Sumber Data Penelitian Metode Pengumpulan Data

38 Penelitian kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung data sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai dibaik data yang tampak. 21 Penelitian ini menggunakan kata-kata dan rangkaian kalimat, bukan merupakan deretan angka atau statistik. Penelitian ini berusaha mendiskripsikan tentang aktivitas musyawarah guru agama.

B. Sumber Data Penelitian

Menurut Lofland sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata- kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain- lain. 22 Dalam penelitian kualitatif sangat erat kaitannya dengan faktor konstektual. Untuk mendapatkan informasi dari sumber data, dilakukan melalui wawancara atau pengamatan yang merupakan hasil usaha gabungan dari kegiatan melihat, mendengar, dan bertanya. Kegiatan ini akan bervariasi dari situasi satu kesituasi lainnya. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti dapat menetapkan sumber data untuk mendapatkan informasi tentang objek yang diteliti, adapun sumber data primer dari penelitian ini adalah data yang dikumpulkan peneliti dari sumber utamanya, dalam hal ini yang menjadi sumber utamanya adalah ketua forum MGMP yang ada di MTS Negeri 1 Tanggamus Kecamatan Kotaagung Kabupaten Tanggamus dimana Guru itu sangat berperan penting didalam mensukseskan kinerja yang 21 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan RD, Bandung: Alfabeta, 2012, h. 9. 22 Moleong J.Lexi, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung:PT Remaja Rosdakarya,2011,h. 157. 39 akan dilaksanakan. Kedua Guru - guru yang ada Dimts Negeri 1 Tanggamus Kecamatan Kotaagung Kabupaten Tanggamus. Sumber data sekunder adalah sumber yang diperoleh peneliti tidak secara langsung dari subjek ataupun objek secara langung, akan tetapi pihak lain seperti lembaga-lembaga terkait dan buku-buku yang berkaitan dengan musyawarah guru mata pelajaran serta seluruh narasumber pendukung dalam peneliti.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data sehubungan dengan penelitian ini, penulis menggunakan metode-metode sebagai berikut: a. Metode interview Interview adalah sesuatu Tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadap – hadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain dan mendengarkan dengan telinganya sendiri 23 .Berdasarkan pengertian diatas, jelas bahwa metode interview merupakan salah satu alat untuk memperoleh informasi dengan jalan mengadakan komunikasi langsung antara dua orang atu lebih serta dilakukan secara lisan. Apa bila dilihat dari sifat atau teknik pelaksanaannya, maka interview dapat dibagi lagi menjadi dua bagian : 1. Interview terpimpin adalah wawancara yang menggunakan pokok – pokok masalah yang di teliti. 23 Katini Kartono, Pengaruh Metodolog Reasacht Social, alumni, bandung, 1986, h. 171 40 2. Interview tak terpimpin bebas adalah proses wawancara dimana interview tidak sengaja mengarahkan Tanya jawab dan pokok – pokok dan pokus penelitian dan interview. Jenis interview yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis interview terpimpin, sebagaimana yang telah dijelaskan oleh sutrisno hadi, yaitu “ dalam interview terpimpin penginterview menyiapkan kerangka – kerangka pertanyaan yang menggunakan pokok – pokok permasalahan yang diteliti. 24 Metode ini penulis guna untuk mewawancarai ketua forum MGMP dan Guru MTs Negeri 1 Tanggamus kecamatan kotaagung kabupaten tanggamus guna untuk memperoleh data tentang strategi peningkatan kompetensi profesionalisme guru. Metode ini dijadikan metode pokok. b. Metode ovservasi Ovservasi adalah pengamatan langsung terhadap fenomena – fenomena objek yang diteliti secara objektif dan hasilnya akan dicatat secara sistematis agar diperoleh gambaran yang lebih kongkrit dan kondisi dilapangan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh sutrisno hadi “observasi adalah biasa diatikan sebagai pengmatan dan pencatatan dengan sistematis terhadap berbagai macam fenomena – fenomena yang ingin diselidiki dalam suatu penelitian.” 25 24 Sutrisno hadi, metode research, jilid II, fakultas psikologi UGM, Yogyakarta, 2004, h 178 25 Sutrisno Hadi, op,cit., h. 151 41 Adapun jenis metode observasi berdasarkan peranan yang dimaikan yaitu dikelompokkan menjadi dua bentuk sebagai berikut : 1. Observasi partisipan yaitu orang yang mengadakan observasi observer turut ambil bagian dalam kehidupan orang yang di observasi observes . 2. Observasi non partisipan yaitu peneliti tidak ikut ambil bagian dalam kehidupan orang yang diobservasi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis observasi non partisipan, dimana peneliti tidak ikut ambil bagian dalam kehidupan orang yang diobservasi. Metode ini digunakan sebagai metode tambahan untuk memperoleh data tentang kondisi objektif madrasah yang meliputi, sarana dan prasarana, administrasi keadaan gedung serta fasilitas yang lain. c. Metode dokumentasi Dokumentasi adalah merupakan suatu proses pengumpulan data dengan cara mencari data – data tertulis sebagai bukti penelitian. Menurut suharsimi arikonto dokumentasi adalah “ mencari data mengenai hal – hal atau variable yang merupakan catatan, transkip, buku, surat, majalah, prasasti, notulen, rapat, lagger, agenda dan sebagainya. 26 Metode ini penulis gunakan sebagai pengumpulan data yang diperoleh dari ketua forum MGMP dan guru, contoh : surat – surat atau bukti tertulis yang ditemukan dilokasi di MTsN 1 Tanggamus kecamatan kotaagung kabupaten tanggamus .selain itu dipergunakan untuk mendapatkan data mengenai sejarah 26 Sutrisno Hadi, loc cit, h. 202 42 berdirinya MTsN 1 Tanggamus, profil madrasah, jumlah peserta didik, jumlah guru, sarana prasarana, dan visi misi yang dimiliki oleh madrasah Tabel. 2 Sumber Data, Metode Penelitian dan Data Penelitian Fokus Sub Fokus Sumbe r Data Metode Pengumpulan Data Data Strategi musyawarah guru mata pelajaran MGMP 1. Diskusimusyawarah 2. Seminar 3. Workshop 4. Diklat Guru Ketua forum MGMP Wawancara Dokumentasi 1. Tentang, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi 2. Struktur MGMP

C. Analisis Data

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN KEGIATAN GURU DI MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN ( MGMP ) DENGAN PROFESIONALISME GURU SEJARAH di SMA SE- LUMAJANG

0 30 18

Keterampilan Bertanya Guru dalam Meningkatkan Aktivitas belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah At-taqwa 06 Bekasi.

1 10 196

Pembinaan kompetensi profesional Guru Melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PAI tingkat SMPM di Jakarta Barat

0 62 107

HUBUNGAN KOMITMEN ORGANISASI, KOMUNIKASI INTERPERSONAL, KECENDERUNGAN EMOSIONAL DENGAN KINERJA GURU PADA MADRASAH TSANAWIYAH DI KECAMATAN KOTAAGUNG TANGGAMUS

0 8 109

HUBUNGAN KOMPETENSI DAN PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU DALAM BENTUK MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) DENGAN PENINGKATAN MUTU SEKOLAH DI MTS KOTA BINJAI.

0 1 27

KINERJA MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) PKn DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU di SEKOLAH.

0 2 35

BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) 1. Pengertian Manajemen - ANALISIS MANAJEMEN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI DI KABUPATEN KUDUS

0 1 51

A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian - ANALISIS MANAJEMEN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI DI KABUPATEN KUDUS TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - STAIN Kudus Repository

0 0 18

BAB V PENUTUP A. Simpulan - ANALISIS MANAJEMEN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI DI KABUPATEN KUDUS TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - STAIN Kudus Repository

0 0 8

EFEKTIFITAS MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI TINGKAT MADRASAH TSANAWIYAH DI KECAMATAN KLAMBU KABUPATEN GROBOGAN - Unissula Repository

0 0 11