Asumsi Intervensi EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK : Penelitian Eksperimen Kuasi di Kelas XI SMA Negeri 3 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014.

Muhammad Muhajirin, 2014 EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tahap akhir ini yaitu bertambahnya kesadaran dan pemahaman konseli tentang dirinya dan tentang dunia kerja sehingga konseli terhindar dari kesulitan membuat keputusan karir dan dapat membuat keputusan karir secara benar.

3. Hasil Post-Test Konseling Karir Trait and Factor Untuk Mereduksi

Kesulitan Membuat Keputusan Karir Hasil atau post-test ditahap akhir bertujuan memperoleh data tentang kondisi konseli setelah mengikuti rangkaian intervensi. Pada langkah ini dilakukan sebagai berikut. a. Penyebaran angket kesulitan membuat keputusan karir peserta didik pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk mengumpulkan informasi mengenai tingkat kesulitan membuat keputusan karir peserta didik kelas XI SMA Negeri 3 Bandung Tahun Ajaran 20132014 setelah dilakukan intervensi. b. Membandingkan hasil post-test kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

G. Sasaran Intervensi

Konseli yang menjadi subjek intervensi model konseling karir ini adalah 15 orang peserta didik kelas XI berdasarkan pencapaian skor kesulitan membuat keputusan karir yang tinggi pada peserta didik SMA Negeri 3 Bandung tahun ajaran 20132014.

H. Struktur dan Isi Intervensi

Model konseling karir trait and factor dirancang enam sesi pertemuan untuk semua konseli. Muhammad Muhajirin, 2014 EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sesi Pertama Sesi pertama, konseli dipandu untuk mengeksplorasi minat, dalam hal ini konseli dibantu untuk mengenali minat setelah lulus sekolah apakah ingin melanjutkan studi atau bekerja, jika melanjutkan studi ke jurusan apa dan universitas apa, jika bekerja ingin memilih pekerjaan dalam bidang apa. Tahap ini merupakan langkah diagnosis atau pengumpulan informasi. Kemudian konseli di pandu untuk mengeksplorasi impian yang dimilki, dan menganalisis keterbatasan sumber daya yang dimiliki, dan menganalisis penyebabnya. Tahap ini adalah tahapan konseptualisasi minat yang mengarahkan konseli menentukan pekerjaan dan pendidikan lanjutan yang diminati. Hasil pada sesi ini adalah minat peserta didik yang terwujud dalam tujuan dan impian tentang universitas dan pekerjaan yang akan dimasuki setelah selesai studi di SMA Negeri 3 Bandung. Sesi Kedua Sesi kedua, konseli diajak untuk memahami karakteristik diri atau modalitas yang dimiliki berdasarkan hasil tes psikologis yang sudah pernah dilaksanakan. Sesi ini sangat penting dalam rangkan membantu konseli memahami dirinya secara utuh. Setelah pada sesi pertama peserta didik menentukan minat universitas dan pekerjaan yang dimasuki setelah lulus dari SMA Negeri 3 Bandung, pada sesi ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan kembali universitas atau pendidikan lanjutan dan pekerjaan yang menjadi tujuannya. Kemudian konselor menjelaskan hasil interpretasi tes psikologis khususnya bakat-bakat yang dimiliki oleh peserta didik tersebut yang menunjang untuk pendidikan lanjutan atau pekerjaan yang diminatinya. Artinya pada tahapan ini konselor memberikan penguatan bakat-bakat yang dibutuhkan untuk berhasil atau sukses didalam pendidikan lanjutan atau pekerjaan. Hasil dari sesi kedua ini peserta didik memahami bakat-bakat yang menunjang untuk pendidikan lanjutan dan pekerjaan yang diminati.