Matriks IFAS METODE PENELITIAN

Sarah Nissa Nefisa, 2015 ANALISIS SWOT DALAM STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS DI RAMEN AA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Matriks IFAS

Berikut adalah tahapan untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal ke dalam kerangka kekuatan dan kelemahan menurut Rangkuti 2014, Hal-26: 1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan peruahaan dalam kolom 1. 2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 paling penting sampai 0,0 tidak penting, berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00. 3. Hitung rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 outstanding sampai dengan 1 poor berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif semua variabel yang masuk kategori kekuatan diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 sangat baik dengan membandingkannya dengan rata-rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. Contohnya, jika kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri, nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan di bawah rata-rata industri, nilainya adalah 4. Table 3.6 Matriks IFAS Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot x Rating Komentar Kekuatan: 1. 2. 3. 4. Sarah Nissa Nefisa, 2015 ANALISIS SWOT DALAM STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS DI RAMEN AA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Kelemahan:

1. 2. 3. 4. 5. Total Sumber: Rangkuti 2014, Hal-27

2. Tahap Analisis

a. Matriks IE Menurut Rangkuti 2014, Hal-95 Matriks Internal Eksternal ini dikembangkan dari model General Electric GE-Model. Parameter yang digunakan meliputi parameter kekuatan internal perusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan model ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih detail. KEKUATAN INTERNAL BISNIS Tinggi Rata-rata Lemah Tinggi DAYA TARIK INDUSTRI Sedang Rendah Gambar 3.4 Matriks IE 1 GROWTH Konsentrasi melalui integrasi vertikal 2GROWTH Konsentrasi melalui integrasi horizontal 3 RETRENCHMENT Turnaround 4 STABILITY Hati-hati 5 GROWTH Konsentrasi melalui integrasi horizontal 6RETRENCHMENT Captive company atau divesment STABILITY Tak ada perubahan profit strategi 7GROWTH Diversifikasi konsentrik 8 GROWTH Diversifikasi konglomerat 9RETRENCHMENT Bangkrut atau likuidasi Sarah Nissa Nefisa, 2015 ANALISIS SWOT DALAM STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS DI RAMEN AA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar tersebut dapat mengidentifikasikan 9 sel strategi perusahaan, tetapi pada prinsipnya kesembilan sel itu dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi utama, yaitu: a. Growth strategy yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri sel 1, 2, dan 5 atau upaya diversifikasi sel 7 dan 8. b. Stability strategy adalah strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategy yang telah ditetapkan. c. Retrenchment strategy sel 3, 6 dan 9 adalah usaha memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan. Untuk memperoleh penjelasan secara lebih detail mengenai kesembilan strategi yang terdapat pada sembilan sel IE matriks tersebut di atas, berikut ini akan dijelaskan tindakan dari masing-masing strategi tersebut. 1. Strategi Pertumbuhan Growth Strategy Didesain untuk mencapai pertumbuhan, baik dalam penjualan, aset, profit, maupun kombinasi dari ketiganya. Hal ini dapat dicapai dengan cara menurunkan harga, mengembangkan produk baru, menambah kualitas produk atau jasa atau meningkatkan akses ke pasar yang lebih luas. Usaha yang dapat dilakukan adalah dengan cara meminimalkan biaya minimize cost sehingga dapat meningkatkan profit. Cara ini merupakan strategi terpenting apabila kondisi perusahaan tersebut berada dalam pertumbuhan yang cepat dan terdapat kecenderungan pesaing untuk melakukan perang harga dalam usaha untuk meningkatkan pangsa pasar. 2. Strategi Pertumbuhan melalui Konsentrasi dan Diversifikasi Sarah Nissa Nefisa, 2015 ANALISIS SWOT DALAM STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS DI RAMEN AA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Ada dua strategi dasar dari pertumbuhan pada tingkat korporat, yaitu konsentrasi pada satu industri atau diversifikasi ke industri lain. Berdasarkan hasil penelitian, perusahaan yang memiliki kinerja yang baik cenderung mengadakan diversifikasi agar dapat meningkatkan kinerjanya. Jika perusahaan tersebut memilih strategi konsentrasi, dia dapat tumbuh melalui integrasi integration horizontal maupun vertikal, baik secara internal melalui sumber dayanya sendiri atau secara eksternal dengan menggunakan sumber daya dari luar. Jika perusahaan tersebut memilih strategi diversifikasi, dia dapat tumbuh melalui konsentrasi atau diversifikasi konglomerat, baik secara internal melalui pengembangan produk baru, maupun eksternal melalui akuisisi. Contoh strategi pertumbuhan adalah sel 1, 2, 5, 7, dan 8. 3. Konsentrasi melalui Integrasi Vertikal Sel 1 Pertumbuhan melalui konsentrasi dapat dicapai melalui integrasi vertikal dengan cara backward integration mengambil alih fungsi supplier atau dengan cara forward integration mengambil alih fungsi distributor. Hal ini merupakan strategi utama untuk perusahaan yang memiliki posisi kompetitif pasar yang kuat high market share dalam industri yang berdaya tarik tinggi. Agar dapat meningkatkan kekuatan bisnisnya atau posisi kompetitifnya, perusahaan ini harus melaksanakan upaya meminimalkan biaya dan operasi yang tidak efisien untuk mengontrol kualitas serta distribusi produk. Integrasi vertikal dapat dicapai baik melalui sumber daya internal maupun eksternal. 