MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU.

(1)

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY

DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

TESIS

Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Seni konsentrasi Pendidikan Seni Musik

Oleh:

Abdul Rumansyah NIM: 1303311

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

ii

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY

DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Oleh

Abdul Rumansyah, S. Pd. UNP Padang, 2000

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada Program Studi Pendidikan Seni

© Abdul Rumansyah 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruh atau sebagiannya dengan dicetak ulang, difoto copy, atau cara lainnya tanpa izin penulis

Abdul Rumansyah, 2015

Model Pembelajaran Kesenian Madihin Melalui Pendekatan Inquiry Discovery di SMP Negeri 1 Tembilahan Riau


(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

ABDUL RUMANSYAH 1303311

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY

DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Disahkan dan disetujui oleh:

Pembimbing

Dr. Dewi Suryati Budiwati, S. Sen., M. Pd. NIP. 196204221986092001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikaan Seni SPs. UPI

Dr. Tri Karyono, M. Sn. NIP. 196611071994021001


(4)

iv

ABDUL RUMANSYAH 1303311

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY

DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Tesis ini telah dipertanggungjawabkan di depan tim penguji pada hari Jumat, tanggal 23 Oktober 2015, pukul 9.00 s/d 11.00 WIB di ruang sidang nomor 39 lantai 2 gedung Sekolah Pascasarjana UPI

Tim Penguji

Penguji 1

Dr. Tri Karyono, M. Sn. NIP. 196611071994021001

Penguji II

Dr. Phil. Yudi Sukmayadi, M. Pd. NIP. 197303262000031003

Penguji III

Dr. Rita Milyartini, M. Si. NIP. 196406231988032001


(5)

v

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “Model Pembelajaran Kesenian Madihin Melalui Pendekatan Inquiry Discovery di SMP Negeri 1

Tembilahan Riau” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya

sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, 23 Oktober 2015 Yang membuat pernyataan,

ABDUL RUMANSYAH NIM 1303311


(6)

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim....

Dengan segala kerendahan hati, rasa Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah atas segala nikmat kesehatan lahir dan bathin, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik. Tesis tentang model pembelajaran kesenian madihin melalui pendekatan inquiry discovery adalah sebuah gambaran proses pembelajaran seni budaya yang berbasis kearifan lokal namun lebih terfokus pada pembelajaran kesenin madihin sebagai kesenian tradisi yang masih bertahan di tengah-tengah masyarakat Tembilahan Riau saat ini. Dengan lahirnya model pembelajaran kesenian madihin yang berbasis kearifan lokal ini, diharapkan bermanfaat bagi pembaca yang berprofesi sebagai tenaga pendidik untuk mengaplikasikan model pembelajaran kesenian tradisi ini di sekolah.

Tak lupa pula penulis panjatkan shalawat dan salam terhadap Rasulullah SAW, karena melalui ajaran-ajaranya yang telah memberikan pedoman hidup yang sangat mulia, sehingga penulis dapat mempedomani kepribadianNya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.

Tesis yang berjudul “Model pembelajaran kesenian madihin melalui pendekatan

inquiry discovery di SMPN 1 Tembilahan Riau” ini terdiri dari lima bab, yaitu 1) Pendahuluan, 2) Kajian pustaka, 3) Metode penelitian, 4) Temuan dan pembahasan, 5) Simpulan, Implikasi dan rekomendasi.

Penulis sangat menyadari akan segala kekurangan baik dalam tata tulis, tata kalimat, maupun metodologinya, untuk itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari berbagai pihak terutama dari pemerhati dan pembaca sangat diharapkan demi perbaikan penulisan dan penyusunan tesis ini. Semoga tulisan tesis tentang Model pembelajaran kesenian madihin melalui pendekatan inquiry discovery ini dapat bermanfaat dan berdaya guna bagi pembelajaran seni budaya di sekolah dan di sanggar-sanggar seni.


(7)

vii

UCAPAN TERIMAKASIH

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam menyelesaikan tesis ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, arahan dan motivasi dari semua pihak yang telah membantu dengan sepenuh hati. Oleh karena itu peneliti menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Didi Suryadi, M.Ed, selaku Direktur SPs UPI yang telah memberikan kesempatan kepada Penulis untuk menempuh pendidikan di SPs UPI Bandung.

2. Bapak Dr. Tri Karyono, M.Sn., sebagai ketua Program Studi Pendidikan Seni di SPs UPI Bandung dan sekaligus tim penguji tesis yang telah membantu dan memberikan kemudahan bagi penulis dalam menamatkan studi di SPs UPI.

3. Ibu Dr. Dewi Suryati Budiwati, S.Sen., M.Pd., selaku pembimbing tesis yang telah banyak memberikan masukan dan ilmu pengetahuannya dengan penuh keikhlasan pada penulis selama proses penyusunan tesis ini.

4. Bapak Dr. Phil. Yudi Sukmayadi, M.Pd., selaku Pembimbing Akademik yang selalu memberikan motivasi pada peneliti dalam perkuliahan.

5. Bapak dan Ibu Dosen yang menjadi dewan penguji tesis pada sidang tahap satu pada program studi Pendidikan Seni di SPs UPI.

6. Seluruh staff dosen di lingkungan Progran Studi Pendidikan Seni SPs UPI yang selalu semangat memberi dan berbagi ilmu dengan penulis selama masa perkuliahan.

7. Kedua orang tua penulis, ayahnda Basyiruddin, B.A. dan mamanda Yulianis (almarhum) yang selalu tabah dan penuh keikhlasan dalam membesarkan dan mendidik penulis sehingga mendapat kesempatan untuk belajar hingga Perguruan Tinggi, juga tak lupa kepada kedua mertua penulis Bapak Mukhiar dan Ibu Daswirna yang selalu memberikan doa untuk penulis dan tanpa rasa lelah menjaga putra putri penulis selama masa studi di SPs UPI Bandung.


(8)

viii

8. Istri tercinta Meli Diliyani dan seluruh putra putri penulis, Khairunisa Suci Ramadhani, Salwa Rahmayuni, Rahmat Al Khairi dan sibungsu Fatimah Az Zahra yang sudah rela untuk tabah ikhlas untuk berpisah jauh dari penulis selama masa studi.

9. Kepala SMP Negeri 1 Tembilahan kota, Ibu Haryati, S.S. beserta staf Tata Usaha dan majelis guru yang telah ikut berpartisipasi dalam memperlancar kegiatan penelitian ini, tak lupa juga buat siswa siswi yang telah berpartisipasi aktif selama mengikuti uji coba pembelajaran terkait penelitian tentang kesenian madihin di sekolah.

10. Para seniman kesenian madihin, Bapak Asni, Normansyah, Ibu Masniah, beserta nara sumber lain: Bapak R. Indra Maulana, SE., Suhadhana Putra, SE., Bapak Tengku Basyirun, SS., yang telah banyak memberikan informasi kepada penulis demi kesempurnaan laporan penelitian ini.

11. Rekan-rekan mahasiswa SPs UPI program studi Pendidikan Seni angkatan 2013 yang telah banyak memberikan motivasi kepada penulis, serta semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Akhirul kalam, semoga semua kebajikan, bantuan dan kerjasama yang baik yang penuh keikhlasan dari semua pihak mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Jazakallahu Khairan Katsiran Billahi Fii Sabililhaq

Bandung, 23 Oktober 2015

Ttd. Penulis Abdul Rumansyah


(9)

Abdul Rumansyah, 2015

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Pentingnya pewarisan budaya lokal di daerah, khususnya mengangkat kesenian madihin sebagai bahan apresiasi budaya bagi peserta didik di tingkat SMP, menjadi inspirasi bagi penelitian yang berjudul “Model Pembelajaran Kesenian Madihin Melalui Pendekatan Inquiry Discovery di SMP Negeri 1 Tembilahan Riau”. Madihin adalah kesenian tradisional masyarakat Banjar di Tembilahan, yang unsur utama pergelaranya mengandalkan vokal yang berisi syair atau pantun, diiringi pukulan terbang yang dimainkan sendiri oleh pamadihin. Tujuan penelitian ini mengeksplorasi dan mengimplementasikan desain model pembelajaran, serta mengetahui hasil implementasi desain model pembelajaran kesenian madihin yang berbasis pendekatan inquiry discovery, sehingga dapat tersosialisasikan pada sekolah tingkat SMP di daerah Tembilahan Kabupaten Indragriri Hilir Riau. Penelitian ini menggunakan metode action research dengan pendekatan kualitatif dan bersifat tindakan. Teknik triangulasi digunakan dalam pengumpulan data. Hasil temuan data diperoleh bahwa sintaks pembelajaran kesenian madihin berbasis pendekatan inquiry discovery ini terdiri dari: apresiasi, diskusi, verifikasi, generalisasi dan performance. Hasil menunjukan ada peningkatan kompetensi dalam proses belajar mengajar, dari segi ranah afektif berupa peningkatan motivasi belajar dan apresiasi siswa terhadap kesenian daerah yang ada di lingkungan siswa sendiri, pada ranah psikomotor berupa peningkatan kemampuan siswa dalam berkreasi dan berolah musik, sedangkan pada ranah kognitif berupa adanya peningkatan prestasi belajar, sehingga pembelajaran kesenian madihin mampu menjadi model pembelajaran yang efektif dan menyenangkan bagi siswa di sekolah.


(10)

Abdul Rumansyah, 2015

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

The importance of local cultural inheritance in the region, particularly to elevate of madihin folk art as cultural appreciation material for students in junior high schools, been inspiration for research titled "Madihin Art Learning Model Through Inquiry Discovery Approach in SMP Negeri 1 Tembilahan Riau". Madihin is a traditional art of Banjar society ethnic in Tembilahan, which the main element rely on vocal contains poems or rhymes, accompanied playing percussion (terbang) which is played by pamadihin (madihin player) himself. The purpose of this research is explore and apply design of learning models, and to know the results of application of madihin arts learning model be based inquiry discovery approach, so that it can be implemented for junior high schools in region of Tembilahan Riau. This study used action research with qualitative and actions approach. Triangulation techniques also used in data collection. The findings of data shows that learning syntax of madihin art with inquiry discovery approach consists of: appreciation, discussion, verification, generalization and performance. Results showed there was increase of competence in teaching and learning process, in affective aspect there is increasing learning motivation and students' appreciation for local arts in the environment of students themselves, in psychomotor form is increasing of students ability in creation and exercise music, and in the cognitive form is increasing student achievement, so that learning arts about madihin able to be a model for effective and fun learning for students at school.


(11)

Abdul Rumansyah, 2015

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ix DAFTAR ISI

Halaman: HALAMAN JUDUL ...

