Pengertian Wacana Klasifikasi Wacana

4 artikel, cerpen, buku bacaan, berita koran, dan sebagainya. Wacana lisan merupakan jenis wacana yang disampaikan secara langsung menggunakan alat ucap manusia dan tanpa menggunakan perantara tulisan. Berdasarkan jumlah penuturnya, Mulyana 2005: 53 mengelompokkannya menjadi dua, yaitu wacana monolog dan dialog. Wacana monolog dituturkan oleh satu orang. Bentuk wacana monolog dapat berupa pembacaan puisi, pidato dan khtbah jum’at. monolog bersifat satu arah. Wacana dialog dilakukan oleh dua orang atau lebih. Jenis wacana dialog dapat berbentuk lisan dan tulisan. Wacana Berdasarkan Sifat Berdasarkan sifat, wacana dapat berupa fiksi dan fiksi. Menurut Mulyana 2005: 54-55 wacana fiksi merupakan wacana yang bentuk dan isinya berorientasi pada imajinasi. Wujut wacana fiksi ialah wacana prosa, puisi, dan drama. Wacana nonfiksi merupakan wacana yang berisi tentang suatu informasi yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan bahasa yang digunakan denotatif, lugas, dan jelas.

3. Analisis Wacana

Pendapat Stubbs dalam Rani, 2006: 9 analisis wacana adalah suatu kajian yang meneliti atau menganalisis bahasa yang digunakan secara alamiahh, baik dalam bentuk tulis maupun lisan

4. Pengertian Kohesi

Menurut Rani 2006: 88 menyatakan bahwa kohesi adalah hubungan antar bagian dalam teks yang ditandai oleh penggunaan unsur bahasa. Wacana dapat dikatakan kohesif apabila terdapat hubungan antar bagian- bagian kalimat yang runtut. Mulyana 2005: 26 menyatakan kohesi dalam wacana diartikan sebagai kepaduan bentuk yang secara struktural membentuk ikatan sintaktial

5. Jenis Kohesi

Menurut Halliday dan Hassan dalam Rani, 2006: 94 menyatakan bahwa unsur kohesi terdiri atas dua macam, yaitu unsur gramatiakal dan leksikal. 5 Menurut Mulyana 2005: 26 unsur kohesi meliputi aspek-aspek leksikal, gramatikal, dan fonologis.

6. Pengacuan

Menurut Sumarlam 2005: 23 pengacuan atau referensi adalah salah satu jenis kohesi gramatikal yang berupa satuan lingual tertentu yang mengacu pada satuan lingual lain atau suatu acuan yang mendahului atau mengikutinya. Referensi anafora dan katafora dapat berupa pronomina persona kata ganti orang, demonstratif kata ganti petunjuk, dan komparatif perbandingan.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analisis kualitatif. Penelitian kualitatif dilakukan supaya peneliti mampu memahami makna atau maksud yang terdapat dalam objek penelitian. Analisis kualitatif fokusnya pada penunjukkan makna, deskripsi penjernihan, dan penempatan data pada konteksnya masing-masing dan sering kali melukiskannya dalam bentuk kata-kata daripada dalam angka-angka Mahsun, 2005: 257. Objek penelitian ini adalah kohesi gramatikal pengacuan demonstratif yang membentuk keutuhan wacana pada kisah Nabi Muhammad saw dalam buku Kisah-Kisah Teladan 25 Nabi dan Rasul karya MB. Alamsyah. Sumber data merupakan informasi mengenai data yang diperoleh. Sumber data diperoleh dengan menemukan asal-usul dari apa, siapa, dan di mana. Jika peneliti menggunakan dokumentasi, maka dokumen atau tulisan yang menjadi sumber data. Sumber data dalam penelitian ini adalah kisah Nabi Muhammad saw dalam buku Kisah-Kisah 25 nabi dan Rasul Karya MB. Alamsyah. Menurut Mahsun 2005: 18 sebagai bahan penelitian, maka di dalam data terkandung objek penelitian dan unsur lain yang membentuk data, yang disebut konteks objek penelitian. Mengacu dari pendapat di atas, data dalam penelitian ini adalah kalimat-kalimat yang mengandung objek penelitian yaitu pengacuan demonstratif waktu dan tempat pada kisah Nabi Muhammad