EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK : Penelitian Eksperimen Kuasi di Kelas XI SMA Negeri 3 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014.
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Muhammad Muhajirin (2013). Efektivitas Konseling Karir Trait and Factor Untuk Mereduksi Kesulitan Membuat Keputusan Karir Peserta Didik (Penelitian Eksperimen Kuasi di Kelas XI SMA Negeri 3 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014).
Penelitian ini dilatarbelakangi pentingnya penurunan kesulitan-kesulitan yang dialami peserta didik dalam membuat keputusan karir sehingga peserta didik mampu membuat keputusan karir secara “benar” yaitu, proses pembuatan keputusan yang tepat dan paling cocok dengan karakteristik dan tujuan individu. Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya gambaran efektivitas penerapan layanan konseling karir trait and factor untuk mereduksi kesulitan membuat keputusan karir peserta didik Kelas XI. Penelitian menggunakan metode eksperimen kuasi. Desain penelitian ini adalah nonequivalent pretest-postest control group design (pretest-postest dua kelompok). Instrumen dalam penelitian ini adalah angket kesulitan membuat keputusan karir peserta didik. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas XI SMA Negeri 3 Bandung tahun ajaran 2013/2014 yang diambil dengan teknik Sample Random Sampling. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan statistik uji t, yaitu melalui analisis statistik uji t independen (independent sample t-test) dengan menggunakan SPSS 20.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan: (1) secara umum kesulitan membuat keputusan karir peserta didik berada pada kategori sedang, (2) peserta didik perempuan lebih cenderung mengalami kesulitan dibandingkan dengan peserta didik laki-laki, (3) rancangan intervensi di susun berdasarkan analisis kebutuhan, (4) layanan konseling karir trait and factor efektif untuk mereduksi kesulitan membuat keputusan karir peserta didik.
Kata Kunci: bimbingan dan konseling karir, pendekatan trait and factor, kesulitan membuat keputusan karir.
Abstract . This research is motivated importance of reduction in the difficulties experienced by the students in making career decisions so that learners are able to make a career decision is "right" that is, the process of making the right decision and best suited to the characteristics and individual goals. The purpose of this study is to obtain an overview effectiveness of career counseling services trait and factor to reduce the career decisions maiking difficulty Class XI students. Research using quasi-experimental methods. The design of this study is nonequivalent pretest - posttest control group design (pretest-posttest two groups). The instrument in this study was a career decision making difficulty questionnaire of students. Subjects were students of class XI of SMAN 3 Bandung school year 2013/2014 were taken by purposive sampling technique, and then raffle determine experimental group and the control group. Hypothesis testing is performed using the t test statistic, namely through statistical analysis of the independent t-test (independent sample t-test) using SPSS 20.0 for windows. The results showed: (1) the general difficulty making career decisions of students in middle category, (2) female
(2)
2
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
students were more likely to have difficulty than male students, (3) the design of interventions in stacking based needs analysis, (4) career counseling trait and factor effective to reduce the difficulties students make career decisions.
Keywords : career guidance and counseling, trait and factor approach, career decisions making difficulty.
(3)
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK...i
KATA PENGANTAR...Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI...i
DAFTAR TABEL...iii
DAFTAR GRAFIK...v
DAFTAR GAMBAR...vi BAB I PENDAHULUAN ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
A. LATAR BELAKANG PENELITIAN ...ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED. B. IDENTIFIKASI DAN RUMUSAN MASALAH .ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED.
C. TUJUAN PENELITIAN ...ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED.
D. MANFAAT PENELITIAN ...ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED. E. HIPOTESIS PENELITIAN ...ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED. F. STRUKTUR ORGANISASI SKRIPSI ...ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED. BAB II KONSEP KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR DAN PROGRAM KONSELING KARIR TRAIT AND FACTORERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
A. KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR ... ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED.
B. KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR ....ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED.
C. PROGRAM KONSELING TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR ...ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED. D. HASIL PENELITIAN TERDAHULU TENTANG KESULITAN MEMBUAT
KEPUTUSAN KARIR DAN KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
BAB III METODE PENELITIAN . ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
A. LOKASI, POPULASI DAN SAMPEL PEELITIAN ... ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED.
B. DESAIN PENELITIAN ...ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED. C. METODE PENELITIAN ...ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED. D. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL (DOV) PENELITIAN . ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED.
E. INSTRUMEN PENELITIAN ...ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED. F. PROSES PENGEMBANGAN INSTRUMEN ...ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED.
G. TEKNIK PENGUMPULAN DATA ...ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED. H. TEKNIS ANALISIS DATA...ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED.
(4)
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
A. HASIL PENELITIAN ...ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED. B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ...ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED. C. KETERBATASAN PENELITIAN ...ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED.
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASIERROR! BOOKMARK
NOT DEFINED.
A. KESIMPULAN ...ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED. B. REKOMENDASI ...ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED. DAFTAR PUSTAKA ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. LAMPIRAN-LAMPIRAN ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
(5)
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Populasi Penelitian ... 45 Tabel 3.2 Subjek Penelitian ... 47 Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Kesulitan Membuat Keputusan Karir
Peserta Didik ... 54 Tabel 3.4 Pola Skor Opsi Alternatif Respons Model Summated Rating
(Likert) ... 48 Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas ... 58 Tabel 3.6 Interpretasi Reliabilitas ... 59 Tabel 3.7 Kategorisasi Kesulitan Membuat Keputusan Karir Peserta didik
Kelas XI SMA Negeri 3 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 ...
60 Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Kategorisasi Kesulitan Membuat Keputusan
Karir Peserta didik Kelas XI SMA Negeri 3 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 ...
61 Tabel 3.9 Kategori Tingkat Kesulitan Membuat Keputusan Karir ... 61 Tabel 4.1 Gambaran Umum Kesulitan Membuat Keputusan Karir Peserta
didik Kelas XI SMA Negeri 3 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 ...
64 Tabel 4.2 Gambaran Aspek Kesulitan Membuat Keputusan Karir Peserta
didik Kelas XI SMA Negeri 3 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 ...
65 Tabel 4.3 Profile Kesulitan Membuat Keputusan Karir Peserta didik
Kelas XI SMA Negeri 3 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 ...
65 Tabel 4.4 Gambaran Kecenderungan Kesulitan Membuat Keputusan
Karir Peserta didik Kelas XI SMA Negeri 3 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 Antara Peserta Didik Laki-laki dan Perempuan ...
68
Tabel 4.5 Profile Kesulitan Membuat Keputusan Karir Peserta didik Kelas XI SMA Negeri 3 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 ...
73 Tabel 4.6 Pengembangan Tema Progam Konseling Karir Trait and
Factor untuk Mereduksi Kedulitan Membuat Keputusan Karir 88
(6)
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Peserta Didik ... Tabel 4.7 Rencana Operasional Kegiatan
...
89 Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Data Pre-Test Kelompok Eksperimen dan
Kontrol ... 93 Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Data Post-Test Kel Kelompok
Eksperimen dan Kontrol ... 93 Tabel 4.10 Kesimpulan Hasil Uji Normalitas Data Pre-Test dan Post-Test
Kelompok Eksperimen dan Kontraol ... 94 Tabel 4.11 Hasil Uji Homogenitas Data Pre-Test Kelompok Eksperimen
dan Kontrol ... 95 Tabel 4.12 Hasil Uji Homogenitas Data Pos-Test Kelompok Eksperimen
dan Kontrol
...
96 Tabel 4.13 Kesimpulan Hasil Uji Homogenitas Data Pre-Test dan
Post-Test Kelompok Eksperimen dan Kontrol
...
97 Tabel 4.14 Hasil Uji Independent Sampel T-Test Data Pre-Test Kelompok
Eksperimen dan Kontrol
...
98 Tabel 4.15 Kesimpulan Hasil Uji Independent Sampel T-Test Data
Pre-Test Peserta didik Kelas XI SMA Negeri 3 Bandung Tahun
Ajaran 2013/2014
...
98
Tabel 4.16 Hasil Uji Independent Sampel T-Test Data Post-Test Kelompok
Eksperimen dan Kontrol
...
99 Tabel 4.17 Kesimpulan Hasil Uji Independent Sampel T-Test Data
Post-Test Peserta didik Kelas XI SMA Negeri 3 Bandung Tahun
Ajaran 2013/2014
...
100
Tabel 4.18 Hasil Uji t Setiap Aspek Kesulitan Membuat Keputusan Karir Peserta didik Kelas XI SMA Negeri 3 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 ...
101 Tabel 4.19 Hasil Uji Independent Sampel T-Test Tiap Indikator
...
102 Tabel 4.20 Perbedaan Capaian Skor Kesulitan Membuat Keputusan Karir
Kelompok Eksperimen Sebelum dan Sesudah Intervensi Melalui Konseling Karir Trait and Factor ...
103
Tabel 4.21 Perbedaan Tingkat Kesulitan Membuat Keputusan Karir Sebelum dan Sesudah Intervensi Pada Peserta Didik Kelompok Eksperimen ....
103 Tabel 4.22 Perbedaan Capaian Skor Kesulitan Membuat Keputusan Karir
Kelompok Kelompok Sebelum dan Sesudah Intervensi Melalui 104
(7)
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Program Bimbingan dan Konseling
...
Tabel 4.23 Perbedaan Tingkat Kesulitan Membuat Keputusan Karir Sebelum dan Sesudah Intervensi Pada Peserta Dididik Kelompok Kontrol ...
105 Tabel 4.24 Lembar Kerja Sesi Tiga “Karakteristik Pekerjaan”
...
114 Tabel 4.25 Lembar Kerja Sesi Lima “Media Informasi Karir”
...
116 Tabel 4.26 Lembar Kerja Sesi Enam “Analisi Cerita Kisah Karir Andi”
...
119
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Rata-rata Skor Post-Test Kesulitan Membuat Keputusan Karir Antara Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ...
100 Grafik 4.2 Rata-rata Skor Post-Test Aspek Kesulitan Membuat Keputusan
Karir Antara Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol .... 101
(8)
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Piramida Domain Pengolahan Informasi dalam Pembuatan Keputusan Karir ...
13 Gambar 2.2 Teori Awal Kesulitan Membuat Keputusan Karir ... 16 Gambar 2.3 Struktur Career Developmen Inventory Scale
...
18 Gambar 2.4 Kesulitan Membuat Keputusan Karir Dan Konseling Karir
Trait And Factor
... 43 Gambar 3.1 Skema Desain Noneequivalent Pretest-Postest Control Group
Desaian
...
(9)
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Administrasi Penelitian Lampiran 2 Instrumen Penelitian
Lampiran 3 Hasil Pengolahan Data Penelitian Lampiran 4 Program
Lampiran 5 Dokumentasi Riwayat Hidup
(10)
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
(11)
(12)
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
Pembuatan keputusan karir dapat mengakibatkan seseorang mengalami gejala depresi (Walker & Gary, 2012). Gejala depresi muncul akibat disfunctional pemikiran karir, dan kebingungan karir. Hal ini disebabkan karena begitu kompleksitas dari proses pembuatan keputusan karir sehingga seseorang tidak mampu membuat keputusan karir secara “benar” yaitu, proses pembuatan keputusan yang tepat dan paling cocok dengan karakteristik dan tujuan individu (Gati et al, 1996 : 511). Ketidakmampuan membuat keputusan ini digambarkan dengan kesulitan-kesulitan yang dihadapi individu ketika membuat keputusan karir. Kesulitan-kesulitan tersebut dapat berdampak pada sikap individu yang menggantungkan pengambilan keputusan karir kepada orang lain, atau individu menghindar dari tugas membuat keputusan karir. Fenomena yang menarik adalah tidak sedikit peserta didik yang masih bingung “indecision” dalam menentukan pilihan karir. Dari hasil studi yang dilakukan oleh Budiamin pada tahun 2002 menghasilkan, sebanyak 90% peserta didik di Kabupaten Bandung menyatakan masih bingung dalam memilih karir di masa depan.
Temuan di atas diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Budiman (Puspita, 2010: 47) tahun 2003, pada peserta didik SMA Kelas XII di Kota Cimahi. Temuannya ialah: pertama, sebagian besar peserta didik 52,23% orientasi karirnya memadai 41% dan sangat memadai 11,33%. Kedua, sebanyak 47,67% peserta didik perlu mengoptimalkan orientasi karir mereka terutama dalam kesiapan mengambil keputusan karir. Ketiga, mengenai sikap terhadap karir, 28% kurang memadai, 5% tidak memadai, dan 1% sangat memadai. Fakta empiris tersebut menunjukkan bahwa kesulitan membuat keputusan karir dan keraguan karir peserta didik merupakan gejala faktual yang dialami peserta didik. Dengan demikian isu kesulitan membuat keputusan karir amat sangat penting dan
(13)
2
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perlu mendapatkan perhatian khusus dalam praktik dan keilmuan bimbingan dan konseling.
Kemampuan membuat keputusan karir didasari atas pengetahuan tentang pemahaman diri, pemahaman lingkungan efektif, serta keterampilan tentang tanggung jawab (Dillard, 1985; Walker & Gary, 2012). Dillard (1985 : 53) mendefinisikan kemampuan membuat keputusan karir merupakan usaha yang jelas yang melibatkan perasaan, nilai, kecerdasan, komitmen, persepsi, dan informasi yang cocok. Tiedeman dan O’Hara (Sharf, 1992 : 304) mengungkapkan bahwa kemampuan pembuatan keputusan karir didasari oleh dua hal yaitu: (1) Pengetahuan tentang diri, pemahaman dunia kerja serta pertimbangan kemandirian, dan (2) Sikap terhadap penilaian keterlibatan, keinginan mempelajari informasi, serta aktivitas penunjang. Namun pandangan tersebut tidak sejalan dengan fakta yang ada. Selanjutnya dikemukakan oleh Moesono (dalam Sarwono, 2005) bahwa ternyata peserta didik SMA tidak pernah betul-betul tahu apa yang diinginkannya, tidak terbiasa tertantang menggali informasi sampai tuntas, namun hanya bermodal informasi yang hanya 40%, petunjuk orang tua, dan keberanian berisiko.
Pada saat melakukan praktikum mata kuliah bimbingan dan konseling karir di Sekolah Menengah Atas terdapat fenomena luar biasa yang menandakan ketidakmampuan membuat keputusan karir terjadi pada peserta didik. Adapun gejala yang teramati adalah peserta didik kurang memahami diri, peserta didik kurang memahami jenis dan lingkungan studi lanjutan atau pekerjaan, peserta didik kurang memiliki keyakinan diri, dan peserta didik kurang memiliki inisiatif untuk mencari informasi. Dari hasil wawancara kepada peserta didik yang mengalami gejala tersebut, rata-rata masalah berkaitan dengan keraguan bahwa jurusan yang dipilih sesuai atau tidak sesuai dengan dirinya, rasa kecemasan jika lulus nanti dia akan bekerja dimana, dan konflik dengan orang tua tentang perbedaan pendapat antara harapan atau pekerjaan yang dia pilih tidak sesuai dengan harapan orang tua.
Gati et al (1996 : 512) menjelaskan ada tiga kategori kesulitan yang menyebabkan peserta didik tidak dapat membuat keputusan karir. Pertama ialah
(14)
3
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kurangnya kesiapan, mencakup tiga kategori kesulitan di dalammnya, diantaranya: (1) kurangnya motivasi untuk terlibat dalam proses pembuatan keputusan karir, (2) keraguan umum mengenai semua jenis pengambilan keputusan, dan (3) disfungsional keyakinan, termasuk ekspektasi irasional mengenai proses pengambilan keputusan. Kategori kesulitan yang kedua ialah kurangnya informasi dan informasi tidak konsisten. Kurangnya informasi mencakup empat kategori kesulitan, (1) kurangnya pengetahuan tentang langkah-langkah yang terlibat dalam proses, (2) kurangnya informasi tentang diri, (3) kurangnya informasi tentang berbagai alternatif (misalnya, pilhan perguruan tinggi, jurusan, dan pekerjaan), dan (4) kurangnya informasi tentang suber informasi tambahan. Kategori kesulitan yang ketiga ialah informasi yang tidak konsisten, mencakup (1) informasi yang tidak dapat diandalkan, misalnya rendahnya prestasi hasil belajar, (2) konflik internal seperti pilihan saling bertentangan atau kesulitan mengenai kebutuhan untuk kompromi, dan (3) konflik eksternal, yaitu konflik yang melibatkan pengaruh significant other. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rachmaniar pada tahun 2012 di SMAN 19 Bandung, kemampuan membuat keputusan karir peserta didik kelas XI mencapai 61,67%, artinya pencapaian kemampuan membuat keputusan karir berada pada kategori kurang optimal. Kekurangan optimal tersebut mencakup aspek kurangnya pemahaman diri peserta didik, kurangnya pemahaman nilai, kurangnya pemahaman lingkungan pekerjaan, kurangnya keyakinan diri, kurangnya keinginan mencari informasi kelanjutan pendidikan atau pekerjaan,kurangnya keterlibatan dalam pencarian informasi kelanjutan pendidikan atau pekerjaan. Hal ini menandakan bahwa fakta secara faktual dan empiris kesulitan membuat keputusan karir terdapat pada peserta didik.
