Tekstil Interior Studi Pustaka 1. Pengertian Air

commit to user 10 Aspek proses adalah teknik produksi yang dapat dilakukan melalui pelbagai teknik dengan memperhatikan kemampuan daya produksi dan pengulangannya. 5. Aspek mode Aspek mode adalah pertimbangan kecenderungan gaya style yang disesuaikan dengan pemakainya, waktu, musim dan tempatnya. Nanang Rizali, 2006 : 41.

3. Tekstil Interior

Tekstil tidak hanya digunakan sebagai bahan pakaian tetapi juga digunakan untuk pelengkap interior. Misalnya untuk bed cover, sprai, gorden, taplak meja, bantal kursi dan sebagainya. Sama seperti tekstil untuk pakaian, untuk keperluan pelengkap interior tekstil juga mengalami perkembangan baik dalam jenis bahan, teknik maupun coraknya. Dalam menata suatu ruang, warna dan bahan saling mempengaruhi. Penggabungan bahan menekankan pengaruh struktur bahan dan warna. Bahan yang banyak digunakan ialah katun, katun dapat ditenun menjadi bahan halus, tidak luntur dan dapat diwarnai dengan baik. Sutera sebagai bahan mewah juga bisa digunakan meskipun harganya relatif lebih tinggi namun sekarang banyak dimanfaatkan serat sintetis setengah sintetis yang bersifat seperti katun atau sutera rayon .bahan tersebut mempunyai daya tahan cuci cukupbaik dan cukup kuat, dan kilauaannya bagaika sutera serta juraiannya yang indah memberi kesan yang khas. Jenis bahan kain yang berbeda-beda dicapai dengan aneka commit to user 11 sambungan pada tenunannya, yang disebut linen, koper, atlas atau rip. Motif tambahan dapat dihasilkan melalui cara cap tekan, cetak film dan pengerjaan dengan tangan. fritz wilkening : 1987 : 97 Perkembangan pesat dalam teknologi produksi dan pengelolaan pada industri tekstil serta pengolahan kain dewasa ini telah mampu menghasilkan tekstil yang memilki pelbagai sifat dan beragam jenisnya. Hal ini berhubungan dengan upaya untuk melayani kebutuhan masyarakat yang menuntut aneka ragam pemenuhan kebutuhan hidupnya. Tekstil tidak sekedar seni atau teknologi, tetapi memerlukan kepaduan dari kedua unsur tersebut, sehingga dapat memenuhi fungsinya sebagai busana maupun pelengkap sebuah ruangan. Usaha memadukan unsur seni dan teknologi memerlukan cara dan pendekatan tersendiri. Nanang Rizali, 2006 : 33 . Tekstil ruang, ialah bahan gorden, bahan tirai, pelapis jok kursi, dan juga permadani. Karena struktur tenunannya yang khusus, warna dan motifnya dapat memberi kesan hangat dan hidup serta membangkitkan suasana nyaman dalam suatu ruang. Untuk dapat memilih tekstil dalam tujuan khusus itu, disamping pengetahuan bagaimana cara memadukan struktur, warna dan jenisnya., harus juga dimiliki pengetahuan akan sifat- sifat dan kemungkinan-kemungkinan penggunaan bahan tersebut. Fritz Wilkening, 1989 : 97. Latar budaya, perkembangan teknologi, dan kebiasaan individual, pun masuk dan mempengaruhi desain secara dominan. Termasuk di dalamnya adalah tren fashion, yang menjadi salah satu hal yang sangat mempengaruhi desain interior. Motif, sebagai salah satu unsur pembentuk commit to user 12 karakter yang paling kuat, jelas turut berperan. Lewat pelapis lantai, dinding, wallpaper, plafon, furnitur, upholstery, dan tirai, sampai dengan aksesori ruangan, motif dapat dikatakan sebagai elemen yang paling efektif dalam menghidupkan interior berkarakter yang diimpikan. Tika Bharly, 2009 : 62 . Warna, motif dan tekstur merupakan media yang paling tepat untuk mencapai efek tertentu dalam desain interior. Setiap jenis warna, motif dan tekstur menciptakan respon emosional atau respon psikologis yang berbeda bagi setiap orang. Dengan mengacu pada infomasi yang mutakhir dan perkembangan tren warna, motif dan tekstur serta penyesuaiannya dengan kepribadian seseorang dan pelbagai kegiatannya, dapat mengoptimalkan