4. Konsentrasi melalui Integrasi Horizontal Sel 2 dan 5 Strategi pertumbuhan melalui integrasi horizontal adalah suatu kegiatan untuk memperluas perusahaan dengan cara Sarah Nissa Nefisa, 2015 ANALISIS SWOT DALAM STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS DI RAMEN AA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu membangun di lokasi yang lain, dan meningkatkan jenis produk serta jasa. Jika, perusahaan tersebut berada dalam industri yang sangat atraktif Sel 2, tujuannya adalah untuk meningkatkan penjualan dan profit, dengan cara memanfaatkan keuntungan economics of scale baik dalam produksi maupun pemasaran. Sementara jika perusahaan ini berada dalam moderate attractive industry, strategi yang diterapkan adalah konsolidasi Sel 5. Tujuannya relatif lebih defensif, yaitu menghindari kehilangan penjualan dan kehilangan profit. Perusahaan yang berada di sel ini dapat memperluas pasar, fasilitas produksi, dan teknologi melalui pengembangan internal maupun eksternal melalui akuisisi atau joint ventures dengan perusahaan lain dalam industri yang sama. 5. Diversifikasi Konsentris Sel 7 Strategi pertumbuhan melalui diversifikasi umumnya dilaksanakan oleh perusahaan yang memiliki kondisi competitive position sangat kuat, tetapi nilai daya tarik industrinya sangat rendah. Perusahaan tersebut berusaha memanfaatkan kekuatannya untuk membuat produk baru secara efisien karena perusahaan ini sudah memiliki kemampuan manufaktur dan pemasaran yang baik.Prinsipnya adalah untuk menciptakan sinergi 2+2 = 5 dengan harapan bahwa dua bisnis secara bersama-sama dapat menciptakan lebih banyak profit dari pada jika melakukannya sendiri-sendiri. 6. Diversifikasi Konglomerat Strategi pertumbuhan melalui kegiatan bisnis yang tidak saling berhubungan dapat dilakukan jika perusahaan menghadapi competitive position yang tidak begitu kuat average dan nilai daya tarik industrinya sangat rendah. Kedua faktor tersebut memaksa perusahaan itu melakukan usahanya ke dalam perusahaan lain. Sarah Nissa Nefisa, 2015 ANALISIS SWOT DALAM STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS DI RAMEN AA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tetapi, pada saat perusahaan tersebut mencapai tahap matang, perusahaan yang hanya memilki competitive position rata-rata cenderung akan menurun kinerjanya. Untuk itu strategi diversifikasi konglomerat sangat diperlukan. Tekanan strategi ini lebih pada sinergi finansial dari pada product market synergy seperti yang terdapat pada strategi diversifikasi konsentris. b. Matriks SWOT Menurut Rangkuti 2014, Hal-83 Matriks SWOT adalah alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi. IFAS EFAS STRENGTH S Tentukan 5-10 faktor- faktor kelemahan internal WEAKNESS W Tentukan 5-10 faktor- faktor kekuatan internal OPPORTUNITY O Tentukan 5-10 faktor- faktor peluang eksternal SRATEGI SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. STRATEGI WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang. THREATS T Tentukan 5-10 faktor- faktor ancaman STRATEGI ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan STRATEGI WT Ciptakan strategi yang meminimalkan Sarah Nissa Nefisa, 2015 ANALISIS SWOT DALAM STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS DI RAMEN AA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu eksternal untuk mengatasi ancaman. kelemahan dan menghindari ancaman. Gambar 3.5 Matriks SWOT Berikut adalah tahapan untuk membuat Matriks SWOT: 1. Dalam sel Opportunities O, buatlah 5 sampai 10 peluang eksternal yang dihadapi perusahaan. Sel ini harus mempertimbangkan deregulasi industri sebagai salah satu faktor startegis. 2. Dalam sel Threats T, buatlah 5 sampai 10 ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan. 3. Dalam sel Strength S, buatlah 5 sampai 10 kekuatan yang dimilki perusahaan baik yang ada sekarang maupun yang akan datang. 4. Dalam sel Weakness W, buatlah 5 sampai 10 kelemahan yang dimiliki perusahaan. 5. Butalah kemungkinan strategis dari perusahaan berdasarkan pertimbangan kondisi empat sel faktor strategis tersebut. a. Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan menggunakan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang. b. Strategi ST Ini adalah strategi untuk menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan cara menghindari ancaman. c. Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada, dengan cara mengatasi kelemahan- kelemahan yang dimiliki. Sarah Nissa Nefisa, 2015 ANALISIS SWOT DALAM STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS DI RAMEN AA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d. Strategi WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan ditunjukan untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Selanjutnya, dengan menggunakan Faktor Strategis eksternal maupun internal sebagaiman telah dijelaskan dalam Tabel EFAS dan IFAS, lanjutkan tahap 1 sampai dengan 4 di atas. Transfer peluang dan ancaman tahap 1 dan 2 dari Tabel EFAS serta tambahkan kekuatan dan kelemahan tahap 3 dan 4 dan Tabel IFAS ke dalam sel yang sesuai dalam Matriks SWOT Gambar 3.2. Berdasarkan pendekatan tersebut, kita dapat membuat berbagai kemungkinan alternatif strategi SO, ST, WO, WT atau tahap 5.