Terdapat beberapa model pengambilan keputusan karir, (Peterson et al, 1991; Sampson et al, 2004) mengusulkan bahwa pembuatan keputusan karir terjadi dalam lima fase yang disajikan dalam siklus pembuatan keputusan karir CASVE: (1) comunication (mengidentifikasi masalah karir), (2) analisys Interelating (komponen masalah), (3) synthesis (menciptakan alternatif kemungkinan), (4) valuing (memprioritaskan alternatif), (5) execution
(15)
4
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(membentuk strategi untuk menerapkan pilihan). Menurut Germeijs dan Verschueren (2006) membedakan enam tugas dalam proses pembuatan keputusan karir: (1) orientasi pilihan, (2) eksplorasi diri, (3) luas eksplorasi lingkungan, (4) secara mendalam eksplorasi lingkungan, (5) memilih alternatif, dan (6) berkomitmen untuk alternatif karir tertentu. Sedangkan model lain yang diusulkan oleh Van Esbroeck, et al (2005). Dalam model pilihan karir dinamis, mereka mengusulkan enam kegiatan pengembangan pilihan karir :(1) sensitisasi (peserta didik sadar kegiatan pilihan karir yang diperlukan), (2) eksplorasi diri, (3) eksplorasi lingkungan, (4) hubungan antar eksplorasi diri dan lingkungan, (5) spesifikasi (memperdalam pengetahuan tentang pilihan karir dan menentukan pilihan), dan (6) menetapkan alternatif keputusan.
Nathan & Hill (2006) mendukung bahwa individu yang mencari konseling karir sering tidak dapat dengan mudah mencapai keputusan karena dia tidak memiliki informasi yang dibutuhkan untuk menjadi dasar pilihannya, atau karena dia tidak tahu tentang dirinya. Kurangnya persepsi diri yang baik dan kurangnya pengetahuan tentang unsur-unsur yang membentuk kepribadian individu, seperti minat dan kemampuan, mendorong individu mengalami kebingungan dan menghambat proses pembuatan keputusan karir (Sampson et al, 1998; Gati & Saka, 2001).
Membuat keputusan karir adalah tugas perkembangan penting pada masa remaja akhir dan dewasa awal (Super dalam Lounsbury et al, 2004). Menurut Super & Crites (Lounsbury et al, 2004) remaja dapat membuat keputusan karir ketika mereka memahami kemampuan (termasuk kecerdasan umum, bakat khusus, prestasi akademik, dan keterampilan kerja), minat kejuruan, dan karakteristik kepribadian yang dimiliki, tetapi kenyataannya tidak demikian, kurangnya motivasi dalam keterlibatan pemiliahan karir, kurang pemahaman diri, kurangnya pemahaman lingkungan, serta kurangnya pemahaman hubungan diri dan lingkungan menyebabkan peserta didik tidak dapat membuat keputusan karir. Utnuk memfasilitasi peserta didik agar mampu membuat keputusan karir dibutuhkan suatu layanan yang dapat membantu peserta didik memahami ciri-ciri yang melekat dirinya dan faktor-faktor pekerjaan atau tuntutan kerja yang sesuai
(16)
5
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan dirinya sehingga peserta didik mampu membuat keputusan karir sesuai dengan ciri-ciri yang melekat pada dirinya dan faktor-faktor pekerjaan atau tuntutan kerja yang sesuai dengan dirinya. Layanan yang dimaksud adalah layanan konseling karir.
Nathan & Hill (2006 : 2) mendefinisikan konseling karir sebagai “a process which enables people to recognise and utilise their resources to make career-related decisions and manage career-related issues”. Dapat diartikan sebagai proses yang memungkinkan orang untuk mengenali dan memanfaatkan sumber daya yang mereka miliki untuk membuat keputusan atau mengelola yang tarkait isu karir. Konseling karir trait and factor dapat membantu siswa untuk memahami dirinya sehingga membantu siswa membuat keputusan karir (Johnson et al, 2002; Staggs et al, 2007). Secara prinsip model konseling karir trait and factor membantu peserta didik untuk memahami karakteristik psikologis yang melekat pada diri, memahami lingkungan pekerjaan, dan memahami hubungan antar keduanya. Hasil penelitian Ackerman and Heggestad’s (dalam Staggs et al, 2007) menemukan bahwa ciri kepribadian dan minat dapat mengarahkan individu mengenali pekerjaan yang cocok untuk dirinya. Penemuan Johnson et al, 2002, menemukan bahwa penilaian terhadap ciri dan faktor dapat meredakan kecemasan yang berasal dari kebimbangan pemilihan karir, membuat percaya diri pada saat proses eksplorasi karir, dan menambah pemahaman diri, serta mengurangi keterbatasan informasi tentang pekerjaan, sehingga peserta didik dapat mengeksplorasi dan membuat keputusan karir.
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Fakta empiris menunjukkan bahwa layanan bimbingan dan konseling karir dibutuhkan bagi peserta didik yang mengalami kesulitan dalam membuat keputusan karir. Terdapat beberapa strategi layanan bimbingan dan konseling karir yang dapat dilakukan untuk membantu peserta didik mereduksi kesulitan membuat keputusan karir. Supriatna (2006: 10) mendefinisikan tiga jenis strategi bimbingan karir, melingkupi: (a) strategi instruksional, (b) strategi subtansial/interpersonal, dan strategi (c) permainan. Strategi instruksional
(17)
6
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
merupakan bentuk penyelenggaraan bimbingan karir yang di integrasikan atau dipadukan dalam pengajaran (instruksional). Strategi subtansial merupakan bentuk penyelenggaraan bimbingan karir melalui hubungan interpersonal (antara pembimbing dan konseli) termasuk dalam strategi ini ialah teknik genogram dan konseling karir. Strategi permainan merupakan strategi alternatif penyelenggaraan bimbingan karir. Terdapat beberapa pengertian yang menjelaskan definisi dan hakekat konseling karir itu sendiri. Nathan & Hill (2006 : 2) mendefinisikan konseling karir sebagai proses yang memungkinkan orang untuk mengenali dan memanfaatkan sumber daya yang mereka miliki untuk membuat keputusan atau mengelola yang tarkait isu karir. Menurut the National Vocational Guidance
Association’s (NGVA) pada tahun 1973, menyatakan bahwa tujuan konseling karir adalah untuk membantu individu untuk memilih, mempersiapkan, memasuki, dan mengembangkan dalam pekerjaan. Pendapat lain diungkapkan oleh Super (Crites, 1981: 12) mendefinisikan konseling karir sebagai proses membantu individu untuk menerima, mengembangkan, dan mengintegrasikan, gambaran diri terhadap perannya dalam dunia kerja, untuk menguji konsep ini, terhadap kenyataan, dan mengubahnya menjadi kenyataan, dengan kepuasan kepada dirinya sendiri dan kepada masyarakat.
Adapun model-model konseling karir yang dapat di aplikasikan dalam membantu individu membuat keputusan karir menurut Crites (1981), diantaranya: (1) trait and factor career counseling, (2) client centered career counseling, (3) psychodinamic career counseling, (4) developmental career counseling, (5) behavior career counseling, dan (5) conprehensive career counseling. Konseling karir trait and factor merupakan model konseling karir yang mencerminkan dasar Parsons (1909). Parson menekankan konseling karir trait and factor pada tiga tripartit yaitu: (1) the individual (Individu), (2) the occupation (pekerjaan), dan (3) the relationship between them (hubungan antara keduanya). Menurut Parsons’s (1909) konsep konseling karir trait and factor mengintegrasikan hasil test dengan informasi tentang pekerjaan. Langkah pertama ialah memperjelas pemahaman peserta didik menegenali diri, attitudes (sikap), abilities (kemampuan), interests (minat), ambitions (ambisi atau impian), resource limitations (keterbatasan
(18)
7
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sumber daya), dan causes (penyebab). Tahap kedua peserta didik dibantu untuk mendapatkan pengetahuan tentang persyaratan dan kondisi dari keberhasilan, keuntungan dan kerugian, kompensasi, peluang, dan prospek dalam baris berbeda dari pekerjaan. Tahap ketiga mengintegrasikan antara informasi tentang seseorang dan informasi tentang dunia kerja. Untuk itu masalah utamanya adalah “bagaimana keefektifan konseling karir trait and factor untuk mereduksi kesulitan membuat keputusan karir peserta didik”.
Dari rumusan masalah tersebut dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Seperti apa gambaran kesulitan membuat keputusan karir peserta didik kelas XI SMA Negeri 3 Badung tahun ajaran 2013/ 2014?
2. Seperti apa gambaran kesulitan membuat keputusan karir peserta didik kelas XI SMA Negeri 3 Badung tahun ajaran 2013/ 2014 berdasarkan jenis kelamin?
3. Bagaimana prosedur penerapan layanan konseling karir trait and factor untuk mereduksi kesulitan membuat keputusan karir peserta didik kelas XI SMA Negeri 3 Badung tahun ajaran 2013/ 2014?
