HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET : Studi Deskriptif Korelasional pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri 2 Bandung.
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM
MENGGUNAKAN INTERNET
(Studi Deskriptif Korelasional pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri 2 Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh :
DENADA TIRTA AMERTHA 1000611
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM
MENGGUNAKAN INTERNET
(Studi Deskriptif Korelasional pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri 2 Bandung)
Oleh
Denada Tirta Amertha
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan – Universitas Pendidikan Indonesia
©Denada Tirta Amertha 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
(3)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
LEMBAR PENGESAHAN
DENADA TIRTA AMERTHA 1000611
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM
MENGGUNAKAN INTERNET
(Studi Deskriptif Korelasional pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri 2 Bandung)
Disetujui dan Disahkan Oleh : Pembimbing I
Dr. H. Asep Herry Hernawan, M.Pd.
NIP. 19620207 198703 1 001
Pembimbing II
Dr. Cepi Riyana, M.Pd.
NIP. 19751230 200112 1 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan
(4)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(5)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Denada Tirta Amertha (1000611). Hubungan Antara Persepsi Siswa Mengenai
Pemanfaatan Internet Sehat Dengan Perilaku Siswa Dalam Menggunakan Internet. (Studi Deskriptif Korelasional pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri 2 Bandung).
Skripsi Program Studi Teknologi Pendidikan, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Tahun 2014.
Penelitian ini bertolak pada rumusan masalah umum, yaitu : “Apakah terdapat hubungan antara persepsi siswa mengenai pemanfaatan internet sehat dengan perilaku siswa dalam menggunakan internet?”.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa mengenai pemanfaatan internet sehat dengan perilaku siswa dalam menggunakan internet”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional. Instrument yang digunakan adalah kuesioner dan wawancara. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 87 siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Bandung dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling.
Berdasarkan hasil kajian yang diperoleh, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa mengenai pemanfaatan internet sehat dengan perilaku siswa dalam menggunakan internet, dengan nilai koefisien korelasi 0,539. Persepsi siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Bandung mengenai pemanfaatan internet sehat dengan kriteria interpretasi skor sebesar 77,8% tergolong dalam kategori kuat. Perilaku siswa dalam menggunakan internet dengan kriteria interpretasi skor sebesar 68,4% tergolong dalam kategori kuat. Persepsi siswa mengenai pemanfaatan internet sehat dengan perilaku siswa dalam menggunakan internet memiliki hubungan yang cukup kuat.
(6)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Denada Tirta Amertha (1000611). Relations between Perceptions About
Internet Usage Healthy With on students In Using the Internet. (Study Descriptive Korelasional on students in the state senior high school grade XI 2 Bandung). Bachelor Theses Study Program Educational Technology, majoring in The curriculum and Educational Technology, Education, Science Faculty University Education in Indonesia, in 2014.
This research is opposite the formulation of problems, namely: "If there is a connection between perceptions about internet usage healthy with on students in using the internet?".
The hypothesis proposed in this study is "a positive there is a relationship between perception and significant students about internet usage healthy with on students in using the internet". Research method used in this research is descriptive korelasional method. Instrument is questionnaire and interview. Number of sample that is used as many as 87 students in the state senior high school grade XI using the technique 2 Bandung Simple random sampling.
Based on study results obtained, can be conclused that there is a positive and significant perception among students about internet usage healthy with on students in using the internet, with the coefficient correlation 0.539. Perception students in the state senior high school grade XI 2 Bandung on internet usage healthy with the criteria interpretation score of 77.8 percent was considered to be strong in the category. On students in using the internet with the criteria interpretation score of 68.4 percent was considered to be strong in the category. Perception about internet usage healthy with on students in using the internet has a relationship that is quite strong.
(7)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah Penelitian ... 8
C. Tujuan Penelitian ... 8
D. Manfaat Penelitian ... 9
E. Struktur Organisasi Penulisan ... 10
BAB II PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET A. Persepsi Dalam Komponen Sikap ... 12
1. Definisi Sikap ... 12
2. Komponen Sikap ... 13
3. Pembentukan Sikap ... 16
4. Definisi Persepsi ... 17
5. Konsep Persepsi ... 18
6. Variabel Yang Berpengaruh Pada Persepsi ... 19
7. Proses Persepsi ... 20
B. Tinjauan Umum Tentang Internet Sehat ... 21
(8)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Situs Internet Sehat ... 23
3. Booklet Internet Sehat ... 23
4. Brosur Internet Sehat ... 25
C. Tinjauan Umum Tentang Perilaku ... 26
1. Konsep Dasar Perilaku ... 27
2. Jenis Perilaku ... 28
3. Variabel Yang Berpengaruh Pada Perilaku ... 29
4. Pembentukan Perilaku ... 30
D. Hubungan Persepsi Siswa Mengenai Pemanfaatan Internet Sehat Dengan Perilaku Siswa Dalam Menggunakan Internet 32
E. Penelitian Terdahulu ... 33
F. Kerangka Pemikiran ... 34
G. Asumsi ... 36
H. Hipotesis ... 36
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 38
1. Lokasi Penelitian ... 38
2. Populasi Penelitian ... 38
3. Sampel Penelitian ... 39
B. Desain Penelitian ... 41
C. Metode Penelitian ... 42
D. Definisi Operasional ... 43
E. Teknik Pengumpulan Data ... 44
F. Proses Pengembangan Instrument ... 46
1. Pengujian Validitas ... 46
2. Pengujian Reliabilitas ... 51
G. Teknik Analisis Data ... 54
1. Uji Normalitas ... 55
(9)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Uji Hipotesis ... 56
H. Prosedur Penelitian ... 58
I. Alur Penelitian ... 60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Tentang Gambaran Persepsi Siswa Mengenai Pemanfaatan Internet Sehat ... 61
B. Deskripsi Hasil Penelitian Tentang Gambaran Perilaku Siswa Dalam Menggunakan Internet ... 69
C. Data Hasil Penelitian ... 75
1. Uji Normalitas ... 2. Uji Hipotesis ... 75 76 D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 80
1. Persepsi Siswa Mengenai Pemanfaatan Internet Sehat ... 80
2. Perilaku Siswa Dalam Menggunakan Internet ... 87
3. Hubungan Antara Persepsi Siswa Mengenai Pemanfaatan Internet Sehat Dengan Perilaku Siswa Dalam Menggunakan Internet ... 90 BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 93
1. Simpulan Umum ... 93
2. Simpulan Khusus ... 93
B. Rekomendasi ... 94
1. Pihak Yayasan Center for ICT Studies ICT Watch dan Direktorat Jendral Aplikasi Telematika – DEPKOMINFO (Departemen Komunikasi dan Informasi) Republik Indonesia ... 94 2. Admin IT SMA Negeri 2 Bandung ... 94
(10)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Peneliti Lain ... 95
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(11)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan salah satu indikator dari kemajuan suatu bangsa. Bangsa yang maju adalah bangsa yang mampu memanfaatkan perkembangan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup warga negaranya. Di era globalisasi saat ini, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sudah merasuk ke dalam setiap aktivitas manusia yang cenderung mengarah pada perubahan gaya hidup. Manusia zaman sekarang sulit terpisahkan dengan hal-hal yang berkaitan dengan teknologi, terlebih lagi setelah platform internet sudah dikenal secara luas oleh masyarakat Indonesia.
Berbagai pemanfaatan internet telah di aplikasikan guna mempermudah dan meningkatkan produktivitas setiap pekerjaan manusia. Seperti halnya di bidang pemerintahan, internet telah memberikan tampilan baru dalam hal layanan publik di daerah-daerah yang dikenal dengan e-goverment. Dalam bidang bisnis, muncul istilah e-business dan e-commerce yang mampu menjadi sarana untuk mengembangkan pasar. Di bidang transportasi kita mengenal e-toll dan e-money yang mampu mempermudah akses perjalanan di jalur bebas hambatan. Dalam bidang pendidikan, internet mampu menjadi jembatan dalam hal pemerataan pendidikan dengan e-learning.