HALAMAN PENGESAHAN ... HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI... PERNYATAAN ... ABSTRAK ... KATA PENGANTAR ... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI ... DAFTAR BAGAN ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GRAFIK ... DAFTAR PHOTO ... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR NOTASI ... DAFTAR PARTITUR ... DAFTAR RUMUS ... DAFTAR LAMPIRAN ...

i ii iii iv v vii viii ix xiv xvi xix xx xxi xxii xxiii xxiii xxiv

BAB I PENDAHULUAN ... A.Latar Belakang ... B.Rumusan Masalah ... C.Tujuan Penelitian ... 1. Tujuan Umum ... 2. Tujuan Khusus ... D.Manfaat/Signifikansi Penelitian ...

1. Dari Segi Teori ... 2. Dari Segi Kebijakan ... 3. Dari Segi Praktik ... 4. Dari Segi Isu-Isu Sosial ... E. Struktur Penulisan ...

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... A.Penelitian Terdahulu ... B.Pendidikan Seni ...

1. Konseptual Pendidikan ... 2. Makna Pendidikan Seni ... C.Konsep Pembelajaran Seni ...

1. Tujuan Pembelajaran Seni ... 2. Peranan Pembelajaran Seni ... D.Strategi Pembelajaran Seni ... 1. Metodologi Pembelajaran Seni ... a. Model Pembelajaran Seni ... b. Pendekatan Inquiry Discovery dalam Pembelajaran Seni ... c. Metode Pembelajaran Seni ...

1 1 7 8 8 8 9 9 9 9 10 10 13 13 14 14 14 15 16 18 18 19 19 20 23


(12)

Abdul Rumansyah, 2015

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

x

d. Langkah-Langkah Pembelajaran Seni ... e. Media Pembelajaran Seni ... E. Prinsip Pembelajaran Seni ... F. Kesenian Madihin Sebagai Model Pembelajaran ...

1. Keberadaan Kesenian Madihin dalam Masyarakat Tembilahan... 2. Pengertian dan Makna Kesenian Madihin ... 3. Bentuk Penyajian Kesenian Madihin... a. Struktur Penyajian Kesenian Madihin ... b. Instrumen Pengiring Kesenian Madihin ... 4. Unsur Musikal ... a. Irama ... b. Melodi ... c. Harmoni ... d. Bentuk/textur lagu ... 5. Fungsi Kesenian Madihin di Tembilahan Riau ... 6. Pembelajaran Kesenian Madihin di Sekolah ... a. Landasan/Filosofi ... b. Langkah-Langkah/Prosedur ... BAB III METODE PENELITIAN ... A.Desain Penelitian ... B.Partisipan dan Lokasi Penelitian ... 1. Partisipan ... 2. Lokasi Penelitian ... 3. Populasi dan Sampel... C.Prosedur Penelitian ... D.Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ...

1. Teknik Pengumpulan Data ... a. Studi Literatur ...

b. Observasi ... c. wawancara ...

d. Dokumentasi ... e. Instrumen Penelitian ...

1) Lembar Observasi ... 2) Kuisioner ... 3) Tes ... 4) Wawancara ... 5) Dokumentasi ... E. Analisis Data ... F. Isu Etik ...

25 27 29 31 31 33 34 36 38 41 42 43 46 47 47 49 49 51 54 54 58 58 58 62 64 70 70 70 70 70 72 72 72 74 75 77 78 79 81

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... A.Temuan Hasil Penelitian ...

1. Deskripsi Pembelajaran Kesenian Madihin di SMP Negeri 1 Tembilahan ... 2. Desain Model Pembelajaran Kesenian Madihin Melalui Pendekatan

Inquiry Discovery di SMP Negeri 1 Tembilahan ...

82 82

82


(13)

Abdul Rumansyah, 2015

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xi

a. Sintaks Pertemuan 1 ... b. Sintaks Pertemuan 2 ... c. Sintaks Pertemuan 3 ... d. Sintaks Pertemuan 4 ... e. Sintaks Pertemuan 5 ... 3. Implementasi Desain Model Pembelajaran Kesenian Madihin

Melalui Pendekatan Inquiry Discovery di sekolah SMP Negeri 1 Tembilahan ... a. Implementasi Kategori Materi Mengapresiasi Kesenian Madihin...

1) Pertemuan Satu ... a) Planning (Perencanaan) ... (1) Materi Pembelajaran Pertemuan Satu ... (2) Sintaks Pembelajaran ... b) Action (Tindakan Pembelajaran) ... (1) Kegiatan Awal ... (2) Kegiatan Inti ... (3) Kegiatan Akhir ... c) Observing (Pengamatan) ... d) Reflecting (Refleksi) ... b. Implementasi Kategori Mengidentifikasi Unsur Musikal dan Sastra

Lagu Kesenian Madihin... 1) Materi Pembelajaran Pertemuan Dua... 2) Sintaks Pembelajaran ... 3) Siklus Satu Pada Pertemuan dua ... a) Planning (Perencanaan) ... b) Action (Tindakan) ... (1) Kegiatan Awal ... (2) Kegiatan Inti ... (3) Kegiatan Akhir (Penutup)... c) Observing ... d) Reflecting ... c. Implementasi Kategori Materi Mengidentifikasi Unsur Musikal dan Sastra Lagu Kesenian Madihin pada Pertemuan Tiga ... 1) Materi Pembelajaran Pertemuan Tiga ... 2) Sintaks Pembelajaran ... 3) Siklus Dua Pada Pertemuan Tiga ... a) Planning ... b) Action ... (1) Kegiatan Awal ... (2) Kegiatan Inti ... (3) Kegiatan Akhir ... c) Observing ... d) Reflecting ... d. Implementasi Kategori Materi Mengekspresikan Diri Melalui

Kesenian Madihin... 1) Materi Pembelajaran Pertemuan Empat ... 2) Sintaks Pembelajaran ...

101 104 107 110 115 118 119 120 120 130 130 132 132 133 145 145 147 153 153 154 156 156 157 157 158 172 173 175 182 182 183 185 185 186 187 187 198 199 201 210 210 211


(14)

Abdul Rumansyah, 2015

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xii

3) Siklus Satu Pada Pertemuan Empat ... a) Planning ... b) Action ... (1) Kegiatan Awal ... (2) Kegiatan Inti ... (3) Kegiatan Akhir... c) Observing ... d) Reflecting ... e. Implementasi Kategori Materi Mengekspresikan Diri Melalui

Kesenian Madihin Tahap Dua... 1) Materi Pembelajaran Pertemuan Lima... 2) Sintaks Pembelajaran... 3) Siklus Dua Pada Pertemuan Lima... a) Planning ... b) Action ... (1) Kegiatan Awal ... (2) Kegiatan Inti ... (3) Kegiatan Akhir... c) Action 2 ... (1) Kegiatan Awal ... (2) Kegiatan Inti ... (3) Kegiatan Akhir... d) Observing ... e) Reflecting ... 4. Hasil Implementasi Desain Model Pembelajaran Kesenian Madihin

Melalui Pendekatan Inquiry Discovery di SMP Negeri 1 Tembilahan Riau ... a. Hasil Implementasi Desain Pembelajaran Pertemuan Satu ... b. Hasil Implementasi Desain Pembelajaran Pertemuan Dua ... c. Hasil Implementasi Desain Pembelajaran Pertemuan Tiga ... d. Hasil Implementasi Desain Pembelajaran Pertemuan Empat ... e. Hasil Implementasi Desain Pembelajaran Pertemuan Lima ... B.Pembahasan ...

1. Desain Model Pembelajaran Kesenian Madihin Melalui Pendekatan Inquiry Discovery di SMP Negeri 1 Tembilahan ... 2. Implementasi Desain Model Pembelajaran Kesenian Madihin

Melalui Pendekatan Inquiry Discovery di SMP Negeri 1 Tembilahan Riau ... a. Pertemuan satu ... b. Pertemuan Dua ... c. Pertemuan Tiga ... d. Pertemuan Empat ... e. Pertemuan Lima ... 3. Hasil Implementasi Desain Model Pembelajaran Kesenian Madihin

Melalui Pendekatan Inquiry Discovery di Sekolah SMPN 1

Tembilahan Riau ... a. Pertemuan Satu ...

213 213 213 214 214 219 220 222 230 230 231 233 233 234 235 236 242 243 243 243 266 267 270 280 281 283 286 291 294 301 301 311 312 313 315 317 318 320 320


(15)

Abdul Rumansyah, 2015

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xiii

b. Pertemuan Dua ... c. Pertemuan Tiga ... d. Pertemuan Empat ... e. Pertemuan Lima ... BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI... A.Simpulan ... 1. Desain Model Pembelajaran Kesenian Madihin Melalui Pendekatan Inquiry Discovery di SMP Negeri 1 Tembilahan Riau... 2. Implementasi Model Pembelajaran Kesenian Madihin Melalui

Pendekatan Inquiry Discovery di Sekolah SMP Negeri 1 Tembilahan Riau... 3. Hasil Implementasi Desain Model Pembelajaran Kesenian Madihin

Melalui Pendekatan Inquiry Discovery di Sekolah SMP Negeri 1 Tembilahan ... B.Implikasi ... C.Rekomendasi ... ...

1. Tenaga Pendidik... 2. Peserta Didik ... 3. Pemerintah dan Lembaga Pendidikan... 4. Peneliti Selanjutnya ... ...

321 321 322 322 333 333

333

334

335 336 337 337 337 337 338

DAFTAR RUJUKAN ... LAMPIRAN ... RIWAYAT HIDUP PENULIS ...

339 343 425


(16)

Abdul Rumansyah, 2015

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xiv

DAFTAR BAGAN

Bagan: 2.1 Sintaks pembelajaran inquiry discovery oleh Djamarah dan Zain ... Bagan: 2.2 Sintaks pembelajaran inquiry discovery dalam pembelajaran seni (Hasil adaptasi dari Djamarah dan Zain)... Bagan: 2.3 Jarak interval tangga nada madihin ... Bagan: 2.4 Kompetensi Seni Budaya kelas VII SMP... Bagan: 3.1 Pemetaan kegiatan penelitian pembelajaran kesenian madihin

dengan pendekatan inkuiry discovery ... Bagan: 3.2 Kerangka alur pembelajaran kesenian madihin dengan

pendekatan inkuiry discovery ... Bagan: 3.3 Prosedur penelitian model pembelajaran kesenian madihin

dengan pendekatan inquiry

discovery... Bagan: 3.4 Pembagian pertemuan tahapan materi... Bagan: 3.5 Model siklus Action Research (Diadaptasi dari Kemmis dalam

Arikunto. 2010) ... Bagan: 3.6 Alur pelaksanaan evaluasi hasil belajar pembelajaran kesenian

madihin ... Bagan: 4.1 Desain konsep pembelajaran kesenian madihin melalui

pendekatan inquiry discovery di SMP Negeri 1 Tembilahan Riau ... Bagan: 4.2 Klasifikasi materi pembelajaran kesenian madihin... Bagan: 4.3 Pembagian pertemuan tahapan materi pembelajaran kesenian

madihin... Bagan: 4.4 Desain alur kegiatan pembelajaran kesenian

madihin... Bagan: 4.5 Alur pembelajaran kesenian madihin yang diterapkan ... Bagan: 4.6 Model siklus Action Research (Diadaptasi dari Kemmis dalam

Arikunto. 2010)... Bagan: 4.7 Sintaks pertemuan satu ... Bagan: 4.8 Sintaks pertemuan dua ... Bagan: 4.9 Sintaks pertemuan tiga ... Bagan: 4.10 Sintaks pertemuan empat ... Bagan: 4.11 Sintaks pertemuan lima ... Bagan: 4.12 Materi pertemuan satu ... Bagan: 4.13 Sintaks kegiatan pembelajaran pertemuan satu... Bagan: 4.14 Kategori materi pembelajaran dua . ... Bagan: 4.15 Desain Materi pembelajaran pertemuan dua... Bagan: 4.16 Sintaks dari pembelajaran pertemuan dua... Bagan: 4.17 Desain kajian pembelajaran kesenian madihin ... Bagan: 4.18 Desain Materi pembelajaran pertemuan tiga... Bagan: 4.19 Sintaks dari pembelajaran pertemuan tiga... Bagan: 4.20 Desain kategori materi pembelajaran tiga untuk pertemuan

empat... Bagan: 4.21 Sintaks kegiatan pembelajaran pertemuan keempat...

21 22 46 52 54 56 64 67 68 76 87 91 93 94 96 98 101 104 108 111 115 130 130 153 153 154 159 182 183 210 211


(17)

Abdul Rumansyah, 2015

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xv

Bagan: 4.22 Desain kategori materi pembelajaran tiga untuk pertemuan- lima... Bagan: 4.23 Sintaks pembelajaran pertemuan kelima... Bagan: 4.24 Sintaks pembelajaran inquiry discovery oleh Djamarah dan Zain

(2002)... Bagan: 4.25 Sintaks pembelajaran inquiry discovery dalam pembelajaran

seni (Hasil adaptasi dari Djamarah dan Zain, 2002)... Bagan: 4.26 Klasifikasi materi pembelajaran kesenian madihin... Bagan: 4.27 Desain proses pembelajaran kesenian madihin melalui

pendekatan inquiry discovery di SMP Negeri 1 Tembilahan Riau... Bagan: 4.28 Dampak model pembelajaran kesenian madihin melalui

pendekatan inquiry discovery di SMPN 1 Tembilahan Riau..

230 231

301

304 307

326


(18)

Abdul Rumansyah, 2015

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel: 1.1 Daftar kompetensi lulusan SMP ... Tabel: 2.1 Sebaran kompetensi mata pelajaran seni budaya SMP... Tabel: 2.2 Kompetensi Dasar Pembelajaran Kesenian Madihin... Tabel: 3.1 Data-data tentang sekolah ... Tabel: 3.2 Sebaran populasi kelas VII pada SMP Negeri 1 Tembilahan... Tabel: 3.3 Data tentang jumlah sampel ... Tabel: 3.4 Daftar nama sampel di kelas VII-6... Tabel: 3.5 Hasil analisis swot di sekolah... Tabel: 3.6 Jadwal pelaksanan penelitian ... Tabel: 3.7 Kisi-kisi lembar observasi kelompok tiap pertemuan... Tabel: 3.8 Lembar observasi guru ... Tabel: 3.9 Soal apresiasi pertanyaan terbuka dengan jawaban singkat... Tabel: 3.10 Soal aspek afektif dalam pertanyaan tertutup... Tabel: 3.11 Kisi-kisi test tertulis ... Tabel: 3.12 Kisi-kisi/pedoman wawancara ... Tabel: 3.13 Pedoman wawancara untuk informan... Tabel :3.14 Pedoman wawancara untuk guru... Tabel: 3.15 Kisi-kisi pedoman kegiatan pembelajaran kesenian madihin.... Tabel: 3.16 Skala kategori nilai siswa ... Tabel: 4.1 Hasil analisis swot di sekolah ... Tabel: 4.2 Ketergantungan program pembelajaran madihin dengan hasil

SWOT sekolah ... Tabel: 4.3 Pertemuan pertama pembelajaran kesenian madihin di SMP... Tabel: 4.4 Pertemuan kedua kegiatan pembelajaran kesenian madihin di

SMP ... Tabel: 4.5 Pertemuan ketiga kegiatan pembelajaran kesenian madihin di

SMP ... Tabel: 4.6 Kegiatan pembelajaran pada pertemuan keempat... Tabel: 4.7 Kegiatan pembelajaran pertemuan lima ... Tabel 4.8 Kuisioner dengan pertanyaan tertutup ... Tabel 4.9 Jawaban kuisioner dari kelompok soal pertama... Tabel: 4.10 Kuisioner dengan pertanyaan tertutup ... Tabel: 4.11 Persentase hasil jawaban siswa pada kelompok soal kedua... Tabel: 4.12 Klasifikasi kategori jawaban soal kuisioner ... Tabel: 4.13 Soal pre test untuk indikator aplikasi ... Tabel: 4.14 Soal pre test untuk indikator analisis ... Tabel: 4.15 Soal pre test untuk indikator klasifikasi ... Tabel: 4.16 Hasil pre test siswa ... Tabel: 4.17 Hasil ketercapaian aspek pengetahuan awal siswa pada saat pre test ... Tabel: 4.18 Kegiatan pembelajaran pertemuan satu ... Tabel: 4.19 Hasil presentasi kelompok tiga ... Tabel: 4.20 Hasil presentasi kelompok dua ...

6 51 53 59 62 63 63 65 69 73 74 74 75 75 77 78 78 79 80 87 88 102 105 109 112 116 121 122 123 124 125 126 127 127 128 129 131 138 140


(19)

Abdul Rumansyah, 2015

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xvii

Tabel: 4.21 Hasil presentasi kelompok satu ...

Tabel: 4.22 Ketercapaian indikator afektif dan kognitif pembelajaran pertemuan satu ... Tabel: 4.23 Rekapitulasi ketercapaian ranah afektif dan kognitif pertemuan

satu ... Tabel: 4.24 Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua... Tabel: 4.25 Catatan skenario kegiatan mengajar guru pertemuan dua... Tabel: 4.26 Hasil nilai afektif kelompok pada pertemuan dua... Tabel: 4.27 Rubrik keterangan nilai afektif pertemuan dua... Tabel: 4.28 Rekapitulasi nilai afektif pada pertemuan dua... Tabel: 4.29 Hasil nilai psikomotor pada pertemuan dua... Tabel: 4.30 Rubrik keterangan nilai psikomotor prtemuan dua... Tabel: 4.31 Rekapitulasi nilai psikomotor pada pertemuan dua... Tabel: 4.32 Rekapitulasi persentase pencapaian nilai afektif dan psikomotor pa

pertemuan dua... Tabel: 4.33 Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ketiga... Tabel: 4.34 Beberapa pertanyaan siswa saat kerja kelompok pada

pertemuan tiga ... Tabel: 4.35 Hasil nilai afektif kelompok pada pertemuan tiga... Tabel: 4.36 Rubrik keterangan nilai afektif pertemuan tiga... Tabel: 4.37 Sebaran persentase nilai afektif secara umum pada pertemuan tiga ... Tabel: 4.38 Hasil nilai psikomotor kelompok pada pertemuan tiga... Tabel: 4.39 Rubrik keterangan nilai psikomotor pertemuan tiga... Tabel: 4.40 Kisi -kisi soal test formatif 1... Tabel: 4.41 Format jawaban test formatif 1... Tabel: 4.42 Hasil perolehan nilai indikator kognitif siswa pada pertemuan tiga ... Tabel: 4.43 Rekapitulasi hasil nilai kognitif pertemuan tiga... Tabel: 4.44 Rekapitulasi hasil ketercapaian ranah afektif, psikomotor dan

kognitif pertemuan tiga ... Tabel: 4.45 Kegiatan pembelajaran pertemuan empat... Tabel: 4.46 Hasil nilai afektif kelompok pada pertemuan empat... Tabel: 4.47 Rubrik keterangan nilai afektif pertemuan empat... Tabel: 4.48 Rekapitulasi nilai afektif kelompok pertemuan empat... Tabel: 4.49 Hasil nilai psikomotor kelompok pada pertemuan empat... Tabel: 4.50 Rubrik keterangan nilai psikomotor pertemuan empat... Tabel: 4.51 Rekapitulasi nilai psikomotor tiap kelompok... Tabel: 4.52 Kegiatan pembelajaran pertemuan lima... Tabel: 4.53 Hasil nilai afektif kelompok pada pertemuan lima... Tabel: 4.54 Rubrik keterangan nilai afektif pertemuan lima... Tabel: 4.55 Hasil nilai psikomotor kelompok pada pertemuan lima... Tabel: 4.56 Rubrik keterangan nilai psikomotor pertemuan lima... Tabel: 4.57 Rekapitulasi nilai afektif dan psikomotor pada pertemuan lima Tabel: 4.58 Kisi-kisi soal formatif pertemuan lima... Tabel: 4.59 Hasil perolehan nilai indikator kognitif siswa pada pertemuan lima ...