4. Apakah layanan konseling karir trait and factor efektif untuk mereduksi kesulitan membuat keputusan karir peserta didik Kelas XI SMA Negeri 3 Badung tahun ajaran 2013/ 2014?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menguji efektivitas prosedur penerapan layanan konseling karir trait and factor untuk membantu konseli dalam mereduksi kesulitan membuat keputusan karir peserta didik Kelas XI SMAN 3 Bandung Tahun Pelajaran 2013/ 2014.
Berdasarkan tujuan umum penelitian, dirumuskan tujuan-tujuan khusus untuk mencapai tujuan umum, yaitu:
1. Memperoleh gambaran profil kesulitan membuat keputusan karir peserta didik kelas XI SMAN 3 Bandung Tahun ajaran 2013/2014.
(19)
8
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Memperoleh gambaran profil kesulitan membuat keputusan karir peserta didik kelas XI SMAN 3 Badung tahun ajaran 2013/2013 berdasarkan jenis kelamin.
3. Memperoleh rumusan prosedur penerapan layanan konseling karir trait and factor untuk mereduksi kesulitan membuat keputusan karir peserta didik Kelas XI SMAN 3 Bandung Tahun ajaran 2013/2014.
4. Menunjukkan efektifitas layanan konseling karir trait and factor untuk mereduksi kesulitan membuat keputusan karir peserta didik Kelas XI SMAN 3 Bandung Tahun ajaran 2013/2014.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini menghasilkan rumusan prosedur penerapan layanan konseling karir trait and factor yang efektif dalam mereduksi kesulitan membuat keputusan karir peserta didik. Adapun manfaatnya sebagai berikut.
1. Bagi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Dapat dijadikan sebagai bahan pengembangan keilmuan, khususnya dalam mata kuliah praktikum bimbingan dan konseling karir. Tentang penerapan model konseling karir trait and factor untuk membantu peserta didik mengatasi kesulitan membuat keputusan karir.
2. Bagi Guru Bimbingan Dan Konseling
Penelitian ini menghasilkan rumusan prosedur penerapan konseling karir trait and factor yang efektif dalam mereduksi kesulitan membuat keputusan karir peserta didik. Oleh karena itu rumusan prosedur ini dapat dijadikan rekomendasi kepada guru bimbingan dan konseling dalam membantu peserta didik yang mengalami kesulitan membuat keputusan karir.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Data yang di peroleh dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar penelitian selanjutnya khususnya dalam meneliti kemampuan membuat keputusan karir peserta didik atau penelitian penerapan model konseling karir trait and factor untuk membantu permasalahan lain dalam domain karir yang dihadapi oleh peserta didik.
(20)
9
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah:
“Konseling trait and factor efektif untuk mereduksi kesulitan membuat keputusan karir yang dialami peserta didik”.
Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah H0 : µ1 =µ2
HA : µ1 < µ2
F. Struktur Organisasi Skripsi
Bab I skripsi berisi uraian tentang pendahuluan dan merupakan bagian awal skripsi. Pendahuluan berisi latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat atau signifikansi penelitian, hipotesis penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
Bab II skripsi berisi kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan asumsi penelitian. Kajian pustaka mempunyai peran yang sangat penting, karena menunjukkan fungsi sebagai landasan teoretik dalam menyusun pertanyaan penalitian, tujuan serta hipotesis. Dalam kajian pustaka peneliti membandingkan, mengkontraskan, dan memposisikan kedudukan penelitian yang dikaji dikaitkan dengan masalah yang sedang diteliti. Berdasarkan kajian tersebut, peneliti menjelaskan/ pendirian peneliti disertai alasan-alasannnya. Telaah teoretis dimaksudkan untuk menampilkan “mengapa dan bagaimana” teori dan hasil penelitian para pakar terdahulu diterapkan oleh peneliti dalam penelitiannya. Kerangka pemikiran merupakan tahapan yang harus ditempuh untuk merumuskan hipotesis dengan mengkaji hubungan teoretis antar variabel penelitian. Hipotesis ialah jawaban sementara terhadap masalah yang dirumuskan dalam penelitian atau submasalah yang diteliti.
Bab III berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian, termasuk beberapa komponen, diantaranya lokasi dan subjek/sampel penelitian, desain
(21)
10
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis data.
Bab IV hasil penelitian dan pembahasan terdiri dari dua hal utama, yakni pengelolaan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan penelitian, dan kedua ialah pembahasan atau analisis temuan.
Bab V kesimpulan dan saran menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.
(22)
(23)
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Peelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 3 Bandung yang berlokasi di jalan belitung No. 8 Kota Bandung Jawa Barat.
2. Populasi Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik yang secara administratif terdaftar dan aktif dalam pembelajaran di kelas XI SMA Negeri 3 Bandung. Banyaknya partisipan dalam penelitian ini berjumlah 261 prang pserta didik, yang terbagi ke dalam 10 kelas, dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 3.1
Populasi Penelitian
Tahun Ajaran Kelas Jumlah Peserta Didik
2013/2014
XI IPA 1 30
XI IPA 2 30
XI IPA 3 32
XI IPA 4 33
XI IPA 5 32
XI IPA 6 11
XI IPA 7 19
XI IPA 8 31
XI IPA 9 32
XI IPS 11
(24)
46
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pertimbangan pemilihan lokasi dan populasi adalah sebagai berikut.
a. Ditemukannya permasalahan karir yang dialami peserta didik melalui studi pendahuluan yang menunjukkan prilaku dari gejala kesulitan membuat keputusan karir seperti peserta didik belum mengetahui jurusan yang akan menjadi pilihan karirnya, peserta didik belum memahami karakteristik diri dan karakteristik pekerjaan yang sesuai dengan dirinya, peserta didik mengalami ketidakpercayaan terhadap informasi yang ia terima, peserta didik mengalami kebingungan tentang berbagai pilihan jurusan yang ada, mengalami konflik dalam diri dan konflik yang melibatkan orang lain dalam hal pilihan pendidikan lanjutan atau pekerjaan.
b. Adanya fenomena persaingan yang ketat dengan teman dalam satu kelas maupunpun satu sekolah untuk memasuki perguruan tinggi, karena mayoritas dari peserta didik SMA Negeri 3 Bandung melanjutkan ke perguruan tinggi.
c. Peserta didik kelas XI berada pada rentang usia 17-18 tahun. Menurut Super usia 17-18 tahun berada pada tahap kristalisasi dan pada tahap perkembangan eksplorasi karir (Swanson & Nadya 2010: 22). Pada usia ini peserta didik diharapkan memiliki kesadaran akan pembuatan keputusan karirnya. Penentuan pilihan perguruan tinggi jika ia memutuskan untuk belanjutkan dan penentuan pilihan pekerjaan jika ia memutuskan untuk bekerja.
d. Peserta didik kelas XI membutuhkan layanan bimbingan dan konseling untuk membantu memahami diri meliputi minat, kapasitas, nilai, dan informasi tentang dunia kerja.
3. Sampel Penelitian
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik Sample Random Sampling yaitu teknik dimana peneliti memilih secara acak dan setiap peserta didik memiliki kesempatan menjadi sampel penelitian (Creswel, 2012: 143). Langkah-langkah yang dilakukan yaitu:
(25)
47
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Membuat daftar seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 3 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014
b. Mengambil 26 orang peserta didik dari setiap kelas dengan cara mengundinya.
c. Menetapkan sampel yang terpilih setelah diundi untuk menjadi sampel penelitian.
Sementara itu sampel pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah peserta didik kelas XI SMA Negeri 3 Bandung yang menurut hasil pre-test menunjukkan skor pada kategori tinggi berdasarkan hasil analisis instrumen kesulitan membuat keputusan karir. Berikut disajikan tabel subjek penelitian.
Tabel. 3.2 Subjek Penelitian
Keterangan Total Peserta Didik
Populasi 350
Sampel 261
Kelompok Eksperimen 15
Kelompok Kontrol 15
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonequivalent pretest-postest control group design (pretest-postest dua kelompok). Salah satu pertimbangan yang digunakan dalam memilih desain ini adalah merupakan desain yang paling banyak digunakan dalam penelitian di bidang pendidikan. Penelitian ekserimen kuasi dapat diartikan sebagai penelitian yang mendekati eksperimen atau eksperimen semu dan merupakan penelitian yang dilakukan melalui uji coba untuk mengontrol atau memanipulasi variabel yang relevan (Syaodih, 2010). Bentuk penelitian ini banyak digunakan dalam bidang ilmu pendidikan atau penelitian yang lain dengan subjek yang diteliti adalah manusia.
(26)
48
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Desain nonequivalent pretest-postest control group design (pretest-postest dua kelompok) merupakan desain penelitian yang dilaksanakan pada dua kelompok, yakni kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok kontrol merupakan kelompok pembanding. Kedua kelompok dikenakan pengukuran sebanyak dua kali sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Skema model penelitian nonequivalent pretest-postest control group design adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2006; 116).
