Untuk Mengetahui Korelasi antara Nilai Tugas dengan Orientasi Tujuan

Nur Kamila, 2014 Hubungan Antara Nilai Tugas Task Value Mata Kuliah Psikodiagnostik Dengan Orientasi Tujuan Pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu menguji hipotesis yang telah dirumuskan” Sugiyono, 2013: 333. Berikut akan dipaparkan teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan- rumusan masalah di dalam penelitian ini. 1. Untuk Mengetahui Gambaran Umum Nilai Tugas dan Orientasi Tujuan Mata Kuliah Psikodiagnostik Untuk mengetahui gambaran umum orientasi tujuan dan nilai tugas pada mata kuliah Psikodiagnostik rumusan masalah nomor satu dan dua, peneliti membuat kategorisasi berdasarkan mean teoretik dan standar deviasi populasi sesuai dengan cara perhitungan yang dijelaskan oleh Azwar 2012. Berdasarkan mean teoretik dan standar deviasi populasi pada masing-masing variabel, selanjutnya responden dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu kelompok tinggi, cukup tinggi, cukup rendah, dan rendah. Setelah dikelompokkan, selanjutnya dapat dilihat sebaran jumlah responden pada masing-masing kategori, dengan demikian dapat dilihat gambaran umum nilai tugas dan orientasi tujuan pada mata kuliah Psikodiagnostik. Penjelasan mengenai kategorisasi ini dapat dilihat secara lebih rinci pada sub bab kategorisasi skala instrumen nilai tugas dan kategorisasi skala instrumen orientasi tujuan.

2. Untuk Mengetahui Korelasi antara Nilai Tugas dengan Orientasi Tujuan

Mata Kuliah Psikodiagnostik Untuk mengetahui korelasi antara masing-masing komponen nilai tugas dengan kedua jenis orientasi tujuan rumusan masalah nomor tiga sampai delapan, maka dilakukan uji korelasi. Sebelum melakukan uji korelasi, peneliti melakukan uji normalitas terlebih dahulu. Uji normalitas data digunakan untuk menentukan teknik statistik yang digunakan pada pengolahan data selanjutnya. Apabila penyebaran datanya normal, maka akan digunakan statsistik parametris. Akan tetapi jika penyebaran datanya tidak normal, maka akan digunakan tenik statistik nonparametris. Sesuai dengan yang dikatakan oleh Sugiyono 2013 bahwa pada statistik nonparametris, data yang dianalisis tidak harus berdistribusi normal. Nur Kamila, 2014 Hubungan Antara Nilai Tugas Task Value Mata Kuliah Psikodiagnostik Dengan Orientasi Tujuan Pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu Aturan dari pengambilan keputusan yaitu jika signifikansi yang diperoleh lebih besar dari 0,05, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, namun jika signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari 0,05, maka sampel bukan berasal dari populasi yang normal. Berikut dapat dilihat hasil uji normalitas dengan menggunakan one sample Kolmogorof-Smirnov. Tabel 3.13 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov a Statistic Df Sig. OTPenguasaan .081 168 .009 OTPerforma .086 168 .004 NilaiPencapaian .162 168 .000 NilaiMinat .095 168 .001 NilaiKegunaan .121 168 .000 a. Lilliefors Significance Correction Berdasarkan tabel 3.13, diperoleh angka signifikan di bawah 0,05 pada setiap dimensi instrumen penelitian, baik itu instrumen orientasi tujuan maupun instrumen nilai tugas. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kedua instrumen tidak berdistribusi normal. Setelah mengtahui distribusi data, selanjutnya peneliti menentukan teknik korelasi yang digunakan. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik korelasi Spearman ’s Rho. Uji korelasi Spearman ’s Rho digunakan untuk data yang berdistribusi tidak normal. Menurut Furqon 2011: 99, “besaran koefisien korelasi menunjukkan kuat atau lemahnya hubungan”. Berikut adalah pedoman untuk menginterpretasi koefisien korelasi: Nur Kamila, 2014 Hubungan Antara Nilai Tugas Task Value Mata Kuliah Psikodiagnostik Dengan Orientasi Tujuan Pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu Tabel 3.14 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sugiyono Wibowo, 2001: 172 Furqon menyebutkan bahwa “hubungan positif menunjukkan bahwa skor yang tinggi pada suatu peubah berkaitan dengan skor tinggi pula pada peubah lain, dan skor rendah berkaitan dengan skor rendah pula. Hubungan yang negatif, di lain pihak, menunjukkan keterka itan yang sebaliknya” Furqon, 2011: 98. Setelah mengetahui koefisien korelasi antara masing-masing variabel, selanjutnya dilakukan uji signifikansi untuk menguji hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan tingkat keyakinan atau level of significance LoS. Jika peluang memperoleh nilai sampel sebesar nilai tertentu probability sama dengan atau lebih kecil dari 0,05 atau 0,01, maka hipotesis nol ditolak Furqon, 2011. Nur Kamila, 2014 Hubungan Antara Nilai Tugas Task Value Mata Kuliah Psikodiagnostik Dengan Orientasi Tujuan Pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan memaparkan kesimpulan dari analisis yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, serta akan memaparkan saran berkaitan dengan hasil penelitian yang telah diperoleh.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Sebagian besar mahasiswa jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia mempersepsikan mata kuliah Psikodiagnostik memiliki nilai tugas yang tinggi. Artinya, sebagian besar mahasiswa tersebut menilai mata kuliah Psikodiagnostik sebagai mata kuliah yang penting untuk dikuasai, menarik dan berguna. 2. Sebagian besar mahasiswa jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia memiliki orientasi tujuan penguasaan tinggi dan orientasi tujuan performa cukup rendah. Artinya, di dalam mata kuliah Psikodiagnostik, sebagian besar mahasiswa tersebut berfokus pada penguasaan materi atau keterampilan baru, menghargai proses pembelajaran, serta berpandangan bahwa hasil yang dicapai tergantung pada usaha yang dilakukan. Selain itu, mereka mencapai kesuksesan berkat usaha maksimal dan tidak mudah putus asa ketika menghadapi tugas yang sulit. 3. Terdapat hubungan yang signifikan antara nilai pencapaian mata kuliah Psikodiagnostik dengan orientasi tujuan penguasaan pada mahasiswa jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. 4. Terdapat hubungan yang signifikan antara nilai ketertarikankesenangan mata kuliah Psikodiagnostik dengan orientasi tujuan penguasaan pada mahasiswa