143 149 150 155 157 176 176 177 178 178 180 180 184 200 201 201 203 204 204 206 206 207 208 208 212 222 223 225 226 226 227 232 271 272 273 274 275 277 277


(20)

Abdul Rumansyah, 2015

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xviii

Tabel: 4.60 Presentasi daya serap kognitif siswa pada pertemuan lima... Tabel: 4.61 Ketercapaian indikator pembelajaran pertemuan satu... Tabel: 4.62 Rekapitulasi ketercapaian ranah afektif dan kognitif pertemuan

satu ... Tabel: 4.63 Hasil nilai afektif kelompok pada pertemuan dua... Tabel: 4.64 Nilai afektif pada pertemuan dua... Tabel: 4.65 Hasil nilai psikomotor pada pertemuan dua... Tabel: 4.66 Nilai psikomotor pada pertemuan dua... Tabel: 4.67 Sebaran persentase hasil penilaian afektif dan psikomotor pada

pertemuan dua ... Tabel: 4.68 Hasil nilai afektif kelompok pada pertemuan tiga... Tabel: 4.69 Sebaran persentase nilai afektif secara umum pada pertemuan tiga ... Tabel: 4.70 Hasil nilai psikomotor kelompok pada pertemuan tiga... Tabel: 4.71 Kisi -kisi soal test formatif... Tabel: 4.72 Hasil perolehan nilai indikator kognitif siswa pada pertemuan

tiga ... Tabel: 4.73 Rekapitulasi hasil nilai kognitif pertemuan tiga... Tabel: 4.74 Sebaran hasil pencapaian pembelajaran pertemuan tiga... Tabel: 4.75 Hasil nilai afektif kelompok pada pertemuan empat... Tabel: 4.76 Penilaian ranah afektif kelompok pertemuan empat... Tabel: 4.77 Hasil nilai psikomotor kelompok pada pertemuan empat... Tabel: 4.78 Hasil nilai afektif kelompok pada pertemuan lima... Tabel: 4.79 Hasil nilai psikomotor kelompok pada pertemuan lima... Tabel: 4.80 Nilai afektif dan psikomotor kelompok pada pertemuan lima.. Tabel: 4.81 Kisi-kisi soal formatif pertemuan lima... Tabel: 4.82 Hasil perolehan nilai indikator kognitif siswa pada pertemuan

lima. ... Tabel: 4.83 Presentasi daya serap kognitif siswa pada pertemuan lima... Tabel: 4.84 Kalkulasi nilai afektif, psikomotor dan kognitif untuk seluruh siswa pada pertemuan lima ... Tabel: 4.85 Hasil nilai post test ... Tabel: 4.86 Rekapitulasi nilai pre test dan nilai post test... Tabel: 4.87 Rekapitulasi akhir nilai pre test dan nilai post test siswa... Tabel: 4.88 Rekapitulasi tingkat ketercapaian aspek apresiasi pada tiap

pertemuan... Tabel: 4.89 Rekapitulasi ketercapaian aspek kreasi pada tiap pertemuan...

278 281 282 283 284 284 285 285 286 287 288 289 289 290 291 292 293 293 295 296 297 298 298 299 299 323 324 325 330 331


(21)

Abdul Rumansyah, 2015

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xix

DAFTAR GRAFIK

Grafik: 4.1 Persentase Jawaban kuisioner kelompok soal pertama... Grafik: 4.2 Persentase Jawaban kuisioner kelompok soal kedua... Grafik: 4.3 Hasil jawaban kuisioner pre test dari siswa kelas VII.6... Grafik: 4.4 Ketercapaian aspek pengetahuan awal siswa pada saat pre test Grafik: 4.5 Ketercapaian indikator afektif dan kognitif pertemuan satu.... Grafik: 4.6 Sebaran persentase hasil nilai afektif dan psikomotor pertemuan

dua...

Grafik: 4.7 Sebaran rekapitulasi nilai pertemuan tiga...

Grafik: 4.8 Sebaran nilai afektif secara kelompok pertemuan empat...

Grafik: 4.9 Sebaran nilai psikomotor secara kelompok pada pertemuan empat ...

Grafik: 4.10 Perolehan nilai afektif dan psikomotor pertemuan lima... Grafik: 4.11 Visualisasi daya serap kognitif siswa pada pertemuan lima... Grafik: 4.12 Perbedaan hasil pre test dan post test siswa... Grafik: 4.13 Rekapitulasi tingkat ketercapaian aspek apresiasi pada tiap

pertemuan ... Grafik: 4.14 Rekapitulasi ketercapaian aspek kreasi pada tiap pertemuan...

123 125 126 129 151

180 208

225

228 276 279 325

330 332


(22)

Abdul Rumansyah, 2015

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xx

DAFTAR PHOTO

Photo: 2.1 Salah satu pertunjukan madihin gambus di Tembilahan

Photo: 2.2 Pemukulan terbang dengan teknik telinting... Photo: 2.3 Pemukulan terbang dengan teknik gong... Photo: 2.4 Pemukulan terbang dengan teknik rebab... Photo: 2.5 Pemukulan terbang dengan teknik tabla... Photo: 3.1 Papan nama sekolah SMP Negeri 1 Tembilahan Riau... Photo: 3.2 Gedung kantor tata usaha sekolah SMP Negeri 1 Tembilahan

Riau... Photo: 3.3 Ruang majelis guru SMP Negeri 1 Tembilahan... Photo: 3.4 Ruang belajar siswa SMP Negeri 1 Tembilahan... Photo: 3.5 Siswa kelas VII.6 sedang mengamati penampilan kesenian

madihin... Photo: 3.6 Wawancara di kediaman seniman madihin di Tembilahan... Photo: 4.1 Siswa sedang diskusi kelompok pada pertemuan pertama ... Photo: 4.2 Guru menerangkan aspek musikal kesenian madihin pada

pertemuan kedua... Photo: 4.3 Guru mencontohkan permainan madihin pada pertemuan

ketiga... Photo: 4.4 Guru mencontohkan pola-pola dasar perkusi pada pertemuan

keempat... Photo: 4.5 Guru memantau kesiapan karya siswa pada pertemuan kelima. Photo: 4.6 Siswa sedang mengamati video kesenian madihin melalui

infokus ... Photo: 4.7 Pembicara kelompok tiga mempresentasikan hasil diskusi... Photo: 4. 8 Tulisan tangan hasil diskusi kelompok tiga... Photo: 4. 9 Tulisan tangan hasil diskusi kelompok dua... Photo: 4.10 Pembicara kelompok dua mempresentasikan hasil diskusinya.... Photo: 4.11 Tulisan tangan hasil diskusi kelompok satu... Photo: 4.12 Pembicara kelompok satu mempresentasikan hasil diskusinya... Photo: 4.13 Salah seorang siswa membuat notasi bait lirik madihin... Photo: 4.14 Hasil notasi siswa kelompok dua... Photo: 4.15 Hasil notasi siswa kelompok satu... Photo: 4.16 Hasil notasi siswa kelompok tiga... Photo: 4.17 Salah satu kelompok mencoba menyanyikan satu bait syair

madihin ... Photo: 4.18 Guru membimbing siswa membuat syair lagu madihin... Photo: 4.19 Seniman madihin menyajikan permainanya didepan siswa... Photo: 4.20 Guru mencontohkan pola ritme pukulan terbang kepada siswa. Photo: 4.21 Siswa salah satu kelompok sedang mengembangkan lirik lagu

madihin ... Photo: 4.22 Kelompok dua sedang melakukan uji coba penyajian syair

madihin ... Photo: 4.23 Lirik syair madihin kreasi siswa kelompok dua... Photo: 4.24 Salah seorang siswa kelompok tiga mengiringi nyanyian lirik

madihin ...

33 39 40 40 41 60 61 61 61 64 71 104 107 110 114 118 134 136 137 140 141 143 144 165 168 169 171 172 174 188 190 191 192 193 194


(23)

Abdul Rumansyah, 2015

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xxi

Photo: 4.25 Lirik syair madihin kreasi siswa kelompok tiga... Photo: 4.26 Guru menganalisis lirik syair lagu dari salah satu kelompok.... Photo: 4.27 Lirik syair madihin kreasi siswa kelompok satu... Photo: 4.28 Salah seorang siswa kelompok satu mengiringi lirik syair

madihin... Photo: 4.29 Kelompok satu mendemontrasikan hasil kreasi musik madihin.. Photo: 4.30 Kelompok tiga mendemontrasikan hasil kreasi musik madihin.. Photo: 4.31 Kelompok dua mendemontrasikan hasil kreasi musik madihin Photo: 4.32 Latihan ektra kelompok satu dan kelompok dua di luar jam

sekolah... Photo: 4.33 Kondisi gedung sekolah yang ditimpa kebakaran dua minggu sebe

penelitian... Photo: 4.34 Guru sedang memberi pengarahan kepada salah satu

kelompok... Photo: 4.35 Siswa berdiskusi mengatasi permasalahan yang dihadapi

kelompok... Photo: 4.36 Kelompok tiga melakukan uji coba pada pertemuan lima... Photo: 4.37 Penampilan siswa perempuan salah satu kelompok pada saat gladi

resik... Photo: 4.38 Penampilan salah satu kelompok pada saat gladi resik... Photo: 4.39 Performance dari kelompok satu... Photo: 4.40 Performance dari kelompok dua... Photo: 4.41 Performance dari kelompok 3... Photo: 4.42 Guru pembimbing mengamati siswa yang sedang performance

195 196 197

198 217 218 219

230

234

238

239 240

241 242 244 252 261 267


(24)

Abdul Rumansyah, 2015

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xxii

DAFTAR GAMBAR


(25)

Abdul Rumansyah, 2015

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xxiii

DAFTAR NOTASI

Notasi: 2.1 Pola ritme pukulan terbang pada madihin Tembilahan... Notasi: 2.2 Salah satu melodi pembuka pada madihin Tembilahan... Notasi: 2.3 Salah satu pola ritme melodi pada madihin Tembilahan... Notasi: 2.4 Contoh melodi pembuka... Notasi: 2.5 Melodi kalimat jawab... Notasi: 2.6 Kalimat tanya b ... Notasi: 2.7 Kalimat jawab b ... Notasi: 2.8 Kalimat jawab b’ ... Notasi: 2.9 Kalimat jawab b’ ... Notasi: 2.10 Ambitus vokal dalam menyanyikan lirik madihin... Notasi: 4.1 Contoh pola dasar terbang ... Notasi: 4.2 Contoh variasi pola dasar terbang... Notasi: 4.3 Pola dasar melodi madihin... Notasi: 4.4 Pengembangan pola ritme melodi madihin... Notasi: 4.5 Pengembangan pola ritme melodi madihin... Notasi: 4.6 Pola ritme melodi madihin... Notasi: 4.7 Notasi pola ritme dan melodi madihin... Notasi: 4.8 Notasi melodi madihin... Notasi: 4.9 Melodi dan lirik syair madihin... Notasi: 4.10 Perbandingan dua syair melodi dalam madihin... Notasi: 4.11 Contoh alternatif modifikasi syair melodi dalam madihin... Notasi: 4.12 Notasi pukulan terbang madihin yang dicontohkan guru... Notasi: 4.13 Notasi pukulan terbang madihin yang dibacakan guru... Notasi: 4.13 Notasi model pola ritme yang didemontrasikan guru... Notasi: 4.14 Contoh interlocking sederhana yang didemontrasikan guru....

42 42 42 43 44 44 44 45 45 46 113 113 161 162 162 162 163 163 164 166 166 189 190 215 237


(26)

Abdul Rumansyah, 2015

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xxiv

DAFTAR PARTITUR

Partitur: 4.1 Partitur madihin hasil kreasi kelompok satu... Partitur: 4.2 Partitur madihin hasil kreasi kelompok dua... Partitur: 4.3 Partitur madihin hasil kreasi kelompok tiga...