O X O ...
O O Gambar 3.1
Skema Desain Nonequivalent Pretest-Postes Control Group Desain
Keterangan:
O = kondisi Pre-test kelompok eksperimen X = tindakan (treatment)
O = kondisi Post-test kelompok eksperimen O = kondisi Pre-test kelompok kontrol O = kondisi Post-test kelompok kontrol
Dalam penelitian ini, kelompok eksperimen diberikan perlakuan berupa pelaksanaan program konseling karir trait and factor, sedangkan kelompok kontrol selaku kelompok pembanding tidak diberikan perlakuan secara khusus melainkan terintegrasi dengan program bimbingan dan konseling yang sudah dicanangkan oleh pihak sekolah.
C. Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2013:118) yaitu:
Digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
(27)
49
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pendekatan kuantitatif digunakan untuk memperoleh data mengenai tingkat kesulitan membuat karir peserta didik dan efektivitas pendekatan konseling karir trait and factor sebagai intervensi untuk mereduksi indikator kesulitan membuat keputusan karir peserta didik.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experimental. Bentuk eksperimen ini merupakan pengembangan dari True Experimental Design. Metode Kuasi Eksperimen ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2013:114).
Metode eksperimen kuasi digunakan mengingat karakteristik variabel penelitian yang bersifat ingin mengetahui dan memperoleh informasi terhadap penerapan layanan konseling karir trait and factor, yaitu efektivitas layanan konseling karir trait and factor untuk mereduksi kesulitan membuat keputusan karir.
D. Definisi Operasional Variabel (DOV) Penelitian
Terdapat dua variabel utama penelitian yaitu kesulitan membuat keputusan karir peserta didik dan program konseling karir trait and factor. Definisi variabel diuraikan sebagai berikut:
1. Definisi Konseptual Kesulitan Membuat Keputusan Karir
Menurut Gati, Krauzh, dan Osipow (1996 : 511) “The complexity of the process of career decision making, as noted earlier, makes it difficult for most people to be ideal career decision makers”. Kesulitan di jelaskan oleh Gati, Krauzh, dan Osipow ialah kesulitan akibat dari kompleksitas proses membuat keputusan karir yang menyebabkan banyak orang mengalami kesulitan dan tidak mampu menjadi pembuat keputusan karir yang ideal. “ideal career decision maker” Istilah ini mengacu pada orang yang menyadari kebutuhan untuk
membuat keputusan karir, bersedia untuk membuatnya, dan mampu membuatnya secara benar, yakni menggunakan proses yang sistematis untuk mencapai keputusan yang tepat dan paling kompatibel dengan dirinya atau tujuan karirnya.
(28)
50
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gati et al. mengungkapkan kompleksitas dari proses membuat keputusan dianggap sebagai masalah potensial yang dapat mempengaruhi proses membuat keputusan yang dapat berdampak pada dua kemungkinan, yaitu: (1) mencegah individu untuk membuat keputusan, atau (2) keputusan yang dibuat menjadi kurang optimal. Komponen membuat keputusan karir seperti yang diungkapkan oleh Sampson et al (Sharf, 2010 : 431) masing-masing dapat melibatkan berbagai jenis kesulitan. Oleh karena itu, berbagai kemungkinan kesulitan yang dapat dialami individu pada saat proses membuat keputusan dapat diklasifikasikan ke dalam kategori yang berbeda sesuai dengan waktu dimana mereka muncul (sebelum atau selama keterlibatan aktual dalam proses membuat keputusan), sumber kesulitan (kognitif atau afektif), dampak dari kesulitan pada keputusan (blok proses atau mengarah ke kurang optimalan dari keputusan yang dibuat), jenis intervensi yang diperlukan untuk mengatasi kesulitan. Selain itu Gati et al. (1996) mengasumsikan bahwa keragu-raguan mungkin akibat dari kesulitan tunggal atau kesulitan kombinasi dan kesulitan-kesulitan ini terletak dalam satu atau beberapa aspek.
Pembahasan kesulitan membuat keputusan karir diawali oleh pendekatan teoritis untuk menangani keraguan karir atau lebih dikenal career indecision. Misalnya bordin dan koplin (1973) mengkalasifikasikan kesulitan membuat keputusan karir yang bersumber dari internal dan eksternal atau dari dalam diri dan luar diri peserta didik. Sementara itu (Osipow & Fitzgerald, 1996; Super, 1953) menyatakan kesulitan membuat keputusan karir dapat muncul pada tahap-tahap perkembangan karir peserta didik. Crites (1978) memandang berdasarkan kematangan vokasional yang artinya tujuan akhir dari membuat keputusan karir ialah peserta dididk mampu menghadapi atau mampu melewati kesulitan-kesulitan yang muncul pada tahap-tahap menentukan pilihan jurusan atau pendidikan lanjutan dan menentukan pilihan pekerjaan setelah mereka lulus nanti.
Kesulitan membuat keputusan karir adalah kategori kesulitan-kesulitan yang muncul pada proses seseorang memilih dan menetapkan piliahan karir yang dapat mengakibatkan seseorang atau peserta didik menunda membuat keputusan karir, menggantungkkan pembuatan keputusan kepada orang lain, dan membuat
(29)
51
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
keputusan tetapi hasilnya kurang optimal. Kesulitan tersebut dikategorikan dalam tiga kategori kesulitan, yaitu: (1) kurang kesiapan (lack of readiness), (2) kurang informasi (lack of information), dan (3) informasi yang tidak konsisten (inconsistent information).
2. Definisi Operasional Kesulitan Membuat Keputusan Karir
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan kesulitan membuat keputusan karir adalah kategori kesulitan-kesulitan yang muncul pada proses peserta didik kelas XI SMA Negeri 3 Bandung memilih dan menetapkan pilihan karir yang dapat mengakibatkan peserta didik kelas XI menunda membuat keputusan karir, menggantungkkan pembuatan keputusan kepada orang lain, dan membuat keputusan tetapi hasilnya kurang optimal. Kesulitan tersebut dikategorikan dalam tiga aspek kesulitan utama, yaitu: (1) kurang kesiapan (lack of readiness), (2) kurang informasi (lack of information), dan (3) informasi yang tidak konsisten (inconsistent information) yang di tandai dengan indikator-indikator sebagai berikut.
a. Kategori Pertama ialah kurang kesiapan (lack of readiness), mencakup tiga indikator kesulitan, yaitu: (1) kurang dorongan untuk terlibat dalam proses membuat keputusan karir, (2) ketidaktegasan (ragu-ragu) dalam membuat keputusan karir, dan (3) disfungsional mitos.
b. Kategori kesulitan yang kedua, ialah kurang informasi (lack of information). Kurang informasi mencakup empat indikator kesulitan, yaitu: (1) kurang pengetahuan tentang langkah-langkah membuat keputusan karir. (2) kurang informasi tentang diri, (3) kurang informasi tentang alternatif pekerjaan, dan (4) kurang informasi tentang cara mendapatkan informasi tambahan.
c. Kategori kesulitan yang ketiga ialah informasi yang tidak konsisten (inconsistent information), mencakup tiga indikator kesulitan, yaitu: (1) informasi yang tidak di percaya meliputi informasi tentang preferensi, kapabilitas, dan pilihan pekerjaan yang relevan, (2) konflik yang bersumber dari dalam diri, akibat kesenjangan antara preferensi dengan kapabilitas peserta didik, dan (3) konflik yang melibatkan orang lain (significant other).
(30)
52
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Definisi Konseptual Konseling Karir Trait and Factor
Secara filosofis, teori konseling karir trait and factor telah mempunyai komitmen kuat terhadap keunikan individu. Konsep ini dijelaskan oleh Parsons dalam bukunya yang berjudul Choosing a Vocational. Pada pendekatan ini Parsons menekankan pada tiga variabel utama, diantaranya (1) individu, (2) pekerjaan, (3) dan hubungan antara keduanya (Crites, 1981: 22). Pondasi dasar teori ini ialah trait yang merujuk pada karakteristik individu yang dapat diukur melalui pengujian atau tes. Factor merujuk pada karakteristik yang diperlukan untuk kinerja pekerjaan yang sukses. Pendekatan ini juga mengacu pada pendekatan statistik yang digunakan untuk membedakan karakteristik penting dari sekelompok orang. Dengan demikian istilah trait and factor mengacu pada penilaian karakteristik orang dan pekerjaan. Pengukuran terhadap trait adalah langkah awal dan tahap paling krusial pada pendekatan pemilihan pekerjaan. Parsons (Sharf, 2010: 28) menjelaskan seseorang akan dapat memilih sebuah pekerjaan dengan mengikuti informasi yang ia miliki, informasi tersebut antara lain: (1) pemahaman yang jelas tentang dirinya, meliputi sikap, kemampuan, minat, ambisi, keterbatasan atau kekurangan diri, dan penyebabnya; (2) pengetahuan tentang kondisi dan apa yang diperlukan untuk sukses, keuntungan dan kerugian, kompensasi, peluang, dan prospek pekerjaan dalam jajaran berbeda; dan (3) penalaran yang benar terhadap hubungan antara kedua fakta tersebut.