Internet sudah menjadi media massa tercepat dalam mendapatkan dan mengelola informasi serta berkomunikasi. Terbukti hanya dalam hitungan menit bahkan detik, segala macam informasi di belahan negara manapun mampu terjangkau, sejauh apapun lawan bicara selama terhubung dengan internet membuat seakan dekat. Tidak lagi mengenal alasan seseorang dalam hal keterbatasan untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi ataupun dalam hal keterbatasan seseorang untuk mengembangkan diri di lingkungan sosialnya. Tidak lagi ada sekat yang membatasi antara orang kaya ataupun
(12)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
orang miskin, anak-anak ataupun orang tua, orang normal ataupun orang berkebutuhan khusus, semua mempunyai hak yang sama untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi maupun dalam hal mengembangkan diri di lingkungan sosialnya. Seperti dijelaskan dalam Undang - Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28F amandemen II mengenai Hak Asasi Manusia telah di sebutkan bahwa:
setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
dengan bermodalkan kemampuan dan kemauan dalam menggunakan teknologi, setiap orang dapat dengan mudah mengakses informasi dan berkomunikasi.
Semenjak kehadirannya di Indonesia pada tahun 1992, internet dengan cepat membaur di semua kalangan dan mengubah paradigma masyarakat dalam hal mencari informasi, berkomunikasi dan menikmati hiburan. Maka tidak heran jika internet dalam dua dekade terakhir menjadi “barang” yang paling populer digunakan oleh masyarakat Indonesia, internet menjadi salah satu media massa yang mampu berperan menjadi jendela utama untuk melihat dunia tanpa batas.
Dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan tersebut, perkembangan internet di indonesia tumbuh dengan pesat, layaknya jamur yang tumbuh di musim hujan. Terbukti dengan semakin banyaknya ISP (Internet Service Provider) atau perusahaan yang menyediakan layanan internet seperti : Ipteknet, CBN, Telkom, BizNet dan masih banyak lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia.
Internet tidak lagi menjadi kebutuhan nomor dua, melainkan menjadi kebutuhan primer pada masyarakat perkotaan, terbukti dengan semakin meningkatnya pengguna internet setiap tahunnya. Seperti di jelaskan oleh Budi Setiawan sebagai Dirjen Sumberdaya Perangkat Pos dan Informatika
(13)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(SDPP) Kementrian Komunikasi dan Informasi (dalam Ardhi, 2012) mengatakan bahwa :
dari 245 juta penduduk Indonesia, pengguna internet di Indonesia mencapai 55 juta orang, dari data terakhir pada Desember 2011, tercatat jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 55 juta orang atau menguasai Asia sebesar 22,4% setelah Jepang. (Ardhi, 2012)
Indonesia menjadi salah satu negara yang paling cepat pertumbuhan internetnya, bedasarkan net index study yang diselenggarakan oleh Yahoo (dalam Putro, 2011:74) dikatakan bahwa : “pertumbuhan internet di Indonesia mencapai 48%, jumlah itu naik 26% dibanding tahun 2009, hal ini disebabkan karena peningkatan jumlah pengakses internet melalui telepon genggam atau internet mobile yang menjadi trend generasi muda saat ini” (Putro, 2011:74).
Sepaham dengan penjelasan diatas, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menganalisis pertumbuhan pengguna internet yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, seperti gambar berikut :
Gambar 1.1
(14)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Gudang Data Statistik APJII, 2012)
dari 63 juta pengguna internet pada tahun 2012, sebagian besar di dominasi oleh usia muda serta pengguna telepon genggam atau internet mobile.
Generasi muda saat ini, seakan tidak bisa terpisahkan dengan gadget yang terhubung dengan internet, bedasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mukodin (dalam Angela, 2013:532) mengatakan bahwa : “fasilitas internet yang sering digunakan adalah 88% email, 84% world wide web, 79% chatting, 68% downloading file, 18% usenet newsgroup dan 16% game online” (Angela, 2013:532).
Generasi Muda selalu ada waktu untuk memutakhirkan diri melalui berita-berita yang berubah setiap menit bahkan detiknya, menggungah foto atau video yang berkaitan dengan dirinya hampir dalam setiap situasi, berinteraksi hampir 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu melalui media sosial seperti twitter, facebook, line, we chat, blackberry messenger, foursquere dan sebagainya, membuat gadget bagaikan salah satu anggota tubuhnya yang tidak terpisahkan.
Secara fitrah, setiap individu memiliki persepsi yang berbeda-beda dalam menanggapi suatu objek yang ada. Persepsi merupakan sebuah proses yang terjadi pada diri individu dengan membedakan setiap rangsang (stimulus) yang hadir, sehingga terjadi penilaian atau pengertian terhadap rangsang (stimulus) tersebut. Meningkatnya pengguna internet setiap tahunnya, menandakan semakin banyaknya persepsi individu yang berbeda-beda dalam memandang dan menanggapi hadirnya internet, sehingga wajar jika tingginya internsitas pengguna internet dengan persepsi yang berbeda-beda memunculkan sebuah masalah dalam memanfaatkan internet sebagai suatu kemudahan.
Dalam cyberworld atau dunia maya dikenal ungkapan “i can’t see you, you can’t see me” yang artinya dimana user atau penggunanya tidak terjadi kontak secara fisik. Hal ini membuat sebagian besar netizen atau penduduk di dunia virtual tidak dapat menjaga sikapnya sewaktu online. Bahkan ada paradigma lain yang menganggap bahwa apa yang dilakukan sewaktu online
(15)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
hanyalah sebuah permainan yang dapat berakhir saat koneksi terputus, artinya apa yang terjadi di dunia maya hanya berdampak di dunia maya saja, tidak berdampak pada kehidupan nyata. Hal ini yang menjadi salah satu pendorong meningkatnya kriminalitas di dunia maya, yang sering disebut cybercrime.
Meningkatnya cybercrime tidak lepas dari perilaku individu dalam menggunakan internet. Banyaknya kasus yang terjadi di internet menjadi tanggung jawab bersama dalam menangkalnya, mulai dari unauthorized access, penyebaran virus secara sengaja, data forgery, cyber espionage, cyber terorism, sabotage and extortion, cyberstalking, carding, cybersquatting, typosquatting dan yang paling sering diakses oleh user atau pengguna internet yang sebagian besar adalah usia muda atau siswa yaitu illegal contents tentang pornografi. Ditambahkan oleh pernyataan U, Donny. B. yang mengatakan bahwa : “materi yang merugikan tersebut misalnya terdapat di situs-situs negatif, seperti pornografi, madat, rasisme, kekerasan dan perjudian. Di internet dapat pula terjadi pelanggaran privasi, perendahan martabat dan pelecehan seksual ringan maupun berat melalui e-mail ataupun chatting” (U, Donny. B., 2002).
Usia muda atau siswa merupakan korban dari globalisasi, kurangnya benteng pemahaman tentang menggunakan internet sesuai kebutuhan menjadi salah satu penyebabnya. Dalam hal illegal contents tentang pornografi, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring (dalam Amarullah, 2010) mengungkap data mengkhawatirkan bahwa :
belanja akses situs porno dari Indonesia ternyata mencapai 3.673 dollar Amerika per detik atau setara dengan 33 juta rupiah lebih setiap detiknya. Pengakses dari kalangan siswa SMP mencapai 4.500 pengakses, sedangkan 97,2% siswa SMU diperkirakan pernah mengakses situs esek-esek ini. (Amarullah, 2010)
Tingginya angka pengakses situs tersebut dari kalangan siswa atau usia muda, mengindikasikan adanya perubahan pola pikir dan kesalahan dalam mempersepsi internet. Dikatakan lebih lanjut oleh Tifatul Sembiring (dalam
(16)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Amarullah, 2010) bahwa: “sekitar 62,1% siswa mengaku pernah melakukan hubungan seks dan 21,2% pernah melakukan aborsi” (Amarullah, 2010).
Untuk mengakses illegal contents tentang pornografi di internet tidaklah sulit seperti di jelaskan oleh U, Donny B bahwa : “Jika kita mencari kata kunci sex di google, maka akan muncul 662.000.000 situs, 568.981 video, 157.000.000 gambar dan 111.057.569 blog”( U, Donny B, 2012:5). Maka dapat terbayangkan, dari kata “sex” saja akan muncul banyaknya sumber-sumber informasi, tidak lagi ada filter terhadap sumber-sumber informasi tersebut apakah berkaitan dengan keperluan pendidikan kesehatan, pengetahuan gaya hidup, atau hanya sekedar pemuas birahi saja, semua bercampur menjadi satu.
