Angket Wawancara Teknik Pengumpulan Data

Suarifqi Diantama, 2013 Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat terkumpul menjadi sebuah susunan yang sistematis dan memudahkan dalam memperolehnya. Instrument penelitian yang diartikan sebagai alat bantu merupakan saran yang dapat diwujudkan dalam benda misalnya angket, daftar cocok, atau pedoman wawancara, lembar pengamatan atau panduan pengamatan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat keterkaitan antara teknik dengan instrument pengumpulan data. Adapaun teknik pengumpulan data dan instrument pengumpulan yang peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu dengan penyebaran angket questionnaire, wawancara interview, serta studi dokumentasi.

1. Angket

Menurut Sugiyono 2011: 142 Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Menurut cara memberikan respon angket dibedakan menjadi dua jenis yaitu, angket terbuka dan angket tertutup. Dalam hal ini peneliti menggunakan jenis angket tertutup dengan menggunakan jenis skala Likert. Dalam penelitian ini, peneliti menyebarkan 100 angket yang tersebar kepada 25 siswa anggota organisasi pecinta alam yang ada di SMA dan SMK Negeri Kota Cirebon, yang diwakili oleh empat sekolah sebagai perwakilan dari setiap Cluster, yaitu SMA Negeri 2 Cirebon sebagai perwakilan dari Cluster 1 atau Cluster atas; SMA Negeri 1 Cirebon sebagai perwakilan dari Cluster 2, SMA Negeri 4 Cirebon Sebagai perwakilan dari Cluster 3, dan SMK Negeri 1 Cirebon sebagai perwakilan cluster 1. Responden dari setiap organisasi pecinta alam di sekolah diwakili oleh 25 orang siswa anggota pecinta alam.

2. Wawancara

Suarifqi Diantama, 2013 Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Menurut Sugiyono 2011: 137 wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang mendalam dan jumlah respondennya sedikitkecil. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Wawancara dilakukan melalui proses tanya jawab lisan secara langsung kepada berbagai pihak, baik dengan anggota organisasi pecinta alam, alumni organisasi pecinta alam maupun pihak sekolah yang berkaitan dengan masalah penelitian ini. Hal ini senada dengan yang dikemukakan oleh Nasution 2003: 73 bahwa : Wawancara adalah suatu bentuk percakapan yang dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan yang terdapat dalam lingkungan kebudayaan tertentu. Adapun tujuan dari wawancara ialah untuk mengetahui apa yang terkandung dalam pikiran hati orang lain, bagaimana pandangannya tentang dunia, yaitu hal- hal yang tidak dapat kita ketahui observasi” Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara terbuka atau tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur menurut Sugiyono 2011: 140 adalah “wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan dinyatakan.” Peneliti menjadikan wawancara sebagai teknik pengumpulan data sekunder yang dibutuhkan dari pengaruh pendidikan dasar pecinta alam terhadap peningkatan sikap cinta tanah air siswa. Adapun pihak yang diwawancarai adalah anggota organisasi pecinta alam yang ada di SMA Negeri 1, 2, 4 Cirebon, dan SMK Negeri 1 Cirebon.

3. Studi Literatur