4. Definisi Operasional Konseling Karir Trait and Factor
Konseling karir trait and factor pada penelitian ini merupakan upaya yang dilakukan oleh peneliti terhadap konseli peserta didik kelas XI SMA Negeri 3 Bandung yang berfokus untuk membantu peserta didik memperoleh pemahaman diri (gaining self understanding), memperoleh pengetahuan tentang dunia pekerjaan (obtaining knowledge about the world of work), mengintegrasikan informasi tentang diri dengan dunia kerja (integrating information about one’s self and the world of work). Berikut prosedur konseling karir trait and factor untuk mereduksi kesulitan membuat keputusan karir peserta didik.
(31)
53
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Tahap pertama: memperoleh pemahaman diri (gaining self understanding). Pada tahap ini konseli diminta untuk mengikuti tes psikologis sebagai langkah asessmen kemampuan, minat, dan bakat-bakat khusus yang dimiliki. Setelah memperoleh gambaran hasil tes, konselor membantu menjelaskan interpretasi dari hasil tes tersebut dalam rangka membantu konseli memahami karakteristik diri.
b. Tahap kedua: memperoleh pengetahuan tentang dunia pekerjaan (obtaining knowledge about the world of work). Pada tahap ini konselor membantu menyampaikan informasi tentang pekerjaan dan pendidikan lanjutan.
c. Tahap ketiga: mengintegrasikan informasi tentang diri dengan dunia kerja (integrating information about one’s self and the world of work). Arah dari tahap akhir ini yaitu bertambahnya kesadaran dan pemahaman konseli tentang dirinya dan tentang dunia kerja sehingga konseli terhindar dari kesulitan membuat keputusan karir dan dapat membuat keputusan karir secara benar.
E. Instrumen Penelitian 1. Penyusunan Instrumen
Instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini berupa angket yakni sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk mengungkap intensitas indikator kesulitan membuat keputusan karir peserta didik kelas XI SMA Negeri 3 Bandung. Setiap pernyataan instrumen kesulitan membuat keputusan karir dikembangkan dengan merujuk pada definisi operasional variabel dalam bentuk pernyataan yang menggambarkan dinamika indikator kesulitan membuat keputusan karir peserta didik.
Angket yang digunakan adalah angket berstruktur dengan bentuk jawaban tertutup. Angket bentuk ini merupakan angket yang jawabannya telah tersedia dan responden hanya menjawab setiap pernyataan dengan cara memilih alternatif jawaban yang telah disediakan (Arikunto,2010:195). Pengumpulan data dilakukan menggunakan angket berupa skala Likert dengan alternatif jawaban SS (sangat sesuai), S (sesuai), KS (kurang sesuai), TS (tidak sesuai), STS (sangat tidak sesuai).
(32)
54
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Pengembangan Kisi-kisi
Pengambangan kisi-kisi instrumen kesulitan membuat keputusan karir peserta didik merujuk pada definisi operasional variabel penelitian. Kisi-kisi kesulitan membuat keputusan karir peserta didik disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Kesulitan Membuat Keputusan Karir Peserta Ddidik
3. Pedoman Skoring
Pada instrumen ini pola penyekoran yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4
Pola Skor Opsi Alternatif Respons Model Summated Ratings (Likert)
Pernyataan Skor Empat Opsi Alternatif Respon
SS S KS TS STS
Positif (+) 5 4 3 2 1
Negatif (-) 1 2 3 4 5
Batasan Ruang
Lingkup Aspek Indikator
No. Item
∑
(+) (-)
1. kurang kesiapan untuk terlibat dalam proses membuat
keputusan karir (lack of readiness)
1.1 Kurang dorongan untuk terlibat dalam proses membuat keputusan karir
1, 2, 3 4, 5,6 6
1.2 ketidaktegasan dalam membuat keputusan
7, 8, 9, 10, 11 5
1.3 disfugsional mitos 12, 13, 14
15, 16 5
2. kurang informasi (lack of information)
2.1 kurang pengetahuan tentang proses (langkah-langkah) membuat keputusan karir
17, 18, 19, 20
21, 22 6
2.2 kurang informasi tentang diri 23, 24, 25
26, 27 5
2.3 kurang informasi tentang alternatif pekerjaan
28, 29 30, 31, 32
5
2.4 kurang informasi tentang cara mendapatkan informasi tambahan
33, 34 35, 36, 37
5
3. informasi yang tidak konsisten (inconsistent information)
3.1 Informasi yang tidak di percaya meliputi informasi tentang preferensi, kapabilitas, dan pilihan pekerjaan yang relevan
38, 39 40, 41, 42
5
3.2 Konflik yang bersumber dari dalam diri, akibat kesenjangan antara preferensi dengan kapabilitas individu
43, 44, 45
46, 47 5
3.3 Konflik yang melibatkan orang lain (significant other).
48, 49 50, 51, 52
5
(33)
55
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada alat ukur, setiap item diasumsikan memiliki nilai 1-5 dengan bobot tertentu. Bobotnya ialah:
a. Untuk pilihan jawaban Sangat Sesuai (SS) memiliki skor 5 pada pernyataan positif dan skor 1 pada pernyataan negatif.
b. Untuk pilihan jawaban Sesuai (S) memiliki skor 4 pada pernyataan positif dan skor 2 pada pernyataan negatif.
c. Untuk pilihan jawaban Kurang Sesuai (KS) memiliki skor 3 pada pernyataan positif dan skor 3 pada pernyataan negatif.
d. Untuk pilihan jawaban Tidak Sesuai (TS) memiliki skor 2 pada pernyataan positif atau skor 4 pada pernyataan negatif.
e. Untuk pilihan jawaban sangat tidak sesuai (STS) memiliki skor 1 pada pernyataan positif atau 5 pada pernyataan negatif.
F. Proses Pengembangan Instrumen 1. Uji Validitas
Menurut Creswell (2012), Validitas merupakan tingkat penafsiran kesesuaian hasil yag dimaksudkan instrumen dengan tujuan yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan (Arikunto, 2010:211). Dalam penelitian ini uji validitas terdiri dari uji kelayakan instrumen, uji keterbacaan, dan uji coba butir item instrumen.
2. Uji Kelayakan Instrumen
Sebelum diujicobakan, instrumen kesulitan membuat keputusan karir peserta didik yang telah disusun terlebih dahulu ditimbang kelayakannya oleh para pakar. Penimbangan bertujuan untuk mengetahui kelayakan dari segi bahasa, konstruk, dan isi. Penimbangan uji kelayakan instrumen dilakukan oleh tiga orang pakar dan praktisi bimbingan dan konseling, satu orang bergelar doktor dan dua orang bergelar magister.
Instrumen yang ditimbang oleh para pakar diklasifikasikan ke dalam dua kualifikasi yaitu memadai (M) dan tidak memadai (TM). Memadai artinya butir instrumen bisa langsung digunakan dan tidak memadai artinya memiliki dua arti
(34)
56
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yakni butir instrumen tersebut tidak layak digunakan atau harus dibuang dan bisa digunakan tetapi harus diperbaiki terlebih dahulu sesuai dengan hasil penimbangan. Selanjutnya, hasil penimbangan kelayakan instrumen oleh para ahli bimbingan dan konseling tersebut dijadikan sebagai landasan dalam penyempurnaan instrumen yang telah disusun.
Berdasarkan hasil penimbang pertama, kedua, dan ketiga hampir seluruh item pada angket kesulitan membuat keputusan karir termasuk memadai. Saran perbaikan dari penimbang pertama meliputi, secara konstruk aspek harus diperjelas, secara isi sudah memadai, dan secara bahasa harus disempurnakan kambali agar mudah dipahami partisipan dan secara pedoman penyekoran diubah menjadi lima pilihan jawaban. Saran penimbang kedua, secara konstruk ialah perbaiki indikator 1.3 yakni ketidakyakinan terhadap proses membuat keputusan karir menjadi indikator disfungsional mitos, secara isi sesuaikan indikator 1.2 yakni ketidaktegasan dengan beberapa alternatif item yang masih bisa dipakai. Secara bahasa sudah dapat dipahami. Masukan dari penimbang tiga secara konstruk isi, dan bahasa pada item 1.2 item d diperbaiki.
