8
3. Metode Pengumpulan Data
Untuk dapat memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini,
penulis menggunakan
beberapa metode, yaitu:
a. Metode Observasi Metode Observasi adalah
pengamatan dan
pencatatan dengan sistematis fenomena yang
diteliti Suharsimi, 1998: 128. Metode ini penulis gunakan untuk
mengamati, mendengarkan, dan mencatat
langsung terhadap
pelaksanaan Active
Learning dalam
pembelajaran al-
Qur’an Hadis, faktor pendukung dan
penghambat dalam pelaksanaan Active Learning.
b. Metode Interview Interview adalah sebuah
dialog yang
dilakukan oleh
pewawancara interviewer untuk memperoleh
informasi dari
terwawancara interviewee.
Suharsimi, 1998: 126 Maksud penggunaan metode ini adalah
untuk mencari
data yang
berhubungan dengan kurikulum, metode,
dan teknik
yang digunakan, serta usaha lain dalam
kegiatan pembelajaran al- Qur’an
Hadis yang
dalam hal
ini dilakukan dengan kepala sekolah,
dan guru al- Qur’an Hadis.
c. Metode Dokumentasi Metode
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-
hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat
kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda Suharsimi,
1998: 159. Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data
tentang sejarah berdirinya SMK Muhammadiyah
1 Sukoharjo,
struktur organisasi,
keadaan karyawan dan guru,
keadaan siswa,
sarana prasarana
dan sebagainya.
4. Metode Analisis Data
Dalam menganalisa
data penulis
menggunakan metode
kualitatif deskriptif yang terdiri dari tiga kegiatan yaitu pengumpulan data
dan sekaligus reduksi data, penyajian data
dan penarikan
kesimpulan verifikasi Miles Huberman, 1992:
16. Pertama, setelah pengumpulan data selesai melakukan reduksi data
yaitu menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan
pengorganisasian
sehingga data
terpilah-pilah. Kedua, data yang telah direduksi akan disajikan dalam bentuk
narasi. Ketiga,
adalah penarikan
kesimpulan dari data yang telah disajikan pada tahap kedua dengan
mengambil kesimpulan.
Implementasi Active
Learning dalam
Pembelajaran Al- Qur’an Hadis
Proses pembelajaran al- Qur’an Hadis
di SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo dilaksanakan 2 jam dalam satu pekan disetiap
kelasnya. Adapun metode yang digunakan adalah:
a. Metode Driill
Yaitu suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar
dimana siswa melaksanakan kegiatan- kegiatan latihan, agar siswa memiliki
ketangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.
b. Metode Trueor False metode ini merupakan aktivitas
kolaboratif yang dapat mengajak siswa untuk terlibat ke dalam materi pelajaran
dengan segera. Strategi ini menumbuhkan kerjasama tim, berbagi pengetahuan dan
belajar secara langsung Hisyam Zaini, dkk, 2005: 24-25.
c. Metode CardSort Metode ini sama dengan ujian
open book. Secara berkelompok siswa mencari informasi biasanya tercakup
dalam pembelajaran yang menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
kepada mereka. Metode ini sangat membantu pembelajaran untuk lebih
menghidupkan materi yang dianggap kurang menarik Hisyam Zaini, dkk,
2005: 51-54.
9
d. Metode Ceramah Metode ini merupakan metode
pengajaran atau pembelajaran yang paling populer di Indonesia bahkan juga di
negara-negara maju. Metode ceramah sering disebut dengan lecture atau
lecturing Hisyam Zaini, dkk, 2005: 92.
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan data yang dipaparkan pada bab III, maka pada bab IV ini penulis
akan melakukan analisis data. Adapun hal-hal yang
akan dianalisis
adalah tentang
pelaksanaan Active
Learning dalam
pembelajaran al-
Qur’an Hadis, factor pendukung
dan factor
penghambatnya.Analisis data ini didasarkan pada data-data yang telah diuraikan pada bab
III sebagai hasil dari penelitian yang merupakan bukti dari kenyataan yang ada di
SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo.
A. Pembelajaran Al-Qur’an Hadis