Kesalahan dalam memanfaatan internet dapat menimbulkan candu yang berlebihan, misalkan dalam bermain game online. Game online merupakan permainan modern yang sudah menjadi trend untuk masa sekarang dan peminatnya pun beragam, kebanyakan didominasi oleh pelajar. Menurut seorang psikolog, Rahmat (dalam Angela, 2013:533) mengatakan bahwa :
game online memiliki kecenderungan bersifat kecanduan bagi pemainnya, ini dikarenakan dari segi permainannya game online sendiri memiliki fitur yang menarik, berisi gambar-gambar, animasi-animasi yang mendorong anak bahkan orang dewasa tertarik bermain game, selain itu macam-macam game tersebut dirancang khusus agar anak menjadi ingin terus bermain. (Angela, 2013:533)
kecanduan dalam memainkan game online oleh siswa berdampak kepada kemampuan belajar siswa dan persepsi siswa dalam menggunakan internet.
Dengan tingginya intensitas dalam memainkan game akan mengurangi tingkat konsentrasi siswa dalam belajar, bahkan tidak jarang banyak ditemui siswa yang membolos saat jam pelajaran hanya untuk bermain game online di warung-warung internet. Hal ini merupakan kesalahan dalam menyikapi kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh internet, sehingga membuat terlena dan candu bagi penggunanya.
(17)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sekolah dalam hal ini memiliki peranan penting dalam mengembangkan pengetahuan siswa mengenai cara menggunakan teknologi berupa internet. Internet bagaikan sebuah koin yang memiliki dua buah sisi yaitu positif dan negatif yang tidak bisa terpisahkan, dibalik semua kemudahan-kemudahan yang ditawarkan, terdapat ancaman-ancaman yang mengintai penggunanya setiap saat.
Pemerintah dalam hal ini Kementrian Komunikasi dan Informasi (KEMENKOMINFO) telah berupaya keras untuk menangkal hal-hal yang bersifat cybercrime, mulai dari pembuatan regulasi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik ( ITE ) sampai dengan cara yang berbasis pengamanan data dan jaringan. Tetapi cara-cara tersebut masih belum cukup ampuh untuk menangkal derasnya cybercrime di cyberworld. Masih ada aspek yang kurang dan belum tersentuh, yaitu user atau penggunanya. Oleh karena itu muncullah program internet sehat yang digagas oleh Yayasan Center for ICT Studies ICT Watch bekerjasama dengan Direktorat Jendral Aplikasi Telematika - DEPKOMINFO (Departemen Komunikasi dan Informasi) Republik Indonesia.
Program ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya berinternet secara sehat, artinya menggunakan internet sesuai porsinya. Salah satu cara yang digunakan untuk mensosialisasikan tentang program internet sehat adalah dengan memberikan bahan bacaan kepada masyarakat melalui media booklet internet sehat yang disebarkan kepada masyarakat dalam bentuk softfile yang dapat diunduh secara gratis di internet ataupun dalam bentuk hardfile berupa booklet, komik dan poster. Mulai menjamurnya sosialiasi mengenai internet sehat yang di lakukan oleh operator-operator seluler maupun lembaga-lembaga yang bergerak di bidang TIK di seluruh Indonesia, banyaknya konten-konten di internet yang memuat informasi mengenai penggunaan internet secara sehat dan aman menjadikan internet sehat sebagai hal yang wajib diketahui setiap user atau pengguna internet khususnya para pelajar.
(18)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pemanfaatan internet secara sehat oleh siswa sangatlah penting, mengingat siswa atau generasi muda merupakan pengguna yang paling rentan menjadi target kejahatan di internet. Selain itu, siswa merupakan generasi yang akan melanjutkan perjuangan dan melestarikan nilai-nilai luhur bangsa, sehingga perlu diselamatkan dan diberi benteng supaya tidak tergerus oleh derasnya arus globaliasi.
Bedasarkan pemaparan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai “hubungan persepsi siswa mengenai pemanfaatan internet sehat dengan perilaku siswa dalam menggunakan internet. (Studi Deskriptif Korelasional pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri
2 Bandung)”.
B. Rumusan Masalah Penelitian
Adapun rumusan masalah umum yang penulis angkat dalam penelitian ini yaitu: “Apakah terdapat hubungan antara persepsi siswa mengenai pemanfaatan internet sehat dengan perilaku siswa dalam menggunakan internet?”. Adapun rumusan masalah secara khusus dalam penelitian ini antara lain :
1. Bagaimana persepsi siswa kelas XI (sebelas) di SMA Negeri 2 Bandung mengenai pemanfaatan internet sehat?
2. Bagaimana perilaku siswa kelas XI (sebelas) di SMA Negeri 2 Bandung dalam menggunakan internet?
3. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa mengenai pemanfaatan internet sehat dengan perilaku siswa dalam menggunakan internet?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis mengenai hubungan antara persepsi siswa mengenai pemanfaatan internet sehat dengan perilaku siswa dalam menggunakan internet. Secara khusus, penelitian ini bertujuan sebagai berikut :
(19)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis persepsi siswa kelas XI (sebelas) di SMA Negeri 2 Bandung mengenai pemanfaatan internet sehat;
2. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis perilaku siswa kelas XI (sebelas) di SMA Negeri 2 Bandung dalam menggunakan internet;
3. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis hubungan antara persepsi siswa mengenai pemanfaatan internet sehat dengan perilaku siswa dalam menggunakan internet.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis maupun praktis. Adapun manfaat penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa sumbangan pemikiran pada pengembangan wawasan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan teori dan pelaksanaan dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi khususnya internet yang lebih sehat.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak, antara lain :
a. Yayasan Center for ICT Studies ICT Watch dan Direktorat Jendral Aplikasi Telematika - DEPKOMINFO (Departemen Komunikasi dan Informasi) Republik Indonesia
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian berkaitan dengan evaluasi terhadap program internet sehat yang berfungsi untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya menggunakan internet secara sehat dan sesuai dengan porsinya.
b. Admin IT SMA Negeri 2 Bandung
Diharapkan dari penelitian ini dapat menjadi bahan kajian dalam rangka usaha untuk menciptakan lingkungan internet sekolah yang lebih sehat.
(20)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan untuk memberikan kesadaran akan pentingnya menggunakan internet secara sehat dan sesuai dengan porsinya.
d. Peneliti Lain
Hasil dari studi ini, diharapkan dapat memberikan masukan kepada peneliti lain yang melakukan penelitian berkaitan dengan internet sehat.
E. Struktur Organisasi Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab, sesuai dengan pedoman penulisan karya ilmiah UPI tahun 2013. Jika dijabarkan sebagai berikut :
BAB I - Pendahuluan. Bab ini berisi uraian tentang latar belakang
masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat atau signifikansi penelitian, dan struktur organisasi penulisan.
BAB II - Kajian Pustaka. Bab ini berisi landasan teoritis yang
mendukung penelitian ini. Dalam bab ini membahas mengenai tinjauan umum tentang persepsi, persepsi dalam komponen sikap, tinjauan umum tentang internet sehat, tinjauan umum tentang perilaku, hubungan persepsi siswa mengenai pemanfaatan internet sehat dengan perilaku siswa dalam menggunakan internet, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, asumsi, dan hipotesis.
BAB III - Metode Penelitian. Bab ini berisi penjabaran mengenai
metode penelitian. Dalam bab ini terdiri dari lokasi, populasi dan sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, proses pengembangan instrument, teknik analisis data, prosedur penelitian, dan alur penelitian.
(21)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB IV - Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini terdiri dari
penjabaran hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian mengenai hubungan antara persepsi siswa mengenai pemanfaatan internet sehat dengan perilaku siswa dalam menggunakan internet.
BAB V - Kesimpulan dan Saran. Bab ini menyajikan penafsiran dan
pemaknaan peneliti terhadap hasil temuan penelitian serta berisikan saran atau rekomendasi.
(22)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Bandung. Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Bandung beralamatkan di jalan Cihampelas nomor 173 Kota Bandung - Jawa Barat, nomor telepon : 022-2032462, fax : 022-2032462, website : http://www.sman2bdg.or.id, e-mail : [email protected]
2. Populasi Penelitian
Sugiyono mendefinisikan populasi sebagai “wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2012:80).
Populasi merupakan sumber informasi yang digunakan untuk memperoleh berbagai data yang dibutuhkan dalam penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 11 (sebelas) Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Bandung yang terdiri atas 11 kelas (9 kelas IPA dan 2 kelas IPS).