3. Uji Keterbacaan
Uji Keterbacaan dilakukan terhadap lima orang peserta didik kelas XI SMA Negeri 5 Bandung yang tidak diikutsertakan dalam sampel penelitian dan memiliki karakteristik hampir sama dengan sampel penelitian. Uji keterbacaan dimaksudkan untuk melihat sejauhmana keterbacaan instrumen oleh responden peserta didik kelas XI sebelum digunakan untuk kebutuhan penelitian. Hasil uji keterbacaan oleh lima orang peserta didik menunjukkan bahwa item pada angket kesulitan membuat keputusan karir sudah dapat dipahami.
4. Uji Coba Butir Item Instrumen
Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen Arikunto (2008:70) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Pengujian validitas butir item dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi skor setiap butir item menggunakan rumus korelasi biserial titik (point biserial). Korelasi ini merupakan
(35)
57
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
salah satu bentuk korelasi dari Pearson yang digunakan dalam situasi peubah prediktor yang bersifat dikhotomus (Furqon, 2011:107).
Rumus:
Sumber: Furqon (2011:108) Dengan keterangan:
: koefisien korelasi biserial titik : rata-rata kelompok p
: rata-rata seluruh subjek
: simpangan baku untuk seluruh subjek : proporsi subjek kelompok p
: proporsi subjek kelompok q
Semakin tinggi nilai validitas butir item pernyataan maka semakin tinggi pula nilai kehandalan atau valid instrumen tersebut di lapangan. Untuk menguji nilai signifikansi validitas butir soal tersebut digunakan rumus uji t berikut.
Sumber: Furqon (2011 : 223)
Dengan keterangan :
t = harga thitung untuk tingkat signifikansi r = koefisien korelasi
n = jumlah sampel
Setelah thitung diperoleh, langkah berkutnya menentukan ttabel dengan derajat kebebasan n-2. Setelah thitung dan ttabel didapatkan, langkah selanjutnya
� = n −−
(36)
58
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
membandingkan thitung dengan ttabel untuk mengetahui tingkat signifikansinya dengan ketentuan thitung > ttabel.
Pengujian validitas instrumen kesulitan membuat keputusan karir peserta didik dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel 2010. Hasil pengujian validitas instrumen kesulitan membuat keputusan karir peserta didik dengan menggunakan korelasi biserial, dari 52 item pernyataan yang disusun didapatkan 49 item dinyatakan valid pada tingkat kepercayaan sebesar 95 %. Berikut disajikan hasil uji validitas instrumen.
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas
KESIMPULAN ITEM JUMLAH
Memadai 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 51, 52
49
Tidak memadai 35, 36, 50 3
Secara lebih jelas, hasil perbandingan uji signifikansi antara nilai thitung dengan ttabel (Terlampir).
5. Uji Reliabilitas Instrumen
Menurut Arikunto (2010 : 221) reliabilitas merujuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpaul data karena instrumen itu sudah baik. Reliabilitas instrumen ditunjukkan sebagai derajat keajegan (konsistensi) skor yang diperoleh oleh subjek penelitian dengan instrumen yang sama dalam kondisi yang berbeda. Uji reliabilitas instrumen kesulitan membuat keputusan karir peserta didik menggunakan rumus K-R20.
Rumus:
Sumber: Arikunto (2010:231) r = �− k Vt− pqV
(37)
59
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dengan keterangan:
: reliabilitas instrumen
k : banyaknya butir pertanyaan V : varians total
p : proporsi subjek kelompok p banyak subjek yang skornya 1 N
q : proporsi subjek kelompok q : banyak subjek yang skornya 0 q = − p
Pengujian reliabilitas instrumen kesulitan membuat keputusan karir dilakukan dengan menggunakan bantuan program Microsoft Excel 2010. Untuk mengetahui kriteria penilaian reliabilitas digunakan pedoman klasifikasi rentang koefisien reliabilitas sebagai berikut (Sugiyono, 2011: 257).
Tabel 3.6
Interpretasi Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kriteria reliabilitas 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Cukup 0,60 – 0,799 Tinggi
0,80 – 1,00 Sangat tinggi
Hasil uji reliabilitas terhadap instrumen kesulitan membuat keputusan karir peserta didik menunjukkan reliabilitas sebesar 0,844. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat drajat keterhandalan instrumen kesulitan membuat keputusan karir peserta didik setelah dilakukan uji realibitas termasuk dalam klasifikasi sangat tinggi, oleh karena itu instrumen kesulitan membut keputusan karir peserta didik mampu menghasilkan skor secara konsisten.
G. Teknis Analisis Data
Teknis analisis data dalam penelitian ini disesuaikan dengan pertanyaan penelitian yang sudah dirumuskan. Secara berurutan, masing-masing pertanyaan penelitian dijawab dengan cara sebagai berikut.
(38)
60
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pertanyaan pertama mengenai profile tingkat kesulitan membuat keputusan karir peserta didik kelas XI SMA Negeri 3 Badung tahun ajaran 2013/ 2014 dijawab dengan menganalisis data skor pre-test. Skor pre-test kesulitan membuat keputusan karir peserta didik yang dijawab dengan langkah mengelompokkan data kedalam tiga kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah yang mencerminkan tingkat kesulitan membuat keputusan karir peserta didik. Adapun analisis profile kesulitan membuat keputusan karir peserta didik dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.
Data hasil penelitian yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan Microsoft office Excel 2010 For Windows. Untuk mengetahui tingkat pencapaian kesulitan membuat keputusan karir peserta didik, dilihat dari skor matang. Skor matang diperoleh dengan membagi nilai rata-rata jumlah skor aktual dengan skor ideal, kemudian dikalikan 100 %. Adapun perhitungan skor aktual dan ideal sebagai berikut.
=
(Rakhmat dan Solehuddin, 2006: 67)
Keterangan:
k = jumlah soal pada setiap indikator
NMaks = nilai maksimal jawaban pada setiap item pernyataan
Selanjutnya untuk menentukan kategori tinggi, sedang, dan rendah menggunakan pedoman sebagai berikut.
Tabel 3.7
Kategorisasi Kesulitan Membuat Keputusan Karir Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 3 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014
No Kriteria Kategori
1 x > (µ + 1,0σ) Tinggi
2 (µ - 1,0σ) ≤ x≤ (µ + 1,0σ) Sedang 3 x < (µ - 1,0σ) Rendah
Sumber: (Azwar, S., 2010: 109)
(39)
61
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil perhitungan kategorisasi dengan pedoman pada tabel 3.8 diatas rata-rata (µ) sebesar 124,70 (dibulatkan menjadi 125) dan satuan deviasi standar (σ) sebesar 17,43 (dibulatkan menjadi 17). Sehingga didapatkan kategorisasi sebagai berikut.
Tabel 3.8
Hasil Perhitungan Kategorisasi Kesulitan Membuat Keputusan Karir Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 3 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014
No Kriteria Hasil
Perhitungan Kategori
1 x > (125 + 1,0.17) > 142 Tinggi
2 (125 - 1,0.17) ≤ x ≤ (125 + 1,0.17) 108-142 Sedang
3 x < (125 - 1,0.17) < 108 Rendah
Berdasarkan perhitungan di atas, maka pembagian kategori kesulitan membual keputusan kari disajikan dalam tabel 3.9.
Tabel 3.9
Kategori Tingkat Kesulitan Membuat Keputusan Karir Peserta Didik Rentang
Skor Kategori Kualifikasi
> 142 Tinggi Kategori ini diartikan pesrta didik belum memahami bahwa dirinya butuh untuk membuat keputusan karir
108-142 Sedang
Kategori ini diartikan bahwa peserta didik mulai memahami diri dan pilihannya, memperluas dan mengkrucutkan daftar pilihannya, memilih pekerjaan atau jurusan pada perguruan tinggi
< 108 Rendah
Kategori ini diartikan bahwa peserta didik mulai mengimplementasikan pilihannya dan memahami membuat keputusan yang terbaik untuk dirinya
Pertanyaan kedua adalah profile mengenai profile tingkat kesulitan membuat keputusan karir peserta didik kelas XI SMA Negeri 3 Badung tahun ajaran 2013/ 2014 berdasarkan jenis kelamin. Pertanyaan ini dijawab dengan mencari skor rata-rata (µ) laki-laki dan perempuan. Skor rata-rata kesulitan membuat keputusan karir peserta didik laki-laki sebesar 122,48 dan Skor rata-rata kesulitan membuat keputusan karir peserta didik perempuan sebesar 127,51.
(40)
62
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pertanyaan ketiga mengenai rancangan program konseling karir trait and factor untuk mereduksi kesulitan membuat keputusan karir peserta didik kelas XI SMA Negeri 3 Badung tahun ajaran 2013/2014, program tersebut disusun berdasarkan hasil pre-test. Program konseling karir trait and factor yang dirancang terdiri atas rasional, deskripsi kebutuhan, tujuan, asumsi intervensi, prosedur konseling karir trait and factor langkah-langkah implementasi program, sasaran intervensi, struktur dan isi intervensi, evaluasi dan indikator keberhasilan, dan pengembangan SKLBK. Uji kelayakan (judgement) dilakukan untuk rancangan intervensi yang telah dibuat.