DAFTAR RUMUS

Rumus : 3.1 Teknik mencari hasil pencapaian belajar siswa... Rumus : 3.2 Teknik perhitungan presentase pencapaian hasil belajar siswa

251 260 266

80 80


(27)

Abdul Rumansyah, 2015

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xxv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran: 1 PEDOMAN WAWANCARA... A. Identitas Nara sumber... B. Identitas Responden... C. Draft Instrumen Wawancara Untuk Seniman ... D. Draft Instrumen wawancara Untuk informan ... E. Draft Instrumen Wawancara Untuk Guru ...

Lampiran: 2 DATA HASIL WAWANCARA... A. Biodata Nara Sumber ... Lampiran: 3 PERMOHONAN IZIN OBSERVASI... A. Permohonan izin melakukan observasi... B. SKPenunjukan Pembimbing Tesis ... C. SK Rekomendasi Penelitian dari Kantor Bupati Kabupaten

Indrgiri Hilir Riau... D. SK Melaksanakan Penelitian...

Lampiran: 4 PEDOMAN OBSERVASI... Lampiran: 5 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN... Lampiran: 6 INSTRUMEN OBSERVASI PENILAIAN GURU... Lampiran: 7 SAMPEL ANGKET PRE TEST DAN POS TEST

PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN... Lampiran: 8 SAMPEL HASIL PENILAIAN ANTAR TEMAN

SESAMA SISWA... Lampiran: 9 DAFTAR KEHADIRAN SISWA... Lampiran: 10 INSTRUMENT PENILAIAN SISWA... Lampiran: 11 PARTITURVIDEOKESENIANMADIHINPADA

PERTEMUANSATU... RIWAYAT HIDUP PENULIS...

343 343 343 344 345 346

347 347 349 350 351

355 356

357 358 373

378

394 398 408

418 425


(28)

Abdul Rumansyah, 2015

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(29)

Abdul Rumansyah, 2015

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Kesenian madihin yang tumbuh dan berkembang di Banjarmasin Kalimantan Selatan, merupakan salah satu kesenian tradisional Banjar yang sudah lama terdapat di kota Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir Riau. Kesenian ini berasal dari Kalimantan Selatan yang masyarakatnya dikenal sebagai masyarakat Banjar, namun sulit dipastikan kapan tepatnya kesenian ini mulai ada di Kalimantan Selatan. Pendapat yang umum ditemukan hanyalah bahwa kesenian madihin sudah ada di Kalimantan Selatan semenjak agama Islam masuk dan berkembangn di seluruh daerah Kalimantan. Madihin adalah sejenis kesenian tradisional yang dalam pertunjukanya terdapat perpaduan antara seni vokal berupa nyanyian yang berisi syair atau pantun dengan iringan pukulan perkusi atau terbang (sejenis gendang melayu) yang dimainkan sendiri oleh pamadihin (sebutan untuk pemain madihin).

Adapun syair dan pantun yang dibawakan dalam kesenian madihin di Tembilahan merupakan pengembangan lebih lanjut dari pantun berkait. Karena setiap barisnya dibentuk dengan jumlah kata minimal empat buah. Jumlah baris dalam satu baitnya minimal 4 baris. Pola formula persajakannya merujuk kepada pola sajak akhir vertikal atau dikenal dengan rima akhir, yaitu a/a/a/a, atau a/a/b/b. Dan jarang munggunakan rima akhir yang berbentuk a/b/a/b. Jumlah baris tergantung pada kebiasaan pamadihin dalam membawakan syair. Umumnya semua baris dalam setiap baitnya berstatus isi (walau kadang-kadang ada yang berstatus sampiran sebagaimana halnya dalam pantun Banjar. Semua baris dalam setiap baitnya saling berkaitan secara tematis. Syair lagu yang dibawakan mayoritas berbentuk puisi bebas yang dihubungkan dengan fenomena-fenomena yang ada dalam kehidupan sosial ataupun situasi dan kondisi yang ada pada saat madihin dipergelarkan.

Syair disampaikan dalam bahasa melayu Indonesia, Rafiek (2010, hlm. 96) mengatakan bahwa salah satu ciri khas madihin adalah adanya penggunaaan bahasa Banjar atau bahasa Indonesia yang dibanjarkan agar penonton yang bukan


(30)

2

Abdul Rumansyah, 2015

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berasal suku Banjar bisa memahami makna yang disampaikan pamadihin. Berdasarkan keterangan dari Bapak Asni (hasil wawancara, Hari Minggu tanggal 22 Maret 2015), mengatakan bahwa jika madihin disampaikan dengan bahasa Banjar secara keseluruhan, maka akan banyak penonton yang tidak mengerti dengan pesan yang disampaikan. Lebih lanjut Bapak Asni mengatakan bahwa adanya bahasa Banjar digunakan hanyalah untuk mempertahankan ciri khas dari kesenian madihin.

Cara penyajian kesenian madihin menggunakan irama dan melodi tertentu yang diselingi unsur humoris, dan diiringi oleh terbang. Sedangkan terbang juga dimainkan dengan pola pukulan atau motif-motif tertentu pula. Irama lagu madihin sudah mempunyai bentuk yang baku, artinya didaerah manapun di Kabupaten Indragiri Hilir, kesenian madihin disajikan dengan irama dan motif pukulan terbang yang relatif sama. Bahkan pamadihin yang diundang untuk tampil di daerah lain orangnya masih seniman yang sama. Artinya cara membawakanya masih berpedoman dan bersandar pada bentuk penyajian kesenian madihin di daerah aslinya di Banjarmasin, yang membedakan hanyalah karakteristik dialek dari individu masing-masing senimanya.

Umumnya bentuk pergelaran kesenian madihin di Indragiri Hilir disajikan dengan satu atau dua dan bahkan tiga orang pamadihin yang membawakan syair secara bergantian sambil memukul terbang dengan motif-motif yang sifatnya repetitif. Namun bukan berarti penampilan kesenian ini tidak boleh menambahkan unsur kreatifitas, karena kadang-kadang ada juga pamadihin yang menambahkan instrument lain kedalam pergelaran yaitu instrument gambus melayu. Namun bentuk pergelaran seperti ini masih jarang dilakukan karena sulitnya mencari pemain gambus.

Dalam perkembanganya kesenian ini masih dapat bertahan dan berdampingan dengan budaya kesenian melayu yang ada di daerah kabupaten Indragiri Hilir, mengingat hingga saat ini Provinsi Riau dikenal sebagai daerah lumbungnya seni budaya melayu. Sanggar Citra Sebati adalah sebuah sanggar tari dan musik yang setia memadukan budaya melayu dan budaya Banjar dalam setiap kreativitasnya sering membawa kesenian ini untuk tampil pada event daerah dan provinsi bahkan nasional.


(31)

3

Abdul Rumansyah, 2015

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dewasa ini pemain atau pelaku kesenian madihin di Tembilahan sudah sangat langka, semua pamadihin yang ada saat ini adalah orang-orang dari keturunan etnis Banjar dan rata-rata sudah berusia tua. Berdasarkan Hasil wawancara (Hari Minggu tanggal 22 Maret 2015) dengan seorang seniman madihin yang bernama Bapak Asni, menyatakan bahwa saat ini jumlah pemain madihin yang masih aktif di kota Tembilahan hanya kira-kira empat orang, dan semuanya sudah berumur tua, diantaranya adalah Bapak Asni sendiri, Nurman, Lukman, dan Zainuddin. Namun yang benar-benar belajar dengan cara berguru adalah Bapak Asni, pamadihin yang lain hanya belajar secara otodidak atau pengalaman saja.

Bapak Asni menjelaskan bahwa ia belajar langsung dari seorang guru yang bernama Mansur (almarhum), dengan system belajar praktek langsung, selain itu ia juga belajar membuat terbang, dan membuat syair-syair madihin. Saat ini Bapak Asni yang mempunyai teknik bermain madihin yang khas adalah sosok pamadihin yang popular serta diakui kesenimanan dan kepiawaianya sebagai pamadihin di kalangan masyarakat Banjar di kota Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir. Bapak Asni sering dibawa oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Indragiri Hilir dan sangggar Citra Sebati untuk tampil dibeberapa daerah di nusantara, seperti kota Pekanbaru, Medan, Jambi, dan pada bulan Juni 2006 pernah tampil di Taman Budaya Denpasar Bali.

Perhatian pemerintah terhadap kesenian madihin masih terbatas pada bentuk mempergelarkan saja, tanpa adanya usaha regenerasi atau pewarisan kepada gererasi muda, khususnya yang masih belajar ditingkat sekolah. Padahal untuk menjaga kelestarian kesenian madihin sebagai salah satu kekayaan budaya lokal di Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir, sangat diperlukan adanya upaya dan tindakan dari pemerintah daerah melalui instansi terkait seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pariwisata dan Olah Raga, Sanggar-Sanggar seni serta Dewan Kesenian Indragiri Hilir (DKIH) yang mendapat mandat dari Pemerintah Provinsi Riau dalam menjaga dan melestarikan khasanah seni budaya lokal.

Dunia pendidikan merupakan salah satu wadah, untuk memperkenalkan keunikan dan nilai-nilai yang ada dalam kesenian madihin kepada generasi muda yang masih dalam usia belajar. Walaupun hal ini hanya sebagai langkah awal


(32)

4

Abdul Rumansyah, 2015

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam menumbuhkan apresiasi dan minat siswa untuk lebih dekat dengan kesenian daerahnya sendiri. Namun langkah ini perlu mendapat perhatian dari Dinas Pendidikan Kabupaten Indragiri Hilir sebagai salah satu upaya pewarisan kesenian kepada generasi muda.

Sumardjo (2000, hlm. 140) menyampaikan beberapa pokok pikiran tentang nilai seni, dimana nilai-nilai dasar pada seni apapun dapat disimak sebagai berikut, pertama adalah nilai penampilan (appearance) yaitu wujud yang melahirkan benda seni yang terdiri dari nilai bentuk dan struktur. Kedua adalah nilai isi (content) yang bisa berupa nilai kognisi, gagasan, nilai pesan (nilai hidup) seperti moral, sosial, dan religi. Ketiga adalah nilai pengungkapan (presentation) yang dapat menunjukan adanya nilai bakat, keterampilan, dan nilai medium yang digunakan, walaupun sudah bersifat umum bahwa nilai itu adalah masalah mendasar yang ditemukan dalam bidang etika, logika,dan estetika.

