Analisa Data ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

C. Analisa Data

1. Pengujian Instrumen Penelitian Sebelum dilakukan analisis terhadap data primer maka perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap kuesiner yang dipakai dalam penelitian ini. a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat ukur dapat mengungkapkan ketepatan gejala yang dapat diukur. Validitas alat ukur dicari dengan menguji korelasi antar skor butir dengan skor faktor yang diperoleh dari jawaban terhadap kuesioner. Korelasi antara skor pertanyaan dengan skor totalnya signifikan. Hal ini ditunjukkan oleh ukuran statistik tertentu yaitu angka korelasi. Angka korelasi yang diperoleh harus lebih besar dari critical value yang diisyaratkan. Tehnik pengukuran yang digunakan adalah tehnik Product Moment dari Pearson. Tabel IV.7 RANGKUMAN HASIL UJI VALIDITAS TUNJANGAN KESEJAHTERAAN Variabel Butir r-hitung r-tabel Keterangan Tunjangan kesejahteraan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 0.4579 0.5911 0.2842 0.5455 0.2351 0.5837 0.5077 0.4815 0.2950 0.4723 0.3386 0.3123 0.2513 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Keterangan : Data primer yang diolah Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, maka dapat dikemukakan bahwa hasil uji r-hitung pada setiap item pertanyaan lebih besar daripada r-tabel. Dengan demikian, semua item pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner tunjangan kesejahteraan adalah valid. Tabel IV.8 RANGKUMAN HASIL UJI VALIDITAS KINERJA KARYAWAN Variabel Butir r-hitung r-tabel Keterangan Kinerja karyawan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 0.2545 0.2667 0.3277 0.4594 0.2436 0.2482 0.2784 0.3774 0.2918 0.3212 0.2412 0.3572 0.2994 0.3092 0.2727 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Keterangan : Data primer yang diolah Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, maka dapat dikemukakan bahwa hasil uji r-hitung pada setiap item pertanyaan lebih besar daripada r-tabel. Dengan demikian, semua item pertanyaan yang digunakan dalam kinerja karyawan adalah valid. b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat ukur dapat digunakan, dipercaya, dan diandalkan untuk meneliti suatu obyek. Dalam penelitian ini, dilakukan uji reliabilitas terhadap kuesioner dengan mengetahui sejauh mana kuesioner tersebut dapat digunakan, dipercaya, dan diandalkan. Tehnik yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah Alpha Cronbach. Kuesioner dapat dikatakan reliabel jika mempunyai koefisien korelasi lebih dari 0,6. Hasil yang diperoleh dari uji reliabilitas terhadap kuesioner pada masing-masing variabel adalah sebagai berikut : Tabel IV.9 RANGKUMAN HASIL UJI RELIABILITAS Variabel Koefisien Alpha Critical Value Keterangan Tunjangan kesejahteraan 0,7843 0,6 Reliabel Kinerja karyawan 0,6981 0,6 Reliabel Keterangan : Data primer yang diolah Berdasarkan perhitungkan yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS 10.0, hasil perhitungan terhadap variabel tunjangan kesejahteraan sebesar 0,7843 dan kinerja karyawan sebesar 0,6981. Dari hasil tersebut terlihat bahwa reliabilitas masing-masing variabel menunjukkan angka yang lebih besar dari 0,6 maka kuesioner dinyatakan reliabel. 2. Pengujian Hipotesis Analisis data pada pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh tunjangan kesejahteraan terhadap kinerja karyawan. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana. Hasil analisis dapat dilihat sebagai berikut. Tabel IV.10 RANGKUMAN HASIL REGRESI LINIER BERGANDA Variabel Koef. regresi Std. Error t-hitung Sign Konstanta Tunjangan kesejahteraan 28,584 0,507 3,326 0,076 8,595 6,695 0,000 0,000 R 0,585 R-Squared 0,343 Adj. R-Squared 0,335 F-Hitung 44,821 Probabilitas F 0,000 Keterangan : Data primer yang diolah a. Analisis Regresi Linier Berganda Hasil pengolahan data untuk regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS 10.0 dapat dilihat pada tabel IV.10 di atas. Berdasarkan tabel tersebut dapat disusun persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = 28,584 + 0,507X Berdasarkan persamaan regresi linier berganda di atas dapat diuraikan sebagai berikut: 1 Nilai konstanta bernilai positif, hal ini menunjukkan bahwa apabila variabel tunjangan kesejahteraan konstan, maka kinerja karyawan bernilai positif. 2 Koefisien regresi variabel 0,507 b 1 bernilai positif, hal ini menunjukkan bahwa tunjangan kesejahteraan mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Artinya setiap ada peningkatan tunjangan kesejahteraan, maka mengakibatkan kinerja karyawan naik. b. Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen secara individu. Pengujian regresi digunakan pengujian dua arah two tailed test dengan menggunakan α = 5 yang berarti bahwa tingkat keyakinan adalah sebesar 95. Perhitungan besarnya t-tabel menggunakan rumus : t-tabel = t α2, n-1 = 0,052; 88-1 = 0,025; 87 = 1,960 Langkah-langkah prosedur pengujian : a. Pengujian terhadap variabel tunjangan kesejahteraan 1 Formulasi hipotesis nol dan hipotesis alternatif Ho: b 1 = 0 tunjangan kesejahteraan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan Ha: b 1 ≠ 0 tunjangan kesejahteraan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan 2 Taraf signifikansi yang digunakan adalah 0,05 3 Nilai kritis = 1,960 Ho diterima apabila = -1,960 ≤ t-hitung ≤ 1,960 Daerah terima Daerah tolak Daerah tolak 1,960 6,695 -1,960 Ho ditolak apabila = t-hitung 1,960 atau t-hitung -1,960 4 Hasil uji statistik Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai t- hitung sebesar 6,695. 5 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai t- hitung sebesar 6,695. Oleh karena hasil uji t statistik t-hitung lebih besar dari nilai t tabel 6,695 1,960 atau Pobabilitas t lebih kecil dari 0,05 0,000 0,05 maka Ho ditolak pada taraf signifikansi 0,05. Artinya bahwa variabel tunjangan kesejahteraan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. c. Uji R 2 Tingkat ketepatan regresi dinyatakan dalam koefisien determinasi yang besarnya antara nol dan 1 satu. Jika koefisien determinasi mendekati satu maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen dengan sempurna atau terdapat suatu kecocokan yang sempurna variabel bebas yang dipakai dapat menerangkan dengan baik variabel tidak bebasnya. Namun jika koefisien determinasi adalah 0 nol bararti independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil perhitungan untuk nilai R 2 dengan bantuan program SPSS 10.0, dalam analisis regresi berganda diperoleh angka koefisien determinasi atau R 2 sebesar 0,343. Hal ini berarti 34,3 variasi perubahan kinerja karyawan dijelaskan oleh variasi perubahan faktor- faktor tunjangan kesejahteraan. Sementara sisanya sebesar 65,7 diterangkan oleh faktor lain yang tidak ikut terobservasi. 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov. Cara menguji normalitas yaitu dengan membandingkan probabilitas p yang diperoleh dengan taraf signifikansi α 0,05. Apabila nilai p α maka distribusi data normal atau sebaliknya Singgih, 2000: 179. Hasil uji normalitas terhadap nilai residual model persamaan dengan program SPSS 10.0 diperoleh nilai probabilitas di atas 0,05, hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi secara normal p 0,05. Secara rinci hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 4.16 di bawah ini. Tabel IV.11 HASIL UJI NORMALITAS Variabel Sign Kesimpulan Residual 0,995 Normal Sumber : Hasil pengolahan data b. Uji Heterokedastisitas Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas di dalam penelitian ini menggunakan uji Glejser yaitu dengan cara meregresikan nilai absolute residual terhadap variabel independen. Ada tidaknya heteroskedastisitas diketahui dengan melihat signifikansinya terhadap derajat kepercayaan 5. Jika nilai signifikansi 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel 4.18 dibawah ini. Tabel IV.12 HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS Variabel t hitung Prob Kesimpulan Tunjangan kesejahteraan 1,023 0,309 Bebas Heteroskedastisitas Sumber : Hasil pengolahan data Pada tabel IV.12 diketahui bahwa probabilitas masing-masing variabel lebih besar dari 0,05, hal ini menunjukkan bahwa variabel tersebut bebas dari masalah heteroskedastisitas.

D. Pembahasan

Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN Pengaruh Kompensasi, Motivasi Kerja, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Empiris Pada Karyawan Bagian Akuntansi Pt. Jamu Air Mancur Karanganyar).

0 2 8

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI KERJA, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kompensasi, Motivasi Kerja, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Empiris Pada Karyawan Bagian Akuntansi Pt. Jamu Air Mancur Karanganyar).

0 6 16

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI KERJA, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kompensasi, Motivasi Kerja, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Empiris Pada Karyawan Bagian Akuntansi Pt. Jamu Air Mancur Karanganyar).

0 3 13

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. JAMU AIR MANCUR Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Jamu Air Mancur Wonogiri.

0 4 14

LAPORAN TUGAS AKHIR Studi Pengaruh Pengembangan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus: PT. Air Mancur).

0 2 14

PENDAHULUAN Studi Pengaruh Pengembangan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus: PT. Air Mancur).

0 1 6

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR Studi Pengaruh Pengembangan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus: PT. Air Mancur).

0 1 10

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi kasus pada pabrik jamu PT. Air Mancur di Karanganyar).

0 0 7

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN, DAN PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi kasus pada PT. Air Mancur di Palur).

0 0 9

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AIR MANCUR WONOGIRI.

0 0 9