Tata Laksana Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

commit to user 17

D. Tata Laksana Penelitian

a. Studi pustaka b. Pengambilan sampel tanah Sampel tanah yang digunakan adalah jenis tanah sawah Vertisols dengan kedalaman 20 cm dari permukaan tanah, diambil dari Desa Krikilan, Kec. Masaran, Kab. Sragen. Selanjutnya tanah dikering anginkan, dihaluskan dengan cara ditumbuk dan disaring dengan menggunakan saringan dengan mata saring berdiameter 2 mm dan 0,5 mm untuk keperluan analisis laboratorium. c. Pembibitan Benih padi yang akan digunakan terlebih dahulu direndam selama 24 jam, kemudian benih padi yang tenggelam digunakan untuk pembibitan. Setelah direndam kemudian ditiriskan selama 24 jam. Selanjutnya benih siap di tebar di bak plastik, dengan cara bak yang terlebih dahulu diisi tanah dan diberi air macak-macak, selanjutnya benih padi disebar merata di permukaan tanah. d. Persiapan media tanam 1. Persiapan tanah Media tanam padi beras merah memerlukan tanah Vertisols sebanyak 9,72 kg berat kering mutlak setara 10 kg kering angin polibag. Perhitungan kebutuhan tanah per polibag disajikan dalam Lampiran 21. Tanah sawah Vertisols dikering anginkan, kemudian dihaluskan dan disaring dengan saringan ฀2 mm. Tanah yang sudah kering angin dan sudah diayak selanjutnya dimasukkan ke dalam polybag. 2. Persiapan pupuk kandang Pupuk organik yang digunakan adalah pupuk kandang yang berasal dari hasil fermentasi kotoran sapi. Dosis pupuk organik adalah 10 tonha setara berat kering mutlak. Perhitungan jumlah pupuk per polybag disajikan dalam Lampiran 21. Pupuk organik yang telah siap commit to user 18 dicampurkan secara merata dengan tanah yang akan dimasukkan ke dalam polybag dan disesuaikan dengan perlakuannya 3. Persiapan biochar arang hayati Biochar yang digunakan adalah arang kayu yang banyak digunakan sebagai bahan bakar rumah tangga. Arang dihaluskan dengan cara ditumbuk dan diayak dengan saringan ฀ 2 mm. Biochar yang telah siap, akan dicampur merata dengan tanah. Rekomendasi biochar yang digunakan adalah 10 tonha. Perhitungan jumlah biochar per polybag disajikan dalam Lampiran 21. Pemberian biochar disesuaikan dengan perlakuannya. 4. Persiapan pemberian cacing tanah Rekomendasi yang digunakan untuk pemberian cacing tanah adalah setara dengan 30 ekor per m 2 atau sekitar 6 ekor per polybag. Perhitungan jumlah cacing tanah per polybag disajikan dalam Lampiran 21. Caranya adalah cacing tanah diletakkan di permukaan tanah, dan selanjutnya dibiarkan masuk ke dalam tanah. Pemberian cacing tanah dilakukan saat media tanam telah siap digunakan. e. Penanaman Menanam bibit padi beras merah siap tanam umur ± 15 hari . Bibit dicabut dari bedengan kemudian dibenamkan pada kedalaman ± 8- 10 cm. Jumlah bibit padi yang ditanam pada setiap lubang sebanyak 1 bibit per polybag. f. Pemeliharaan Pemeliharaan meliputi pemberian air penyiraman, pengendalian gulma, dan pengendalian hama dan penyakit tanaman secara intensif. a. Pemberian air yang dilakukan meliputi: 1. Proses pengaturan kadar lengas kondisi kapasitas lapang Proses pengelolaan air untuk menjaga agar tetap pada kondisi kapasitas lapang dilakukan sebagai berikut : commit to user 19 a Menimbang 10 kg