Bertemali dengan pendapat di atas, menurut Bapak Asni (hasil wawancara) menjelaskan bahwa secara kontekstual ada lima unsur nilai yang ada dalam lirik-lirik madihin. Unsur unsur itu meliputi religi, sastra, umum atau sosial, pendidikan dan unsur humoris. Pendapat yang sama juga diutarakan oleh beberapa tokoh masyarakat Tembilahan seperti Tengku Basyirun, Suhadhana Putra dan Indra Maulana (hasil wawancara pada hari Minggu tanggal 15 Maret 2015), yang menambahkan bahwa nilai utama dari kesenian madihin adalah pesan yang disampaikan sebagai bentuk sastra lisan, bisa bersifat keagamaan, moral, pendidikan, humor serta propaganda pemerintah yang disampaikan secara spontan.

Berdasarkan paparan nilai seni yang telah disebutkan di atas, maka kesenian madihin sangat cocok untuk di adopsi sebagai salah satu materi pembelajaran di sekolah, khususnya ditingkat SMP. Karena nilai-nilai yang terkandung kesenian madihin dapat disesuaikan, karena materi pembelajaran di sekolah setingkat SMP harus mampu menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, keterampilan dan pengetahuan. Untuk ranah afektif, nilai yang dapat diaplikasikan dalam pembelajaran kesenian madihin diantaranya diantaranya nilai moral, etika ,apresiasi. Untuk ranah psikomotor berupa nilai keterampilan yang berhubungan langsung dengan berkreasi dan praktik kesenian madihin, dan untuk ranah kognitif berupa nilai ide,


(33)

5

Abdul Rumansyah, 2015

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

gagasan, nilai estetika, serta mengungkapkan pesan-pesan sosial melalui kreasi lirik syair madihin.

Selain itu kesenian madihin juga memiliki fungsi menyampaikan pesan-pesan keagamaan, moral, pendidikan, dan hiburan, merupakan bahan-bahan yang dapat dikembangkan oleh siswa dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Sedangkan untuk fungsi penikmatan estetis yaitu dengan menampilkan kesenian madihin hasil kolaborasi siswa yang berupa pergelaran kesenian yang bisa dilakukan didalam kelas ataupun diluar kelas. Rohidi (2011, hlm. 55) menyatakan

“bahwa sekolah adalah tempat yang srategis untuk membekali peserta didik agar dapat mengekalkan nilai-nilai pengetahuan dan keyakinan yang dipandang positif

oleh masyarakat dan bangsanya”. Alwasilah (2008, hlm. 118) mengemukakan

bahwa “Kearifan lokal adalah kekayaan kultural bangsa yang seyogianya

dipertahankan lewat pendidikan”.

Tujuan pendidikan nasional seperti yang dirumuskan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sementara pentingnya penerapan kajian seni budaya lokal juga sudah sesuai dengan Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014 Tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013 pasal 1 ayat 1 yang menjelaskan: muatan lokal adalah bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal. Pada pasal 2 ayat 2 juga menerangkan mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya, dan spiritual di daerahnya; dan melestarikan serta mengembangkan keunggulan dan kearifan daerah yang berguna bagi diri dan lingkungannya dalam rangka menunjang pembangunan nasional

Berdasarkan pemahaman dari Undang-Undang yang telah disebutkan, terlihat bahwa sebenarnya kesenian madihin secara tidak langsung mengajarkan kepada peserta didik tentang sikap, keterampilan dan pengetahuan, karena didalamnya akan mencakup pembelajaran bagaimana menyikapi budaya daerah setempat, untuk ranah keterampilan bagaimana bermain musik secara


(34)

6

Abdul Rumansyah, 2015

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berkelompok, sedangkan kajian fungsi, makna serta nilai-nilai yang ada dalam kesenian madihin sebagai pengayaan ranah kognitif. Untuk itu peneliti termotivasi untuk mensosialisasikan kesenian madihin melalui kegiatan pembelajaran seni budaya di sekolah.

Alasan untuk membuat model pembelajaran ini adalah untuk penanaman nilai-nilai budaya kearifan lokal melalui pembelajaran seni budaya di sekolah. Aplikasi model tersebut adalah untuk menyelaraskan materi pembelajaran kesenian madihin dengan karakteristik pendidikan di SMP. Di bawah ini diperlihatkan kompetensi lulusan SMP berdasarkan Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 sebagai berikut:

Tabel: 1. 1

Daftar kompetensi lulusan SMP

No Dimensi Kompetensi Lulusan

1. Sikap Memiliki prilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaanya.

2. Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang di pelajari di sekolah atau sumber lain yang sama dengan yang diperoleh dari sekolah.

3. Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.

Sekolah sebagai tempat dimana generasi muda banyak memanfaatkan dan menghabiskan waktu untuk belajar, sudah mempunyai rancangan suatu kurikulum yang berisikan beragam mata pelajaran, termasuk didalamnya pendidikan seni, dengan nama mata pelajaranya adalah Seni Budaya.

Berdasarkan paparan tersebut di atas dapat dimengerti kalau pendidikan seni sudah dianggap sebagai satu-satunya pendidikan apresiasi yang sangat ampuh untuk mengembangkan dan mengingatkan kesadaran generasi muda untuk menghormati dan menghargai karya seni yang ada di daerahnya sendiri. Inilah alasan mengapa sangat penting memasukan kesenian madihin untuk diadopsi sebagai salah satu materi atau model pembelajaran seni budaya di sekolah khususnya di daerah Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir.


(35)

7

Abdul Rumansyah, 2015

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Alasan peneliti memilih judul penelitian ini adalah karena di dunia pendidikan khususnya ditingkat SMP di kota Tembilahan, kesenian madihin belum pernah diangkat sebagai materi atau model pembelajaran. Hal ini disebabkan minimnya referensi dan informasi tentang eksistensi kesenian madihin dalam bentuk tulisan, sehingga para guru Seni Budaya merasa kesulitan untuk mengkaji kesenian ini sebagai model pembelajaran. Proses belajar yang mengedepankan budaya lokal ini sangat diperlukan agar siswa memiliki apresiasi yang luas dan tidak merasa asing dengan budaya yang ada di daerah mereka. Namun upaya ini tentunya membutuhkan strategi dan metode dalam mengembangkan model untuk proses pembelajaranya.

Pembelajaran seni ini adalah untuk menumbuhkan karakter anak dalam merubah prilaku kearah penghalusan budi pekerti yang luhur di samping menerapkan konsep estetika dalam kehidupan sehari-hari. Melalui penelitian inilah dilakukan tindakan dalam mengaplikasikan desain konsep model pembelajaran kesenian madihin yang disusun berdasarkan konsep pembelajaran berbasis kearifan lokal dengan pendekatan inquiry discovery.

Berdasarkan hal itulah maka action research ini difokuskan kajianya

melalui judul “Model Pembelajaran Kesenian Madihin Melalui Pendekatan

Inquiry Discovery di SMP Negeri 1 Tembilahan Riau”, dengan maksud agar hasil penelitian ini memiliki daya guna untuk perkembangan pembelajaran dengan memanfaatkan variasi dan ragam model pembelajaran yang berbasis kearifan lokal, selain itu diharapkan hasil action research ini memiliki kontribusi positif untuk metodologi pembalajaran seni di sekolah.

B.Rumusan Masalah

Hingga sekarang kesenian madihin belum pernah mendapat tempat sebagai bahan pembelajaran di sekolah, termasuk SMP Negeri 1 Tembilahan Riau. Hal ini disebabkan minimnya referensi dan informasi tentang keberadaan kesenian madihin dalam bentuk tulisan, sehingga para guru Seni Budaya merasa kesulitan untuk mengkaji kesenian ini sebagai model pembelajaran. Padahal aplikasi model pembelajaran ini penting dilakukan untuk memupuk apresiasi siswa terhadap


(36)

8

Abdul Rumansyah, 2015

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kesenian, sebagai salah satu usaha pewarisan. Sehingga dipandang perlu untuk menyusun suatu model pembelajaran kesenian madihin melalui penelitian.

Pembelajaran kesenian madihin di sekolah akan dilakukan melalui beberapa tahap, diantaranya mendesain model, menyiapkan strategi untuk mengimplementasikan model dan mengevaluasi hasil dari implementasi model pembelajaran kesenian madihin. Disamping itu model pembelajaran tetap menyentuh tiga ranah yang menjadi perhatian pokok pada diri peserta didik, yaitu ranah sikap, keterampilan dan pengetahuan.

Berdasarkan identifikasi permasalahan yang tersebut di atas, maka dapat

dirumuskan bentuk kegiatan penelitian dengan judul “Model Pembelajaran

Kesenian Madihin Melalui Pendekatan Inquiry Discovery di SMP Negeri 1

Tembilahan Riau”. Rumusan masalah dari judul di atas dijabarkan dalam bentuk

pertanyaan penelitian sebagai berikut,

1. Bagaimanakah Model Pembelajaran Kesenian Madihin Melalui Pendekatan Inquiry Discovery di SMP Negeri 1 Tembilahan Riau?

2. Bagaimanakah implementasi Model Pembelajaran Kesenian Madihin Melalui Pendekatan Inquiry Discovery di SMP Negeri 1 Tembilahan Riau?

3. Bagaimanakah hasil implementasi Model Pembelajaran Kesenian Madihin Melalui Pendekatan Inquiry Discovery di SMP Negeri 1 Tembilahan Riau?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini dibagi atas tujuan umum dan tujuan khusus, di antaranya,

1. Tujuan Umum

Mengimplementasikan desain Model Pembelajaran Kesenian Madihin melalui pendekatan inquiry Discovery pada siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Tembilahan Riau dalam penanaman nilai-nilai budya setempat.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk membuat desain Model Pembelajaran Kesenian Madihin Melalui Pendekatan Inquiry Discovery di SMP Negeri 1 Tembilahan Riau.


(37)

9

Abdul Rumansyah, 2015

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Untuk mengimplementasikan Model Pembelajaran Kesenian Madihin Melalui Pendekatan Inquiry Discovery pada siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Tembilahan Riau.

c. Untuk mengetahui bagaimana hasil implementasi Model Pembelajaran Kesenian Madihin Melalui Pendekatan Inquiry Discovery pada siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Tembilahan Riau.

D.Manfaat/Signifikansi Penelitian

Manfaat penelitian ini dibagi atas beberapa aspek, yakni dari segi teori, dari segi kebijakan, dari segi praktik,dan dari segi isu-isu sosial.

1. Dari Segi Teori

Tulisan tentang kesenian madihin, baik berupa artikal, makalah ataupun tulisan ilmiah yang dipublikasikan di internet, ataupun dalam bentuk buku, belum pernah dikaitkan dengan poses pembelajaran di sekolah. Begitu juga dengan seminar, buku-buku dan jurnal tentang pendidikan seni, khususnya pendidikan seni di tingkat SMP, belum pernah mengaitkanya dengan kesenian madihin yang ada di Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir.

