21
Cici Amaliana, 2013
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP HUBUNGAN YANG KHAS ANTARMAKHLUK HIDUP DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMIK
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas classroom action research. Penelitian tindakan kelas
merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk memperbaiki suatu proses pembelajaran di kelas. Pengertian di atas mengacu pada pendapat yang
dikemukakan oleh Uno, dkk. 2011: 41, yang menyatakan bahwa: Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru
di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga proses pembelajaran
dapat berjalan dengan baik, dan hasil belajar siswa meningkat.
Adapun alasan yang mendasari peneliti memilih metode penelitian tindakan kelas adalah bahwa penelitian tindakan kelas dapat mendorong
para guru untuk memikirkan apakah praktik mengajar yang selama ini dilakukan dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik sudah tepat,
ataukah hanya sekedar menyampaikan materi pembelajaran secara mekanistis tanpa merujuk kepada minat dan kebutuhan siswa terhadap suatu
pembelajaran. Mengingat bahwa kondisi pembelajaran di kelas IV SD Negeri Cijeruk masih menggunakan cara-cara tradisional, yang kurang
menumbuhkan minat belajar bagi siswa dalam menggali pesan-pesan pembelajaran yang hendak disampaikan, telah menyebabkan hasil belajar
siswa menjadi rendah.
Cici Amaliana, 2013
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP HUBUNGAN YANG KHAS ANTARMAKHLUK HIDUP DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMIK
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Hal inilah yang kemudian menjadi pertimbangan peneliti dalam menggunakan metode penelitian tindakan kelas, karena pada dasarnya yang
memiliki peran sentral dalam melakukan pengembangan di sekolah, khususnya pada pembelajaran di kelas-kelas tertentu adalah seorang guru.
Sehingga, para guru perlu melakukan review terhadap kinerjanya guna melakukan perbaikan-perbaikan terhadap masalah pembelajaran maupun
kekeliruan cara-cara mengajar yang sebelumnya mungkin sudah terbiasa dilakukan.
Selanjutnya, dalam penelitian ini terdapat model-model penelitian tindakan kelas menurut beberapa ahli yang dapat diterapkan. Seperti yang
dikemukakan oleh Uno, dkk. 2011: 86 bahwa: Sebagai salah satu penelitian yang dimaksudkan untuk mengatasi
suatu permasalahan yang terdapat di dalam kelas, menyebabkan terdapat beberapa model atau desain yang dapat diterapkan. Desain-desain
tersebut diantaranya: 1 Model Kurt Lewin, 2 Model Kemmis dan Mc Taggart, 3 Model John Elliot, 4 Model Hopkins, dan 5 Model Mc
Kernan.
Beberapa model atau desain penelitian tindakan kelas yang telah dipaparkan di atas, merujuk hal utama mengenai pengertian model yang
dimaksud dalam penelitian ini, yang mana Dahlan dalam Isjoni 2012: 49 mengungkapkan pendapatnya tentang apa yang dimaksud dengan model,
yaitu m odel merupakan „rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun
kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas.
‟
Cici Amaliana, 2013
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP HUBUNGAN YANG KHAS ANTARMAKHLUK HIDUP DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMIK
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Dari pengertian model di atas, prosedur penelitian yang dilakukan peneliti adalah prosedur penelitian tindakan kelas dalam bentuk siklus model
Kemmis dan Mc Taggart. Desain penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc Taggart terdiri dari empat komponen pokok, yaitu: rencana
planning, tindakan acting, pengamatan observing, dan refleksi reflection. Hanya saja, pada komponen tindakan dan pengamatan dijadikan
sebagai satu kesatuan. Alasan disatukannya dua komponen tersebut diungkapkan oleh Uno, dkk. 2011: 87 yang menyatakan bahwa:
Komponen acting tindakan dengan observing pengamatan dijadikan sebagai satu kesatuan. Disatukannya kedua komponen
tersebut disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa antara implementasi acting dan observing merupakan dua kegiatan yang tidak terpisahkan.
Maksudnya, kedua kegiatan haruslah dilakukan dalam satu kesatuan waktu, begitu berlangsungnya suatu tindakan begitu pula observasi juga
harus dilaksanakan.
Dengan demikian, jelaslah bahwa di dalam penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc Taggart mengandung empat komponen tindakan
yaitu, rencana, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Akan tetapi, di dalam pelaksanaannya komponen tindakan dan pengamatan dilakukan di dalam
satu kesatuan, dikarenakan pelaksanaan tindakan dan pengamatan merupakan dua komponen yang tidak dapat terpisahkan, sehingga
pelaksanaannya dilakukan secara bersamaan dalam satu waktu. Secara skematis, PTK model Kemmis dan Mc. Taggart sebagaimana
yang diungkapkan oleh Uno, dkk. 2011: 87 adalah sebagai berikut:
Cici Amaliana, 2013
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP HUBUNGAN YANG KHAS ANTARMAKHLUK HIDUP DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMIK
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Uno, dkk. 2011: 87
B. Prosedur Penelitian