Validitas Internal credibility Validitas Data

Moch. Fikri Septiyadi, 2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sugiyono 2013: 121 menjelaskan bahwa “uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility validitas internal, transferability validitas eksternal, dependability reliabilitas, dan confirmability obyektivitas ”. Bagan 3. 1 Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif.

1. Validitas Internal credibility

Menurut Sugiyono 2013: 121 mengemukakan bahwa “uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjang pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi data, analisis kasus negatif, menggunakan bahan referensi, dan member check ”. Serangkaian aktivitas uji kredibilitas data tersebut penulis terapkan dalam penelitian ini sebagai berikut: a. Memperpanjang pengamatan Pada saat melakukan observasi dibutuhkan waktu untuk benar-benar mengenal suatu lingkungan, oleh sebab itu peneliti berusaha memperpanjang waktu penelitian dengan cara menggunakan hubungan yang baik dengan Uji keabsahan data Uji kredibilitas data Uji transferability Uji dependability Uji confirmability Moch. Fikri Septiyadi, 2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu orang-orang disana. Usaha peneliti dalam memperpanjang waktu penelitian untuk memperoleh data dan informasi valid dari sumber data adalah dengan meningkatkan pertemuan seefektif dan seefisien mungkin. Dalam hal ini Sugiyono 2013: 122 mengaskan bahwa “dengan memperpanjang pengamatan ini, berarti hubungan peneliti dengan narasumber akan semakin baik terbentuk rapport, semakin akrab, semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi”. b. Meningkatkan ketekunan Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan meningkatkan ketekunan, maka peneliti dapat melakukan pengecekan kembali apakah data yang telah ditemukan itu salah atau tidak. Demikian juga dengan meningkatkan ketekunan, maka peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa yang diamati Sugiyono, 2013: 125. c. Triangulasi Data Triangulasi data diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu Sugiyono, 2013:125. Triangulasi dalam penelitian ini mencakup triangulasi sumber dan triangulasi teknik pengumpulan data. Triangulasi ini dilakukan terhadap informasi yang diberikan oleh kyai, pengasuh santri dan santri. Triangulasi tersebut dijelaskan secara singkat sebagai berikut: 1 Triangulasi Sumber Triangulasi sumber dilakukan untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Moch. Fikri Septiyadi, 2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kyai Pengasuh Santri Santri Sumber: Diadopsi oleh peneliti Sugiyono, 2013: 126 2 Triangulasi Teknik Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Wawancara Observasi Studi Dokumentasi Sumber: Diadopsi oleh peneliti Sugiyono, 2013: 126 3 Triangulasi Waktu Triangulasi waktu dilakukan untuk mengecek data dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Siang Sore Pagi Sumber: Diadopsi oleh peneliti Sugiyono, 2013: 126 Moch. Fikri Septiyadi, 2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d. Menggunakan referensi yang cukup Sebagai bahan referensi untuk meningkatkan kepercayaan akan kebenaran data, peneliti menggunakan bahan dokumentasi yakni berupa catatan hasil wawancara dengan subjek penelitian, foto-foto dan sebagainya diambil dengan cara tidak mengganggu atau menarik perhatian informan, sehingga informasi yang diperoleh memiliki tingkat validitas yang tinggi. e. Mengadakan member check Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan member check ialah agar informasi yang penulis peroleh dan gunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud oleh informan. Menurut Sugiyono 2013: 129 menjelaskan bahwa “member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data”. Proses member check dapat menghindari salah tafsir terhadap jawaban responden sewaktu diwawancara.

2. Validitas Eksternal Transferability

Dokumen yang terkait

Penyesuaian diri santri di Pondok Pesantren terhadap kegiatan pesantren : studi kasus di Pondok Pesantren Darunnajah

14 101 116

PERAN PEMIMPIN PONDOK PESANTREN AL-HIDAYAT DALAM MENANAMKAN ETIKA KEISLAMAN SANTRI Peran Pemimpin Pondok Pesantren Al-Hidayat Dalam Menanamkan Etika Keislaman Santri (Studi Kasus di Pondok Pesantren Al-HIdayat Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang Tahun 2011

3 16 16

PERAN PEMIMPIN PONDOK PESANTREN AL-HIDAYAT DALAM MENANAMKAN ETIKA KEISLAMAN SANTRI Peran Pemimpin Pondok Pesantren Al-Hidayat Dalam Menanamkan Etika Keislaman Santri (Studi Kasus di Pondok Pesantren Al-HIdayat Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang Tahun 2011

0 3 18

MANAJEMEN PONDOK PESANTREN (STUDI KASUS TENTANG PENGELOLAAN SANTRI PADA PONDOK PESANTREN DARULARAFAH KABUPATEN DELI SERDANG PROPINSI SUMATERA UTARA).

0 1 17

PERAN PONDOK PESANTREN DALAM PEMBINAAN KARAKTER BERBASIS NILAI – NILAI ISLAM (Studi Deskriptif Analitis Dalam Pembinaan Akhlakul Karimah di Pondok Pesantren Darul Falah Cililin Kab. Bandung Barat ).

0 7 51

PERAN PONDOK PESANTREN MA’AHID KUDUS DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN MASYARAKAT Peran Pondok Pesantren Ma’ahid Kudus Dalam Meningkatkan Pendidikan Masyarakat (Studi Kasus Di Pondok Pesantren Ma’ahid Kudus).

0 1 14

PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MEMBINA PERILAKU SANTRI YANG BERWATAK TERPELAJAR DAN ISLAMI : Studi Deskriptif di Pesantren Al-Basyariah Desa Rahayu Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung.

0 0 40

TERAPI SHALAT TAHAJUD DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SEORANG SANTRI DI PONDOK PESANTREN BAITUL JANNAH SURABAYA.

0 1 119

HUKUMAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBENTUKAN KEDISIPLINAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN

0 0 15

PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN SOSIAL SANTRI (STUDI KASUS PADA PONDOK PESANTREN AL-HASAN SALATIGA) - Test Repository

0 1 127