commit to user 33
c. Komposisi
Komposisi dalam perancangan ini mencakup keseluruhan unsur rancangan desain yang meliputi skala proporsi, ukuran,
komposisi bentuk, warna maupun bidang dan pengulangan repeat. Penataan motif dalam perancangan ini menggunakan
komposisi berimbang yang simetris maupun non simetris. Motif dibuat beragam dari yang besar sampai yang kecil dengan
penyusunan motif yang berselang, hal tersebut bertujuan untuk memberikan variasi agar tidak monoton. Motif yang disusun
menggunakan sistem pengulangan antara bagian sisi kanan dan kiri, atas dan bawah maupun keseimbangan non simetris. sehingga
akan tercapai ritme yang menarik tanpa penggunaan detail yang rumit serta memudahkan pencapaian kesatuan unity.
3. Aspek Bahan
Pemilihan bahan yang sesuai dengan fungsinya juga sangat menentukan produk tekstil. Keterkaitan antara bahan kain dan zat pewarna
yang digunakan dalam perancangan ini dapat mendukung pemunculan karakter motif sesuai dengan fungsinya. Perancangan ini ditujukan untuk
tekstil tirai untuk ruang tamu, maka bahan yang dipilih adalah bahan yang memiliki sifat karakter yang dapat mendukung tujuan fungsional tersebut
diantaranya sifat jatuhnya kain, tebal tipisnya kain, daya tahannya terhadap cuaca maupun daya serapnya terhadap debu.
commit to user 34
Bahan yang digunakan dalam perancangan ini ialah jenis katun. Kain katun tersebut merupakan bahan yang memiliki karakter kuat, dapat
menyerap zat warna dengan baik, tidak membutuhkan perawatan yang rumit, relatif mudah digunakan dalam proses penyempurnaan warna.
Namun bahan jenis katun memiliki kekurangan diantaranya mudah kusut dan sifat jatuhnya kurang baik kecuali dengan penanganan yang baik.
Dengan beberapa karakter yang dimiliki bahan katun tersebut maka dipilih bahan katun yang telah mengalami proses penyempurnaan seperti
mercerised cotton seperti katun dobby dan katun berkolin. Bahan pewarna yang digunakan dalam perancangan ini ialah zat
warna remasol. Zat warna remasol dapat untuk pewarnaan pada printing, batik biasa atau batik tradisional, pada pewarnaan ini kain setelah
dikerjakan pewarnaan dikeringkan kemudian dikerjakan iring dengan natrium silikat atau waterglass.
4. Aspek Teknik
Pemilihan teknik dilakukan untuk menentukan teknik terbaik yang akan digunakan untuk memvisualisasikan sumber ide kedalam bahan
tekstil dengan hasil yang sesuai dengan perancangan. Batik lukis sebagai salah satu teknik pembuatan dalam desain permukaan merupakan suatu
teknik yang dapat digunakan untuk menuangkan berbagai motif dengan kesan alami.
Batik lukis bercorak bebas tidak mempunyai ikatan tertentu seperti pada batik tradisional. Pewarnaan pada batik lukis juga lebih bebas,tidak
commit to user 35
terikat dengan warna soga maupun wedel pada batik tradisi. Pengembangan teknik tradisi ini telah digunakan secara turun temurun
dan mampu memberikan keindahan tersendiri pada setiap hasil produksinya. Batik lukis juga dapat digunakan untuk menerapkan berbagai
motif. Batik lukis dalam perancangan ini diharapkan dapat memunculkan dan mewakili sumber ide yaitu karakter air.
5. Aspek Bentuk