3. Tahap Pengambilan Keputusan

Menurut Umar 2008, Hal-245 QSPM adalah alat yang direkomendasikan bagi para ahli strategi untuk melakukan evaluasi pilihan strategi alternatif secara objektif, berdasarkan key success factors internal-eksternal yang telah diidentifikasikan sebelumnya. Jadi, secara konseptual, tujuan QSPM adalah untuk menetapkan kemenarikan relatif relative attractiveness dari strategi-strategi yang bervariasi yang telah dipilih, untuk menentukan strategi mana yang dianggap paling baik untuk diimplementasikan. Seperti alat analisis untuk memformulasikan strategi lainnya, QSPM juga membutuhkan intuitive judgment yang baik. Contoh bentuk dasar QSPM: Tabel 3.7 Sarah Nissa Nefisa, 2015 ANALISIS SWOT DALAM STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS DI RAMEN AA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Matriks Quantitative Strategies Planning Faktor Utama Alternatif Strategi Weight Strategi I Strategi II Strategi III Faktor Eksternal - Ekonomi - PolitikHukum - SosialKebudayaan - DemografiLingkungan - Teknologi - Persaingan Faktor Internal - Manajemen - Pemasaran - Keuangan - ProduksiOperasi - Penelitian- Pengembangan - Sistem Informasi Faktor internal: 1 = sangat lemah 2 = lemah 3 = kuat 4 = sangat kuat Faktor Eksternal: respon perusahaan: 1 = lemah 2 = rata-rata 3 = di atas rata-rata 4 = superior Kolom sebelah kiri QSPM terdiri dari key success factors yang dihasilkan dari matriks IFE dan EFE yang didapat dari Input Stage. Barisan atas terdiri dari alternatif strategi yang dapat direkomendasikan, hasil dari TOWS Matrix, SPACE Matrix, Grand Strategy Matrix, IE Matrix, dan BCG Matrix yang direkomendasikan pada tahapan matching stage. Kolom Weight adalah bobot kemenarikan yang diterima oleh masing-masing faktor dalam EFE Matrix dan IFE Matrix. Langkah Pengembangan QSPM: Komponen-komponen utama dari suatu QSPM terdiri dari: Key Factors, Strategic Alternatives, Wights, Attractiveness Score, Total Sarah Nissa Nefisa, 2015 ANALISIS SWOT DALAM STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS DI RAMEN AA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Attractiveness Score, dan Sum Total Attractiveness Score. Berikut dipaparkan mengenai langkah-langkah pengembangan suatu QSPM. 1. Buatlah daftar peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan SBU Strategic Business Unit perusahaan di kolom sebelah kiri QSPM. Informasi ini diambil dari EFE Matrix dan IFE Matrix. Minimal sepuluh external critical success factors dan sepuluh internal critical success factors dimasukkan ke dalam QSPM. 2. Beri Weight pada masing-masing external and internal key success factors. Weight ini sama dengan yang ada di EFE Matrix dan IFE Matrrix. 3. Teliti matriks-matriks pada Stage 2 dan identifikasikan strategi alternatif yang pelaksanaannya harus dipertimbangkan perusahaan. Catatlah strategi-strategi ini di bagian atas baris QSPM. Kelompokkan strategi-strategi tersebut ke dalam kesatuan yang mutually exclusive, jika memungkinkan. 4. Tetapkan Attractiveness Score AS, yaitu nilai yang menunjukkan kemenarikan relatif untuk masing-masing strategi yang terpilih. Attractiveness Score ditetapkan dengan cara meneliti masing- masing external and internal key success factors. Tentukan bagaimana perandari tiap faktor dalam proses pemilihan strategi yang sedang dibuat. Jika, peran dari faktor tersebut adalah besar, maka strategi-strateginya harus dibandingkan relatif pada faktor utama itu. Secara terinci, nilai Attractiveness Score harus ada pada masing-masing strategi untuk menunjukkan kemenarikan relatif dari satu strategi terhadap strategi lainnya. Batasan nilai Attractiveness Scores adalah 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = secara logis menarik, 4 = sangat menarik. 5. Hitunglah Total Attractiveness Score. Total Attractiveness Score didapat dari perkalian Weight Tahap 2 dengan Attractiveness Sarah Nissa Nefisa, 2015 ANALISIS SWOT DALAM STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS DI RAMEN AA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Score Tahap 4 pada masing-masing baris. Total Attractiveness Scores menunjukkan relative attractiveness dari masing-masing alternatif strategi. 6. Hitung Sum Total Attractiveness Score. Jumlahkan semua Total Attractiveness Score pada masing-masing kolom QSPM. Dari beberapa nilai TAS yang didapat, nilai TAS dari alternatif strategi yang tertinggilah yang menunjukkan bahwa alternatif strategi itu yang menjadi pilihan utama. Nilai TAS terkecil menunjukkan bahwa alternatif strategi ini menjadi pilihan terakhir. Sarah Nissa Nefisa, 2015 ANALISIS SWOT DALAM STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS DI RAMEN AA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui faktor- faktor internal dan eksternal Ramen AA Cabang Gegerkalong Girang, maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut: 1. Lingkungan internal yang merupakan kekuatan dan kelemahan dalam penyusunan strategi pengembangan bisnis di Ramen AA Cabang Gegerkalong Girang secara berurutan sebagai berikut: Kekuatan yang dimiliki oleh Ramen AA: harga yang ditawarkan Ramen AA terjangkau, lokasi Ramen AA strategis, memiki ciri khas sambal rempah, kesesuaian porsi menu yang disajikan Ramen AA, citra Ramen AA yang sudah terkenal, menu makanan yang disajikan inovatif, kenyamanan makan di Ramen AA, kelezatan menu yang disajikan Ramen AA, sudah memiliki cabang di beberapa tempat, memakai bahan baku yang berkualitas, dan kenyamanan karyawan dalam bekerja. Kelemahan yang dimiliki oleh Ramen AA: promosi yang dilakukan oleh Ramen AA, luas tempat makan yang tersedia di Ramen AA, luas lahan parkir kendaraan di Ramen AA, kepuasan dalam pelayanan , fasilitas yang tersedia di Ramen AA, tampilan menu yang disajikan, tingkat kebersihan Ramen AA, sistem manajemen Ramen AA, tingkat pendapatan Ramen AA, produk ramen mudah ditiru, dan belum mempunyai SOP Standar Operasional Prosedur Kerja. 2. Lingkungan eksternal yang merupakan peluang dan ancaman dalam penyusunan strategi pengembangan bisnis di Ramen AA Cabang Gegerkalong Girang secara berurutan sebagai berikut: Peluang yang dimiliki oleh Ramen AA: minat konsumen terhadap ramen, kemudahan dalam mencari bahan baku,