Dyah Citra Wardani, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
dan dikembangkan; 6
Mempersiapkan alat-alat untuk dokumentasi kegiatan pembelajaran. Pada tahap perencaan peneliti mempersiapkan hal yang dibutuhkan
sebelum melaksanakan siklus berdasarkan hasil refleksi sebelumnya yang dituliskan pada jurnal reflektif, hal yang harus dipersiapkan diantaranya
adalah Rencana Persiapan Pengajaran RPP. RPP merupakan uraian atau penjabaran dari silabus dalam bentuk langkah-langkahkegiatan yang
mendeskripsikan proses pembelajaran. 5.
Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan, peneliti melaksanakan siklus yang telah direncanakan
sebelumnya pada tahap perencaan. 6.
Observasi Tahap observasi peneliti mengobservasi penelitian dengan bantuan dari
observer yang telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti. Tujuan dari kegiatan observasi adalah untuk mengamati pelaksanaan kegiatan apakah telah sesuai
dengan yang direncanakan atau tidak, serta untuk mengamati respon dari peserta didik.
7. Refleksi
Tahap refleksi adalah tahap merefleksikan kekurangan maupun kelebihan dari siklus yang telah dilaksanakan, yaitu hal-hal yang harus dipertahankan
atau yang harus diperbaiki di siklus selanjutnya. Selain itu pada tahap ini, peneliti harus mengambil keputusan apakah akan dilaksanakan siklus
selanjtnya atau tidak.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian disusun sebagai alat pengumpul data penelitian.
Instrumen penelitian yang dikembangkan dalam PTK ini terdiri dari;
a. Instrumen Pembelajaran Perangkat ini meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran, soal LKS
kelompok, soal evaluasi, Analisis Materi Pelajaran AMP, Learning experience, dan kisi-kisi soal.
Dyah Citra Wardani, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
b. Instrumen Pengungkapan Data Penelitian 1
Tes; Instrumen tes yang digunakan peneliti adalah soal evaluasi yang hasilnya
digunakan peneliti untuk melihat peningkatan hasil belajar dalam ranah kognitif.
2 Non tes;
Instrumen non tes digunakan peneliti untuk mendukung data kuantitatif yang dikumpulkan dari instrument tes, adapun instrumen non tes yang
digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut: a
APKG dan lembar observasi; Alat Penilaian Kemampuan Guru APKG digunkan untuk mengetahui
aktivitas guru dan kesesuaian pembelajaran dengan prosedur yang telah direncanakan dalam RPP. Sedangkan lembar observasi ini
digunakan untuk mengamati aktivitas peserta dalam pembelajaran matematika dengan perlakuan kelas yang digunakan pada penelitian
ini adalah klasikal. b
Catatan Lapangan Catatan lapangan ini, mengungkapkan praktik-praktik pembelajaran
yang menarik di kelas. c
Jurnal Reflektif Peneliti menuliskan temuan-temuan setelah melakukan tes awal
maupun setelah siklus , untuk perbaikan rencana pelaksanaan pembelajaran siklus selanjutnya. Jurnal reflektif didapat dari hasil
refleksi dari kegiatan sebelumnya dan mendiskusikannya dengan teman sejawat, guru, dosen dan hasil pemikiran sendiri.
G. Analisis dan Interpretasi Data
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dan kuantitatif, kehadiran peneliti di lapangan sangat diharuskan dalam penelitian kualitatif
karena menurut Arikunto 2002: 11 dalam pengumpulan data harus selalu
Dyah Citra Wardani, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
dilakukan sendiri oleh peneliti, berbeda dengan penelitian kuantitatif yang dapat diwakilkan dalam pengumpulan data. Data diperoleh dari berbagai sumber
dengan menggunakan teknik pengumpuan data yang bermacam-macam triangulasi, dan dilakukan secara terus menerus sampai datanaya jenuh.
Triangulasi metode yaitu mengumpulkan data yang sejenis tetapi dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda. Misalnya
kuesioner, wawancara, dan observasi. Penggunaan metode pengumpulan data yang berbeda ini diusahakan mengarah pada sumber data yang sama untuk
menguji kemantapan informasinya. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya
kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat
diceritakan kepada orang lain. Nasution dalam Sugiyono 2010, hlm.89 menyatakan analisis telah
dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penelitian hasil penelitian. Maka peneliti
melakukan analisis data sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai dilapangan.
Selanjutnya di lapangan peneliti menggunakan teknik analisis Model Miles and Huberman, yang terdiri dari empat tahap sebagai berikut :
1 Data Reduction Reduksi Data, yaitu merangkum data yang didapat. Data
didapat dari instrumen pembelajaran dan instrumen pengungkapan data yang telah dijelaskan sebelumnya.
2 Data Display penyajian data, penyajian data dilakukan dalam bentuk teks yang
bersifat naratif, uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori flowchart dan sejenisnya, termuat dalam laporan hasil penelitian.
3 Conclusion Drawingverivication, atau penarikan kesimpulan, dengan didukung
bukti-bukti yang mantap.
Dyah Citra Wardani, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Sedangkan untuk data kuantitatif diperoleh dengan cara membandingkan skor awal siswa dengan nilai evaluasi akhir. Untuk mengolah data kuantitatif peneliti
melakukan langkah-langkah sebagai berikut: a
Penskoran hasil tes evaluasi Penskoran dilakukan dengan memberikan skor pada hasil evaluasi siswa
dengan menghitung skor berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat oleh peneliti. b
Menghitung Nilai Rata-rata Kelas Rata-rata diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh data dalam
satu kelompok kemudian dibagi dengan jumlah anggota kelompok tersebut. Berikut adalah cara mencari rata-rata kelas yang diadaptasi dari
Sudjana 2013:109 х =
∑� �
Keterangan х = nilai rata-rata
∑x = Jumlah semua nilai siswa n = jumlah siswa
c Menghitung Persentase Ketuntasan Belajar
Persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal menggunkan : TB
=
∑ s ≥7
� …
Keterangan : ∑s ≥70 = jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama
dengan 70 n
= banyak siswa 100
= bilangan tetap TB
= ketuntasan belajar Purwanto Iswanto,2011:32
Dyah Citra Wardani, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
d Menghitung peningkatan kemampuan siswa setiap siklus
Menghitung peningkatan kemampuan siswa setiap siklus dengan menentukan besarnya gain setiap siklus. Berikut adalah cara mencari gain
menurut Prabawanto Permatasari, 2013:50 g = skor tes siklus ke-ii
– skor tes siklus ke-i Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa untuk setiap siklus
yang telah dilakukan, dapat diketahui dengan mencari gain rata-rata yang telah dinormalisasi berdasarkan efektivitas pembelajaran dengan rumus
sebagai berikut menurut Prabawanto Permatasari, 2013:50 g =
� � � −
� � �
� � −
� � �
Adapun kriteria efektivitas pembelajaran adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Interpretasi Gain Ternormalisasi
Nilai g Interpretasi
0,00 – 0,30
Rendah 0,31
– 0,70 Sedang
0,71 – 1,00
Tinggi Permatasari 2013:50
Dyah Citra Wardani, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Berdasarkan hasil penelitian, analisis, refleksi, dan pembahasan mengenai penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada ranah kognitif, maka dapat dikemukakan simpulan dan saran yang terkait dengan penelitian ini.
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Sekolah Dasar yang bertempat di Kecamatan Sukajadi, terdapat beberapa kesimpulan
yang diperoleh diantaranya: 1.
Perencanaan pada pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif sudah baik,
dengan dibuktikannya hasil penelitian pada tahap perencanaan mendapat penilaian RPP pada siklus 1 sebesar 66.66 dan siklus 2
sebesar 93, hal tersebut didapat dari persentase penilaian RPP yang dilakukan oleh tiga observer. Pada siklus pertama mendapat
66.66 karena RPP yang disusun oleh peneliti masih banyak terdapat kekurangan, sedangkan pada siklus kedua dalam
mennyusun RPP peneliti mengalami peningkatan yaitu sebesar 93. Adapun jika dihitung kemajuan penilaian RPP dari siklus 1 ke siklus
2 mengalami perbaikan dengan meningkatnya hasil penilaian RPP yaitu sebesar 26.34.
2. Pelaksanaan pada pembelajaran matematika dengan menggunakan
model kooperatif tipe STAD yang dilakukan peneliti berjalan dengan lancar, dan langkah-langkah pembelajaran terlaksana dengan
baik dan tepat waktu, hal ini dibuktikan dengan hasil pengamatan observer mengenai keterlaksanaan aktivitas guru pada siklus 1
Dyah Citra Wardani, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
terlaksana 87.72, hal ini terjadi karena beberapa langkah tidak dilaksanakan oleh guru karena keterbatasan waktu dan lain hal.
Adapun keterlaksanaan aktivitas siswa sebesar 81.94. Pada siklus 2 keterlaksanaan aktivitas guru meningkat hingga sebesar 100 dan
aktivitas siswa sebesar 97.22, pada aktivitas siswa tidak mencapai 100 karena terdapat beberapa langkah pembelajaran yang tidak
mendapat respon dari siswa, seperti saat guru menanyakan hal yang belum dimengerti tidak ada siswa yang bertanya.
3. Hasil belajar pada penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti
dengan penerapan model kooperatif tipe STAD mengalami kenaikan dengan diperoleh rata-rata gain sebesar 9.81 dan indeks gain sebesar
0,34 serta interpretasi sedang berdasarkan hasil evaluasi siklus 1 ke siklus 2. Hal ini membuktikan bahwa penerapan model kooperatif
tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada ranah kognitif.
B. REKOMENDASI
Berdasarkan kesimpulan tersebut peneliti memiliki beberapa saran yang akan dipaparkan sebagai berikut:
1. Bagi guru, model kooperatif tipe STAD merupakan salah satu model
alternative yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan model tersebut siswa dapat belajar dengan bantuan
tim, dan setiap anggota tim bertanggung jawab atas nilai kemajuan kelompoknya sehingga setiap siswa akan merasa bertanggung jawab
kepada kelompoknya dan berusaha agar mendapat nilai akhir yang melebihi skor awal. Secara lebih rinci rekomendasi untuk guru jika
akan melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah sebagai berikut:
Dyah Citra Wardani, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
a Persiapan dalam membuat RPP, Lembar evaluasi, LKS
kelompok, media pembelajaran, dan pengelompokan peserta didik secara heterogen harus dipersiapkan secara benar-benar
sebelum pembelajaran dimulai. b
Saat pelaksanaan, pastikan diawal pembelajaran siswa telah mengerti dengan sistem atau aturan dari model pembelajaran
kooperatif tipe STAD tersebut agar pada saat pembelajaran siswa tidak bertanya kembali mengenai poin kemajuan kelompok, skor
awal, skor akhir dan lainnya. c
Saat rekognisi tim, sebaiknya guru telah memahami dengan baik penskoran bagi siswa yang mengalami kemajuan. Agar saat
pemberian skor tidak menghabiskan banyak waktu dengan melihat panduan pemberian skor.
d Pada tahap pengarahan, anggota kelompok akan cenderung
gaduh. Maka sebaiknya guru memberikan tugas seperti mencatat materi yang disampaikan oleh guru sebelumnya pada tahap
mengajar, sedangkan ketua kelompok mendapat pengarahan dari guru.
2. Bagi peneliti selanjutnya, peneliti dapat meneliti model kooperatif
tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Secara lebih rinci rekomendasi untuk peneliti selanjutnya
jika akan melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah sebagai berikut:
a Sebelum melaksanakan penelitian dengan model kooperatif tipe
STAD sebaiknya peneliti membaca berbagai referensi dari model kooperatif tipe STAD. Rujukan buku terdapat pada daftar
pustaka pada penelitian ini.
Dyah Citra Wardani, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
b Peneliti dapat menggunakan gambaran model kooperatif tipe
STAD serta hasil penelitian untuk dijadikan bahan referensi dalam penelitian selanjutnya.
c Sebaiknya pada tahap rekognisi tim harus diperhatikan mengenai
efektifitas waktu, sehingga tidak menghabiskan banyak waktu.
3. Bagi siswa, secara lebih rinci rekomendasi untuk siswa yang
mendapatkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah sebagai berikut:
a Menerima saat guru membagi kelompok secara heterogen, hal ini
bermanfaat agar siswa lebih berbaur dengan yang lainnya. b
Tidak membebankan LKS kelompok pada ketua kelompok saja, karena pada akhir pembelajaran kemajuan individu dapat
menentukan skor kelompok. c
Tidak ribut saat ketua kelompok melaksanakan pengarahan dari guru kelas, fokus terhadap tugas yang diberikan oleh guru.
Dyah Citra Wardani, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Barnadip, I. Sutari. 1976. Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis. Yogyakarta : Fakultas Ilmu pendidikan FIP IKIP Yogyakarta.
Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Isjoni, dan Mohd. Ismail, Arif. 2008. Model-Model Pembelajaran Mutakhir. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Kunandar. 2009. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Natalia, M. Margaretha. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Tinta Emas Publishing.
Slavin, E. Robert. 2005. Cooperative Learning: Teori, Riset, dan Praktik, terjemahan Nurulita Yusron. Bandung: Nusa Media
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: P.T
Fajar Interpratama Mandiri Wardoyo, M. Sigit. 2013. Pembelajaran Berbasis Riset. Jakarta Barat : Akademia
Permata. Nikmah, Ana Rifatun. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Student Teams Achievement Divisions STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika siswa kelas IV MI Muhammadiyah Plus Suwaru Bandung
Tulungagung Tahun ajaran 20132014. Skripsi. IAIN Tulungagung, Jawa Timur.
Suci, Handayani. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division STAD untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas IV SDN V Jombok Pule Trenggalek Tahun Ajaran 20132014. Skripsi. IAIN Tulungagung, Jawa Timur.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Penilaian Hasil Belajar. Ebook tersedia: https:teguhsasmitosdp1.files.wordpress.com20100619-kode-04-a1-
penilaian-hasil-belajar.pdf Suryana. 2010. Metodologi Penetilitian: Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif. Ebook
tersedia:
Dyah Citra Wardani, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
http:file.upi.eduDirektoriFPEBPRODI._MANAJEMEN_FPEB196006021 986011-SURYANAFILE__7.pdf
Tiurlina. 2006.
Model Pembelajaran
Matematika. Ebook
tersedia:
http:file.upi.edubrowse.php?dir=DirektoriDUAL- MODESMODEL_PEMBELAJARAN_MATEMATIKA