2. Dari Segi Kebijakan

Perhatian pemerintah daerah terhadap kesenian madihin di Tembilahan Riau, masih hanya sebatas bersifat menampilkan kesenian tersebut pada acara-acara tertentu saja. Bahkan hal inipun jarang dilakukan. Padahal yang sangat diperlukan terkait kesenian madihin saat ini adalah perlunya menumbuhkan apresiasi generasi muda terhadap kesenian madihin sebagai salah satu upaya pewarisan. Mengingat kesenian madihin merupakan salah satu kearifan lokal yang terdapat di Tembilahan Riau. Pendidikan seni adalah satu-satunya wadah untuk mengenalkan kesenian madihin kepada peserta didik.

3. Dari Segi Praktik

Bagi peneliti, sebagai bahan pencerahan dalam mengembangkan kreatifitas dan keterampilan mengajar dan menulis, dan juga sebagai bahan pengembangan diri dalam belajar meneliti khususnya hal-hal yang terkait dengan pembelajaran


(38)

10

Abdul Rumansyah, 2015

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seni yang berbasis budaya didaerah. Selain itu hasil penelitian ini juga dapat untuk diterapkan sebagai bahan bagi peneliti di sekolah.

Bagi Dinas Pendidikan setempat sebagai bahan masukan agar menjadi pertimbangan untuk dijadikan sebagai salah satu kurikulum yang berbasis kearifan lokal untuk dikembangkan dan diterapkan disekolah. Bagi sekolah diharapkan hasil penelitian akan menjadi salah satu alternatif sebagai salah satu model pembelajaran yang kreatif dan inovatif untuk mata pelajaran seni budaya yang berbasis budaya lokal, khususnya di tingkat SMP. Disamping itu penelitian inipun dapat memberi manfaat bagi sekolah-sekolah lain yang ada di Tembilahan, yang ingin mengembangkan materi pembelajaran seni musik daerah setempat pada mata pelajaran seni budaya.

Bagi guru sebagai salah satu alternatif materi pembelajaran seni di dalam kelas yang bertujuan mengembangkan kreativitas siswa yang berbasis pada budaya lokal. Manfaat bagi siswa agar memiliki kesadaran untuk lebih menghargai, mengapresiasi dan merasa memiliki akan kesenian daerahnya sendiri. Manfaat bagi observer adalah sebagai pencerahan agar mampu menggali ide-ide kreatif untuk diterapkan dalam pembelajaran, dan juga sebagai bahan inspirasi untuk menumbuhkan ide ide kreatif dalam memberikan sumbangan pikiran terhadap guru yang lain. Sedangkan bagi seniman adalah sebagai penguatan apresiasi terhadap kesenian daerah setempat, agar termotivasi untuk tetap terus berbuat dan berkarya demi kelestarian kesenian daerah.

4. Dari Segi Isu-Isu Sosial

Sebagai bahan kontribusi dan acuan bagi praktisi pendidikan seni, dalam mengembangkan konsep pembelajaran kesenian yang berbasis kesenian daerah setempat. Selain itu penelitian ini diharapkan akan menjadi sumbangan pemikiran bagi pemerintah daerah setempat, yang juga memiliki visi untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai kearifan lokal.

E.Struktur Organisasi Penulisan

Sistematika penulisan tesis dapat digambarkan sebagai berikut.

Bab 1. Pendahuluan, merupakan bahasan awal paparan penulisan tesis yang terdiri dari beberapa Sub bab antara lain: A. Latar Belakang, B. Rumusan Masalah, C.


(39)

11

Abdul Rumansyah, 2015

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan Penelitian, yang terbagI dalam: 1. Tujuan umum dan 2. Tujuan khusus. D. Manfaat/Signifikansi Penelitian, yang terbagi dalam, 1. Dari segi teori, 2. Dari segi kebijakan, 3. Dari segi praktek, 4. Dari segi isu-isu sosial.

Bab II. Kajian Pustaka, pengungkapan teori dan konsep sebagai pembedah masalah penelitian yang meliputi beberapa Sub bab, diantaranya: A. Penelitian Terdahulu. B. Pendidikan Seni dengan sub bab yang terdiri dari: 1. Konseptual pendidikan, 2. Pendidikkan seni. C. Konsep Pembelajaran Seni, yang meliputi sub bab: 1. Makna pembelajaran seni, 2. Tujuan pembelajaran seni, 3. Peranan pembelajaran seni. D. Strategi Pembelajaran, terdiri dari: 1. Metodologi pembelajaran. 2. Jenis-jenis metode pembelajaran, 3. Manfaat/fungsi media dalam pembelajaran. E. Prinsip Pembelajaran Seni. F. Kesenian Madihin Sebagai Model Pembelajaran dengan sub bahasan: 1. Latar belakang dan perkembangan kesenian madihin di Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir Riau, 2. Pengertian dan makna kesenian madihin, 3. Bentuk penyajian kesenian madihin. 4. Unsur musikal 5. Fungsi kesenian madihin di Tembilahan Riau, 6. Pembelajaran kesenian madihin di sekolah.

Bab III Metode Penelitian, sebagai strategi dalam pengumpulan, penyusunan, dan pengolahan serta analisis data penelitian secara oerasional disusun sebgai berikut: A. Desain Penelitian, B. Partisipan dan Lokasi Penelitian, yang terdiri dari sub bab: 1. Partisipan, 2. Lokasi penelitian, 3. Populasi dan sampel. C. Prosedur Penelitian. D. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian, E. Analisis Data dan F. Isu Etik.

Bab IV Temuan dan Pembahasan, sebagai hasil dari penelitian disusun sebagai berikut: A. Temuan Hasil Penelitian, dengan pembahasan 1. Deskripsi pembelajaran kesenian madihin di SMP Negeri 1 Tembilahan, 2. Desain dodel pembelajaran kesenian madihin melalui pendekatan Inquiry Discovery di SMP Negeri 1 Tembilahan, 3. Implementasi desain model pembelajaran kesenian madihin melalui pendekatan inquiry discovery di SMP Negeri 1 Tembilahan, 4. Hasil implementasi desain model pembelajaran kesenian madihin melalui pendekatan inquiry discovery di SMP Negeri 1 Tembilahan. B. Pembahasan, dengan uraian sub bab: 1. Desain model pembelajaran kesenian madihin melalui pendekatan inquiry discovery di SMP Negeri 1 Tembilahan. 2. Implementasi


(40)

12

Abdul Rumansyah, 2015

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

desain model pembelajaran kesenian madihin melalui pendekatan inquiry discovery di SMP Negeri 1 Tembilahan. 3. Hasil implementasi desain model pembelajaran kesenian madihin melalui pendekatan inquiry discovery di SMPN 1 Tembilahan Riau

Bab V dalam tesis ini akan memaparkan kesimpulan akhir dari penelitian

“Model Pembelajaran Kesenian Madihin Melalui Pendekatan Inquiry Discovery di SMP Negeri 1 Tembilahan Riau”. Sub bab yang ada dalam pembahasan ini meliputi: A. Simpulan, B. Implikasi, dan C. Rekomendasi.


(41)

Abdul Rumansyah, 2015

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

54 BAB III

METODE PENELITIAN A.Desain Penelitian

Penelitian tentang model pembelajaran kesenian madihin memiliki karakteristik berhubungan langsung dengan tindakan dan cara kerja, dianggap tepat jika dilakukan dengan menggunakan action research. Adapun desain alur kegiatan penelitian terdiri dari tiga tahapan, yaitu tahap awal, tahap inti dan tahap akhir, seperti yang tergambar dalam diagram berikut ini.

Bagan: 3. 1

Pemetaan kegiatan penelitian pembelajaran kesenian madihin dengan pendekatan inkuiry discovery

Tahap awal

1. Studi pendahuluan 2. Penyusunan

instrumen penelitian 3. Penentuan subjek

dan objek penelitian

Kajian teori

1. Konsep

pembelajaran seni 2. Strategi

pembelajaran seni 3. Kesenian madihin

Tahap inti

Tahap akhir

1. Desain model pembelajaran 2. Implementasi desain

model pembelajaran

3. Hasil desain model pembelajaran

1. Pengumpulan data 2. Pengujian dan

pengolahan data 3. Analisis data

4. Pembahasan tindakan 5. Penyusunan data

1. Desain model pembelajaran 2. Implementasi model

pembelajaran 3. Hasil model

pembelajaran 1. Implementasi

instrument penelitian 2. Kajian proses

pembelajaran 3. Aplikasi model

pembelajaran

Kajian empirik

Laporan draf tesis

Deseminasi

Ujian tahap 1 Ujian tahap 2

Tesis

Model Pembelajaran Kesenian Madihin Melalui pendekatan Inquiry


(1)

Abdul Rumansyah, 2015

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain itu diharapkan desain pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai alternatif landasan untuk pembelajaran kesenian tradisional lainnya, khususnya kesenian tradisional yang ada di daerah Tembilahan dan Kabupaten Indragiri Hilir pada umumnya, sehingga dapat berpengaruh terhadap pembelajaran seni budaya di wilayah lain yang ada di provinsi Riau yang saat ini lagi aktif mengkaji dan mengembangkan budaya kesenian rakyat melalui pembelajaran budaya melayu sebagai kurikululm muatan lokal di sekolah-sekolah.

C. Rekomendasi

Hasil penelitian ini direkomendasikan kepada tenaga pendidik, peserta didik, pemerintah, dan peneliti selanjutnya. Dengan demikian rekomendasi tersebut dipaparkan sebagai berikut:

1. Tenaga Pendidik

Desain Model Pembelajaran Kesenian Madihin Melalui Pendekatan Inquiry Discovery di Sekolah SMP Negeri 1 Tembilahan dirancang untuk meningkatkan apresiasi, kreativitas dan produktifitas peserta didik, dan sebagai upaya untuk melestarikan kembali kesenian madihin. Sehingga diharapkan kepada seluruh tenaga pendidik seni yang ada di wilayah Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau, dapat menerapkan desain pembelajaran tersebut baik dalam pendidikan formal maupun non formal, sebagai salah satu upaya untuk merevitalisasi nilai-nilai kearifan lokal dalam pembelajaran seni budaya di sekolah.