Sebagai gambaran, populasi dapat dijabarkan sebagai berikut :
Tabel 3.1
Populasi Penelitian
(Bedasarkan studi pendahuluan pada arsip Tata Usaha SMA Negeri 2 Bandung)
Siswa SMA Negeri 2 Bandung Kelas XI
Tahun Pelajaran 2013/2014
No. Kelas Jumlah Siswa
1 XI-IPA 1 39
(23)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3 XI-IPA 3 38
4 XI-IPA 4 40
5 XI-IPA 5 37
6 XI-IPA 6 38
7 XI-IPA 7 38
8 XI-IPA 8 40
9 XI-IPA 9 39
10 XI-IPS 1 31
11 XI-IPS 2 34
Jumlah Total 414
Alasan pengambilan populasi pada kelas 11 (sebelas) adalah kondisi atau keadaan kelas 11 dinilai sesuai karena hampir mayoritas siswa kelas 11 (sebelas) memiliki smart phone yang sering digunakan untuk mengakses internet, siswa kelas 11 sudah memahami kondisi internal serta fasilitas sekolah yang dapat difungsikan untuk mengakses internet paling tidak selama setahun lebih, dan siswa kelas 11 sudah mendapatkan materi-materi tentang internet mulai dari pembelajaran tentang internet pada mata pelajaran TIK dalam bahasan HAKI (Hak atas Kekayaan Intelektual) dan pengatar bahasan internet, serta adanya sosialisasi mengenai program internet sehat dari perusahaan telekomunikasi dan lembaga yang bergerak di bidang TIK. Sedangkan siswa pada kelas 10, belum terdapat materi pembelajaran yang fokus membahas tentang internet, serta belum memahami secara baik fasilitas-fasilitas sekolah yang mampu di manfaatkan untuk mengakses internet. Pada siswa kelas 12 sedang difokuskan untuk mempersiapkan diri menghadapi Ujian Nasional, sehingga tidak diberikan izin untuk dilakukan penelitian oleh pihak sekolah.
3. Sampel Penelitian
Sampel merupakan subjek penelitian yang mewakili populasi penelitian. Sugiyono mendefinisikan sampel sebagai : “bagian dari
(24)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” (Sugiyono, 2012:81).
Mengingat jumlah responden atau siswa berjumlah besar (lebih dari 100), maka penentuan sampel didasarkan pada penjelasan Arikunto bahwa : “untuk sekedar ancer-ancer apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika subjeknya besar dapat diambil antara 10 – 15% atau 20 –25% atau lebih” (Arikunto, 2006:134).
Penulis menetapkan ukuran presisi sampel yaitu 21% dari 414 siswa, hasilnya adalah 86,94 siswa dibulatkan menjadi 87 siswa. Penentuan jumlah responden sebanyak 87 siswa untuk studi korelasional dianggap sudah memenuhi kriteria jika mengacu pada penjelasan Jack E. Fraenkel dan Norman E. Wallen (dalam Suharsaputra, 2012:119) yang mengatakan bahwa : “minimum sampel adalah 100 untuk studi deskriptif, 50 untuk studi korelasional, 30 per kelompok untuk studi kausal komparatif” (Suharsaputra, 2012:119). Di tambahkan oleh L.R Gay (dalam Suharsaputra, 2012:119) bahwa : “untuk riset deskriptif besarnya sampel 10% dari populasi, riset korelasi 30 subjek, riset kausal komparatif 30 subjek per kelompok, dan riset eksperimental 50 subjek per kelompok” (Suharsaputra, 2012:119). Berikut adalah hasil rincian perhitungan sampel:
Tabel 3.2
Sebaran Sampel Penelitian
No. Kelas Jumlah Siswa
1 XI-IPA 1 8
2 XI-IPA 2 8
3 XI-IPA 3 8
4 XI-IPA 4 8
5 XI-IPA 5 8
6 XI-IPA 6 8
(25)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8 XI-IPA 8 8
9 XI-IPA 9 8
10 XI-IPS 1 8
11 XI-IPS 2 7
Jumlah Total 87
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengambilan sampel Simple Random Sampling, dengan teknik ini setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel, seperti dijelaskan oleh Suharsaputra menjelaskan Simple Random Sampling adalah “cara pengambilan sampel di mana setiap unsur yang membentuk populasi diberi kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel” (Suharsaputra, 2012:116). Cara yang digunakan pada teknik Simple Random Sampling adalah dengan menggunakan cara ordinal, cara ini mengacu kepada penjelasan Arifin yang menjelaskan bahwa : “cara ordinal yatu cara mengambil anggota populasi dari atas ke bawah” (Arifin, 2011:218). Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengambil tujuh sampai delapan siswa dengan nomor absensi kelipatan 3, yaitu : 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, dan seterusnya.
B. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua buah variabel, yaitu persepsi siswa mengenai pemanfaatan internet sehat sebagai variabel bebas (X) dan perilaku siswa dalam menggunakan internet sebagai variabel terikat (Y). Hubungan antara sub-sub variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) apabila digambarkan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3
Hubungan Antar Variabel
Variable Y Variabel X
Perilaku Siswa Dalam Menggunakan Internet
(26)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Persepsi Siswa Mengenai Pemanfaatan Internet Sehat
(X)
XY
Keterangan :
XY = Hubungan antara persepsi siswa mengenai pemanfaatan internet sehat dengan perilaku siswa dalam menggunakan internet.
C. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan secara kuantitatif, karena pendekatan kuantitatif menekankan pada angka-angka (numerical) yang dijumlahkan sebagai data yang kemudian di analisis dengan prosedur statistik, seperti dikatakan oleh Sugiyono bahwa : “metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik” (Sugiyono, 2012:7). Dijelaskan lebih lanjut oleh Emzir bahwa :
pendekatan kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang secara primer menggunakan paradigma postpositivist dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (seperti pemikiran tentang sebab akibat, reduksi kepada variabel, hipotesis, dan pertanyaan spesifik, menggunakan pengukuran dan observasi, serta pengujian teori), menggunakan strategi penelitian seperti eksperimen dan survei yang memerlukan data statistik (Emzir, 2012:28)
Pendekatan penelitian kuantitatif ini diterapkan karena pendekatan kuantitatif memungkinkan pencatatan dan analisis data dalam bentuk angka atau statistik.
2. Metode Penelitian
Suharsaputra menerangkan bahwa metode penelitian merupakan “cara seseorang mengumpulkan dan menganalisis data” (Suharsaputra, 2012:21). Menurut Darmawan (dalam Musfiqon, 2012:3) mengatakan
(27)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bahwa : “makna dasar metodologi dapat diartikan cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara tepat untuk mencapai suatu tujuan”. Jadi metode penelitian adalah cara-cara ilmiah dengan menggunakan pikiran secara tepat untuk mengumpulkan dan menganalisis data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Nana Sudjana dan Ibrahim menjelaskan metode penelitian deskriptif korelasional sebagai “studi korelasi mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain” (Sudjana, N. Dan Ibrahim, 2001:77).
Penelitian ini berfokus untuk melihat apakah terdapat hubungan antara persepsi siswa mengenai pemanfaatan internet sehat dengan perilaku siswa dalam menggunakan internet, maka untuk menjawab rumusan masalah tersebut penulis melakukan penelitian bersifat deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif.
D. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan suatu definisi yang memberikan penjelasan terhadap variabel-variabel penelitian dalam bentuk yang dapat diukur. Untuk menghindari perbedaan penafsiran istilah dalam penelitian ini, maka penulis memberikan penjelasan dari istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini.
1. Persepsi siswa mengenai pemanfaatan internet sehat
Persepsi siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu pengalaman yang diperoleh siswa dengan menyimpulkan serta menafsirkan informasi atau pesan. Dalam hal ini informasi atau pesan yang dimaksud adalah bahasan-bahasan mengenai internet sehat.
2. Perilaku dalam menggunakan internet
Perilaku dalam menggunakan internet yang dimaksud adalah aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang terdapat di internet, berinteraksi di internet serta dalam menjelajah (browsing) di internet.
(28)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini dengan menggunakan dua instrument, yaitu kuesioner (angket) dan wawancara yang didesain untuk mengungkap lingkup hubungan antara persepsi siswa mengenai pemanfaatan internet sehat dengan perilaku siswa dalam menggunakan internet.
1. Kuesioner (Angket)
Menurut Iskandar (dalam Musfiqon, 2012:127) mendefinisikan kuesioner sebagai : “seperangkat pertanyaan yang disusun secara logis, sistematis, dan objektif untuk menerangkan variabel yang teliti”. Penulis menggunakan kuesioner (angket) untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan tingkat keabsahan (validity) dan keandalan (reliability) setinggi mungkin.
Dikatakan oleh Musfiqon bahwa : ”angket dinilai lebih sederhana, objektif, cepat dalam pengumpulannya, mudah dalam proses tabulasi, serta proses analisisnya” (Musfiqon, 2012:127). Sugiyono menjelaskan bahwa : “kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya” (Sugiyono, 2012;142).
