Tanaman Cabai Merah LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka

commit to user

II. LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka

1. Tanaman Cabai Merah

Cabai atau cabai merah atau lombok bahasa Jawa adalah sayuran yang termasuk dalam tumbuhan anggota genus Capsicum. Tanaman cabai atau lombok termasuk dalam suku terong-terongan Solanaceae dan merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran tinggi. Tanaman cabai banyak mengandung vitamin A dan vitamin C serta mengandung minyak atsiri capsaicin, yang menyebabkan rasa pedas dan memberikan kehangatan panas bila digunakan untuk rempah- rempah bumbu dapur. Tanaman cabai dapat ditanam dengan mudah sehingga bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari tanpa harus membelinya di pasar. Tanaman cabai cocok ditanam pada tanah yang kaya humus, gembur dan sarang serta tidak tergenang air; pH tanah yang ideal sekitar 5 - 6. Waktu tanam yang baik untuk lahan kering adalah pada akhir musim hujan yaitu pada bulan Maret – April Anonim, 2009 c :1. Tanaman cabai berasal dari Amerika tropis, tersebar mulai dari Meksiko sampai bagian utara Amerika Selatan. Di Indonesia, umumnya tanaman cabai dibudidayakan di daerah pantai sampai pegunungan, hanya kadang-kadang menjadi liar. Tanaman cabai memikiki ciri-ciri perdu tegak, tinggi berkisar antara 1-2,5 m, setahun atau menahun. Batang berkayu, berbuku-buku, percabangan lebar, penampang bersegi, batang muda berambut halus berwarna hijau. Daun tunggal, bertangkai panjangnya 0,5-2,5 cm, letak tersebar. Helaian daun bentuknya bulat telur sampai elips, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi rata, peutulangan menyirip, panjang 1,5-12 cm, lebar 1-5 cm, berwarna hijau. Bunga tunggal, berbentuk bintang, berwarna putih, keluar dari ketiak daun. Buahnya buah buni berbentuk kerucut memanjang, lurus atau bengkok, meruncing pada bagian ujungnya, menggantung, permukaan licin mengilap, diameter 1-2 cm, panjang 4-17 cm, bertangkai pendek, rasanya commit to user pedas. Buah muda berwarna hijau tua, setelah masak menjadi merah cerah. Biji yang masih muda berwarna kuning, setelah tua menjadi cokelat, berbentuk pipih, berdiameter sekitar 4 mm. Rasa buahnya yang pedas dapat mengeluarkan air mata orang yang menciumnya, tetapi orang tetap membutuhkannya untuk menambah nafsu makan. Keanekaragaman jenis cabai merah cukup tinggi. Artinya, cabai merah memiliki beberapa varietas dan kultivar yang dibedakan berdasarkan bentuk, ukuran, rasa pedas, dan warna buahnya. Cabai merah ini dapat diperbanyak dengan biji Setiadi, 1993. Penyakit utama pada tanaman cabai merah adalah keriting daun. Penyakit ini disebabkan oleh virus dan hama Thrips yang mengisap cairan daun. Intensitas serangan mencapai 8 pada umur 10-15 mst. Gejala infeksi virus dimulai dengan menguningnya tulang daun, daun menjadi belang hijau muda atau hijau tua, ukurannya lebih kecil dan mengerut. Tanaman sakit menghasilkan buah kecil-kecil dan keriput. Penyakit lain adalah antraknose yang disebabkan oleh Colletotrichum capsici dan layu bakteri oleh Ralstonia solanacearum. Makin tua umur tanaman cabai, tajuk makin merapat. Kondisi ini sesuai bagi hama untuk berkembang biak karena terhindar dari panas matahari langsung, kelembapan tinggi, suhu tidak terlalu panas dan makanan tersedia. Oleh karena itu, hama yang menyerang tanaman cabai juga makin beragam Martini dan Hendrata, 2008: 4. Tanaman cabai besar termasuk tanaman semusim yang berbentuk perdu atau setengah perdu, mempunyai sistem perakaran agak menyebar, batang utamanya tumbuh tegak serta pengkalnya berkayu. Daunnya tumbuh secara tunggal dengan bentuk sangat bervariasi yaitu lancip sampai bulat telur dan ujungnya agak runcing. Berdasarkan klasifikasi botanisnya, tanaman cabai termasuk ke dalam: Diviso : Spermatophyta Sub diviso : Angiospermae Klass : Dicotyledone commit to user Sub Klass : Metachlamidae Ordo : Tubiflorae Famili : Solanaceae Genus : Capsicum Spesies : Capsicum annum L. Rahmat, 1994:15.

2. Lahan Pasir