2. Peserta Didik

Pelaksanaan pembelajaran Kesenian Madihin Melalui Pendekatan Inquiry Discovery di Sekolah diharapkan memberikan wawasan, pengetahuan, dan sikap menghargai terhadap kesenian tradisional daerah setempat khususnya kesenian madihin. Selain itu pelaksanaan pembelajaran ini diharapkan mampu meningkatkan sikap afektif, psikomotor yang meliputi kreativitas dan produktivitas dalam berekspresi seni, serta meningkatkan ranah kognitif yang meliputi wawasan dan apresiasi peserta didik dalam pembelajaran seni budaya,


(2)

338

Abdul Rumansyah, 2015

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

khususnya seni budaya daerah mereka sendiri, salah satu di antaranya adalah kesenian madihin.

3. Pemerintah dan Lembaga Pendidikan

Melalui penelitian ini diharapkan dapat mendorong pihak pemerintah khususnya dinas kebudayaan dan dinas pendidikan setempat untuk turut serta dalam melestarikan kesenian tradisional yang ada di daerah Kabupaten Indragiri Hilir Riau. Hal tersebut bisa dilakukan dengan berbagai cara antara lain seperti memperhatikan kesenian tersebut dengan cara mengadakan pertujukan-pertunjukan dan festival kesenian tradisi, dan bagi lembaga pendidikan formal ataupun non formal diharapkan dapat menggunakan kesenian tradisional sebagai bahan ajar dalam pembelajaran seni musik.

4. Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan menjadi pembuka wawasan umun terhadap pembelajaran seni budaya yang berbasis budaya lokal. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat melaksanakan penelitian dengan fokus yang berbeda terkait kesenian madihin atau menerapkan dan mengembangkan desain pembelajaran pada kesenian tradisional lainnya.


(3)

Abdul Rumansyah, 2015

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 339

DAFTAR RUJUKAN

1. Buku dan Artikel Jurnal

Abidin, Yunus. (2014). Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013/Cetakan kesatu. Bandung: PT Refika Aditama.

Alwasilah, A. Chaedar. (2008). Pokoknya BHMN: Ayat-Ayat Pendidikan Tinggi. Bandung: CV. Lubuk Agung.

Arikunto, Suharsimi., dkk, (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Aksara.

Budiwati, Dewi Suryati & Milyartini, Rita. (2011). Belajar Pembelajaran Musik, Konsep Teori Model dan Implementasi. (Bahan Ajar Mandiri).

Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Daulay, Zainul. (2011). Pengetahuan Tradisional: Konsep Dasar Hukum dan Prakteknya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Dimyati & Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. (Cetakan keempat). Jakarta: PT Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri & Zain, Aswan. (2002). Strategi Belajar Mengajar/cetakan kedua. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Gunara, Sandie. (2008). Implementasi Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Musik Sebagai Upaya Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas 7 SMPN 27 Bandung. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Hamid, H. (2012). Pengembangan Kurikulum Pendidikan (cetakan ke 1). Bandung: CV Pustaka Setia.

Harefa, Andrias. (2008). Menjadi Manusia Pembelajar. (Cetakan kesepuluh). Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Harjanto. (2010). Perencanaan Pengajaran. Cetakan ke 7. Jakarta: Rineka Cipta. Hosnan, M. (2014). Pendekatan Scientific dan Kontekstual dalam Pembelajaran

Abad 21: Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013 (Cetakan

Pertama). Bogor: Ghalia Indonesia.

Hum, Helen D. (2011). Panduan Untuk Guru Kesenian Sekolah Dasar dan Menengah. Edisi kedua. Jakarta: PT. Indeks.

Ideham, Suriansyah., Syarifuddin., Anis, Zaenal Arifin., Wajidi. (2007). Urang Banjar dan Kebudayaanya. Banjarmasin: Pustaka Benua dan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Damajanti, Irma. (2006). Psikologi Seni/Cetakan ke satu. Bandung: PT Kiblat


(4)

340

Abdul Rumansyah, 2015

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jazuli, M. (2008). Paragdima Kontekstual Pendidikan Seni. Cetakan Pertama. Semarang: Unesa University Press.

Jazuli, M. (2001). Paradigma Seni Pertunjukan “Sebuah Wacana Seni Tari,

Wayang dan Seniman”. Yogyakarta: Yayasan Lentera Budaya.

Jogiyanto, (2006). Filosofi, Pendekatan, dan Penerapan Pembelajaran Metode Kasus (Edisi kedua). Yogyakarta: C.V. Andi Offset.

Kholid, Dody M. (2011). Komposisi Musik 1/Cetakan Ketiga. Bandung: CV. Bintang Warli Artika.

Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: P.T. Rineka Cipta. Masnaini. (2011). Gandrang Bulo Sebagai Bahan Ajar Seni Budaya di SMP Negeri 4 Sungguminasa. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Masunah, Juju & Narawati, Tati. (2003). Seni dan Pendidikan Seni: Sebuah Bunga Rampai/Cetakan pertama. Bandung: P4ST UPI Bandung.

Mertler, Craid A. (2011). Action Research: Mengembangkan Sekolah Memberdayakan Guru. Edisi Ketiga. Alih bahasa: Daryatno, penyunting Saifuddin Zuhri Qudsy, MA). Judul asli: Action Research, Improving Schools and Empowering Educators. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Milyartini, Rita., Narawati,T., & Taryo, Endang. (2002). Strategi Pembelajaran Kesenian dan Keterampilan. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Pamadhi, Hajar. (2012). Pendidikan Seni, Hakikat, Kurikulum Pendidikan Seni, Habitus Seni dan Pengajaran seni untuk Anak/Cetakan pertama. Yogyakarta: UNY Press.

Purwanto, M. Ngalim. (2009). Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Rachmawati, Yeni & Kurniati, Euis. (2010). Srategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak: Usia Taman Kanak-Kanak/ Edisi Pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Rafiek, M. (2010). Teori Sastra, Kajian Teori dan Praktek/Cetakan pertama. Bandung: Refika Aditama.

Riduwan. (2008). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Rohani, Ahmad. (2004). Pengelolaan Pengajaran/Cetakan kedua. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Rohidi, Tjetjep Rohendi. (2011). Metodologi Penelitian seni. Semarang: Cipta Prima Nusantara.

Rohidi, Tjetjep Rohendi. (2000). Kesenian Dalam Pendekatan Kebudayaan/ Cetakan ke satu. Bandung: STISI Press Bandung.

Rusman. (2013). Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.


(5)

Abdul Rumansyah, 2015

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sachari, Agus. (2002). Pengantar Metodologi Penelitian: Budaya Rupa, Desain, Arsitektur,Seni Rupa dan Kriya. Jakarta: Erlangga.

Santoso, Riyadhi (2013). Semiotika Sosial : Pandangan Terhadap Bahasa. Surabaya: Pustaka Eureka dan JP. Press.

Sedyawati, Edi. (2007). Budaya Indonesia: Kajian Arkeologi, Seni, dan Sejarah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Seman, Syamsiar. (2002). Kesenian Tradisional Banjar; Lamut Madihin dan Pantun: Nanang dan Galuh Banjar Baturai Pantun. Banjarmasin: Bina Budaya Banjar.

Soedarso SP. (1990). Tinjauan Seni: Sebuah Pengantar Untuk Apresiasi Seni/Cetakan ketiga. Yogyakarta: Saku Dayar Sana Yogyakarta.

Soeharjo. (2011). Pendidikan Seni. Malang: Bayu Media Publishing.

Sudjana, N. (1988). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Suharso dan Dra. Ana Retnoningsih. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: CV. Widya Karya.

Suherman, Erman dan Winataputra, Udin S. (1992). Materi Pokok Strategi Belajar Mengajar Matematika Modul 1-9 (Cetakan Pertama). Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.

Sujiono, Yuliani Nurani dan Sujiono, Bambang. (2010/Cetakan ke Satu). Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta: PT Indeks Jakarta.

Sujoko. (2010). Musik Melayu Sebagai Pengembangan Bahan Ajar Ensambel Musik Sekolah Untuk Siswa SMP. (Tesis). Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Sumardjo, Jakob. (2000). Filsafat Seni. Bandung: ITB Bandung.

Sumardjo, Jakob. (2001). Seni Pertunjukan Indonesia: Suatu Pendekatan Sejarah. Bandung: STSI Press Bandung.

Sumardjo, Jakob. (2006). Estetika Paradoks. Bandung: Sunan Ambu Press STSI Bandung.

Supanggah. (2008). Konsep Garap: Salah Satu Model Pendekatan Kajian Musik Nusantara. Dalam Pudentia MPSS (Editor), Metodologi Kajian Tradisi Lisan (hlm. 385-397). Jakarta: Asosiasi Tradisi Lisan (ATL).

Takari, Muhammad., Fadlin., Dewi, Heristina., Harahap, Frina Deliana., Naiborhu, Torang., Netriroza, Arifni. (2008). Masyarakat Kesenian di Indonesia. Medan: Studia Kultura, Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara.

Thaha, M. & Sanderta, Bakhtiar. (2000). Pantun, Madihin dan Lamut. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tingkat I Kalimantan Selatan: Dewan Kesenian Kalimantan Selatan.


(6)

342

Abdul Rumansyah, 2015

MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Trianto. (2011). Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia Dini TK/PA dan Anak Usia Kelas Awal SD/MI. Cetakan ke 1. Jakarta: Kencana Predana Media Group.

Uno, Hamzah B., Lamatenggo, Nina., Koni, Satria. (2010). Desain Pembelajaran. Bandung: MQS Publishing.

Wiraatmaja, R. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosda Karya.

2. Peraturan Perundangan

GBHN Tap MPR No II/MPR/1983. Kesenian Daerah Sebagai Keanekaragaman Budaya Bangsa. Jakarta.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2014). Muatan Kurikulum 2013. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. No 19 Tahun 2005 Tentang Standar

Nasional Pendidikan. Standar Nasional Pendidikan. Cetakan ke 4 Tahun 2009. Jakarta: Sinar Grafika.

Undang Undang Republik Indonesia (2003) Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

3. Sumber Online dan bentuk lain

Rochmatin. (2015, 3 Mei). Unsur-Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Sastra (Forum online). Diakses dari https://jelajahduniabahasa.wordpress.com . Minggu jam: 12.40 wib.

Semani, Syamsiar. (2015, 3 Mei). Kesenian Tradisional Banjar (Forum online). Diakses dari melayuonline.com/ind/bookreview/read.153/kesenian-

tradisional- banjar- lamut- madihin- dan- pantun. Minggu jam: 12.40 wib.

Sudjana. (2015, 1 Mei). Metode Drill dalam Pembelajaran (Forum online). Diakses dariwww.kajianpustaka.com/2013/. Jumat jam: 20.46 wib). Wikipedia Pustaka. (2015, 1 Mei) Seni Tradisional Banjar (Forum online).

Diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Seni_tradisional_Banjar. Jumat jam: 19.40 wib.

Wikipedia Pustaka. (2015, 1 Mei). Suku Banjar (Forum online). Diakses dari