Dalam menyusun kuesioner (angket) skala yang digunakan adalah skala Guttman, dikarenakan penulis ingin mendapatkan jawaban yang tegas (konsisten) terhadap suatu pernyataan yang ditanyakan. Seperti dijelaskan oleh Sugiyono bahwa : “skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapatkan jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”; “benar-salah”; “pernah-tidak pernah”; “positif-negatif” dan lain-lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikotomi (dua alternatif)” (Sugiyono, 2012;139).
(29)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Skala Guttman sangat baik digunakan dalam meneliti dimensi, sikap atau sifat yang diteliti, seperti dikatakan oleh Usman Rianse dan Abdi bahwa : “skala guttman sangat baik untuk meyakinkan peneliti tentang kesatuan dimensi dan sikap atau sifat yang diteliti, yang sering disebut dengan atribut universal”. (Rianse, Usman dan Abdi, 2012:155)
Adapun skoring perhitungan dalam skala Guttman adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4
Skoring Skala Guttman (Sugiyono, 2012:96)
Alternatif Jawaban
Skor Alternatif Jawaban
Positif Negatif
Ya 1 0
Tidak 0 1
Jawaban dari setiap responden dibuat skor tertinggi adalah satu dan skor terendah adalah nol, untuk alternatif jawaban dalam kuesioner (angket), penulis menetapkan kategori untuk setiap pernyataan positif, yaitu Ya= 1 dan Tidak = 0, sedangkan kategori untuk setiap pernyataan negatif,yaitu Ya = 0 dan Tidak = 1.
Model kuesioner (angket) yang digunakan dalam penelitian adalah bentuk checklist, hal ini dimaksudkan untuk mempermudah responden dalam menjawab setiap peryataan yang terdapat dalam kuesioner (angket).
Arifin (2011:167) menjelaskan langkah-langkah penyusunan kuesioner (angket) adalah sebagai berikut :
1. Menyusun kisi-kisi angket;
2. Menyusun pertanyaan-pertanyaan dan bentuk jawaban yang diinginkan, berstruktur atau tak berstruktur;
(30)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Membuat pedoman atau petunjuk cara menjawab pertanyaan, sehingga memudahkan peserta didik menjawabnya;
4. Melaksanakan uji coba di lapangan sehingga dapat diketahui kelemahan-kelemahannya;
5. Merevisi kelemahan angket setelah di uji coba;
6. Menggandakan angket sesuai dengan banyaknya jumlah peserta didik.
2. Wawancara
Zainal Arifin menjelaskan bahwa wawancara merupakan : “salah satu bentuk alat evaluasi jenis non-tes yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung” (Arifin, 2011:157). Wawancara digunakan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan penelitiaan ini, sehingga diperoleh tambahan data tambahan serta penguat informasi berkenaan dengan penelitian ini.
F. Proses Pengembangan Instrument 1. Pengujian Validitas Konstruk
Zainal Arifin mengatakan bahwa : “konstruk adalah konsep yang dapat diobservasi (observable) dan dapat diukur (measurable)” (Arifin, 2011:257). Uji validitas konstruk dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara instrument penelitian dengan kisi-kisi instrument. Untuk pengujian konstruksi antara kesesuaian instrument penelitian dengan kisi-kisi instrument, dilakukan melalui kegiatan bimbingan dengan dosen pembimbing dan judgement yang dilakukan oleh dosen ahli evaluasi jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, serta untuk pengujian konstruksi aspek-aspek yang akan di uji, penulis meminta bantuan dosen ahli jurusan Pendidikan Psikologi dan Bimbingan.
2. Pengujian Validitas Alat Ukur
Setelah instrument dianggap mumpuni, penulis melakukan ujicoba instrument penelitian pada siswa kelas XI (sebelas) di SMA Pasundan 8 Bandung sebanyak 87 responden. Tahap yang penulis lakukan setelah
(31)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
data hasil ujicoba didapatkan adalah melalukan tabulasi uji coba instrument. Uji validitas digunakan untuk menguji instrument (kuesioner) dengan menghitung nilai validitas dari setiap butir soal yang tertera di dalam kuesioner. Kuesioner diujikan pada 87 responden yang bukan sampel sebenarnya. Adapun rumus yang digunakan adalah rumus Product Moment dari Karl Pearson, yaitu :
r
hitung(Sugiyono, 2013:228) Keterangan :
r
hitung = koefisien korelasiN = jumlah responden
X = jumlah skor item
Y = jumlah skor total (seluruh item)
Setelah dilaksanakan ujicoba instrument penelitian pada siswa kelas XI (sebelas) di SMA Pasundan 8 Bandung dengan jumlah 87 responden. Untuk mengetahui butir item yang valid dan tidak valid, dilakukan dengan membandingkan rhitung dengan rtabel pada taraf
kepercayaan 95% atau α = 0,05. Apabila nilai rhitung > rtabel maka item
soal dikatakan valid, tetapi jika rhitung > rtabel maka item soal dikatakan
tidak valid. Nilai dari rtabel n=87 adalah 0,213. Untuk mempermudah
perhitungan, penulis menggunakan program Microsoft Excel 2013. Berikut gambaran validitas butir item uji coba instrument (variabel X) persepsi siswa mengenai pemanfaatan internet sehat, seperti berikut :
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas
(32)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No r-hitung r-tabel Interpretasi
1 0,271 0,213 Valid
2 0,325 0,213 Valid
3 0,325 0,213 Valid
4 0,342 0,213 Valid
5 0,158 0,213 Tidak Valid
6 0,400 0,213 Valid
7 0,188 0,213 Tidak Valid
8 0,010 0,213 Tidak Valid
9 0,451 0,213 Valid
10 0,255 0,213 Valid
11 0,348 0,213 Valid
12 0,300 0,213 Valid
13 0,040 0,213 Valid
14 0,322 0,213 Valid
15 0,466 0,213 Valid
16 0,221 0,213 Valid
17 0,424 0,213 Valid
18 0,322 0,213 Valid
19 0,465 0,213 Valid
20 0,226 0,213 Valid
21 0,232 0,213 Valid
22 0,444 0,213 Valid
23 0,431 0,213 Valid
24 0,299 0,213 Valid
(33)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
26 0,407 0,213 Valid
27 0,463 0,213 Valid
28 0,398 0,213 Valid
29 0,361 0,213 Valid
30 0,345 0,213 Valid
31 0,122 0,213 Tidak Valid
32 0,365 0,213 Valid
33 0,162 0,213 Tidak Valid
34 0,430 0,213 Valid
35 0,324 0,213 Valid
Hasil dari perhitungan validitas butir item uji coba instrument (variabel X) persepsi siswa mengenai pemanfaatan internet sehat dari 35 item soal yang diujikan, item yang dinyatakan valid berjumlah 30 item dan 5 item dinyatakan tidak valid, yaitu item item dengan nomor 5, 7, 8, 31 dan 33.
Sedangkan untuk validitas butir item uji coba instrument (variabel Y) mengenai perilaku siswa dalam menggunakan internet, sebagai berikut:
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas
Perilaku Siswa Dalam Menggunakan Internet (Variabel Y)
No r-hitung r-tabel Interpretasi
36 -0,002 0,213 Tidak Valid
37 0,315 0,213 Valid
38 0,532 0,213 Valid
39 0,347 0,213 Valid
(34)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41 0,224 0,213 Valid
42 0,253 0,213 Valid
43 0,293 0,213 Valid
44 0,488 0,213 Valid
45 0,458 0,213 Valid
46 0,200 0,213 Tidak Valid
47 0,424 0,213 Valid
48 0,306 0,213 Valid
49 0,387 0,213 Valid
50 0,302 0,213 Valid
51 0,357 0,213 Valid
52 0,548 0,213 Valid
53 0,417 0,213 Valid
54 0,264 0,213 Valid
55 0,365 0,213 Valid
56 0,573 0,213 Valid
57 0,455 0,213 Valid
58 0,275 0,213 Valid
59 0,109 0,213 Tidak Valid
60 0,196 0,213 Tidak Valid
61 0,128 0,213 Tidak Valid
62 0,331 0,213 Valid
63 0,430 0,213 Valid
64 0,310 0,213 Valid
65 0,164 0,213 Tidak Valid
Hasil dari perhitungan validitas butir item uji coba instrument (variabel Y) perilaku siswa dalam menggunakan internet, dari 30 item
(35)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang diujikan, item yang dinyatakan valid berjumlah 23 item soal dan 7 item dinyatakan tidak valid, yaitu item soal dengan nomor 36, 40, 46, 59, 60, 61 dan 65.
