekatan inquiry discovery di sekolah SMP Negeri 1 Tembilahan Riau diimplementasikan dalam lima kali
pertemuan dengan tahapan pembelajaran yang telah didesain sebelumnya, dimana setiap pertemuan memiliki sintaks kegiatan tersendiri, sehingga tiap pertemuan
tidak memiliki sintaks kegiatan yang sama, namun tetap bersandar pada sintaks umum yang telah didesain sebelumnya. Proses implementasi tersebut berjalan
dengan baik,
namun masih
ada beberapa
kendala dalam
proses pengimplementasian tersebut. Selama proses pembelajaran berlangsung masih ada
beberapa peserta didik yang belum mampu menginterpretasikan kreasi musik yang mereka buat, hal ini dikarenakan pembelajaran seni musik berbasis budaya
lokal selama ini belum pernah dicobakan pada materi pembelajaran seni budaya, sehingga kegiatan praktik pada pembelajaran ini masih dianggap asing bagi
mereka. Secara keseluruhan proses implementasi desain model pembelajaran
kesenian madihin di SMP Negeri 1 Tembilahan dapat berjalan dengan baik. Desain pembelajaran tersebut terdiri tiga klasifikasi materi, yaitu: 1
Mengapresiasi kesenian madihin, 2 Mengidentifikasi unsur musikal dan lirik lagu kesenian madihin, 3 Mengekspresikan diri melalui kesenian madihin. Adapun
Abdul Rumansyah, 2015 MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1
TEMBILAHAN RIAU Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
sintaks pembelajaran secara garis besarnya terdiri dari: a Apresiasi, b Diskusi, c Verifikasi, d Generalisasi dan e Performance.
Sementara sintaks dari masing-masing pertemuan adalah sebagai berikut, pada pertemuan satu, tahapan pembelajaran terdiri dari apresiasi, diskusi,
verifikasi, dan generalisasi. Pada pertemuan kedua tahapan pembelajaran terdiri dari diskusi, problem solving, verifikasi, dan generalisasi. Pada pertemuan ketiga
tahapan pembelajaran terdiri dari apresiasi, diskusi, kreasi dan generalisasi. Pada pertemuan keempat tahapan pembelajaran terdiri dari diskusi, kreasi, verifikasi,
dan generalisasi. Pada pertemuan kelima tahapan pembelajaran terdiri dari diskusi, problem solving, generalisasi, dan performance.
Untuk optimalisasi dari desain model pembelajaran tersebut masih perlu pengembangan lebih lanjut, hal ini dikarenakan desain yang disusun lebih
diarahkan kepada pembelajaran yang bersifat praktik, artinya lebih fokus kepada pencapaian ranah psikomotor siswa, selain itu juga karena keterbatasan media dan
sumber bahan ajar yang masih terbatas.
3. Hasil Implementasi Desain Model Pembelajaran Kesenian Madihin