tanah kering angin kemudian dimasukkan dalam polibag. Perhitungan berat tanah setara 9,72 kg kering mutlak disajikan dalam Lampiran 21. b Menambahkan air hingga diperoleh kondisi kapasitas lapang dengan rumus: Diket: tanah awal kering mutlak= 10kg KL kapasitas lapang= 47,71 KL kering angin = 2,9 · 10 kg tanah kering angin = Berat tanah kering mutlak x 100 + KL kering angin 10 kg = Berat tanah kering mutlak x 100 + 2,9 Berat tanah kering mutlak = 100x10:102,9 =9,72 kg · Kebutuhan air = KL kapasitas lapang – KL kering angin x berat tanah kering mutlak = 47,71 - 2,9 x 9,72 kg = 44,81 x 9,72 kg = 4,35 kg · karena BJ air=1gramcm 3 maka kebutuhan air = 4,35 liter c Selanjutnya menambahkan air sebanyak 4,35 liter kedalam polybag. Lalu ditimbang sebagai berat awal tanah yang menyatakan bahwa tanah tersebut berada pada kondisi kapasitas lapang dan selanjutnya tanah di inkubasi selama 3 hari sebelum digunakan untuk tanam. d Setelah 1 hari inkubasi maka tanah ditimbang lagi. Bila terjadi pengurangan berat tanahnya maka selisih tersebut merupakan jumlah air yang berkurang, sehingga sebagai jumlah air yang harus ditambahkan adalah sama dengan jumlah air yang berkurang tersebut. e Hari ke-2 dan ke-3 dengan cara yang sama ditimbang dan dihitung selisihnya untuk mengetahui jumlah air yang harus ditambahkan agar mencapai kondisi awal kondisi kapasitas lapang. commit to user 20 f Setelah diinkubasi selama 3 hari maka tanah siap digunakan untuk tanam. g Untuk jumlah pemberian air selanjutnya dilakukan dengan penimbangan per pot. 2. Pada Pengaturan Kadar Lengas secara Macak-macak Proses pengaturan kadar lengas secara macak-macak, yaitu kondisi air tepat diatas permukaan tanah, hal ini dilakukan sampai panen. 3. Pada Pengaturan Kadar Lengas secara Penggenangan. Proses pengelolaan air secara penggenangan, yaitu tinggi air 5 cm diatas permukan tanah, keadaan ini dilakukan hingga panen. b. Pengendalian Gulma Pengendalian gulma dilakukan secara manual yaitu dengan mencabut tanaman pengganggu. c. Pengendalian Hama Jenis hama yang dapat menyerang tanaman padi beras merah di Rumah Kaca adalah wereng, ulat daun, dan kutu daun. Pengendalian hama ini dilakukan dengan penggunaan pestisida organik merk “ATASI”. Dalam mengendalikan hama juga dipakai gadung, cairan rendaman tembakau dan daun pepaya untuk membasmi hama. g. Pengambilan sampel vegetatif maksimal Pengambilan sampel untuk mengukur N tanah dan serapan N dilakukan pada saat tanaman mencapai fase vegetatif maksimal. Fase vegetatif maksimal ditandai dengan keluarnya daun bendera dan keluar malainya yaitu pada umur 65 hari. Pada saat ini, sampel tanah juga diambil dari tiap polybag untuk keperluan analisis laboratorium. h. Panen Pemanenan dilakukan saat isi gabah sudah keras, warna daun bendera dan malai sudah kuning dan batang malai sudah mengering pada commit to user 21 saat tanaman berumur 101 HST. Setelah dipanen, dilakukan pengukuran hasil produksi dan kualitas beras merah. i. Pengambilan sampel gabah untuk analisis kualitas Pada saat panen dilakukan pengambilan sampel gabah bernas secara acak per polybag perlakuan. Selanjutnya dikupas kulitnya, ditumbuk sampai halus, kemudian dianalisis di laboratorium.

E. Variabel Pengamatan