Menghitung Koefisien Korelasi Keberartian Korelasi Uji Signifikansi Korelasi

Zakky Bunyanum Marsus, 2014 Hubungan Antara Pemanfaatan Internet Sekolah Dengan Motivasi Siswa Untuk Menelusuri Bahan Ajar : Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu bahwa data yang signifikansinya di atas 0,05 maka data berdistribusi normal. Sebaliknya, jika data signifikansinya di bawah 0,05 maka data berdistribusi tidak normal. 3. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui diterima atau tidaknya hipotesis yang diajukan. Untuk menguji hipotesis yang telah diajukan dilakukan langkah pengujian sebagai berikut:

a. Menghitung Koefisien Korelasi

Koefisisen korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antar variabel. Jika data yang ada berdistribusi normal maka rumus yang digunakan adalah koefisien korelasi product moment dari Karl Pearson, dengan rumus sebagai berikut: � = � − [ � 2 − 2 ][ � 2 − 2 ] Arikunto 2006:254 Keterangan : : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y : Jumlah responden : Jumlah jawaban item : Jumlah item keseluruhan Sedangkan jika data yang ada berdistribusi tidak normal, maka pengolahan data dilakukan dengan statistika non-parametrik. Rumus yang dipakai adalah korelasi rank spearman, dengan rumus sebagai berikut: � = 1 − 6 � � 2 �� 2 − 1 Sugiyono, 2012:229 Keterangan: : Koefisien korelasi n : Jumlah responden b i 2 : Jumlah kuadrat hasil ranking xi-yi Zakky Bunyanum Marsus, 2014 Hubungan Antara Pemanfaatan Internet Sekolah Dengan Motivasi Siswa Untuk Menelusuri Bahan Ajar : Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Keberartian Korelasi

Keberartian korealasi dimaksudkan untuk mengetahui berarti tidaknya hubungan antaria variabel X pemanfaatan internet sekolah dengan variabel Y motivasi siswa untuk menelusuri bahan ajar, dengan menggunakan kriteria interpretasi koefisien korelasi. Koefisien korelasi biasanya berkisar antara +0,00 sd 1,00, tanda + berarti menunjukkan arah hubungan positif, tanda - menunjukkan arah hubungan negatif. Nilai koefisien korelasi yang telah dihitung kemudian diinterpretasikan berdasrkan tabel berikut ini: Tabel 3.5 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisen Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00-0,199 Sangat Rendah 0,20-0,399 Rendah 0,40-0,599 Sedang 0,60-0,799 Kuat 0,80-1,000 Sangat Kuat Sugiyono 2012:257

c. Uji Signifikansi Korelasi

� = � � − 2 1 − � 2 Sugiyono, 2012:257 Keterangan: t : Nilai t hitung : Nilai koefisien korelasi n : Banyaknya data atau jumlah sampel Setelah mendapatkan nilai t hitung dari uji signifikansi korelasi, kemudian hasil perhitungan tersebut dibandingkan dengan nila t tabel . Setelah itu dilakukan pengujian terhadap hipotesis penelitain. Jika t hitung t tabel maka H ditolak dan H 1 diterima dan apabila t hitung t tabel maka H diterima dan H 1 ditolak. Zakky Bunyanum Marsus, 2014 Hubungan Antara Pemanfaatan Internet Sekolah Dengan Motivasi Siswa Untuk Menelusuri Bahan Ajar : Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

1. Simpulan Umum

Setelah melakukan analisis dan proses olah data, maka diperoleh hasil dari pengolahan serta pengujian hipotesis, dan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pemanfaatan internet sekolah dengan motivasi siswa untuk menelusuri bahan ajar di SMP Negeri 1 Lembang, Bandung.

2. Simpulan Khusus

Pada penelitian ini dirumuskan tiga simpulan khusus yang merupakan penjabaran dari simpulan umum di atas. Adapun simpulan khusus penelitian ini dijabarkan sebagai berikut : a. Persepsi siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Lembang terhadap pemanfaatan internet sekolah untuk menelusuri bahan ajar sangatlah baik dengan tingkat interpretasi persentase sebesar 74,2 dan termasuk dalam kategori yang kuat. Hal ini terlihat dengan adanya kemampuan siswa dalam memahami dan memanfaatkan internet sekolah. Selain itu, interaksi sosial antara sesama siswa dan guru dalam membangun minat untuk menelusuri bahan ajar melalui internet sekolah ini sudah sangat baik. Ini semua menandakan siswa memahami pentingnya pemanfaatan internet sekolah untuk berbagai kebutuhan termasuk memenuhi kebutuhan tugasnya di kelas. b. Tingkat motivasi siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Lembang untuk menelusuri bahan ajar termasuk kategori yang sangat baik dengan tingkat interpretasi persentase sebesar 68,9 dan termasuk dalam kategori yang kuat. Siswa sangat antusias untuk dapat menemukan informasi dengan cara menelusuri bahan ajar melalui internet di sekolah. Setap siswa yang memiliki kebutuhan untuk memenuhi tugas serta minatnya tentu akan berusaha untuk mencapainya. Akan tetapi ada beberapa aspek dalam variabel ini yang belum optimal dan diharapkan kedepannya bisa lebih baik lagi.

Dokumen yang terkait

Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Antara Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri 29 Medan)

0 38 109

Hubungan antara komunikasi orang tua dan siswa dengan prestasi belajar siswa : studi penelitian pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Pamulang

0 5 94

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VIII SMP BATIK SURAKARTA Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Perilaku Membolos Pada Siswa Kelas VIII SMP Batik Surakarta.

1 4 15

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VIII SMP BATIK SURAKARTA Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Perilaku Membolos Pada Siswa Kelas VIII SMP Batik Surakarta.

0 4 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET : Studi Deskriptif Korelasional pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri 2 Bandung.

1 4 52

HUBUNGAN ANTARA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER FUTSAL TERHADAP PERILAKU SOSIAL DAN KEBUGARAN JASMANI DI SMP NEGERI 3 LEMBANG(Studi Deskriptif Pada Siswa SMP Negeri 3 Lembang).

13 54 46

HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN SISTEM PEMBELAJARAN MOVING CLASS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA : Studi Korelasional Pada Siswa SMP Negeri 34 Bandung.

0 2 46

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN BAHAN PUSTAKA PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN MINAT BELAJAR SISWA : Studi Deskriptif Korelasional terhadap Siswa SMA Negeri 1 Bandung.

1 4 52

HUBUNGAN ANTARA MINAT DENGAN MOTIVASI MEMILIH SEKOLAH PADA SISWA SMP NEGERI 1 KRAYAN KALIMANTAN TIMUR

0 0 7

HUBUNGAN ANTARA PERGAULAN TEMAN SEBAYA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP

1 2 14