Validasi Empiris Reliabilitas Proses Pengembangan Instrumen

R.Tiara Permatasari,2014 Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Y = skor total Untuk mencari koefisien korelasi dapat menggunakan langsung data mentah dengan menggunakan rumus pearson pada microsoft excel Suliyanto, 2012. Untuk mengetahui kriteria dari validitas butir soal dengan menggunakan rumus korelasi product moment, dapat menggunakan tabel interpretasi mengenai koefisien korelasi yang diberikan pada tabel 3.5 Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi Koefisien Korelasi Tafsiran 0,80 ˂ r xy ≤ 1,00 0,60 ˂ r xy ≤ 0,80 0,40 ˂ r xy ≤ 0,60 0,20 ˂ r xy ≤ 0,40 0,00 ˂ r xy ≤ 0,20 Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah tidak berkorelasi Arifin, 2013

3. Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen. Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan kepada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda Arifin, 2013. a. Uji Reliabilitas untuk Penilaian Tertulis Untuk mengetahui reliabilitas digunakan rumus KR 20 Kuder-Richardson sebagai berikut, Keterangan: k = jumlah butir soal R.Tiara Permatasari,2014 Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu St = varians skor total pi = proporsi jawaban benar pada butir tertentu qi = proporsi jawaban salah pada butir tertentu Untuk mengetahui kriteria dari reliabilitas, dapat digunakan pedoman kriteria penafsiran reliabilitas yang disajikan pada tabel 3.6 berikut: Tabel 3.6. Kriteria Reliabitas Soal Koefisien korelasi Kriteria reliabilitas 0.81 – 1.00 Sangat tinggi 0.61 – 0.80 Tinggi 0.41 – 0.60 Cukup 0.21 – 0.40 Rendah 0.00 – 0.20 Sangat rendah Arifin, 2013 b. Uji Reliabilitas untuk Penilaian Kinerja Reliabilitas untuk instrumen penilaian kinerja menggunakan metode belah dua Spilt-Half Method . Metode ini digunakan karena task pada instrumen penilaian kinerja berjumlah genap. Cara membelah task ini dengan membelah task-task genap dan task-task ganjil yang selanjutnya disebut belahan ganjil- genap, selanjutnya digunakan rumus Spearman-Brown sebagai berikut: ⁄ ⁄ Keterangan : r 12 ½ = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes, dimana nilainya sama dengan r xy validitas empiris. r 11 = Koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan. Arikunto, 2012 Untuk mengetahui kategori reliabilitas, dapat digunakan pedoman penafsiran koefisien reliabilitas berdasarkan tabel 3.7 Tabel 3.7 Kriteria Koefisien Reliabilitas R.Tiara Permatasari,2014 Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Koefisien Reliabilitas Tafsiran 0,8 – 100 0,6 – 0,79 0,4 -,0,59 0,2 – 0,39 0,2 Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah Arifin, 2013

4. Daya Pembeda D

Estimasi daya pembeda hanya dilakukan untuk instrumen penilaian tertulis. Daya pembeda Discriminating Power ialah selisi antara proporsi kelompok skor tinggi yang menjawab benar dengan proporsi kelompok skor rendah yang menjawab salah. Suatu pokok uji mempunya daya pembeda memadai untuk suatu tes jika mempunya harga D 0,25. Daya pembeda untuk suatu tes dapat dihitung apabila siswa yang mengikuti tes paling sedikit 40 orang. Daya Pembeda dihitung menggunakan rumus : Keterangan : D = Daya pembeda n T = Jumlah siswa kelompok tinggi yang menjawab benar n r = Jumlah siswa kelompok rendah yang menjawab salah N T = Jumlah seluruh siswa kelompok tinggi Firman, 2000.

5. Taraf Kemudahan F

Taraf kemudahan suatu pokok uji Facility level ialah proporsi dari keseluruhan siswa yang menjawab benar pada pokok uji tersebut. Pokok uji dengan F 0,75 tergolong mudah, pokok uji dengan 0,25 F 0,75 tergolong sedang dan pokok uji dengan F 0,25 tergolong sukar Firman, 2000. Taraf kemudahan F dapat dicari menggunakan rumus : R.Tiara Permatasari,2014 Pengembangan instrumen penilaian autentik untuk mengukur keterampilan proses sains siswa kelas XI pada materi hidrokarbon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F = Taraf kemudahan n T = Jumlah siswa kelompok tinggi yang menjawab benar n r = Jumlah siswa kelompok rendah yang menjawab salah N = Jumlah seluruh siswa kelompok tinggi dan kelompok rendah

6. Keberfungsian Pengecoh

Analisis pengecoh Analysis Distractor bertujuan untuk menemukan pengecoh yang kurang berfungsi dengan baik. Menurut Firman 2000 pengecoh yang berfungsi baik memiliki ciri-ciri : a. Ada yang memilih, khususnya dari kelompok rendah b. Dipilih lebih banyak dari kelompok rendah c. Jumlah pemilih dari kelompok tinggi pada pengecoh itu lebih kecil dari jumlah kelompok tinggi yangmemilih kunci jawaban. Arifin 2013 menjelaskan bahwa suatu opsi dikatakan efektif jika memenuhi syarat: a. Untuk opsi kunci, jumlah pemilih dari kelompok atas dan bawah berada diantara 25 - 75 b. Untuk opsi pengecoh, jumlah pemilih dari kelas atas dan bawah tidak boleh kurang dari 25 dikalikan dengan satu per dua kali jumlah pengecoh dikalikan dengan jumlah kelompok atas dan bawah 25 x x jumlah kelomok atas dan bawah.

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

Data yang dieroleh berupa data kuantitatif instrumen penilaian tertulis dan penilaian kinerja Langkah-langkah untuk mengolah data hasil penilaian tertulis adalah sebagai berikut: