Teknis Analisis Data EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK : Penelitian Eksperimen Kuasi di Kelas XI SMA Negeri 3 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014.

Muhammad Muhajirin, 2014 EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hasil perhitungan kategorisasi dengan pedoman pada tabel 3.8 diatas rata- rata µ sebesar 124,70 dibulatkan menjadi 125 dan satuan deviasi standar σ sebesar 17,43 dibulatkan menjadi 17. Sehingga didapatkan kategorisasi sebagai berikut. Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Kategorisasi Kesulitan Membuat Keputusan Karir Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 3 Bandung Tahun Ajaran 20132014 No Kriteria Hasil Perhitungan Kategori 1 x 125 + 1,0.17 142 Tinggi 2 125 - 1,0.17 ≤ x ≤ 125 + 1,0.17 108-142 Sedang 3 x 125 - 1,0.17 108 Rendah Berdasarkan perhitungan di atas, maka pembagian kategori kesulitan membual keputusan kari disajikan dalam tabel 3.9. Tabel 3.9 Kategori Tingkat Kesulitan Membuat Keputusan Karir Peserta Didik Rentang Skor Kategori Kualifikasi 142 Tinggi Kategori ini diartikan pesrta didik belum memahami bahwa dirinya butuh untuk membuat keputusan karir 108-142 Sedang Kategori ini diartikan bahwa peserta didik mulai memahami diri dan pilihannya, memperluas dan mengkrucutkan daftar pilihannya, memilih pekerjaan atau jurusan pada perguruan tinggi 108 Rendah Kategori ini diartikan bahwa peserta didik mulai mengimplementasikan pilihannya dan memahami membuat keputusan yang terbaik untuk dirinya Pertanyaan kedua adalah profile mengenai profile tingkat kesulitan membuat keputusan karir peserta didik kelas XI SMA Negeri 3 Badung tahun ajaran 2013 2014 berdasarkan jenis kelamin. Pertanyaan ini dijawab dengan mencari skor rata-rata µ laki-laki dan perempuan. Skor rata-rata kesulitan membuat keputusan karir peserta didik laki-laki sebesar 122,48 dan Skor rata-rata kesulitan membuat keputusan karir peserta didik perempuan sebesar 127,51. Muhammad Muhajirin, 2014 EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pertanyaan ketiga mengenai rancangan program konseling karir trait and factor untuk mereduksi kesulitan membuat keputusan karir peserta didik kelas XI SMA Negeri 3 Badung tahun ajaran 20132014, program tersebut disusun berdasarkan hasil pre-test. Program konseling karir trait and factor yang dirancang terdiri atas rasional, deskripsi kebutuhan, tujuan, asumsi intervensi, prosedur konseling karir trait and factor langkah-langkah implementasi program, sasaran intervensi, struktur dan isi intervensi, evaluasi dan indikator keberhasilan, dan pengembangan SKLBK. Uji kelayakan judgement dilakukan untuk rancangan intervensi yang telah dibuat. Pertanyaan penelitian keempat dirumuskan ke dalam hipotesis: H o : konseling karir trait and factor tidak efektif dalam mereduksi kesulitan membuat keputusan karir. H 1 : konseling karir trait and factor efektif dalam mereduksi kesulitan membuat keputusan karir. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan statistik uji t, yaitu melalui analisis statistik uji t independen independent sample t-test dengan menggunakan SPSS 20.0 for windows. Sebelum dilakukan uji t, langkah pengujian efektifitas dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas varians dengan menggunakan SPSS 20.0 for windows. Uji normalitas untuk mengetahui apakah hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak, pengujian normalitas data pada penelitian ini adalah Kolmogrov – Smirnov atau Shapiro-Wilk Test. Uji homogenitas varians dilakukan dengan tujuan melihat apakah varians kedua kelompok sama yaitu apakah peserta didik berasal dari populasi dengan karakteristik yang sama, pengujian homogenitas varians kedua kelas dengan menggunakan uji Levence’s Test dengan taraf signifikansi 5. Pengambilan keputusan untuk mengetahui perbedaan dilakukan dengan cara, membandingkan nilai probabilitas Asymptotic Significance yaitu jika probabilitas 0,05 maka data yang digunakan berdistribusi normal atau homogen dan jika probabilitas 0,05 maka data yang digunakan tidak berdistribusi normal atau tidak homogen. Muhammad Muhajirin, 2014 EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pengujian efektivitas konseling karir trait and factor untuk mereduksi kesulitan membuat keputusan karir peserta didik diuji dengan metode indenpendent sample t-test menggunakan software SPSS 20.0 for windows. Dasar pengambilan keputusan efektivitas adalah dengan melihat perbandingan nilai Sig. 2-tailed α, yaitu jika nilai Sig. 2-tailed α 0,05 maka H ditolak dan H 1 diterima. Selain itu, dilakukan juga perbandingan tingkat skor kesulitan membuat keputusan karir peserta didik kelompok eksperimen sebelum dan sesudah diberi perlakuan treatment dengan skor kesulitan membuat keputusan karir kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan sebelum dan sesudah.

H. Teknik Pengumpulan data

Pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan kuesioner angket. Sugiyoyno 2009: 199 memaparkan bahwa kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada peserta didik untuk menjawabnya. Kuesioner yang disebarkan berisi 52 item pernyataan pada tahap penelitian tes awal pre-test dan 49 item pernyataan pada tahap tes akhir pos-test. Muhammad Muhajirin, 2014 EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara umum profil kesulitan membuat keputusan karir yang dialami peserta didik kelas XI SMA Negeri 3 Bandung tahun ajaran 20132014 berada pada kategori tinggi. Artinya kesulitan membuat keputusan karir sudah menjadi gejala faktual pada perkembangan karir peserta didik. 2. Berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan, peserta didik perempuan memiliki rata-rata pencapaian kesulitan membuat keputusan karir lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik laki-laki. 3. Rancangan penerapan konseling karir trait and factor untuk mereduksi kesulitan membuat keputusan karir peserta didik terdiri atas rasional, deskripsi kebutuhan, tujuan, asumsi intervensi, prosedur konseling karir trait and factor langkah-langkah implementasi program, sasaran intervensi, struktur dan isi intervensi, evaluasi dan indikator keberhasilan, dan pengembangan satuan kegiatan layanan bimbingan dan konseling SKLBK. 4. Intervensi melalui konseling karir karir trait and factor untuk mereduksi kesulitan membuat keputusan karir peserta didik menunjukkan hasil yang efektif. Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata akhir kelompok eksperimen dengan rata-rata akhir kelompok kontrol.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian mengenai penanganan kesulitan membuat keputusan karir melalui konseling karir trait and factor, diperoleh rekomendasi sebagai berikut: 1. Konselor Dalam rangka penyelenggaraan bimbingan karir yang optimal, konselor atau guru BK dapat melakukan intervensi konseling karir karir trait and factor Muhammad Muhajirin, 2014 EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu untuk menangani gejala kesulitan membuat keputusan karir peserta didik dapat di aplikasikan dengan melakukan need assesment terhadap peserta didik melalui angket kesulitan membuat keputusan karir untuk melihat gambaran kesulitan membuat keputusan karir yang dialami. Kemudian Program intervensi layanan konseling dibuat berdasarkan hasil need asessment sehingga rancangan program sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Setelah itu konselor dapat melakukan kontrak konseling dengan peserta didik konseli agar peserta didik mampu berkomitmen untuk mengikuti proses konseling dari tahap awal sampai tahap akhir. 2. Bagi Pihak Sekolah Hasil penelitian menunjukkan kesulitan membuat keputusan karir yang dialami peserta didik kelas XI SMA Negeri 3 Bandung tahun ajaran 20132014 perlu diantisipasi dengan mengadakan jam khusus layanan bimbingan dan konseling secara klasikal, artinya perlua ada alokasi waktu guru BK ke kelas. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Pelaksanaan need asesmen baru mengungkap gambaran kesulitan membuat keputusan karir peserta didik, peneliti selanjutnya direkomendasikan mengungkap faktor penyebab kesulitan membuat keputusan karir, kemudian alat yang direkomendasikan yang digunakan untuk membantu mendpatkan data kemampuan, kepribadian dan minat dapat menggunkan IST Intelligent Structur Test, EPPS Edward Personal Preferences Scedule atau MBTI Myers Briggs Type Indicator, SMP Skala Minat Pekerjaan, atau SDS Self Directed Search. Intevensi secara kelompok kurang mampu mengeksplorasi dinamika keslitan membuat keputusan karir, sehingga diharapkan pada penelitian selanjutnya dilakukan dengan menggunakan disain penelitian singel subjek.