HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Budidaya Tanaman Cabai Merah pada Lahan Pasir

commit to user

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Budidaya Tanaman Cabai Merah pada Lahan Pasir

Tanaman cabai merah di Kabupaten Bantul diusahakan di dua tempat yaitu di lahan sawah dan lahan pasir, akan tetapi dalam penelitian ini, usahatani cabai merah yang diteliti adalah budidaya tanaman cabai merah pada lahan pasir. Kegiatan usahatani cabai merah di lahan pasir berawal dari upaya pengoptimalan lahan pasir sebagai lahan pertanian untuk mengatasi kebutuhan lahan pertanian yang semakin menyempit, ternyata menjadi alternatif yang layak untuk dikembangkan. Penanaman cabai merah di lahan pasir merupakan terobosan baru dari pemerintah setempat terkait dengan pemanfaatan lahan pasir sebagai lahan pertanian. Tanaman cabai merah ditanam dengan dua cara yaitu ada yang secara bergiliran dan ada pula yang secara monokultur. Tanaman cabai yang diusahakan di lahan pasir ditanam secara monokultur. Varietas yang ditanam petani adalah cabai merah hibrida dengan varietas nusantara 32. Petani mem-peroleh benih cabai merah ini dari toko-toko pertanian. Teknik penanaman cabai merah di lahan pasir yang biasa dilakukan petani di daerah penelitian adalah sebagai berikut: 1. Persiapan lahan Persiapan lahan terdiri dari pengolahan tanah dan pemberian pupuk dasar. Lahan tanaman cabai merah merupakan tanah bekas penanaman bawang merah sehingga sebelum bertanam cabai merah perlu dilakukan pengolahan tanah dengan mencangkul lahan sedalam 30-40 cm dan diberi pupuk kandang kemudian didiamkan selama 10 hari. Pengolahan lahan bertujuan untuk memberantas gulma dan meng-gemburkan tanah. Selanjutnya dibuat bedengan selebar 110-120 cm, dengan tinggi 20-30 cm, sedangkan panjang bedengan disesuaikan dengan lahan yang akan digunakan sebagai areal penanaman. Setelah bedengan terbentuk diberi pupuk phonska dan pupuk KCl dan disiram dengan air dan didiamkan selama 3-7 hari agar PH tanah menjadi netral. commit to user 2. Persemaian dan Pembibitan Bersamaan dengan terbentuknya bedengan maka dilakukan per- semaian dan pembibitan benih. Pertama kali yang dilakukan adalah menyiapkan media persemaian yaitu sebuah papan berukur 50x80 cm dengan tinggi kotak 20 cm, serta sebuah plastik kecil sepanjang 100 cm yang diisi dengan sekam bakar dan tanah dengan perbandingan 2:1. Selanjutnya plastik dipotong dan digunakan sebagai polybag. Sebelum benih disemaikan, benih direndam selama sehari semalam, hal ini bertujuan agar benih cepat tumbuh. Masing-masing polybag diisi dengan satu benih. 3. Penanaman Penanaman cabai di lapangan dapat dilakukan setelah bibit cabai merah berumur 17–23 hari atau bibit telah dilengkapi dengan tumbuhnya 2- 4 helai daun dengan jarak tanam 40x60 cm. Bibit cabai merah dapat ditanam dalam lubang tanam yang telah disiapkan. Bibit cabai sebaiknya ditanam pada waktu pagi atau sore hari sehingga bibit dapat dipertahankan kesegarannya. 4. Pemeliharaan Pemeliharaan tanaman cabai merah mencakup kegiatan penyiraman dan pemupukan susulan. Penyiraman dilakukan pada tanaman muda yang baru ditanam sampai tanaman kuat. Penyiraman dapat dilakukan setiap hari mengingat daerah penelitian adalah daerah pesisir pantai dengan keadaan tanah yang berpasir. Penyiraman dilakukan 1 hari 1 kali bahkan ada yang 2 kali sehari tergantung dari masing-masing petani. Penyiraman dilakukan pada waktu pagi atau sore hari, hal ini karena pada siang hari merupakan transpirasi tertinggi pada tanaman. Penyiraman di daerah penelitian dilakukan dengan menggunakan pompa air yang disiramkan dengan menggunakan selang. Pemupukan susulan dapat dilakukan setelah cabai berumur 50 hari. Hal ini dimaksudkan untuk memacu pertumbuhan bunga dan buah, serta untuk memperbaiki pertumbuhan yang kurang memuaskan. commit to user 5. Pemanenan Tanaman cabai merah sudah mulai berbuah pada umur 40 hari, maka tanaman cabai merah dapat dipanen 2-3 kali dalam seminggu. Tanaman cabai akan menghasilkan buah secara terus menerus. Cara panen cabai merah adalah dengan memetik buah bersama tangkainya secara hati-hati pada saat cuaca terang. Hasil panen dimasukkan ke dalam karung kemudian langsung dijual di tempat pelelangan.

B. Hasil Penelitian