3. Pengujian Reliabilitas
Realibilitas soal dimaksudkan untuk melihat keajegan suatu soal dalam mengukur apa yang akan diukurnya. Anastasi (dalam Arifin, 2011:258) mengatakan : “reliability refers to the consistency of scores obtained by the same persons when reexamined the same test on different occasion, or with different sets of equivalent items or under other variable examining conditions”. (Arifin, 2011:258)
Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan KR 20 (Kuder Richardson–20), Rumus KR 20 digunakan karena skor yang diperoleh adalah skor dikotomi 1 dan 0. Usman Rianse dan Abdi menjelaskan bahwa : “metode KR-20 merupakan teknik pengukuran reliabilitas berkenaan dengan item pertanyaan yang hanya memiliki dua pilihan jawaban atau pernyataan, yakni jawaban benar dan salah atau pertanyaan ya atau tidak” (Rianse, Usman dan Abdi, 2012:171). Arifin menjelaskan
bahwa : “teknik Kuder-Richadson biasanya dugunakan jika suatu
instrument mengukur satu gejala psikologis atau perilaku yang sama” (Arifin, 2011:263).
Adapun rumus dari Kuder Richardson-20 adalah :
(Sugiyono, 2013:359) Keterangan:
(36)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
= proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item 1 = 1 -
= varians total
Dalam perhitungan reliabilitas instrument dilakukan dengan bantuan program Microsoft Excel 2013. Untuk mengetahui butir-butir pertanyaan reliable atau tidak relliable, dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan nilai rtabel pada taraf kepercayaan 95% atau α = 0,05 dari
n=87 yaitu 0,213. Dengan kriteria, apabila nilai rhitung > nilai rtabel maka
item pertanyaan dikatakan reliable, sebaliknya bila nilai rhitung < nilai rtabel
maka item pertanyaan dikatakan tidak reliable. Berikut perhitungan reliabilitas :
a. Instrument Variabel X (Persepsi Siswa Mengenai Pemanfaatan Internet Sehat)
1.) Varians Total
=
-
= 67393 -
= 67393 -
= 67393 - 65931,3 = 1461,7
= =
= 16,8011 Langkah selanjutnya yaitu memasukan kedalam rumus KR 20, perhitungannya sebagai berikut :
(37)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2.) Kuder Richardson 20
ri =
=
=
= 1,01162791 (0,69906732)
ri = 0,707
Setelah dilakukan perhitungan reliabilitas pada instrument (variabel X) persepsi siswa mengenai pemanfaatan internet sehat, maka didapat indeks reliabilitas sebesar = 0,707. Bedasarkan perhitungan tersebut, diketahui bahwa (0,707 > 0,213) dengan rhitung = 0,707 lebih besar dari rtabel = 0,213. Maka
dapat disimpulkan bahwa instrument (variabel X) persepsi siswa mengenai pemanfaatan internet sehat secara keseluruhan reliable.
b. Instrument Variabel Y (Perilaku Siswa Dalam Menggunakan Internet)
1.) Varians Total
=
-
= 39536 -
= 39536 -
(38)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
= 1462,4
= =
= 16,8096
Langkah selanjutnya yaitu memasukan kedalam rumus KR 20, perhitungannya sebagai berikut :2.) Kuder Richardson 20
ri =
=
=
= 1,01162791 (0.68018275)
ri = 0,688
Setelah dilakukan perhitungan reliabilitas pada instrument (variabel Y) perilaku siswa dalam menggunakan internet, maka didapat indeks reliabilitas sebesar = 0,688. Bedasarkan perhitungan tersebut, diketahui bahwa (0,688 > 0,213) dengan rhitung = 0,688 lebih besar dari rtabel = 0,213. Maka dapat
disimpulkan bahwa instrument (variabel Y) perilaku siswa dalam menggunakan internet secara keseluruhan reliable.
G. Teknik Analisis Data
Setelah penulis melakukan penelitian dengan mengumpulkan data-data dari responden, tahap selanjutnya adalah melakukan analisis data. Data yang didapatkan adalah data mentah yang berisi jawaban dari responden mengenai
(39)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
permasalahan penelitian. Salah satu dari tujuan analisis data adalah menyederhanakan dan mengolah data mentah yang diperoleh dan kemudian disajikan dalam susunan yang sistematis, setelah itu dilakukan tahap penafsiran atau memaknai data yang diperoleh.
Teknik analisis data pada penelitian ini diarahkan pada pengujian hipotesis yang ditujukan untuk menjawab rumusan masalah. Adapun prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan cara untuk mendeteksi distribusi data pada sebuah variabel yang digunakan dalam penelitian ini, untuk membantu uji normalitas digunakan Kolmogorov Smirnov yang diolah dengan bantuan IBM SPSS Statistics 17. Kriteria yang digunakan dengan mengacu Noor (2011:178) sebagai berikut :
a. Jika signifikansi yang diperoleh > α, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
b. Jika signifikansi yang diperoleh < α, maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.
2. Menghitung Skor Penelitian
Skor yang dimaksud adalah skor yang didapat dari indikator-indikator masing-masing variabel yang berfungsi untuk menjawab rumusan masalah. Skor yang didapatkan kemudian di interpretasikan sesuai dengan kriteria interpretasi skor yang telah ditetapkan.
Adapun cara yang digunakan untuk menentukan kriteria interpretasi skor mengacu kepada Riduwan (2010:18), sebagai berikut : a. Menghitung skor indeks maksimum dengan cara :
(skor tertinggi = 5) x (jumlah item setiap indikator) x (jumlah responden = n)
b. Menghitung rentang untuk kategori interpretasi skor dengan cara : x 100%
(40)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Menentukan kriteria interpretasi skor seperti berikut :
0 % 20 % 40% 60% 80% 100%
Sangat Lemah Lemah Cukup Kuat Sangat Kuat
3. Uji Hipotesis
Pengujian ini dilakukan untuk menentukan diterima atau ditolaknya hipotesis penelitian yang dirumuskan. Untuk menguji analisis korelasi dan uji signifikansi sebagai berikut :
a. Analisis Korelasi
Analisis korelasi berfungsi untuk menguji hubungan antara dua variabel yang diteliti. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data yang bersifat ordinal dari instrument penelitian berupa kuesioner (angket) dengan skala Guttman.
Uji korelasi yang digunakan adalah uji Rank Spearman. Sugiyono menjelaskan bahwa : “korelasi Spearman Rank adalah bekerja dengan data ordinal atau berjenjang atau rangking, dan bebas distribusi” (Sugiyono, 2013:245). Adapun rumusnya sebagai berikut:
(Sugiyono, 2013:245) Keterangan :
= koefisien korelasi Spearman Rank = banyaknya ukuran sampel
= Jumlah kuadrat dari selisih rank variabel X dengan rank variabel Y
(41)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6 = bilangan tetap
Untuk melihat seberapa besar hubungan antara variabel X dengan variabel Y, dengan cara membandingkan nilai rs dengan tabel
berikut :
Tabel 3.7
Kriteria Untuk Menafsirkan Koefisien Korelasi (Sugiyono, 2012:184)
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Cukup
0,60 – 0,799 Tinggi
0,80 – 1,000 Sangat Tinggi
b. Pengujian Signifikansi Korelasi
Setelah didapatkan nilai dari koefisien korelasi, langkah selanjutnya adalah pengujian keberartian korelasi antara variabel X dengan variabel Y. Untuk menguji tingkat keberartian di uji dengan menggunakan rumus uji t hitung, sebagai berikut :
(Sugiyono, 2013:251) Keterangan :
t = uji signifikansi
= nilai koefisien korelasi
(42)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah didapatkan nilai dari thitung, langkah selanjutnya adalah
membandingkan nilai thitung dengan ttabel. Setelah itu dilakukan
pengujian hipotesis penelitian, dimana jika :
1.) thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, (artinya terdapat
hubungan yang positif dan signifikan)
2.) thitung < ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak, (artinya tidak
terdapat hubungan yang positif dan signifikan)
c. Menghitung Koefisien Determinasi
Koefisien ini berfungsi untuk mengukur tingkat pengaruh atau seberapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Adapun cara yang digunakan adalah dengan mengkuadratkan nilai koefisien korelasi lalu dikalikan 100 %, berikut rumus yang digunakan :
KD = x 100%
(Sugiyono, 2012:259) Keterangan:
KD = Koefisien Determinasi
= Koefisien Korelasi antara variabel X dan variabel Y
H. Prosedur Penelitian
Tahapan-tahapan yang dilakukan penulis dari sebelum penelitian sampai dengan penelitian terlaksana dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penarikan kesimpulan. Berikut adalah penjabaran dari setiap tahap tersebut :
1. Tahap Persiapan
a. Melakukan studi pendahuluan dan studi pustaka. Pertama, penulis melakukan studi pustaka yang berasal dari beberapa literatur seperti buku bacaan, majalah, booklet, internet, skripsi, thesis dan sebagainya. Kedua, penulis berkunjung ke sekolah yang akan
(43)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dijadikan sebagai tempat untuk penelitian terkait melihat kondisi sekolah, kondisi internet sekolah dan sebagainya. Ketiga, penulis berkonsultasi dengan dosen dan guru serta admin IT yang berada di sekolah.
b. Membuat proposal penelitian dan melakukan bimbingan dengan pembimbing akademik.
c. Revisi proposal bimbingan dengan dosen pembimbing akademik. d. Menyusun kisi-kisi instrument penelitian.
e. Menyusun instrument penelitian
f. Melakukan validasi instrument. Pertama melalui bimbingan dengan dosen pembimbing skripsi dan melalui judgement dari dosen ahli evaluasi serta dosen jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Kedua melalui uji coba instrument penelitian, kemudian hasilnya dianalisis berdasarkan uji validitas dan uji reliabilitas.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Menentukan jumlah responden dari setiap kelas yang akan digunakan untuk penelitian.
b. Melaksanakan penelitian berdasarkan jumlah responden yang telah ditentukan.
3. Tahap Penarikan Kesimpulan
a. Menganalisis data yang diperoleh. b. Membahas data yang sudah dianalisis. c. Menarik kesimpulan penelitian.
(44)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu I. Alur Penelitian
Gambar 3.1
PERSIAPAN
Merencanakan penelitian dan menentukan masalah
Studi Pendahuluan Observasi
Studi Pustaka
Mengumpulkan berbagai literature yang mendukung
Expert Judgement Instrument
Menilai konstruk dari instrument yang dibuat, menilai kesesuaian antara kisi-kisi dengan instrument penelitian
Uji Coba Instrument dan Penilaian
Melakukan Uji Coba Instrument kemudian menganalisis (validitas dan reliabilitas)
Instrument Penelitian (Hasil Revisi)
Pengambilan Data
Analisis Data
Pembahasan
Kesimpulan
Mengidentifikasi Masalah
Merumuskan permasalahan, menentukan hipotesis, menentukan populasi dan sampel, desain penelitian
Menyusun Instrument Penelitian
(45)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(46)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Mengacu pada hasil penelitian serta pembahasan penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan dari penelitian ini, sebagai berikut :
1. Simpulan Umum
Persepsi siswa mengenai pemanfaatan internet sehat dengan perilaku siswa dalam menggunakan internet memiliki korelasi. Hal ini menunjukan terdapat hubungan yang cukup kuat antara persepsi siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Bandung mengenai pemanfaatan internet sehat dengan perilaku dalam menggunakan internet.
2. Simpulan Khusus
Simpulan khusus dalam penelitian ini, sebagai berikut :
a. Persepsi siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Bandung mengenai pemanfaatan internet sehat berkategori baik. Hal ini terlihat dari respon jawaban siswa berkenaan dengan persepsi mengenai pemanfaatan internet sehat berada pada kategori kuat. Hal ini menandakan bahwa sebagian besar siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Bandung sudah memahami akan pentingnya memanfaatkan internet secara sehat.
b. Perilaku siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Bandung dalam menggunakan internet berkategori baik. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas siswa dalam menggunakan smart phone untuk mengakses internet salah satunya dalam menggunakan social media secara baik, siswa sudah mampu mempertimbangkan baik dan buruk dalam menggunakan internet, siswa sudah menunjukan ketaatan atau kepatuhan terhadap norma yang berlaku di masyarakat dalam hal ini masyarakat internet atau netizen.
(47)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Hubungan antara persepsi siswa mengenai pemanfaatan internet sehat dengan perilaku siswa dalam menggunakan internet dikatakan positif dan signifikan. Adanya korelasi antara persepsi yang dimiliki siswa mengenai pemanfaatan internet secara sehat dengan perilaku siswa dalam menggunakan internet timbul akibat adanya stimulus berupa sosialiasi mengenai pemanfaatan internet secara sehat oleh ISP (Internet Service Provider), materi pembelajaran pada mata pelajaran TIK, pengkondisian lingkungan internet sekolah berupa pembatasan proxy serta pemantauan aktivitas siswa dalam menggunakan internet oleh Admin IT SMA Negeri 2 Bandung, memunculkan kesadaran siswa dalam berperilaku di internet dengan baik.
B. Rekomendasi
1. Pihak Yayasan Center for ICT Studies ICT Watch dan Direktorat Jendral Aplikasi Telematika - DEPKOMINFO (Departemen Komunikasi dan Informasi) Republik Indonesia
Bedasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa membangun persepsi siswa mengenai pemanfaatan internet secara sehat sangatlah penting, persepsi yang dimiliki siswa mengenai internet akan menentukan perilaku siswa dalam menggunakan internet. Oleh karena itu disarankan untuk meningkatkan kerjasama dengan ISP (Internet Service Provider) dan komunitas-komunitas yang bergerak dibidang TIK untuk terus melakukan sosialiasi ke sekolah-sekolah dalam upaya mengkampanyekan internet sehat dan membentuk struktur pemikiran siswa dalam memanfaatkan internet secara sehat dalam arti sesuai dengan porsinya.
2. Admin IT SMA Negeri 2 Bandung
Fasilitas internet yang terdapat disekolah didukung dengan sistem penciptaan lingkungan internet sekolah yang lebih sehat diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk mengurangi hal-hal yang bersifat
(48)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
negatif di internet dengan cara mengkondisikan perilaku siswa SMA Negeri 2 Bandung dalam menggunakan internet. Tidak akan terwujud lingkungan internet yang sehat jika user jarang diberikan pemahaman mengenai pemanfaatan internet secara sehat. Oleh karena itu, kiranya perlu terus dikuatkan persepsi siswa mengenai pemanfaatan internet secara sehat dengan memanfaatkan media-media yang dimiliki sekolah seperti mading, majalah sekolah dan lain-lain serta perlu terus dijalin kerja sama dengan berbagai ISP (Internet Service Provider), Instansi pemerintahan yang bergerak di bidang IT, maupun komunitas-komunitas IT di bandung guna membangun struktur pemikiran siswa mengenai internet sehat bahwa tidak semua hal di internet adalah positif, perlu adanya pemahaman yang baik mengenai internet supaya internet dapat dimanfaatkan untuk membelajarkan siswa mengenai internet.
3. Siswa
Pemanfaatan internet secara sehat adalah hal yang wajib dilakukan oleh setiap pengguna internet khususnya siswa, maraknya kejahatan internet yang menjadikan siswa sebagai korban merupakan sebuah peringatan bahwa siswa adalah pengguna paling rentan di internet. Oleh karena itu, siswa diharapkan memahami akan pentingnya menggunakan internet secara sehat, menggunakan internet sesuai dengan porsinya dalam arti sesuai dengan kebutuhan bukan keinginan.
4. Peneliti Lain
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi bagi penelitian lain yang ingin meneliti berkaitan persepsi siswa mengenai internet sehat maupun berkaitan dengan perilaku siswa dalam menggunakan internet. Fokus dalam penelitian ini adalah mencari hubungan atau korelasi antara dua variabel yaitu variabel persepsi siswa mengenai pemanfaatan internet sehat dengan variabel perilaku siswa dalam menggunakan internet. Selanjutnya bagi peneliti lain, dapat melanjutkan penelitian berkaitan dengan pengaruh ataupun efektivitas tentang internet sehat.
(1)
94
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Hubungan antara persepsi siswa mengenai pemanfaatan internet sehat dengan perilaku siswa dalam menggunakan internet dikatakan positif dan signifikan. Adanya korelasi antara persepsi yang dimiliki siswa mengenai pemanfaatan internet secara sehat dengan perilaku siswa dalam menggunakan internet timbul akibat adanya stimulus berupa sosialiasi mengenai pemanfaatan internet secara sehat oleh ISP (Internet Service Provider), materi pembelajaran pada mata pelajaran TIK, pengkondisian lingkungan internet sekolah berupa pembatasan proxy serta pemantauan aktivitas siswa dalam menggunakan internet oleh Admin IT SMA Negeri 2 Bandung, memunculkan kesadaran siswa dalam berperilaku di internet dengan baik.
B. Rekomendasi
1. Pihak Yayasan Center for ICT Studies ICT Watch dan Direktorat Jendral Aplikasi Telematika - DEPKOMINFO (Departemen Komunikasi dan Informasi) Republik Indonesia
Bedasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa membangun persepsi siswa mengenai pemanfaatan internet secara sehat sangatlah penting, persepsi yang dimiliki siswa mengenai internet akan menentukan perilaku siswa dalam menggunakan internet. Oleh karena itu disarankan untuk meningkatkan kerjasama dengan ISP (Internet Service Provider) dan komunitas-komunitas yang bergerak dibidang TIK untuk terus melakukan sosialiasi ke sekolah-sekolah dalam upaya mengkampanyekan internet sehat dan membentuk struktur pemikiran siswa dalam memanfaatkan internet secara sehat dalam arti sesuai dengan porsinya.
2. Admin IT SMA Negeri 2 Bandung
Fasilitas internet yang terdapat disekolah didukung dengan sistem penciptaan lingkungan internet sekolah yang lebih sehat diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk mengurangi hal-hal yang bersifat
(2)
95
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
negatif di internet dengan cara mengkondisikan perilaku siswa SMA Negeri 2 Bandung dalam menggunakan internet. Tidak akan terwujud lingkungan internet yang sehat jika user jarang diberikan pemahaman mengenai pemanfaatan internet secara sehat. Oleh karena itu, kiranya perlu terus dikuatkan persepsi siswa mengenai pemanfaatan internet secara sehat dengan memanfaatkan media-media yang dimiliki sekolah seperti mading, majalah sekolah dan lain-lain serta perlu terus dijalin kerja sama dengan berbagai ISP (Internet Service Provider), Instansi pemerintahan yang bergerak di bidang IT, maupun komunitas-komunitas IT di bandung guna membangun struktur pemikiran siswa mengenai internet sehat bahwa tidak semua hal di internet adalah positif, perlu adanya pemahaman yang baik mengenai internet supaya internet dapat dimanfaatkan untuk membelajarkan siswa mengenai internet.
3. Siswa
Pemanfaatan internet secara sehat adalah hal yang wajib dilakukan oleh setiap pengguna internet khususnya siswa, maraknya kejahatan internet yang menjadikan siswa sebagai korban merupakan sebuah peringatan bahwa siswa adalah pengguna paling rentan di internet. Oleh karena itu, siswa diharapkan memahami akan pentingnya menggunakan internet secara sehat, menggunakan internet sesuai dengan porsinya dalam arti sesuai dengan kebutuhan bukan keinginan.
4. Peneliti Lain
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi bagi penelitian lain yang ingin meneliti berkaitan persepsi siswa mengenai internet sehat maupun berkaitan dengan perilaku siswa dalam menggunakan internet. Fokus dalam penelitian ini adalah mencari hubungan atau korelasi antara dua variabel yaitu variabel persepsi siswa mengenai pemanfaatan internet sehat dengan variabel perilaku siswa dalam menggunakan internet. Selanjutnya bagi peneliti lain, dapat melanjutkan penelitian berkaitan dengan pengaruh ataupun efektivitas tentang internet sehat.
(3)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Alberto, Paul.A dan Troutman, Anne.C. (1990). Applied Behaviour Analysis for Teachers. Melbourne: Merrill Publishing Company.
Amarullah, Amril. (2010). Indonesia Pengakses Situs Porno Tertinggi. [Online]. Tersedia di: http://bola.viva.co.id/news/read/164817-indonesia-pengakses- situs-porno-tertinggi. Diakses 5 Nopember 2013.
Angela. (2013). Pengaruh Game Online Terhadap Motivasi Belajar Siswa SDN 015 Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Samarinda Ilir. Ejournal Ilmu Komunikasi FISIP UNMUL, 1 (2), hlm. 532-544.
Aprilson. dkk. (2013). Perancangan Booklet Company Profile PT. Kereta Api Divisi Regional 2 Sumatera Barat. Artikel pada Program Studi Desain Komunikasi Visual FBS, Universitas Negeri Padang, hlm. 1-9.
Ardhi, Dhani Cahyo. (2012). Benarkah Internet Sehat Bikin Hebat?. [Online]. Tersedia di: http//www.dhanicahyoardhi.web.id/blog/benarkah-internet- sehat-bikin-hebat/#.UkBGbb3ZhqA. Diakses 22 September 2013.
Arifin, Zainal. (2011). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Dan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Azwar, Saifuddin. (2012). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Budiarti, Lis Neni. (2012). Psikologi Persepsi. Bandung: Penerbit ITB.
Christianti, Martha. (2007). Aspek-Aspek Perkembangan Pembiasaan Anak Usia Dini. [Online]. Tersedia di : staff.uny.ac.id/dosen/martha-christianti/aspek- perkembangan-pembiasaan-aud. Diakses 27 Maret 2014.
Dahar, Ratna Wilis. (2011). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Emzir. (2012). Metodologi Penelitian Pendidikan : Kuantitatif dan Kualitatif . Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
(4)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gudang Data Statistik Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. (2012). Data Perkembangan Pengguna Internet Di Indonesia. [Online]. Tersedia di: http://www.apjii.or.id/v2/index.php/read/page/halaman-data/9/statistik.html. Diakses 3 September 2013.
Lapono, Nabisi. (2008). Hakikat Belajar dan Pembelajaran di SD/MI. [Online]. Tersedia di : http://pjjpgsd.dikti.go.id/file.php/1/repository/dikti/Mata %20Kuliah%20Awal/Belajar%20dan%20Pembelajaran/BAC/belajar_dan_p embelajaran_unit_1.pdf. Diakses 7 Mei 2014.
Makmun, Abin Syamsuddin. (2007). Psikologi Kependidikan : Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Mar’at. (1984). Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukurannya. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Musfiqon, H.M. (2012). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.
Noor, J. (2011). Metodologi Penelitian : Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana.
Putro, Arif Suryanto. (2011). Tinjauan Pemanfaatan Internet Sehat Pada Masyarakat di Kota Yogyakarta. Jurnal Penelitian Pos dan Informatika, 1 (1), hlm. 73-83.
Rahardjo, Budi. (2001). Aspek Teknologi Dan Keamanan Dalam Internet Banking. 1, hlm. 1-6.
Rakhmat, Jalaluddin. (2007). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Rianse, Usman dan Abdi. (2012). Metode Penelitian Sosial dan Ekonomi : Teori dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.
Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan Dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta.
Sudjana, N. Dan Ibrahim. (2001). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Bar Algesindo.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian : Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
(5)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sugiyono. (2013). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suharsaputra, Uhar. (2012). Metode Penelitian : Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan. Bandung: Refika Aditama.
Sukarmin, Yustinus. (2009). Sikap Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta Terhadap Kecelakaan Lalu Lintas. Cakrawala Pendidikan, 1, hlm. 13-24.
Syaikhul Alim, M. (2010). Pengaruh Kualifikasi Pendidikan, Keikutsertaan Diklat dan Sikap pada Profesi terhadap Kompetensi Guru PAI SD di Kabupaten Pekalongan. Disertasi Doktor pada IAIN Walisongo : IAIN Walisongo. Syaodih, Nana. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru
Algesindo.
U, Donny B. dkk. (2012). Internet Sehat. Jakarta: Depkominfo.
U, Donny. B. (2002). Program Internet Sehat (Brosur dan Situs). [Online]. Tersedia di: http://www.mailarchive.com/[email protected] /msg00703.html. Diakses 27 Maret 2014.
Undang - Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28F amandemen II, Mengenai Hak Asasi Manusia.
Walgito, Bimo. (2005). Pengantar Psikologi Umum . Yogyakarta : Penerbit Andi. Warsita, Bambang. (2008). Teknologi Pembelajaran : Landasan dan Aplikasinya.
Jakarta: Rineka Cipta.
______. (2011). Booklet Internet Sehat [Online]. Tersedia: http://kalamkata.org/ebook/indonesian/internetsehat-2011.pdf. Diakses 19 Juni 2014
______. (2004). Brosur Internet Sehat [Online]. Tersedia: http://bebas.vlsm.org/v17/com/ictwatch/cyberwise/brosur.htm. Diakses 19 Juni 2014
(6)
Denada Tirta Amertha, 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI PEMANFAATAN INTERNET SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET