PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI CAHAYA.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI CAHAYA
(Penelitian Tindakan Kelas di SDN Buah Batu Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2013/2014 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh Ratna Sugiharti
NIM 1003413
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2014
(2)
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams
Achievement Division) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
Pembelajaran IPA Materi Cahaya
(Penelitian Tindakan Kelas di SDN Buah Batu Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2013/2014 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Oleh
Ratna Sugiharti
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Ratna Sugiharti 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
(3)
(4)
iv Ratna Sugiharti, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Cahaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Hipotesis Tindakan ... 6
F. Definisi Operasional... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7
A. Pembelajaran IPA di Kelas V Sekolah Dasar ... 7
B. Model Pembelajaran Kooperatif ... 13
C. Model Student Teams AchievementDivision (STAD) .. 18
D. Hasil Belajar ... 23
E. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan ... 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 26
A. Metode dan Model Penelitian ... 26
B. Lokasi dan Waktu Penelitian……….. ... 27
C. Subjek Penelitian ... 28
D. Prosedur Penelitian... 28
E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrument Penelitian . 32 F. Analisis dan Pengolahan Data ... 35
(5)
v Ratna Sugiharti, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Cahaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 39
B. Pembahasan ... . 60
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDARI ... 72
A. Simpulan ... 72
B. Rekomendasi ... 73
DAFTAR PUSTAKA ... 74
LAMPIRAN-LAMPIRAN... 76
(6)
vi Ratna Sugiharti, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Cahaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 : Perhitungan Perkembangan Skor Individu ... 21
Tabel 2.2 : Perhitungan Perkembangan Skor Kelompok ... 21
Tabel 4.1 : Nilai LKS Siklus I ... 43
Tabel 4.2 : Nilai Kuis Siklus I ... 44
Tabel 4.1 : Nilai LKS Siklus II ... 51
Tabel 4.2 : Nilai Kuis Siklus II ... 52
(7)
vii Ratna Sugiharti, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Cahaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Cahaya Merambat Lurus ... 9
Gambar 2.2 : Bayangan pada Benda ... 10
Gambar 2.3 : Pemantulan Teratur dan Pemantulan Baur ... 11
Gambar 2.4 : Cermin Datar untuk Bercermin ... 11
Gambar 2.5 : Senter Menggunakan Cermin Cekung ... 12
Gambar 2.6 : Pengendara Mobil yang Melihat Kendaraan di Belakang Dengan Kaca Spion... ... 13
Gambar 3.1 : PTK MC Tagger dan Kurt Lewin ... 26
Gambar 4.1 : Grafik Nilai Rata-rata Siswa Pra Siklus dan Siklus I... 56
Gambar 4.2 : Grafik Persentase Ketuntasan Belajar pada Pra siklus dan Siklus II... ... 57
Gambar 4.3 : Grafik Nilai Rata-rata Siswa Siklus I dan Siklus II ... 58
Gambar 4.4 : Grafik Persentase Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus... 59
Gambar 4.5 : Grafik Nilai Rata-rata Siswa Pra siklus, Siklus I, dan Siklus II... ... 68
Gambar 4.6 : Grafik Persentase Pencapaian KKM Pra Penelitian, Siklus I, dan siklus II... 68
(8)
viii Ratna Sugiharti, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Cahaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A (Perangkat Pembelajaran)
A.1 Perangkat Pembelajaran Siklus I... 76
1. RPP Siklus I... 76
2. LKS Siklus I... 85
3. Soal Kuis I ... 88
A.2 Perangkat Pembelajaran Siklus II... 91
1. RPP Siklus II... 91
2. LKS Siklus II... 102
3. Soal Kuis II ... 106
4. Media Gambar ... 106
Lampiran B (Instrumen Penelitian) B.1 Instrumen Tes... 110
1. Kisi-kisi Soal Tes Akhir Siklus I... 110
2. Soal Tes akhir Siklus I... 112
3. Rubrik Penilaian Siklus I... 113
4. Kisi-kisi Soal Tes Akhir Siklus II... 115
5. Soal Tes Akhir Siklus II... 118
6. Rubrik Penilaian Siklus II... 119
B.2 Pedoman Observasi... 120
1. Pedoman Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Siklus I... 120 2. Pedoman Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Siklus II...
Lampiran C (Hasil Penelitian)
(9)
ix Ratna Sugiharti, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Cahaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Hasil LKS Siklus I... 136
2. Hasil Kuis Siklus I... 139
3. Hasil Tes Siklus I... 141
4. Hasil Observasi Siklus I... 143
5. Hasil LKS Siklus II... 151
6. Hasil Kuis Siklus I... 155
7. Skor Hasil Tes Siklus II... 157
8. Hasil Observasi Siklus I... 159
C.2 Rekapitulasi Nilai... 167
1. Rekapitulasi Nilai Siklus 1... 167
2. Rekapitulasi Nilai Siklus II... 168
3. Gain Siklus 1 Ke Siklus II ... 169
Lampiran D (Dokumen Penelitian) D.1 Foto Penelitian...` 170
(10)
i Ratna Sugiharti, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Cahaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI CAHAYA
oleh Ratna Sugiharti
1003413 ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Hal ini didasari pada hasil observasi awal yang menunjukan bahwa hasil belajar siswa kelas V SDN Buah Batu pada pokok bahasan Sifat-sifat Cahaya masih banyak yang berada di bawah KKM yang telah ditentukan yaitu 65. Untuk menjawab hal tersebut, dilakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran Student Teams Achievemet Division (STAD). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA materi Sifat-sifat Cahaya di kelas V SDN Buah Batu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD? dan bagaimanakah hasil belajar yang diperoleh siswa kelas V SDN Buah Batu setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPA materi Sifat-sifat cahaya di kelas V SDN Buah Batu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan untuk mendeskripsikan hasil belajar yang diperoleh siswa kelas V SDN Buah Batu setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis dan Mc Taggart dengan dua siklus. Pelaksanaan model pembelajaran koopertif tipe STAD terdiri dari enam langkah utama yakni penyampaian tujuan dan motivasi, pembagian kelompok, presentasi dari guru, kegiatan belajar dalam tim, kuis, dan penghargaan tim. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD di SDN Buah Batu mengalami peningkatan. Berdasarkan hal tersebut di buat kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperaif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi Sifat-sifat Cahaya. Guru sekolah dasar disarankan untuk menerapkan model pembelajaran STAD pada mata pelajaran atau materi yang lainnya, karena gagasan utama dari model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini adalah untuk memotivasi siswa supaya dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai kemampuan yang diajarkan oleh guru.
(11)
ii Ratna Sugiharti, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Cahaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
IMPLEMENTATION OF COOPERTIVE LEARNING MODEL TYPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TO IMPROVE
STUDENT LEARNING OUTCOMES IN SCIENCE LEARNING LIGHT MATERIALS
By Ratna Sugiharti
1003413
ABSTRACK
This research is motivated low learning outcomes of students in science subjects. This is based on the results of preliminary observations indicate that student learning outcomes SDN Buah batu class on the subject of light properties are still many who are under the predetermined KKM 65. To answer that, conducted action research to improve outcomes learn to apply the coopertive learning model type Student Teams Achievement Division (STAD). The problem of this research is how the implementation of science learning material properties in the class V SDN Buah batu with implementing the cooperative learning model type STAD? and how the learning outcomes of students who obtained grade SDN Buah batu after implementing the cooperative learning model type STAD?. The purpose of this study is to describe the implementation of science learning material properties of light in the classroom SDN Buah batu with implementing the cooperative learning model type STAD and to describe the results obtained studying Elementary School fifth grade students after applying cooperative learning model type STAD. The research method used was Classroom Action Research (CAR) model of Kemmis and Mc Taggart with two cycles. The implementation of Coopertive learning model type STAD consists of six main steps namely the delivery of goals and motivation, group sharing, presentation of the teacher, learning activities in teams, quizzes, and team awards. Student learning outcomes in science subjects the material properties of the light after applying the cooperative learning model type sTAD in SDN Buah batu has increased. Based on the conclusion that the application of the model for learning kooperaif STAD can improve student learning outcomes in science learning material properties of Light. Primary school teachers are advised to apply the Coopertive learning model type STAD on subjects or other material, because the main idea of the STAD cooperative learning model is to motivate students to be able to support each other and help each other in mastering the skills taught by the teacher.
(12)
1 Ratna Sugiharti, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Cahaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib di tempuh siswa di jenjang Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI). IPA didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum KTSP 2006 bahwa mata pelajaran IPA berakitan dengan cara mencari tahu alam secara sistematis, oleh karena itu mata pelajaran IPA bukan hanya sekedar penguasan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep atau prinsip saja tetapi IPA juga merupakan suatu proses penemuan berdasarkan apa yang dialami siswa.
Adapun berdasarkan kurikulum IPA ditingkat SD/MI proses pendidikan IPA di harapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diriya sendiri dan alam sekitar serta prospek lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. IPA merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki objek, serta menggunakan metode ilmiah dalam pembelajarannya, sehingga IPA perlu diajarkan di Sekolah Dasar (SD). Setiap guru harus paham akan alasan mengapa sains perlu diajarkan di SD/MI. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dgicapai oleh siswa dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.
Setelah sebelumnya penulis mengadakan observasi di SDN Buah Batu Lembang, didapatkan masalah bahwa hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA materi Sifat-sifat Cahaya masih banyak yang di bawah nilai KKM yaitu 65, Banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menjawab dan mengerjakan soal-soal yang diberikan langsung kepada siswa. Dari 28 siswa yang hadir, hanya delapan siswa yang mendapat nilai diatas KKM, sisanya mendapat nilai di bawah KKM.
(13)
2
Ratna Sugiharti, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Cahaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan hasil tes awal yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh data bahwa siswa kelas V SDN Buah Batu Lembang mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran IPA materi Sifat-sifat Cahaya. Hal tersebut terjadi karena pada saat pembelajaran berlangsung suasana kelas tidak kondusif sehingga siswa tidak fokus untuk mendengarkan dan memperhatikan meteri pelajaran yang disampaikan oleh guru, mimininya sumber belajar yang siswa miliki, hampir semua siswa hanya mengandalkan sumber belajar dari buku paket yang ada di kelas saja dan jumlah buku paket yang tersediapun sangat terbatas sehingga pada saat pembelajaran berlangsung mereka harus berebutan buku paket dengan siswa lainnya, tidak adanya media pembelajaran sehingga siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep IPA yang cenderung abstrak, cara mengajar guru yang siswa anggap membosankan sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar, siswa juga mengalami kesulitan dalam mengaitkan konsep IPA dengan kehidupan sehari-hari, serta gaya belajar siswa yang cenderung berkompetisi secara individual dan kurang memberi perhatian pada teman sekelasnya.
Setelah di identifikasi lebih lanjut, masalah tersebut terjadi akibat beberapa faktor, diantaranaya guru tidak dapat mengkondisikan kelas dengan baik, guru cenderung mengabaikan siswa yang berisik dan nakal sehingga siswa yang berisik tersebut mengganggu teman sekelasnya yang hendak belajar. Hal ini menyebababkan kegiatan belajar mengajar berlangsung kurang optimal. Pada saat pembelajaran guru tidak memberikan contoh real yang ada dalam lingkungan siswa sehingga siswa kurang bisa memaknai konsep pembelajaran IPA yang disampaikan, kurangnya keterlibatan siswa secara aktif selama proses belajar mengajar tersebut berlangsung, tidak adanya media untuk menunjang pembelajaran sehingga guru kurang optimal dalam menyampaikan materi IPA khususnya konsep Sifat-sifat Cahaya, guru kurang profesional dalam memberi pelajaran karena terbatasnya pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki ini dapat di lihat pada saat pembelajaran guru cenderung menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran, sehingga siswa hanya mendapat informasi dari apa yang disampaikan oleh guru (Teacher Center) tanpa siswa menemukan informasinya sendiri dari kegiatan yang meraka lakukan, serta pada saat siswa
(14)
3
Ratna Sugiharti, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Cahaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tidak mengerti apa yang disampaikan oleh guru, siswa tidak berani untuk bertanya dan tidak memiliki kemauan untuk mencari tahu.
Berangkat dari apa yang telah di uraikan di atas, dalam penyusunan PTK ini masalah inti yang harus segera diatasi yaitu mengenai rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi Sifat-sifat Cahaya. Berdasarkan faktor-faktor penyebabnya maka peneliti memilih salah satu model pembelajaran sebagai alternatif pemecahan masalah, yaitu peneliti mencoba untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Sudent Teams Achievement (STAD) sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA materi Sifat-sifat Cahaya.
Model pembelajaran kooperatif tipe Sudent Teams Achievement Division (STAD) merupakan suatu pemblajaran kooperatif yang efektif sebagaimana di tegaskan oleh Slavin (dalam Rusman 2013, hlm. 214) bahwa „Model pembelajaran Sudent Teams Achievement Division (STAD) dapat memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang di ajarkan guru‟. Jika siswa menginginkan kelompok memperoleh hadiah, mereka harus membantu teman sekelompok mereka dalam mempelajari pelajaran. Siswa harus mendorong teman sekelompok untuk melakukan yang terbaik, memperlihatkan norma–norma bahwa belajar itu penting, berharga dan menyenangkan. Siswa diberi waktu untuk bekerja sama setelah pelajaran diberikan oleh guru, tetapi tidak saling membantu ketika menjalani kuis, sehingga setiap siswa harus menguasai materi itu (tanggungjawab perseorangan).
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti memilih model pembelajaran koopertif tipe Sudent Teams Achievement Division (STAD) sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi Sifat-sifat Cahaya. Oleh karena itu peneliti mengajukan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) untuk
(15)
4
Ratna Sugiharti, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Cahaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti bahwa untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA materi Sifat-sifat Cahaya peneliti memilih model pembelajaran STAD sebagai upaya tindakan untuk meningkatkan hasil belajar. Program ini dikembangkan berdasarkan gambaran objektif yang diperoleh dari pengumpulan data siswa sampel secara langsung beserta kajian teoretik yang mendalam tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dari berbagai sumber yang relevan. Dengan
demikian permasalahan utama dalam penelitian ini adalah ”Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA materi Sifat-sifat Cahaya?”. Untuk menjawab masalah itu, penulis menjabarkannya ke dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut.
1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA materi Sifat-sifat Cahaya di kelas V SDN Buah Batu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD)?
2. Bagaimanakah hasil belajar yang diperoleh siswa kelas V SDN Buah Batu setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Division (STAD)?
C. Tujuan Penelitian
Kegiatan penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendapat deskripsi dan menemukan keefektifan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA materi Sifat-sifat Cahaya di kelas V SDN Buah Batu. Agar dapat menjawab tujuan tersebut, secara khusus tujuan penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut.
1. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPA materi Sifat-sifat Cahaya di kelas V SDN Buah Batu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD).
(16)
5
Ratna Sugiharti, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Cahaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Untuk mendeskripsikan hasil belajar yang diperoleh siswa kelas V SDN Buah Batu setelah menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams
Achievement Division (STAD).
D. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis, guru, dan siawa. Adapun Penjelasan dari ketiganya sebagai berikut.
1. Bagi penulis
a. Memperoleh ilmu dan pengalaman baru dalam keterampilan belajar mengajar di sekolah, khususya pada pembelajaran IPA melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD).
b. Mengetahui keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe Student
Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar
siswa. 2. Bagi Guru
a. Diharapkan setelah penelitian ini guru mendapatkan masukan dalam mengembangkan pembelajaran IPA materi Sifat- sifat Cahaya melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement
Division (STAD).
b. Diharapkan setelah penelitian ini dapat meningkatkan profesionalisme guru untuk meningkatkan kualitas guru disekolah.
3. Manfaat bagi siswa
Diharapkan setelah penelitian ini siswa dapat lebih terpacu dalam mengikuti proses pembelajaran IPA sehingga pembelajaran tidak dianggap lagi membosankan dan dapat menjadikan siswa lebih aktif lagi dalam proses pembelajaran.
E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian literatur dapat dirumuskan hipotesis tindakan bahwa
(17)
6
Ratna Sugiharti, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Cahaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(STAD) diterapkan dengan baik, maka hasil belajar siswa kelas V SDN Buah Batu pada pembelajaran IPA materi Sifat-sifat Cahaya akan meningkat”.
F. Definisi Opersional
1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievment
Division (STAD)
Model Student Teams Achievment Divisions (STAD) merupakan pembelajaran koopertif yang efektif, karena dalam proses pelaksanaan pembelajarannya dapat membuat siswa terpacu untuk saling mendorong dan membantu teman anggota sekelompoknya dalam menguasai materi yang di ajarkan guru, sehingga semua anggota kelompok dapat belajar sama baiknya.
Adapun langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan mengacu pada langkah-langkah pembelajaran STAD Rusman (2013, hlm. 215) yang terdiri dari enam tahapan yakni (1) penyampaian tujuan pembelajaran, (2) pembagian kelompok, (3) presentasi dari guru, (4) kegiatan belajar dalam tim, (5) kuis, (6) penghargaan prestasi tim.
2. Hasil Belajar
Menurut Sudjana (2013, hlm. 22) menyatakan bahwa “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”. Seperti apa yang telah diungkapkan oleh Bloom (dalam Sudjana, 2013, hlm. 22) bahwa „Hasil belajar dibagi menjadi tiga bagian besar yang mencakup ranah kognitif (pengetahuan atau kecerdasan), ranah afektif (sikap), dan ranah psikomotor (keterampilan atau kemampuan bertindak)‟.
Adapun hasil belajar yang akan diteliti pada penelitian ini adalah hasil belajar yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses belajar yang ditunjukkan dengan nilai tes akhir yang diberikan oleh guru setiap selesai memberikan materi. Materi yang dipelajari pada penelitian ini adalah materi Sifat-sifat Cahaya yang terdiri dari cahaya dapat merambat lurus, cahaya dapat menembus benda bening, dan cahaya dapat dipantulkan.
(18)
26 Ratna Sugiharti, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Cahaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.Metode dan Model Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Arikunto (2010, hlm. 91) mengungkapkan bahwa “Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas”. PTK merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk merefleksi diri dan mengatasi secara praktis persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan oleh peneliti tersebut.
Pada umumnya PTK digambarkan sebagai suatu rangkaian langkah-langkah, yang digolongkan menjadi empat tahap, yaitu: 1) tahap perencanaan, 2) tahap tindakan, 3) tahap observasi, 4) tahap refleksi. Model PTK yang akan digunakan pada penelitian ini adalah model PTK d Kemmis dan Taggart. Adapun Model/desain penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Mc Taggart disajikan dalam gambar 3.1 berikut.
Gambar 3. 1 Adaptasi Model/desain penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Mc Taggart
(19)
27
Ratna Sugiharti, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Cahaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sebagaimana yang dikemukan oleh Arikunto (2010, hlm. 138-140). Tahapan-tahapan yang tedapat pada PTK model Kemmis dan Mc Taggart, penulis simpulkan sebagai berikut :
1. Menyusun rancangan tindakan yang dan dikenal dengan perncanaan. Pada tahapan ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan. Dalam tahap penyusunan rancangan, peneliti menentukan titik-titik fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrument pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta-fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.
2. Pelaksanaan tindakan, yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan didalam kancah, yaitu meneganakan tindakan dikelas. hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam tahap 2 ini pelaksana guru harus ingat dan taat pada yang sudah dirumuskan dalam rancangan tetapi, tetapi harus pula berlaku wajar, membuat modifikasi tetap diperbolehkan, selama tidak mengubah prinsip.
3. Pengamatan, yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat.
4. Refleksi, yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi, istilah refleksi dikenanakan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti dan subjek peneliti (dalam hal ini siswa-siswa yang diajar), untuk bersama-sama mendiskusikan implementasi rancanagan tindakan.
Keempat langkah tersebut merupkan satu siklus atau putaran. artinya sesudah langkah-langkah pertama sampai keempat selesai dilaksnakan, maka kembali lagi ke siklus satu dan seterusnya
B.Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Buah Batu yang beralamatkan di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Waktu yang diperlukan
(20)
28
Ratna Sugiharti, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Cahaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
peneliti untuk melakukan penelitian ini adalah dua bulan terhitung dari bulan April sampai Juni 2014.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dari kegiatan penelitian ini adalah siswa kelas V (lima) SDN Buah Batu Lembang dengan jumlah siswa 28 orang yang terdiri dari 14 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki.
D. Prosedeur Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dirancang untuk dilaksanakan dalam dua siklus. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas V SDN Buah Batu Lembang pada materi Sifat-sifat Cahaya dengan menggunakan model pembelajaran koopertif tipe STAD. Menurut Kemmis dan McTaggart (dalam Arikunto, 2010, hlm. 130) “Tahap penelitian tindakan kelas terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi dalam setiap tindakan, dengan berpatokan pada referensi awal”.
Sebelum melakukan tindakan penelitian, peneliti melakukan tahap persiapan penelitian dengan melakukan kegiatan pendahuluan setelah itu peneliti melakukan tahap tindakan penelitian.
1. Tahap Pendahuluan (Pra Penelitian)
a. Permintaan izin dari Kepala Sekolah SDN Buah Batu Lembang. b. Observasi dan wawancara
Kegiatan observasi dan wawancara dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal mengenai kondisi dan situasi SDN Buah Batu Lembang secara keseluruhan.
c. Identifikasi permasalahan
Kegiatan identifikasi masalah ini dimulai dari :
1) Melakukan kajian terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, buku sumber kelas V, pembelajaran IPA, dan model-model pembelajaran IPA.
(21)
29
Ratna Sugiharti, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Cahaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Melakukan pengamatan terhadap karakteristik siswa kelas V SDN Buah Batu.
3) Menentukan model pembelajaran yang sesuai dengan dengan pembelajaran IPA dan karakteristik siswa kelas V SDN Buah Batu. 4) Merumuskan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada
pembelajaran IPA dengan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD).
5) Menyusun atau menetapkan instrument untuk setiap tahapan
2. Tahap Tindakan
Tahapan tindakan pada penelitian tindakan kelas akan diuraikan sebagai berikut :
Siklus I
a. Perencanaan (Planning)
1) Wawancara keadaan kelas dan siswa kepada guru. 2) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3) Pembuatan media pembelajaran
4) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan
5) Membuat lembar observasi. Hal ini dimaksudkan untuk melihat kondisi belajar di kelas ketika menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
(Student Teams Achievement Division), lembar observasi ini meliputi lembar
observasi kegiatan siswa dan guru.
b. Pelaksanaan (Acting)
Pelaksanaan penelitian dilakukan berdasarkan dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan tindakan terdiri dari proses atau kegiatan belajar mengajar yang mengacu pada skenario model pembelajaran kooperatif tipe
Student Teams Achievement Division (STAD). Adapun penjabaran rencana
(22)
30
Ratna Sugiharti, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Cahaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Penyampaian tujuan dan motivasi
Menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran dan motivasi siswa untuk belajar.
2) Pembagian kelompok
Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, dimana setiap kelompoknya terdiri dari 4 – 5 siswa yang memprioritaskan heterogenitas kelas dalam prestasi akademik, gender/jenis kelamin, rasa atau etnik.
3) Presentasi dari guru
Guru menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih dahulu menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut serta pentingnya pokok bahasan tersebut dipelajari. Guru memberi motivasi siswa agar dapat belajar dengan aktif dan kreatif. Di dalam proses pembelajaran guru dibantu oleh media, demonstrasi, pernyataan atau masalah nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dijelaskan juga tentang keterampilan dan kemampuan yang diharapkan dikusai siswa, tugas dan pekerjaan yang harus dilakukan serta cara -cara mengerjakannya.
4) Kegiatan belajar dalam Tim (kerja tim)
Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru menyajikan lembar kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua anggota menguasai dan masing-masing memberikan kontribusi. Selama tim bekerja, guru melakukan pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan bila diperluan.
5) Kuis
Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja masing-masing kelompok. Siswa diberikan kursi secara individual dan tidak dibenarkan bekerja sama. Ini dilakukan untuk menjamin agar siswa secara individual bertanggung jawab kepada diri sendiri dalam memahami bahan ajar tersebut.
(23)
31
Ratna Sugiharti, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Cahaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6) Penghargaan prestasi tim
Setelah pelaksanaan kuis, guru memeriksa hasil kerja siswa dan memberikan angka dengan rentang 0-100.
c. Pengamatan (Observation)
Pengamatan dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung karena untuk mengetahui
1) Situasi belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas. 2) Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran
3) Sikap siswa saat berdiskusi, tanya jawab, dan sebagainya.
4) Kemampuan siswa saat menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru.
d. Refleksi (Reflecting)
Kegiatan refleksi ini bertujuan memperbaiki pelaksanaan penelitian pada siklus selanjutnya. Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi serta analisis yang mengacu pada hasil temuan pada saat pelaksanaan tindakan. Setelah dilakukan analisis tersebut, peneliti mempertimbangkan rencana dengan segala perbaikannya sebagai tindak lanjut untuk langkah pada siklus II.
Siklus II
Seperti halnya pada siklus pertama, siklus kedua ini juga terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
a. Perencanaan (Planning)
Peneliti membuat perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama.
b. Pelaksanaan (Acting)
Guru melaksanakan pembelajaran dengan menerapkam model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) berdasarkan hasil refleksi siklus pertama.
(24)
32
Ratna Sugiharti, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Cahaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Pengamatan (Observation)
Guru dan Observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Division (STAD).
d. Refleksi (Reflecting)
Setelah melakukan penelitian tindakan kelas dengan dua siklus maka peneliti membuat refleksi berupa kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkam model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement
Division (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA materi Sifat-sifat Cahaya
E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ada dua hal yaitu tes dan nontest (obsevasi dan dokumentasi).
a. Tes
Tes adalah salah satu cara untuk dapat memperoleh data dalam penelitian, menurut Sudjana (2012, hlm. 35) menyatakan bahwa, “Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran”. Jadi teknik pengumpulan data dengan tes ini dimaksudkan untuk menilai hasil belajar yang berkaitan dengan ranah kognitif, karena setelah siswa selesai mengikuti suatu pembelajaran, maka siswa akan di berikan tes untuk mengetahui hasil yang menunjukan sejauh mana keberhasilan guru dalam menyampaikan materi.
(25)
33
Ratna Sugiharti, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Cahaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini tidak hanya berupa tes yang berbentuk uraian ataupun tes objektif, tetapi dilakukan juga penilaian nontes yaitu sebagai berikut.
1) Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan pada saat penelitian berlangsung, apabila tes adalah teknik pengumpulan data yang lebih berkaitan dengan ranah kognitif, beda halnya dengan obsevasi, obsevasi lebih menekankan pada sikap dan tingkah laku individu, hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh Sudjana (2013, hlm. 84) bahwa ”Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian yang banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu proses kegiatan yang diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan”. Melalui kegiatan observasi ini peneliti dapat memperoleh gambaran hasil penelitian secara deskriptif, hal-hal apa saja yang terjadi pada saat penelitian maka akan mempengaruhi hasil dari catatan observasi, karena obsevasi yang dilakukan adalah obsevasi langsung. Menurut Sudjana (2013, hlm. 85) menjelaskan bahwa “Observasi langsung adalah pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau proses yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan langsung diamati oleh pengamat”.
2) Dokumentasi
Dokumentasi adalah sebuah gambaran atau bukti kongkrit yang terjadi dari setiap pelaksanaan penelitian. Dengan adanya dokumentasi, peneliti memiliki gambaran untuk membuat laporan penelitian dan dapat melihat bukti secara berulang-ulang jikalau diperlukan.
2. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk menumpulkan data pada saat penelitian. Tujuan Instrument pada penelitian ini adalah sebagai
(26)
34
Ratna Sugiharti, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Cahaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pedoman dalam mengukur penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi Sifat-sifat Cahaya. Instumen penelitian yang digunakan oleh peneliti dianataranya instrument pembelajaran dan instrument pengumpul data.
a. Instrument Pembelajaran
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dibuat persiklus. RPP pada penelitian ini mengacu pada Kurikulum Tingat Satuan Pendidikan (KTSP), dengan sistematika sebagai berikut: Identitas sekolah, Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), indikator pembelajaran, tujuan pembelajaran, materi ajar, model dan metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, media dan sumber belajar, dan penilaian. Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada penelitian ini menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement
Division (STAD) sehingga langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan
menggunakan tahapan yang sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Student Teams Achievement Division (STAD) yang terdiri dari enam langkah
utama yakni penyampaian tujuan dan motivasi, pembagian kelompok, presentasi dari guru, kegiatan belajar dalam tim, kuis, dan penghargaan tim.
2) Lembar Kerja Siswa (LKS)
LKS merupakan alat bantu siswa untuk mendalami sebuah materi pembelajaran, selain itu LKS juga dapat dijadikan sebuah instrument untuk menilai aktivitas siswa ketika melakukan diskusi serta mengukur kemampuan kognitif siswa setelah melakukan diskusi mengenai bahan ajar tentang Sifat-sifat Cahaya
(27)
35
Ratna Sugiharti, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Cahaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lembar Soal kuis merupakan evaluasi hasil belajar tentang materi yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja masing-masing kelompok
b. Instrument pengumpulan data 1) Lembar Tes Akhir
Lembar tes akhir berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai pengusaan materi yang telah disampaikan yang harus dijawab oleh siswa, jawaban di dalam tes dapat berupa jawaban secara tertulis, bentuk dari tes yang akan digunakan adalah tes uraian. Pertanyaan-pertanyan dalam lembar tes bertujuan untuk mengukur hasil belajar pada ranah kognitif siswa.
2) Lembar Observasi
Lembar observasi adalah alat untuk menilai aktivitas guru maupun siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Melalui lembar observasi, observer dapat menuliskan masukan-masukan kepada peneliti untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang telah dilakukan dalam pembelajaran.
F. Analisis dan Pengolahan Data
Kegiatan analisis ini bertujuan untuk mengolah data-data pada masing-masing siklus. Data yang diperoleh dianalisis untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi Sifat-sifat Cahaya setelah dilakukan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student
Teams Achievemet Division (STAD). Dalam penelitian diharapkan memperoleh
hasil yang didapat dari alat penilaian yang digunakan berupa tes. Sudjana (2013, hlm. 106) mengemukakan bahwa “proses mengubah skor mentah menjadi skor masak dengan menggunakan teknik statistika disebut pengolahan data”.
Berikut ini adalah analisis data terhadap hasil penelitian. 1. Analisis data kuantitatif
Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa. Langkah-langkah dalam menganalisis data kuantitatif yaitu sebagai berikut
(28)
36
Ratna Sugiharti, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Cahaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Pensekoran terhadap jawaban siswa (Hasil Tes) Skor Akhir :
x 100
(dalam Sudjana, 2013. hlm. 109)
b. Mencari rata-rata nilai yang diperoleh siswa melalui rumus yang diadaptasi dari Sudjana (2013, hlm. 109).
Keterangan :
R = nilai rata-rata siswa
∑ X = jumlah seluruh nilai siswa ∑ N = jumlah siswa
c. Batas Kelulusan
Nilai tes diperoleh dari tes tiap siklus. Batas kelulusan disesuaikan dengan nilai KKM di tempat pelaksanaan penelitian. Nilai KKM kelas V di SDN Buah Batu untuk pelajaran IPA yaitu 65.
d. Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa yang lulus di kelas V SDN Buah Batu
Menurut Depdikbud (dalam Trianto, 3013, hlm. 241) “Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika proporsi jawaban benar siswa > 65%, dan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat > 85% siswa yang tuntas belajarnya”. Dengan berpedoman pada pernyataan tersebut, untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran perlu dilakukan perhitungan persentase jumlah siswa yang tuntas atau telah memenuhi KKM pada mata pelajaran IPA. Pengolahan data ketuntasan belajar secara klasikal dihitung dengan menggunakan rumus
(29)
37
Ratna Sugiharti, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Cahaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
∑ : Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan 65
n : Banyak siswa 100 % : Bilangan tetap TB : Ketuntasan belajar
Kriteria tingkat keberhasilan belajar (%) menurut Aqib (dalam Gumilar, 2013, hlm. 38), sebagai berikut:
Tabel 3.1
Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Tingkat Keberhasilan (%) Kriteria
> 80% Sangat Tinggi
60 – 79% Tinggi
40 % - 59% Sedang
20% - 39 % Rendah
< 20 % Sangat Rendah
e. Menghitung skor gain ternormalisasi menurut Prabawanto (dalam fitriani 2013, hlm 46)
< > = Keterangan :
< > = indeks gain peningkatan siklus I ke siklus II SMI = skor maksimal ideal yaitu 100
= skor siklus I = skor siklus II
Tingkat perolehan skor gain ternormalisasi dikategorikan kedalam tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah.
(30)
38
Ratna Sugiharti, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Cahaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2
Interpretasi Skor Gain Ternormalisasi
Skor Gain Ternormalisasi Interpretasi (< >) > 0,7 Tinggi 0,3 < (<g>) < 0,7 Sedang (<g>) < 0,3 Rendah
2. Analisis data kualitatif
Dalam analisis data kualitatif peneliti menganalisis lembar observasi aktivitas siswa dan guru. Dalam analisis data kualitatif, Miles and Huberman (1984) (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 337-345) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data yaitu: (1) data reduction; (2) data display; dan (3) verification. Reduksi data merupakan langkah yang dilakukan untuk mempermudah peneliti dalam menganalisis data, yakni dengan cara memilah-milah data mana saja yang sekiranya bermanfaat dan data mana saja yang diabaikan, sehingga data yang terkumpul dapat memberikan informasi yang bermakna. setelah data dipilih melalui reduksi data langkah analisis data selenjutnya adalah paparan data, paparan data bisa ditampilkan dalam bentuk narasi, grafis, tabel, dan matrik yang berfungsi untuk menunjukan informasi tetntang suatu hal berkaitan dengan variabel yang satu dengan yang lain. Langkah terakhir analisis data adalah penyimpulan data, yaitu proses menarik intisari atas sajian data dalam bentuk pernyataan yang singkat dan padat tetapi mengandung pengertian yang luas.
(31)
72 Ratna Sugiharti, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Cahaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
Simpulan dan Rekomendasi A. Simpulan
Berdasarkan pengolahan dan analisis data pada pembahasan sebelumnya terhadap hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksankan di kelas V SDN Buah Batu Lembang dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Student Teams Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran IPA materi
Sifat-sifat Cahaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa, diperoleh simpulan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pembelajaran IPA materi Sifat-sifat Cahaya dengan menerapkan model pembelajaran koopertif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) terdiri dari enam langkah utama yakni penyampaian tujuan dan motivasi, pembagian kelompok, presentasi dari guru, kegiatan belajar dalam tim, kuis, dan penghargaan tim. Model pembelajaran koopertif tipe Student
Teams Achievement Division (STAD) ini dapat di terima oleh seluruh siswa,
karena ini merupakan hal baru bagi mereka sehingga mereka aktif dan bersemangat untuk belajar. Adanya tahapan pelaksanaan kuis dan penghargaan tim pada model pembelajaran STAD ini, memotivasi siswa untuk saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai materi yang diajarkan oleh guru, sehingga siswa saling memiliki ketergantungan yang positif, suka bekerjasma, dan tanggung jawab masing-masing anggota pada kelompok menjadi lebih tinggi, serta kemampuan berkomunikasi mereka menjadi lebih baik dari sebelumnya.
2. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi Sifat-sifat Cahaya setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement
Division (STAD) di SDN Buah Batu mengalami peningkatan. Hal tersebut
dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa pada pra siklus sebesar 45,17, siklus I sebesar 79,25, dan pada siklus II sebesar 90,17. Selain dari data kenaikan nilai rata-rata siswa, peningkatan hasil belajar juga dapat dilihat dari peningkatan persentase ketuntasan belajar siswa, yaitu pada pra siklus
(32)
73
Ratna Sugiharti, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Cahaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 28,5%, pada siklus I sebesar 85,7I% dan pada siklus II sebesar 96,4%.
B. Rekomendasi
Dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student
Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPA materi Sifat-sifat
Cahaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dikelas V SDN Buah Batu Kecamatan Lembang, peneliti mengajukan beberapa rekomendasi yang mungkin akan bermanfaat untuk keberhasilan proses pembelajaran, diantaranya sebagi berikut:
1. Bagi Guru
Guru Sekolah Dasar (SD) direkomendasikan untuk menerapkan model pembelajaran tipe STAD (Student Teams Achievement Division) pada mata pelajaran atau materi yang lainnya, karena gagasan utama dari model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement
Division) ini adalah untuk memotivasi siswa supaya dapat saling
mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai kemampuan yang diajarkan oleh guru, serta dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini, guru dapat menggunakan berbagai macam metode, media, ataupun alat peraga dalam pembelajaran, yang disesuaikan dengan materi yang diajarkan. Hal tersebut memungkinkan guru untuk dapat lebih kreatif dalam mengajar. Sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada pembelajaran IPA materi Sifat-sifat Cahaya. 2. Bagi peneliti selanjutnya
Peneliti mengharapkan kepada penelitian selanjutnya untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai model pembelajaran kooperatif tipe
Student Teams Achievement Division (STAD) dalam pembelajaran IPA
(33)
74
Ratna Sugiharti, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Cahaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. (2011) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Azmiyawati,C. dkk. (2008) IPA Salingtemas untuk kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Cahyo, A. (2013) Panduan Aplikasi Teori-teori Belajar Mengajar Teraktual dan
Terpopuler. Jogjakarta : DIVA Press.
Depdiknas (2006) Kurikulum IPA SD/MI. Jakarta: Depdiknas.
Fitriyani, R. (2013) Peningkatan Hasil Belajar Siswa Maelalui Pendekatan
Realistik Pada Pokok Bahasan Perbandingan dan Skala. Skripsi, PGSD UPI,
Bandung.
Gumilar, K. (2013) Penerapan Metode Survey, Question, Read, Recite, Review
(SQ3R) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Pada
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Sekolah
Dasar Negeri Bukanagara). Skripsi, Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FIP, Universitas Pendidikan Indonesia.
Hopkin, D. (2011). Panduan Guru Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Jasmansyah. (2008) Siklus PTK. [Online]. Tersedia di : http://jasmansyah76.wordpress.com. [Diakses 04 Maret 2014].
Khoerunisa, E. (2013) Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran
IPA Materi Siklus air Dengan Menerapkan Metode Pembelajaran Eksperimen.
[Online]. Tersedia di : http://jasmansyah76.wordpress.com . [Diakses 16 Juni014].
Rohayati, Y. (2011) Penerapan Model Coopertif Learning tipe STAD ( Student Teams Achievent Division) dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran IPA Siswa Kelas IV SDN Suntenjaya. Skripsi, Program Pendidikan
Guru Sekolah Dasar FIP, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Rositawaty S dan Muharam Aris (2008). Senang belajar Ilmu Pengetahuan Alam
4 untuk Kelas IV Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departement Pendidikan Nasional.
Rusman. (2011) Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
(34)
75
Ratna Sugiharti, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Cahaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Samultian, Cahya. (2013) Hakikat pembelajaran IPA. [Online]. Tersedia: http://cayangsamultian.blogspot.com/2013/01/hakikat-pembelajaran-ipa-di-d.html. [Diakses 04 Maret 2014].
Slavin, R .(2005) Cooperative Learning Teori, Riset, Praktik. Bandung: Nusa Media.
Sudjana, N. (2011) Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2013) Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sulistyanto, H. dan Wiyono, Edi .(2008). Ilmu Pengetahuan Alam 5 untuk SD dan
MI kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Trianto. (2013) Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Jakarta: Kencana Media.
UPI. (2013) Pedoman Karya Ilmiah. Bandung: UPI PRESS
Yulianto, T. (2013) Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team
Achievement Division). [Online].Tersedia di : http://jasmansyah76.wordpress.com.
[Diakses 16 Juni 2014].
Zaif, S. (2012) Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement
Divisions (STAD). [Online]. Tersedia di: http://jasmansyah76.wordpress.com
[Dikases 16 Juni 2014].
(1)
37
Keterangan :
∑ : Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan 65
n : Banyak siswa 100 % : Bilangan tetap TB : Ketuntasan belajar
Kriteria tingkat keberhasilan belajar (%) menurut Aqib (dalam Gumilar, 2013, hlm. 38), sebagai berikut:
Tabel 3.1
Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Tingkat Keberhasilan (%) Kriteria
> 80% Sangat Tinggi
60 – 79% Tinggi
40 % - 59% Sedang
20% - 39 % Rendah
< 20 % Sangat Rendah
e. Menghitung skor gain ternormalisasi menurut Prabawanto (dalam fitriani 2013, hlm 46)
< > = Keterangan :
< > = indeks gain peningkatan siklus I ke siklus II SMI = skor maksimal ideal yaitu 100
= skor siklus I = skor siklus II
(2)
38
Tabel 3.2
Interpretasi Skor Gain Ternormalisasi
Skor Gain Ternormalisasi Interpretasi (< >) > 0,7 Tinggi 0,3 < (<g>) < 0,7 Sedang (<g>) < 0,3 Rendah
2. Analisis data kualitatif
Dalam analisis data kualitatif peneliti menganalisis lembar observasi aktivitas siswa dan guru. Dalam analisis data kualitatif, Miles and Huberman (1984) (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 337-345) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data yaitu: (1) data reduction; (2) data display; dan (3) verification. Reduksi data merupakan langkah yang dilakukan untuk mempermudah peneliti dalam menganalisis data, yakni dengan cara memilah-milah data mana saja yang sekiranya bermanfaat dan data mana saja yang diabaikan, sehingga data yang terkumpul dapat memberikan informasi yang bermakna. setelah data dipilih melalui reduksi data langkah analisis data selenjutnya adalah paparan data, paparan data bisa ditampilkan dalam bentuk narasi, grafis, tabel, dan matrik yang berfungsi untuk menunjukan informasi tetntang suatu hal berkaitan dengan variabel yang satu dengan yang lain. Langkah terakhir analisis data adalah penyimpulan data, yaitu proses menarik intisari atas sajian data dalam bentuk pernyataan yang singkat dan padat tetapi mengandung pengertian yang luas.
(3)
BAB V
Simpulan dan Rekomendasi
A. Simpulan
Berdasarkan pengolahan dan analisis data pada pembahasan sebelumnya terhadap hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksankan di kelas V SDN Buah Batu Lembang dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran IPA materi Sifat-sifat Cahaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa, diperoleh simpulan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pembelajaran IPA materi Sifat-sifat Cahaya dengan menerapkan model pembelajaran koopertif tipe Student Teams Achievement Division
(STAD) terdiri dari enam langkah utama yakni penyampaian tujuan dan motivasi, pembagian kelompok, presentasi dari guru, kegiatan belajar dalam tim, kuis, dan penghargaan tim. Model pembelajaran koopertif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) ini dapat di terima oleh seluruh siswa, karena ini merupakan hal baru bagi mereka sehingga mereka aktif dan bersemangat untuk belajar. Adanya tahapan pelaksanaan kuis dan penghargaan tim pada model pembelajaran STAD ini, memotivasi siswa untuk saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai materi yang diajarkan oleh guru, sehingga siswa saling memiliki ketergantungan yang positif, suka bekerjasma, dan tanggung jawab masing-masing anggota pada kelompok menjadi lebih tinggi, serta kemampuan berkomunikasi mereka menjadi lebih baik dari sebelumnya.
2. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi Sifat-sifat Cahaya setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) di SDN Buah Batu mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa pada pra siklus sebesar 45,17, siklus I sebesar 79,25, dan pada siklus II sebesar 90,17. Selain dari data kenaikan
(4)
73
persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 28,5%, pada siklus I sebesar 85,7I% dan pada siklus II sebesar 96,4%.
B. Rekomendasi
Dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPA materi Sifat-sifat Cahaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dikelas V SDN Buah Batu Kecamatan Lembang, peneliti mengajukan beberapa rekomendasi yang mungkin akan bermanfaat untuk keberhasilan proses pembelajaran, diantaranya sebagi berikut:
1. Bagi Guru
Guru Sekolah Dasar (SD) direkomendasikan untuk menerapkan model pembelajaran tipe STAD (Student Teams Achievement Division) pada mata pelajaran atau materi yang lainnya, karena gagasan utama dari model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) ini adalah untuk memotivasi siswa supaya dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai kemampuan yang diajarkan oleh guru, serta dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini, guru dapat menggunakan berbagai macam metode, media, ataupun alat peraga dalam pembelajaran, yang disesuaikan dengan materi yang diajarkan. Hal tersebut memungkinkan guru untuk dapat lebih kreatif dalam mengajar. Sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada pembelajaran IPA materi Sifat-sifat Cahaya. 2. Bagi peneliti selanjutnya
Peneliti mengharapkan kepada penelitian selanjutnya untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai model pembelajaran kooperatif tipe
Student Teams Achievement Division (STAD) dalam pembelajaran IPA pada pokok bahasan lainnya.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. (2011) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Azmiyawati,C. dkk. (2008) IPA Salingtemas untuk kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Cahyo, A. (2013) Panduan Aplikasi Teori-teori Belajar Mengajar Teraktual dan Terpopuler. Jogjakarta : DIVA Press.
Depdiknas (2006) Kurikulum IPA SD/MI. Jakarta: Depdiknas.
Fitriyani, R. (2013) Peningkatan Hasil Belajar Siswa Maelalui Pendekatan Realistik Pada Pokok Bahasan Perbandingan dan Skala. Skripsi, PGSD UPI, Bandung.
Gumilar, K. (2013) Penerapan Metode Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bukanagara). Skripsi, Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar FIP, Universitas Pendidikan Indonesia.
Hopkin, D. (2011). Panduan Guru Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Jasmansyah. (2008) Siklus PTK. [Online]. Tersedia di : http://jasmansyah76.wordpress.com. [Diakses 04 Maret 2014].
Khoerunisa, E. (2013) Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Materi Siklus air Dengan Menerapkan Metode Pembelajaran Eksperimen. [Online]. Tersedia di : http://jasmansyah76.wordpress.com . [Diakses 16 Juni014].
Rohayati, Y. (2011) Penerapan Model Coopertif Learning tipe STAD ( Student Teams Achievent Division) dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IV SDN Suntenjaya. Skripsi, Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar FIP, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Rositawaty S dan Muharam Aris (2008). Senang belajar Ilmu Pengetahuan Alam 4 untuk Kelas IV Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan Departement Pendidikan Nasional.
(6)
75
Samultian, Cahya. (2013) Hakikat pembelajaran IPA. [Online]. Tersedia: http://cayangsamultian.blogspot.com/2013/01/hakikat-pembelajaran-ipa-di-d.html. [Diakses 04 Maret 2014].
Slavin, R .(2005) Cooperative Learning Teori, Riset, Praktik. Bandung: Nusa Media.
Sudjana, N. (2011) Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2013) Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sulistyanto, H. dan Wiyono, Edi .(2008). Ilmu Pengetahuan Alam 5 untuk SD dan MI kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Trianto. (2013) Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Media.
UPI. (2013) Pedoman Karya Ilmiah. Bandung: UPI PRESS
Yulianto, T. (2013) Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement Division). [Online].Tersedia di : http://jasmansyah76.wordpress.com. [Diakses 16 Juni 2014].
Zaif, S. (2012) Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). [Online]. Tersedia di: http://jasmansyah76.wordpress.com [Dikases 16 Juni 2014].