penampilan dan kenyamanan penghuni di dalam ruangan. Imelda Anwar, 2009 : 54 . Warna dapat mempengaruhi jiwa manusia dengan kuat atau dapat mempengaruhi emosi manusia. Warna dapat pula menggambarkan suasana hati seseorang. Pada seni sastra baik sastra lama maupun modern, puisi, maupun prosa, sering terungkap perihal tentang warna baik sebagai kiasan atau perumpamaan. Telah banyak dibuktikan melalui percobaan – percobaan bahwa warna mempengaruhi kegiatan fisik dan mental. Warna pun telah dipergunakan untuk alat penyembuhan penyakit mental. Sulasmi, 2002 : 30 – 31 . Hideaki Chijiwa dalam bukunya Colour Harmony membuat klasifikasi klasifikasi lain dari warna – warna, ia pun mengambil dasar karakteristiknya yaitu : commit to user 13 - Warna hangat : merah, kuning, coklat, jingga. Dalam lingakran warna terutam warna – warna yang berada dari merah ke kuning. - warna sejuk : dalam lingkaran warna terletak dari hijau ke ungu melalui biru - Warna tegas : warna biru, merah, kuning, putih, hitam. - Warna tua gelap : warna-warna tua yang mendekati hitam coklat tua, biru tua, dsb . - Warna muda : warna-warna yang mendekati putih. - Waran tenggelam : semua warna yang diberi campuran abu- abu. Karakteristik warna perlu dijadikan pertimbangan dalam aplikasi warna agar mencapai tujuan yang diinginkan oleh seniman maupun pendesain. Sulasmi, 2002 : 41 . Warna dingin bila digunakan untuk mewarnai ruangan akan memberi kesan ilusi jarak, akan terasa tenggelam atau mundur. Sebaliknya warna hangat terutama keluarga merah akan terasa seolah-olah maju ke dekat mata, memberi kesan yang lebih pendek. Sulasmi : 2002 : 33 . Warna telah terbukti sebagai alat yang paling berperan dalam menciptakan mood, gaya dan karakter suatu ruang. Warna bisa hadir melaui cat dinding, furnitur, bunga, pernak-pernik, dan tentu saja soft furnishing. Imelda Akmal, 2006 : 36 . Berikut ini beberapa karakter warna yang mempengaruhi kesan ruang commit to user 14 a. Merah Warna ini berkarakter aktif, memberi kesan bergerak, memotivasi dan menghangatkan. Merah juga identik dengan karakter agresif dan panas. b. Kuning Warna ini identik dengan warna matahari. Melambangkan kecepatan, menaikkan mood, memberi inspirasi dan ide, bersifat terang, ringan, ceria serta komunikatif. c. Biru Warna ini memberi kesan kedamaian, ketenangan, kesetiaan, kejujuran, dan bersifat menyejukkan. Warna ini banyak dipilih orang untuk warna kamar tidur mereka. d. Oranye Warna ini berkarakter sosial, bersahabat, kreatif, praktis, menyenangkan, kasual dan berenergi. Juga berkesan hangat namun tidak panas, cocok digunakan untuk memberi kesan gembira pada ruang. e. Hijau Warna ini menunjukkan perhatian, empati dan keseimbangan emosi. Karena bersifat natural, warna ini selalu diasosiasikan dengan alam. Hijau bisa memberi kesan ringan maupun berat. f. Ungu Warna ini memberi kesan kreatif, sensitif, powerfull, memberi atmosfer spiritual, dan membangkitkan inspirasi. Ungu muda memberi commit to user 15 kesan ringan, lembut, feminim dan romantis. Sedangkan ungu tua lebih menonjolkan karakter spiritual, dalam dan misterius. g. Putih Memberi kesan bersih, steril dan melambangkan kesederhanaan serta kejujuran. Warna ini tidak menonjol dan dapat menjadi latar belakang suatu penataan. h. Coklat Merupakan warna tanah yang berkesan natural, hangat, dan bersahabat. Cokelat juga sering diasosiasikan dengan alam. i. Abu-abu Percaya, berkesan independen, stabil, dan konsisten. Abu-abu merupakan warna netral yang bisa dijadikan background. Dibandingkan dengan putih ia lebih bersifat maskulin. j. Pink Mencintai, hangat, emosional, pengertian, simpatik dan romantis. Warna ini sering digunakan untuk kamar anak perempuan Imelda Akmal, 2007 : 40 – 43 .

4. Tirai