Pertanyaan penelitian keempat dirumuskan ke dalam hipotesis:
Ho : konseling karir trait and factor tidak efektif dalam mereduksi kesulitan
membuat keputusan karir.
H1 : konseling karir trait and factor efektif dalam mereduksi kesulitan membuat
keputusan karir.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan statistik uji t, yaitu melalui analisis statistik uji t independen (independent sample t-test) dengan menggunakan SPSS 20.0 for windows. Sebelum dilakukan uji t, langkah pengujian efektifitas dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas varians dengan menggunakan SPSS 20.0 for windows.
Uji normalitas untuk mengetahui apakah hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak, pengujian normalitas data pada penelitian ini adalah Kolmogrov – Smirnov atau Shapiro-Wilk Test. Uji homogenitas varians dilakukan dengan tujuan melihat apakah varians kedua kelompok sama yaitu apakah peserta didik berasal dari populasi dengan karakteristik yang sama, pengujian homogenitas varians kedua kelas dengan menggunakan uji Levence’s Test dengan taraf signifikansi 5%. Pengambilan keputusan untuk mengetahui perbedaan dilakukan dengan cara, membandingkan nilai probabilitas (Asymptotic Significance) yaitu jika probabilitas > 0,05 maka data yang digunakan berdistribusi normal atau homogen dan jika probabilitas < 0,05 maka data yang digunakan tidak berdistribusi normal atau tidak homogen.
(41)
63
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengujian efektivitas konseling karir trait and factor untuk mereduksi kesulitan membuat keputusan karir peserta didik diuji dengan metode indenpendent sample t-test menggunakan software SPSS 20.0 for windows. Dasar pengambilan keputusan efektivitas adalah dengan melihat perbandingan nilai Sig. (2-tailed) α, yaitu jika nilai Sig. (2-tailed) < α (0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Selain itu, dilakukan juga perbandingan tingkat skor kesulitan membuat keputusan karir peserta didik kelompok eksperimen sebelum dan sesudah diberi perlakuan (treatment) dengan skor kesulitan membuat keputusan karir kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan sebelum dan sesudah.
H. Teknik Pengumpulan data
Pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan kuesioner (angket). Sugiyoyno (2009: 199) memaparkan bahwa kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada peserta didik untuk menjawabnya. Kuesioner yang disebarkan berisi 52 item pernyataan pada tahap penelitian tes awal (pre-test) dan 49 item pernyataan pada tahap tes akhir (pos-test).
(42)
(43)
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara umum profil kesulitan membuat keputusan karir yang dialami peserta didik kelas XI SMA Negeri 3 Bandung tahun ajaran 2013/2014 berada pada kategori tinggi. Artinya kesulitan membuat keputusan karir sudah menjadi gejala faktual pada perkembangan karir peserta didik.
2. Berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan, peserta didik perempuan memiliki rata-rata pencapaian kesulitan membuat keputusan karir lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik laki-laki.
3. Rancangan penerapan konseling karir trait and factor untuk mereduksi kesulitan membuat keputusan karir peserta didik terdiri atas rasional, deskripsi kebutuhan, tujuan, asumsi intervensi, prosedur konseling karir trait and factor langkah-langkah implementasi program, sasaran intervensi, struktur dan isi intervensi, evaluasi dan indikator keberhasilan, dan pengembangan satuan kegiatan layanan bimbingan dan konseling (SKLBK).
4. Intervensi melalui konseling karir karir trait and factor untuk mereduksi kesulitan membuat keputusan karir peserta didik menunjukkan hasil yang efektif. Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata akhir kelompok eksperimen dengan rata-rata akhir kelompok kontrol.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian mengenai penanganan kesulitan membuat keputusan karir melalui konseling karir trait and factor, diperoleh rekomendasi sebagai berikut:
1. Konselor
Dalam rangka penyelenggaraan bimbingan karir yang optimal, konselor atau guru BK dapat melakukan intervensi konseling karir karir trait and factor
(44)
134
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk menangani gejala kesulitan membuat keputusan karir peserta didik dapat di aplikasikan dengan melakukan need assesment terhadap peserta didik melalui angket kesulitan membuat keputusan karir untuk melihat gambaran kesulitan membuat keputusan karir yang dialami. Kemudian Program intervensi layanan konseling dibuat berdasarkan hasil need asessment sehingga rancangan program sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Setelah itu konselor dapat melakukan kontrak konseling dengan peserta didik (konseli) agar peserta didik mampu berkomitmen untuk mengikuti proses konseling dari tahap awal sampai tahap akhir.
2. Bagi Pihak Sekolah
Hasil penelitian menunjukkan kesulitan membuat keputusan karir yang dialami peserta didik kelas XI SMA Negeri 3 Bandung tahun ajaran 2013/2014 perlu diantisipasi dengan mengadakan jam khusus layanan bimbingan dan konseling secara klasikal, artinya perlua ada alokasi waktu guru BK ke kelas. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Pelaksanaan need asesmen baru mengungkap gambaran kesulitan membuat keputusan karir peserta didik, peneliti selanjutnya direkomendasikan mengungkap faktor penyebab kesulitan membuat keputusan karir, kemudian alat yang direkomendasikan yang digunakan untuk membantu mendpatkan data kemampuan, kepribadian dan minat dapat menggunkan IST (Intelligent Structur Test), EPPS (Edward Personal Preferences Scedule) atau MBTI (Myers Briggs Type Indicator), SMP (Skala Minat Pekerjaan), atau SDS (Self Directed Search). Intevensi secara kelompok kurang mampu mengeksplorasi dinamika keslitan membuat keputusan karir, sehingga diharapkan pada penelitian selanjutnya dilakukan dengan menggunakan disain penelitian singel subjek.
(45)
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
(46)
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ROGRAM KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR
UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
A. Rasional
Membuat keputusan karir adalah bagian penting bagi individu untuk mencapai tujuan keberhasilan dalam berkarir. Proses membuat keputusan karir oleh peserta didik adalah bagian puncak dari perencanaan karir, hal ini sesuai dengan konsep kematangan karir Super (Sharf, 2010: 228). Agar peserta didik terhindar dari kesulitan membuat keputusan karir, hendaknya peserta didik memiliki kesiapan untuk terlibat pada proses membuat keputusan karir, memiliki informasi baik informasi tentang karakteristik diri maupun karakteristik pekerjaan dapat menghindarkan peserta didik dari konflik internal maupun konflik eksternal yang dapat mengakibatkan peserta didik mengalami kesulitan membuat keputusan karir.
Ketepatan membuat keputusan karir terkait erat dengan pemahaman diri dan pengenalan lingkungan secara memadai, serta memadukan keduanya secara tepat pula. Untuk itu, peserta didik perlu memiliki keterampilan dalam memahami karateristik diri baik aspek jasmaniah maupun ruhaniah dan keterampilan mengenal lingkungan terutama peluang-peluang pekerjaan yang tersedia, serta keterampilan memadukan keduanya dalam perencanaan karir secara tepat.
Kesulitan membuat keputusan karir adalah kesulitan-kesulitan yang muncul pada saat peserta didik mengikuti proses membuat keputusan karir. Menurut Super (Sharf, 1992: 158) pengambilan keputusan karir akan tepat manakala individu memiliki informasi atau pengetahuan tentang dunia kerja secara memadai. Di sini tampak jelas peran penting aktivitas pencarian informasi (information seeking) dalam proses membuat keputusan karir.
Kesulitan membuat keputusan karir barkaitan erat dengan kurang kesiapan peserta didik untuk terlibat dalam proses membuat keputusan karir, kurangnya informasi sebagai dasar dalam menentukan pilihan jurusan atau pekerjaan, seperti
(1)
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENILAIAN VALIDASI
PROGRAM KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR
UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
No Aspek Penilaian Skala Penilaian Keterangan
1 2 3 4 5
1. Rasional
2. Deskripsi Kebutuhan 3. Tujuan
4. Asumsi Intervensi
(2)
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Trait and Factor 6. Langkah-langkah
implementasi program 7. Sasaran intervensi
8. Struktur dan isi intervensi 9. Evaluasi dan indikator
keberhasilan
10. Pengembangan SKLBK Keterangan skala penilaian:
1 = Kurang sekali 3 = Cukup 5 = Baik Sekali
2 = Kurang 4 = Baik
(3)
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
__________________________________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
Bandung, September 2013 Penimbang Program
(4)
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR KEGIATAN I Nama :...
Tanggal Kegiatan :...
(5)
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Masa depan yang saya impikan:
(6)
Muhammad Muhajirin, 2014
EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK