PENGARUH PENDIDIKAN DASAR PECINTA ALAM TERHADAP PENINGKATAN SIKAP CINTA TANAH AIR SISWA DI KOTA CIREBON.

(1)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

NO. DAFTAR FPIPS : 1718/UN.40.2.2/PL/2013

PENGARUH PENDIDIKAN DASAR PECINTA ALAM TERHADAP PENINGKATAN SIKAP

CINTA TANAH AIR SISWA DI KOTA CIREBON

(Studi Kasus Pecinta Alam di SMAN 1,2,4 Cirebon dan SMKN 1 Cirebon)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Pada Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Universitas Pendidika Indonesia

Oleh : Suarifqi Diantama

0903973

JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu PENGARUH PENDIDIKAN DASAR PECINTA ALAM

TERHADAP PENINGKATAN SIKAP CINTA TANAH AIR SISWA DI KOTA CIREBON

(Studi Kasus Pecinta Alam di SMAN 1,2,4 Cirebon dan SMKN 1 Cirebon)

Oleh

SUARIFQI DIANTAMA

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Penddikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© SUARIFQI DIANTAMA Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang-ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa izin dri penulis


(3)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu SUARIFQI DIANTAMA

0903973

PENGARUH PENDIDIKAN DASAR PECINTA ALAM TERHADAP PENINGKATAN SIKAP CINTA TANAH AIR SISWA

DI KOTA CIREBON

(Studi Kasus Pecinta Alam di SMAN 1,2,4, Cirebon dan SMKN 1 Cirebon)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

PEMBIMBING I

Prof. Dr. H. Aim Abdulkarim, M.Pd. NIP.195907141985011001

PEMBIMBING II

Drs. Muhammad Halimi, M.Pd. NIP. 195806051998031001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed. NIP. 196308201988031001


(4)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

SUARIFQI DIANTAMA (9003973), “PENGARUH PENDIDIKAN

DASAR PECINTA ALAM TERHADAP PENINGKATAN SIKAP CINTA

TANAH AIR SISWA DI KOTA CIREBON” (Studi Kasus Pecinta Alam di SMAN 1,2,4 Cirebon dan SMKN 1 Cirebon)

Pendidikan pada dasarnya mengandung misi menyiapkan generasi muda agar dapat melaksanakan peran untuk masa mendatang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat sesuai pada zamannya. Arus globalisasi tidak hanya membawa dampak positif bagi kehidupan masyarakat melainkan juga mendatangkan dampak negatif bagi sikap mental dan kultur bangsa Indonesia, terutama generasi muda dan anak-anak usia belajar, sehingga pada akhirnya menghambat proses kaderisasi bangsa. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal dapat menjadi tempat yang strategis untuk menanamkan rasa cinta tanah air kepada generasi muda. Tidak hanya kegiatan belajar mengajar di kelas, penanaman nilai-nilai cinta tanah air tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler (ekskul). Pecinta alam adalah salah satu wadah untuk menampung siswa yang memiliki hobi atau gemar berkegiatan di alam terbuka. Salah satu tujuan utama kegiatan pecinta alam adalah menyalurkan minat siswa terhadap kegiatan alam bebas yang menantang, namun dibalik semua itu terdapat tujuan yang paling utama, yaitu menanamkan sikap cinta tanah air, sikap peduli dan cinta terhadap lingkungan.

Penelitian ini membahas mengenai beberapa rumusan masalahyaitu: (1) Bagaimana materi dan pendekatan pendidikan dasar pecinta alam terhadap peningkatan sikap cinta tanah air siswa? (2)Bagaimana pengaruh siswa sebelum dan sesudah mengikuti pendidikan dasar pecinta alam terhadap peningkatan sikap cinta tanah air siswa?; (3) Faktor-faktor apa sajakah yang mendukung dan menghambat pendidikan dasar pecinta alam terhadap peningkatan sikap cinta tanah air siswa?; (4) Upaya apa sajakah yang dilakukan terhadap peningkatan sikap cinta tanah air melalui pendidikan dasar pecinta alam?

Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode studi kasus. Oleh karena itu penulis hendak menggambarkan ada atau tidak hubungan pendidikan dasar pecinta alam terhadap peningkatan sikap cinta tanah air siswa di Kota Cirebon.

Hasil penelitian menunjukan bahwa:(1) Materi dan pendekatan pendidikan dasar pecinta alam memiliki pengaruh signifikan terhadap peningkatan sikap cinta tanah air para siswa di SMAN 1,2,4, Cirebon dan SMKN 1 Cirebon yaitu dengan materi kode etik pecinta alam, manajemen perjalanan, Survival, SAR, IMPK,

Rock Climbing, Sosiologi Pedesaan, KSDA, dan Keorganisasian (2) Keberadaan pendidikan dasar pecinta alam mempunyai hubungan terhadap perubahan perilaku positif siswa yaitu timbulnya rasa kebersamaan, loyalitas yang tinggi, memelihara kelestarianalam; (3) Faktor yang mendukung yaitu dengan pendidikan dasar pecinta alam di alam terbuka dapat meningkatkan kesadaran untuk mencintai


(5)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

tanah air (4) Adanya dukungan secara moril maupun materil dari beberapa pihak terhadap peningkatan sikap cinta tanah air melalui pendidikan dasar pecinta alam.

ABSTRACT

SUARIFQI DIANTAMA (0903973), “PENGARUH PENDIDIKAN DASAR PECINTA ALAM TERHADAP PENINGKATAN SIKAP CINTA

TANAH AIR SISWA DI KOTA CIREBON” (Studi Kasus Pecinta Alam di SMAN 1,2,4 Cirebon dan SMKN 1 Cirebon)

Education basically contains mission to prepare young people to be able to carry out a role for the foreseeable future according the demands and needs of the capital in the present time. Globalization not only brings positive impact to people's lives but also bring negative impacts on mental attitude and culture of the Indonesian people, especially the youth and children age-learning, which in turn inhibits the regeneration process of the nation. Schools as institutions of formal education can be a strategic place to build a sense of patriotism to the younger generation. Not only teaching and learning activities in the classroom, to learn values of loving father-land can be build through extracurricular activities (extracurricular). Nature lovers / outdoorsman is one container that accommodate students who have hobbies or likes doing activities in the outdoors. One of the main objectives is to channel the activities of nature lovers student’s interest towards challenging outdoor activities, but behind it all there is the ultimate goal, which is instilled patriotism, caring attitude and love for the environment.

This study discusses about some case, they are: (1) How does matter and nature lovers elementary education approach to improving student’s patriotic attitude? (2) How do the students before and after participating in basic education of nature lovers to increase student’s patriotic attitude?, (3) what are the factors that support and hinder basic educational nature lovers to increase student’s patriotic attitude?; (4) What efforts were made to increase patriotic attitude of basic education through a nature lover?

Method in this study uses a quantitative approach to the case study method. Therefore, the authors wanted to describe the presence or nature lover relationship basic education to increase student’s patriotic attitude in Cirebon.

The results showed that: (1) basic education materials and approaches nature lovers have a significant influence on the increase in patriotic attitude of the students at SMAN 1,2,4, Cirebon and SMKN 1 Cirebon is the code of ethics material nature lover, travel management, Survival, SAR, IMPK, Rock Climbing, Rural Sociology, KSDA, and Organizational (2) The existence of basic education nature lovers have a relationship to students' positive behavior change is the emergence of a sense of togetherness, loyalty is high, maintaining the nature preservation, (3) support factors by basic education for nature-lovers that can raise awareness to love the father-land (4) The existence of the moral and material support from several parties to increase patriotic attitude of basic education through nature lovers.


(6)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Pecinta Alam ... 10

1. Organisasi Pecinta Alam di Indonesia ... 10

2. Pendidikan Dasar Pecinta Alam ... 15

3. Tujuan Pendidikan Dasar Pecinta Alam ... 16

4. Pengembangan Strategi Program Pendidikan Dasar Pecinta Alam 19 B. Hakikat Sikap ... 25

1. Pengertian Sikap dan Komponen Sikap ... 25

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sikap ... 27

3. Pembentukan dan Perubahan Sikap ... 28

C. Hakikat Cinta Tanah Air ... 32

1. Pengertian Cinta Tanah Air ... 32

2. Karakteristik Cinta Tanah Air ... 35

3. Perwujudan Sikap Cinta Tanah Air... 39

D. Pendidikan Dasar Pecinta Alam dalam Meningkatkan Sikap Cinta Tanah Air Siswa ... 41

E. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 44

F. Hipotesis Penelitian ... 46

BAB III METODE PENELITAN ... 47

A. Metode dan Pendekatan Penelitian ... 47

B. Variabel Penelitian ... 47

C. Teknik Pengumpulan Data ... 49

D. Populasi dan Teknik Sampling ... 52


(7)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

F. Tahap Pengelolaan dan Analisis Data ... 71

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 76

A. Gambaran Umum Sekolah ... 76

B. Deskripsi Angket ... 87

C. Deskripsi Hasil Penelitian ... 123

D. Pembahasan Hasil Penelitan ... 139

BAB V PENUTUP ... 155

A. Kesimpulan ... 155

B. Saran ... 157

DAFTAR PUSTAKA ... 159

DAFTAR LAMPIRAN BIODATA PENELITI


(8)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan pada dasarnya mengandung misi menyiapkan generasi muda agar dapat melaksanakan peran untuk masa mendatang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat sesuai pada zamannya. Sementara kita ketahui bahwa masyarakat terus berubah sesuai dengan zamannya. Di sisi lain arus globalisasi dan modernisasi terus melanda masyarakat dunia, tak terkecuali masyarakat Indonesia. Arus globalisasi yang begitu dahsyat ditandai dengan pesatnya perkembangan IPTEK, sosial, politik, dan ekonomi yang akhirnya akan berpengaruh pada segala aspek dalam kehidupan masyarakat. Arus globalisasi tidak hanya membawa dampak positif bagi kehidupan masyarakat melainkan juga mendatangkan dampak negatif bagi sikap mental dan kultur bangsa Indonesia, terutama generasi muda dan anak-anak usia belajar, sehingga pada akhirnya menghambat proses kaderisasi bangsa.

Pendidikan pada hakikatnya berlangsur seumur hidup, dari sejak dalam kandungan, kemudian melalui seluruh proses dan siklus kehidupan manusia. Oleh karenanya secara hakiki pembangunan pendidikan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam upaya pembangunan manusia. Upaya-upaya pembangunan pendidikan pada dasarnya diarahkan untuk mewujudkan kesejahteraan manusia itu sendiri. Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara pembangunan pendidikan merupakan wahana untuk mencerdaskan dan mensejahterakan kehidupan warga negara.

Dalam perspektif sosial pendidikan akan melahirkan insan-insan terpelajar yang mempunyai peranan penting dalam proses transformasi sosial di dalam masyarakat. Pendidikan yang melahirkan masyarakat terdidik itu menjadi kekuatan perekat yang menghasilkan unit-unit sosial di dalam masyarakat yang berubah menjadi dalam bentuk organisasi. Dengan demikian, pendidikan dapat


(9)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

memberikan sumbangsih penting sebagai upaya memantapkan integrasi sosial untuk terwujudnya integrasi nasional.

Sektor pendidikan mempunyai peranan penting dalam upaya peningkatan sumber daya manusia Indonesia. Pendidikan berfungsi meningkatkan dan mengembangkan kualitas seumber daya manusia Indonesia yang ahli, terampil, kreatif, dan inovatif di segala kehidupan sehingga dapat menjadi modal utama negara untuk meningkatkan keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan nasional serta meningkatkan daya saing bangsa di tingkat regional maupun internasional.

Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alenia IV disebutkan

bahwa yang dijadikan salah satu tujuan negara yaitu, “Mencerdaskan kehidupan bangsa”. Selanjutnya secara konstitusional amanat pemberian pelayanan pendidikan bagi setiap warga negara tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 28C ayat (1) yaitu, Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.

Selain itu juga dalam UUD 1945 Pasal 31 ayat (1), (2), (3), dan (5) disebutkan bahwa :

(1) Setiap warga negara negara berhak mendapatkan pendidikan

(2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya

(3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlaq mulia dalam rangka menghidupkan kecerdasan bangsa

(5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemjuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.

Apa yang tersurat dan tersirat dalam pasal 31 Undang-Undang Dasar 1945 diperjelas dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa :


(10)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepata Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Selanjutnya tujuan Pendidikan Nasional juga kembali ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berakar kebudayaan berdasarkan kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Pendidikan Nasional harus mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal (4) disebutkan bahwa :

Tujuan pendidikan nasional yaitu : mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Pendidikan nasional juga bertujuan membina sikap cinta kebangsaan dan sikap rasa cinta tanah air, cinta terhadap lingkungan, meningkatkan kemandirian, kesetiakawanan sosial pada bangsa, dan sikap menghargai jasa para pahlawan, serta berorientasi pada masa depan. Pendidikan merupakan unsur yang terpenting dalam kehidupan pembentukan manusia yang dapat menghasilkan lulusan yang mandiri, bermutu, terampil, ahli dan profesi, mampu belajar sepanjang hayat, serta memiliki keterampilan dan kecakapan hidup yang dapat membantu dirinya untuk memcahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis beranggapan bahwa pendidikan itu sangat penting sebagai salah satu upaya dalam rangka meningkatkan kualitas hidup manusia, memanusiakan manusia, mendewasakan, merubah perilaku, serta meningkatkan kualitas menjadi lebih baik bagi kemajuan suatu bangsa. Dengan


(11)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

demikian, lembaga pendidikan sangat berperan penting, khususnya sekolah sebagai jalur pendidikan dalam membentuk watak dan kepribadian bangsa.

Sekolah adalah salah satu lembaga pendidikan, tempat belajar dimana anak akan berusaha membina, mengembangkan dan menyempurnakan potensi dirinya serta dunia kehidupannya dan masa depannya. Hal ini seperti yang diungkapkan Kosasih Djahiri (1986: 4) bahwa, sekolah merupakan salah satu tempat mempersiapkan generasi muda mendatang menjadi manusia dewasa dan berbudaya.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai tugas antara lain mendidik siswa untuk menjadi cerdas, berwatak susila dan berbudi luhur serta berkemampuan kuat untuk mencapai prestasi, melalui pendidikan pula diharapkan siswa sebagai subjek pendidikan dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya, hingga pada akhirnya siswa tersebut dapata hidup di masyarakat secara mandiri dan mampu memenuhi kebutuhan jasmani maupun rohani. Sekolah dipandang sebagai suatu organisasi yang didesain untuk dapat berkontribusi terhadap uapaya peningkatan kualitas hidup bagi masyarakat suatu bangsa.

Salah satu upaya dalam mengembangkan keterampilan siswa di sekolah yaitu adanya kegiatan ekstrakurikuler. Eksatrakulikuler merupakan salah satu wadah yang dibentuk sekolah untuk dapat menyalurkan hobi dan mengembangkan potensi yang dimiliki setiap siswa. Kegiatan ekstrakulikuler berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan menengah (SK Dirjen Diksdasmen) Nomor 226/C/kep/O/1992 dirumuskan bahwa:

Ekstrakulikuler adalah kegiatan diluar jam pelajaran biasa dan waktu libur sekolah yang dilakukan, baik disekolah maupun diluar sekolah dengan tujuan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa, mengenal hubungan antara berbagai pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan seutuhnya.

Banyak jenis kegiatan ekstrakulikuler yang diselenggarakan oleh sekolah baik pramuka, paskibra, maupun PMR. salah satunya organisasi ekstrakulikuler yang ada di SMA adalah Pecinta Alam. Ekstrakulikuler pecinta alam merupakan


(12)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

salah satu jenis organisasi yang menampung wadah siswa yang memiliki hobi atau gemar berkegiatan di alam terbuka.

Pecinta alam adalah orang yang mencintai alam, mau berjuang untuk melestarikan alam walaupun harus naik gunung, turun ke sungai, atau melakukan perjalanan lainnya. Salah satu tujuan utama kegiatan pecinta alam adalah menyalurkan minat siswa terhadap kegiatan alam bebas yang menantang, namun dibalik semua itu terdapat tujuan yang paling utama, yaitu menanamkan sikap cinta tanah air, sikap peduli dan cinta terhadap lingkungan. Selain itu, kebersamaan serta kerjasama yang terjalin pada saat berkegiatan akan menjadikan hubungan antar sesama anggota semakin kompak sehingga rasa persaudaraan akan cenderung lebih melekat kepada sesama anggota pecinta alam. Inilah yang membedakan ekstrakulikuler pecinta alam dengan ekstrakulikuler yang lain. Namun dibalik semua itu organisasi pecinta alam pada hakekatnya lebih mendekatkan para anggotanya kepada lingkungan, karena manusia sebagai makhluk hidup selalu berinteraksi dengan lingkungannya.

Di zaman modern sekarang ini dimana-mana kerusakan lingkungan seperti kerusakan tanah, penumpukan sampah, pencemaran lingkungan, ilegal logging, longsor, banjir menjadi salah satu perhatian utama dari berbagai pihak. Sebagai seorang pecinta alam maka organisasi pecinta alam ini dituntut untuk dapat berperan lebih dalam ikut serta mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi saat ini terutama masalah global warming.

Berdasarkan permasalahan yang terdapat pada alam dan lingkungan tersebut, maka organisasi pecinta alam dalam setiap kegiatannya akan berusaha untuk ikut serta memecahkan permasalahannya. Dengan adanya kegiatan yang berhubungan dengan perbaikan dan kelestarian alam dan lingkungan diharapkan dapat lebih meningkatkan rasa dan sikap cinta tanah air yang besar. Jika kita kaji lebih dalam organisasi pecinta alam ini mempunyai peranan yang sangat penting selain sebagai agen pelestari lingkungan juga mempunyai peranan dalam meningkatkan sikap nasionalisme yaitu cinta tanah air, pembentukan watak, dan mental. Salah satu aspek keberhasilan dalam meningkatkan sikap cinta tanah air,


(13)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pembentukan watak, dan mental dalam organisasi pecinta alam adalah melalui Penidikan Dasar.

Pendidikan dasar secara epistemologis merupakan pembekalan peserta didik dengan sejumlah dasar-dasar ilmu pengetahuan dan menjadi pengetahuan dasar pada jenjang pendidikan berikutnya. Dalam sebuah organsiasi pecinta alam pendidikan dasar adalah pembekalan dasar anggota dengan pengetahuan dasar yang diperlukan di alam bebas. Pendidikan dasar juga merupakan proses sebuah regenerasi organisasi pecinta alam.

Pendidikan dasar merupakan sistem seleksi akhir penerimaan calon anggota baru yang pelaksanaannya dilakukan di alam bebas. Tahapan-tahapan dalam proses pendidikan dasar pecinta alam adalah dimana para calon anggota mendapatkan pembinaan pengetahuan dan kemampuan dasar baik secara individual maupun kelompok tentang materi-materi kepecintaalaman, baik materi teori mapun praktek. Materi teori tentang kepecintalaman biasanya diberikan dikelas sebelum calon siswa siswi mengikuti kegiatan pendidikan dasar di alam terbuka. Setelah memperoleh teori-teori tentang dasar kepecintaalaman dikelas kemudian para calon anggota ini mengaplikasikannya di alam terbuka. Di alam terbuka inilah calon siswa mendapatkan penerapan pembinaan baik pembinaan disipliner, pembinaan karakter, pembinaan mentalis, dan pembinaan kreativitas baik secara individu maupun kelompok. Calon siswa dibentuk kedisiplinannya, kepribadian karakter, mental, dan kreativitas baik secara individual maupun kelompok yang besar agar menjadi seorang yang sadar dan peduli dalam menjaga dan memelihara lingkungan alam sekitar. Sehingga tercipta pelaksana-pelaksana pembangunan dengan mengedepankan sikap cinta tanah air yang cakap sebagai modal besar dalam pembangunan nasional yang berwawasan lingkungan.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti bagaimana pengaruh pendidikan dasar pecinta alam terhadap peningkatkan sikap cinta tanah air siswa SMA di kota Cirebon dengan rumusan judul penelitian adalah sebagai berikut “ Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam terhadap Peningkatan


(14)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sikap Cinta Tanah Air Siswa di Kota Cirebon” (Studi Kasus Pecinta Alam di SMAN 1, 2, 4 Cirebon, dan SMKN 1 Cirebon).

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan judul dan pemikiran di atas, maka penulis merumuskan

masalah utama, yaitu “Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa di Kota Cirebon”. (Studi Kasus Pecinta Alam di SMAN 1, 2, 4 Cirebon, dan SMKN 1 Cirebon).

Untuk lebih memfokuskan penulisan dan menghindari meluasnya permasalahan, penulis membatasi permasalahannya. Berdasarkan masalah tersebut, diambil perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah materi dan pendekatan pendidikan dasar pecinta alam terhadap peningkatan sikap cinta tanah air siswa?

2. Bagaimanakah pengaruh siswa sebelum dan sesudah mengikuti pendidikan dasar pecinta alam terhadap peningkatan sikap cinta tanah air siswa?

3. Faktor-faktor apa sajakah yang mendukung dan menghambat pendidikan dasar pecinta alam terhadap peningkatan sikap cinta tanah air siswa?

4. Upaya apa sajakah yang dilakukan terhadap peningkatan sikap cinta tanah air melalui pendidikan dasar pecinta alam?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan judul skripsi “Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa di Kota Cirebon” (Studi Kasus


(15)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pecinta Alam di SMAN 1, 2, 4 Cirebon, dan SMKN 1 Cirebon). maka tujuan penelitian memiliki dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

Tujuan umumnya adalah untuk memperoleh gambaran dan menemukan pengaruh pendidikan dasar pecinta alam terhadap peningkatan sikap cinta tanah air siswa SMA dan SMK Negeri di Kota Cirebon.

2. Tujuan Khusus

Sedangkan tujuan khusus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk memperoleh gambaran materi dan pendekatan pendidikan dasar pecinta

alam terhadap peningkatan sikap cinta tanah air siswa SMA dan SMK Negeri di Kota Cirebon.

b. Untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh siswa sebelum dan sesudah mengikuti pendidikan dasar pecinta alam terhadap peningkatan sikap cinta tanah air siswa SMA dan SMK Negeri di Kota Cirebon

c. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pendidikan dasar pecinta alam terhadap peningkatan sikap cinta tanah air siswa SMA dan SMK Negeri di Kota Cirebon

d. Untuk mengevaluasi upaya pendidikan dasar pecinta alam terhadap peningkatan sikap cinta tanah air siswa SMA dan SMK Negeri di Kota Cirebon.

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Kegunan teoritis yang diperoleh dari penelitian ini akan memberikan wawasan keilmuan bagi penulis baik secara langsung maupun tidak langsung


(16)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

memberikan sumbangan konsep-konsep baru, yang diharapkan akan menunjang terhadap pengembangan keilmuan dalam bidang pendidikan kewarganegaraan, khusunya dalam ilmu kewarganegaraan.

2. Secara Praktis

a. Diperolehnya materi dan pendekatan pendidikan dasar pecinta alam terhadap peningkatan sikap cinta tanah air siswa.

b. Diperolehnya gambaran tentang pengaruh siswa sebelum dan sesudah mengikuti pendidikan dasar pecinta alam terhadap peningkatan sikap cinta tanah air siswa.

c. Diperolehnya faktor pendukung dan penghambat pendidikan dasar pecinta alam terhadap peningkatan sikap cinta tanah air siswa.

d. Diperolehnya upaya-upaya pendidikan dasar pecinta alam terhadap peningkatan sikap cinta tanah air siswa.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika penulisan didalam penyusunan skripsi ini meliputi lima bab, yaitu: BAB I : Mengenai pendahuluan. Dalam bab ini diuraikan mengenai latar

belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

BAB II : Mengenai kajian pustaka. Pada bab ini diuraikan konsep-konsep yang berkaitan dengan fokus penelitian serta teori-teori yang memiliki hubungan dalam mendukung penelitian penulis, penelitian terdahulu yang relevan, dan hipotesis penelitian.

BAB III : Metode penelitian. Pada bab ini penulis menjelaskan metodologi yang digunakan dalam penelitian yaitu dengan pendekatan Kuantitatif dengan metode studi kasus. Sedangkan teknik penelitian dengan teknik pengumpulan angket, wawancara, studi literatur, dan studi dokumentasi serta tahapan penelitian yang digunakan dalam penelitian mengenai pengaruh pendidikan dasar pecinta alam


(17)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

terhadap peningkatan sikap cinta tanah air siswa SMA dan SMK Negeri di Kota Cirebon.

BAB IV : Mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Dalam bab ini penulis menganalisis hasil temuan data dikaitkan dengan dasar teoritik, metodologi penelitian yang telah dibahas dalam bab sebelumnya. BAB V : Mengenai kesimpulan dan saran. Dalam bab ini penulis berusaha

mencoba memberikan kesimpulan dan saran sebagai penutup dari hasil penelitian dan permasalahan yang telah di identifikasi serta pembahasannya dalam skripsi.


(18)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A.Metode dan Pendekatan penelitian 1. Metode Penelitian

Menurut jenis metode penelitian, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti menggunakan jenis metode studi kasus. Menurut Suharismi Arikunto (2009: 31) bahwa studi kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu.

Selain itu juga menurut Suharismi Arikunto (2009: 238) studi kasus merupakan suatu penelitian yang mencoba menggabarkan subjek penelitian di dalam keseluruhan tingkah laku, yakni tigkah laku itu sendiri beserta hal-hal yang melingkunginya, hubungan antara tingkah laku dengan riwayat timbulnya tingkah laku, demikian pula hal-hal lain yang berkaitan dengan tingkah laku tersebut.

Dedi Mulayana (2008: 201) mengemukakan bahwa studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, sutu kelompok, suatu organisasi (komunitas, suatu program, atau suatu situasional sosial. Lebih lanjut Dedy Mulyana (2002: 201) menjelaskan bahwa:

“Peneliti Studi kasus berupaya menelaah sebanyak mungkin data

mengenai subjek diteliti. Maka sering menggunakan berbagai metode wawancara (riwayat hidup), pengamatan, penelaahan dokumen, (hasil) survey, dan data apapun untuk menguraikan suatu kasus secara terinci. Jadi alih-alih menelaah sejumlah kecil variable dan memilih suatu sampel besar yang mewakili populasi, peneliti secara seksama dan dengan berbagai cara mengkaji sejumlah besar variable mengenai studi kasus khusus. Dengan mempelajari semaksimal mungkin seorang individu, suatu kelompok, atau suatu kejadian, peneliti bertujuan memberikan pandangan yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti.”

Dalam hal ini peneliti ingin mempelajari secara intensif latar belakang serta interaksi lingkungan dari unit-unit sosial yang menjadi subjek. Tujuan studi kasus adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar


(19)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

belakang, sifat-sifat, serta karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu yang kemudian dari sifat-sifat khas tadi akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum

2. Pendekatan Penelitian

Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menurut Sugiyono (2011: 7) merupakan prosedur penelitian yang menjelaskan dan menguji hubungan atau pengaruh antara variable-variabel penelitian. Variable-variabel tersebut sebagai obyek penelitian yang didefinisikan dalam bentuk operasional variable masing-masing dan dituangkan ke dalam instrument penelitian.

Adapun alasan peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif adalah didasarkan pada dua alasan. Pertama, permasalahan yang dikaji dalam penelitian mengenai pengaruh pendidikan dasar pecinta alam dan peningkatan sikap cinta tanah air siswa membutuhkan data lapangan yang sifatnya aktual dan kontekstual, berdasarkan jawaban-jawaban sebenarnya dari responden. Kedua keterkaitan masalah yang dikaji dengan sejumlah data primer dari subjek penelitian yang tidak dapat dipisahkan dari data alamiah.

B.Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2011: 38) variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan hubungan dua variabel yaitu sebagai berikut :

a. Variabel X adalah (variabel bebas): Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam b. Variabel Y adalah (variabel terikat) : Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa


(20)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1

Hubungan Antar Variabel

Variabel X Variabel Y

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam

Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa

Adapun indikator dari kedua variabel tersebut di atas dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3.2

Indikator Antar Variabel

Variabel Bebas (Indikator) Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta

Alam

Variabel Terikat (Indikator) Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air

Siswa 1. Prinsip dasar pendidikan dasar

pecinta alam

2. Porses pendidikan dasar pecinta alam

3. Materi dan pendekatan pendidikan dasar pecinta alam

1. Bangga sebagai bangsa Indonesia 2. Semangat dalam membela tanah

air

3. Rela berkorban untuk negara dan bangsa Indonesia

4. Perilaku menjaga, melindungi, dan memelihara lingkungan sekitar

C.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh

peneliti untuk mengumpulkan data. “Cara” menunjuk pada sesuatu yang abstrak, tidak dapat diwujudkan dalam benda yang kasat mata, tetapi hanya dapat dipertontonkan penggunaannya.


(21)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat terkumpul menjadi sebuah susunan yang sistematis dan memudahkan dalam memperolehnya. Instrument penelitian yang diartikan sebagai alat bantu merupakan saran yang dapat diwujudkan dalam benda misalnya angket, daftar cocok, atau pedoman wawancara, lembar pengamatan atau panduan pengamatan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat keterkaitan antara teknik dengan instrument pengumpulan data. Adapaun teknik pengumpulan data dan instrument pengumpulan yang peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu dengan penyebaran angket (questionnaire), wawancara (interview), serta studi dokumentasi.

1. Angket

Menurut Sugiyono (2011: 142) Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Menurut cara memberikan respon angket dibedakan menjadi dua jenis yaitu, angket terbuka dan angket tertutup. Dalam hal ini peneliti menggunakan jenis angket tertutup dengan menggunakan jenis skala Likert.

Dalam penelitian ini, peneliti menyebarkan 100 angket yang tersebar kepada 25 siswa anggota organisasi pecinta alam yang ada di SMA dan SMK Negeri Kota Cirebon, yang diwakili oleh empat sekolah sebagai perwakilan dari setiap Cluster, yaitu SMA Negeri 2 Cirebon sebagai perwakilan dari Cluster 1 atau Cluster atas; SMA Negeri 1 Cirebon sebagai perwakilan dari Cluster 2, SMA Negeri 4 Cirebon Sebagai perwakilan dari Cluster 3, dan SMK Negeri 1 Cirebon sebagai perwakilan cluster 1. Responden dari setiap organisasi pecinta alam di sekolah diwakili oleh 25 orang siswa anggota pecinta alam.


(22)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Menurut Sugiyono (2011: 137) wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Wawancara dilakukan melalui proses tanya jawab lisan secara langsung kepada berbagai pihak, baik dengan anggota organisasi pecinta alam, alumni organisasi pecinta alam maupun pihak sekolah yang berkaitan dengan masalah penelitian ini. Hal ini senada dengan yang dikemukakan oleh Nasution (2003: 73) bahwa :

Wawancara adalah suatu bentuk percakapan yang dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan yang terdapat dalam lingkungan kebudayaan tertentu. Adapun tujuan dari wawancara ialah untuk mengetahui apa yang terkandung dalam pikiran hati orang lain, bagaimana pandangannya tentang dunia, yaitu hal-hal yang tidak dapat kita ketahui observasi”

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara terbuka atau tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur menurut Sugiyono (2011: 140) adalah “wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan dinyatakan.”

Peneliti menjadikan wawancara sebagai teknik pengumpulan data sekunder yang dibutuhkan dari pengaruh pendidikan dasar pecinta alam terhadap peningkatan sikap cinta tanah air siswa. Adapun pihak yang diwawancarai adalah anggota organisasi pecinta alam yang ada di SMA Negeri 1, 2, 4 Cirebon, dan SMK Negeri 1 Cirebon.

3. Studi Literatur

Studi literatur digunakan sebagai alat pengumpul data untuk mengungkapkan berbagai teori yang relean dengan permasalahan yang diteliti sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Studi literatur dilakukan dengan cara


(23)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

mempelajari buku-buku sumber untuk mendapatkan data informasi teoritis yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Teknik ini memperkuat landasan peneliti, serta melengkapi hasil penelitian yang peneliti lakukan.

Dengan menggunakan teknik ini, peneliti berusaha mancari data berupa teori-teori, pengertian-pengertian dan uraian-uraian yang dikemukakan oleh para ahli sebagai landasan teoritis, khussusnya mengenai masalah-masalah yang sejalan dengan penelitian agar dapat dijadikan kerangka pemikiran juga dijadikan landasan didalam penelitian ini. Karena dalam teknik penelitian ini digunakan dengan jalan membaca, menelaah, mempelajari teori-teori atau konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti, sehingga akan diperoleh sesuatu keterkaitan antara teori dengan tujuan penelitian.

4. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi digunakan sebagai teknik pengumpulan data dengan mencari dokumen yang bersifat pribadi dan resmi seseperti dokumen-dokumen tentang AD/ART organiasi pecinta alam dan materi pendidikan dasar pecinta alam sebagai sumber data yang dapat dipergunakan untuk diuji, ditafsirkan, dan diamalkan.

D.Populasi dan Teknik Sampling 1. Populasi

Dalam setiap melakukan kegiatan penelitian ilmiah yang berusaha untuk memecahkan suatu permasalahan perlu didukung dengan adanya sejumlah data dari lapangan. Sehubungan dengan proses pengumpulan data tersebut perlu ditegaskan mengenai populasi dan sampelnya sebagaimana yang dijelaskan oleh Sugiyono (2011: 80), bahwa “populasi adalah wilayah generaliasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Adapun populasi dalam penelitian ini yaitu anggota organisasi pecinta alam yang berada di SMA dan SMK Negeri di Kota Cirebon, dengan sampel yang


(24)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

diambil dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik stratified random sampling.

2. Teknik Sampling

Menururt Sugiyono (2011: 81), teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik yang digunakan dalam menentukan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik Cluster Sampling (Area Sampling). Alasan peneliti menggunakan teknik tersebut karena daerah yang digunakan untuk menentukan sampel obyek yang diteliti sangat luas yaitu organiasasi pecinta alam yang ada di SMA dan SMK Negeri di Kota Cirebon, maka pengambilan sampelnya menggunakan stratified random sampling, sebagai berikut :

Tabel 3.3

Cluster SMA dan SMK di Kota Cirebon

No Cluster Nama Sekolah Sampel

1 Cluster Atas SMA Negeri 2 Cirebon SMA Negeri 2 Cirebon

2 SMA Negeri 6 Cirebon

3 SMA Negeri 3 Cirebon

4 Cluster Menengah SMA Negeri 1 Cirebon

SMA Negeri 1 Cirebon

5 SMA Negeri 5 Cirebon

6 SMA Negeri 7 Cirebon

7 Cluster Bawah SMA Negeri 4 Cirebon SMA Negeri 4 Cirebon

8 SMA Negeri 8 Cirebon

9 SMA Negeri 9 Cirebon

10 Cluster Atas SMK Negeri 1 Cirebon SMK Negeri 1 Cirebon

11 SMK Negeri 2 Cirebon


(25)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Masing-masing sekolah diwakli oleh 1 organsiasi pecinta alam dan sampel dari setiap anggota organsiasi pecinta alam sebanyak 25 anggota dari setiap sekolah tersebut. jadi total seluruh responden di empat sekolah adalah berjumlah 100 responden.

Teknik sampling daerah ini digunakan melalui dua tahap yaitu tahap pertama menentukan organsiasai pecinta alam yang ada di SMA dan SMK Negeri di Kota Cirebon, dan tahap berikutnya menentukan anggota organisasi pecinta alam yang ada di SMA dan SMK Negeri di Kota Cirebon.

E.Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan penelitian

Agar penelitian yang dilaksanakan memiliki arah yang jelas, maka sebelum mengadakan penelitian terlebih dahulu dilakukan persiapan-persiapan yang berkenaan dengan pelaksanaan penelitian. Dimana, yang dilakukan sebelum melaksanakan penelitian adalah menetapkan langkah-langkah penelitian yang meliputi: memilih masalah, studi pendahuluan, merumuskan masalah, , memilih pendekatan, merumuskan hipotesis, menentukan variabel, menentukan dan menyusun instrumen, mengumpulkan data, analisa data, menarik kesimpulan dan menulis laporan.

Adapun kegiatan inti pada tahap persiapan ini yaitu peneliti melakukan beberapa langkah sebagai berikut:

a. Membuat dan Menyusun Angket

Sedangkan jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

Angket Tertutup (angket berstruktur) yang berupa checklist atau silang dengan

menggunakan Skala Sikap dalam bentuk Skala Likert, dengan 5 alternatif jawaban. Skala Likert . Menurut Sugiyono (2011: 93) skala Likert digunakan sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Masing-masing alternatif jawaban diberi skor 5, 4, 3, 2, 1. Adapun skor yang diberikan untuk setiap jawaban responden sebagai berikut :

Tabel 3.4

Skor Jawaban Responden dengan Skala Likert


(26)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sangat Setuju Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

5 4 3 2 1

b. Uji Coba Instrumen

Kebenaran suatu hasil penelitian sangat ditentukan oleh nilai keteladanan alat ukur yang digunakan. Apabila alat ukurnya tidak valid dan reliabel maka diperoleh data hasil penelitian yang bias atau diragukan kebenarannya. Mengingat pengumpulan data ini dilakukan melalui angket, maka faktor kesungguhan responden dalam menjawab pertanyaan merupakan suatu hal yang sangat penting.untuk itu diperlukan dua macam tes atau uji, yakni uji validitas dan uji reliabilitas.

1) Uji Validitas

Untuk menguji validitas instrumen penulis menggunakan rumus korelasi product moment pearson (Arikunto, 2002: 146) sebagai berikut :

 

  2 2 2 2 ) ( ) ( ) ( ) ( ) )( ( ) ( Y Y n X X n Y X XY n rxy Dimana:

rxy = Koefisien korelasi suatu butir/item

n = Jumlah responden

∑ = Jumlah skor X

∑ = Jumlah skor Y

= Jumlah hasil kali dari variabel X dan variabel Y


(27)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ∑ = Jumlah kuadart dari variabel Y

Setelah harga rxy diperoleh, kemudian dilanjutkan untuk mencari kriteria

validitas dengan taraf signifikan koefisien dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

t= √ √

(Sugiyono, 2011: 184)

Keterangan: t= nilai t hitung n=jumlah responden

r=koefisien korelasi hasil r hitung

Suatu tes dikatakan valid apabila lebih besar t tabel taraf signifikan ditetapkan 0,95% dan derajat kebebasan dicari dengan rumus dk = ( n1+ n2-2) diperoleh dk=(51+49-2)= 98 maka t tabel adalah 1,734 sedangkan hasil perhitungan =1,958 pada setiap item pernyataan variabel X dan variabel Y ternyata semua lebih besar dari ttabel. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa semua item pertanyaan variabel X dan Y valid.

Jika instrumen itu valid, maka kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut:

Tabel 3. 5

Kriteria Penafsiran Indeks Korelasi

Interval koefisien Tingkat hubungan

Antara 0,00 sampai dengan 0,199 Sangat Rendah

Antara 0,20sampai dengan 0’399 Rendah

Antara 0,40 sampai dengan 0,599 Sedang

Antara 0,60 sampai dengan 7’99 Kuat

Antara 0, 80 sampai dengan 1,00 Sangat Kuat


(28)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan rumus perhitungan uji validitas yang telah dijelaskan, maka diperoleh hasil perhitungan uji validitas item pernyataan (angket) dari variabel X dan Variabel Y sebagai berikut:

a) Validitas variabel X (Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam)

Hasil perhitungan variabel X yaitu mengenai pengaruh pendidikan dasar pecinta alam dengan menggunakan rumus diatas diperoleh hasil : 48 item pernyataan valid dan 3 item pernyataan tidak valid, namun setelah konsultasi dengan pakar da juga guru item pernyataan yang tidak valid, tidak dibuang tetapi diperbaiki kembali untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 3.6

Hasil Perhitungan Uji Validitas variabel X No.Item

pernyataan

r pearson t Hitung Keterangan Variasi Butir

1 0.59361 7.30212 Valid 0.492424 2 0.047131 0.467091 Valid 0.363636 3 0.593607 7.302117 Valid 0.167576 4 0.593607 7.302117 Valid 0.167576 5 0.217217 2.202941 Valid 0.2500 6 0.528405 6.161361 Valid 0.628182 7 0.231216 2.352679 Valid 0.244343 8 0.585276 7.145642 Valid 0.599899 9 0.657257 8.633146 Valid 0.246061 10 0.59361 7.302166257 Valid 0.247575758 11 0.048461 0.480306 Valid 0.29202 12 0.468736 5.253077 Valid 0.227374


(29)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

13 0.595823 7.344331 Valid 0.219798 14 0.239139 2.438098 Valid 0.242424 15 0.073094 0.72553 Valid 0.470606 16 0.108738 1.082876 Valid 0.199091 17 0.12828 1.280491 Valid 0.189394 18 0.263834 2.707759 Valid 0.23798 19 0.263834 2.707759 Valid 0.23798 20 0.314767 3.282904 Valid 0.232727 21 0.12828 1.280491 Valid 0.189394 22 0.034986 0.346552 Valid 0.189394 23 -0.31768 -3.31672 Tidak valid 0.155455 24 0.433071 4.75635 Valid 0.458182 25 0.433071 4.75635 Valid 0.458182 26 0.100822 1.003201 Valid 1.593838 27 0.744061 11.02484 Valid 0.573232 28 0.584145 7.124679 Valid 0.330808 29 0.170382 1.711724 Valid 0.251616 30 0.419357 4.572952 Valid 0.539293 31 0.09954 0.990318 Valid 0.195859 32 -0.12828 -1.28049 Tidak valid 0.189394 33 0.04585 0.454368 Valid 0.20798 34 -0.1872 -1.88657 Tidak valid 0.256465


(30)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

35 0.425952 4.660652 Valid 0.628182 36 0.094321 0.937915 Valid 0.060202 37 0.229233 2.331376 Valid 0.260202 38 0.194019 1.957889 Valid 0.300606 39 0.007798 0.0772 Valid 0.195859 40 0.302284 3.139325 Valid 1.189495 41 0.434965 4.781993 Valid 0.684747 42 0.014994 0.148448 Valid 0.371212 43 0.526036 6.123132 Valid 0.88596 44 -0.34515 -3.6405 Tidak valid 0.313535 45 0.034724 0.343957 Valid 0.289293 46 0.20217 2.04358 Valid 0.246061 47 0.323941 3.389627 Valid 0.775253 48 -0.04076 -0.40387 Tidak Valid 0.289293 49 0.149165 1.493361 Valid 0.582929 50 0.282277 2.912853 Valid 0.226667 51 0.263834 2.707759 Valid 0.23798

Sumber: diolah oleh penulis, tahun 2013

b) Validitas variabel Y (peningkatan sikap cinta tanah air)

Hasil perhitungan variabel Y yaitu mengenai peningkatan sikap cinta tanah air siswa dengan menggunakan rumus di atas diperoleh hasil : 41 item pernyataan valid dan 4 pernyataan tidak valid ,namun stelah berkonsultasi dengan pakar dan


(31)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

juga guru data yang tidak valid tidak dibuang tetapi diperbaiki kembali untuk mendukung dalam tahap penelitian.untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 3.7

Hasil perhitungan uji validitas variabel Y No.Item

pernyataan

r pearson t Hitung Keterangan Variasi Butir

52 0.566055 6.797523 Valid 0.361515 53 0.463436 6.797523 Valid 0.30303 54 0.566055 6.797523 Valid 0.910707 55 0.302824 3.145497 Valid 0.405152 56 -0.18111 -1.82299 Tidak Valid 0.269091 57 -0.18695 -1.88396 Tidak Valid 0.199091 58 -0.52981 -6.18408 Tidak Valid 0.252929 59

0.178267

1.793476 Valid 0.327677 60 0.345675 3.646816 Valid 0.348586 61 0.178267 1.793476 Valid 0.248889 62 0.567973 6.831493 Valid 0.404444 63 0.16478 1.653849 Valid 0.222626 64 0.379338 4.058599 Valid 0.222626 65 0.386953 4.154258 Valid 0.343434 66 0.817093 14.03077 Valid 0.247576 67 0.538577 6.327784 Valid 0.567576 68 0.629672 8.02388 Valid 0.568081


(32)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

69 0.428457 4.694201 Valid 0.304646 70 0.406157 4.400012 Valid 0.223333 71 0.671622

8.973903

Valid 0.41

72 0.692546 9.503881 Valid 0.324343 73

0.627953

7.987675 Valid 0.30899 74

0.458411 5.10615

Valid

0.474747 75 -0.01697 -0.16799 Tidak Valid 0.512626 76 0.688606 9.400798 Valid 0.348586 77 0.60475 7.517085 Valid 0.425354 78 0.275721 2.839567 Valid 0.270303 79 0.524025 6.090843 Valid 0.219293 80 0.461 5.142745 Valid 0.395556 81 0.436943 4.808851 Valid 0.918283 82 0.44806 4.961472 Valid 0.276667 83 0.459894 5.127091 Valid 0.644848 84 0.600914 7.442318 Valid 0.33899 85 0.534027 6.252872 Valid 0.421313 86 0.428457 4.694201 Valid 0.304646 87 0.509355 5.859417 Valid 0.255657 88 0.513001 5.916257 Valid 0.300101 89 0.613634 7.693436 Valid 0.247576


(33)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

90 0.509672 5.864333 Valid 0.23798 91 0.591529 7.262749 Valid 0.30899 92 0.450444 4.994563 Valid 0.324848 93 0.422883 4.619737 Valid 0.411616 94 0.185841 1.872349 Valid 0.229798 95 0.379338 4.058599 Valid 0.222626 96 0.613634 7.693436 Valid 0.247576 97 0.357865 3.793944 Valid 0.285253 98 0.509672 5.864333 Valid 0.23798 99 0.190358 1.919545 Valid 0.282828 100 0.027466 0.271998 Valid 0.587778

2) Uji Reliabilitas

Pengujian Reliabilitas pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah suatu alat evaluasi memberikan hasil yang tetap sama walaupun diberikan pada subjek yang berbeda, waktu yang berbeda, dan tempat yang berbeda. Jika hasilnya sama maka alat evaluasi tersebut dapat dikatakan reliabel. Penghitungan reliabilitas pada penelitian ini menggunakan SPSS versi 16.0.

Dasar pengambilan keputusan dapat melihat hasil koefisien alpha (cronbach’s Alpha if Item Deleted) Dengan menggunakan skala sebagai berikut :

 Koefisien Alpha R < 0.20 Reliabel sangat Rendah

 Koefisien Alpha 0.20 < R 0.40 Reliabel Rendah

 Koefisien Alpha 0.40 < R 0.70 Reliabel Sedang

 Koefisien Alpha 0.70 < R 0.90 Reliabel Tinggi


(34)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Uji reliabilitas pada variabel X bertujuan untuk mengetahui apakah item soal pada kuesioner variabel X merupakan alat evaluasi yang dapat memberikan hasil yang tetap sama walaupun diberikan pada subjek, waktu dan tempat yang berbeda. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh bahwa kuesioner variabel X (soal no 1 sampai 51) nilai koefisien alpha 0.70 < R < 0.90 sehingga dapat “ Reliabel Tinggi“. Berikut ini merupakan tabel rekapitlasi hasil uji variabel X sebagai berikut :

Tabel 3.8

Reliabilitas Statistik Variabel X Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized

Items N of Items

.938 .941 51

Tabel 3.9

Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas variabel X No

soal

Corrected Item Total Correlation

N Cronbach’s Alpha

if item Deleted

Keterangan

1

-.109 100 .941 Reliabel

Sangat Tinggi 2

.059 100 .940 Reliabel

Sangat Tinggi 3

.813 100 .936 Sangat TinggiReliabel


(35)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sangat Tinggi 5

.089 100 .939 Reliabel

Sangat Tinggi 6

.696 100 .935 Reliabel

Sangat Tinggi 7

.212 100 .938 Sangat TinggiReliabel

8

.786 100 .934 Sangat TinggiReliabel

9

.477 100 .937 Sangat TinggiReliabel

10

.490 100 .937 Reliabel

Sangat Tinggi 11

.080 100 .939 Reliabel

Sangat Tinggi 12

.341 100 .938 Reliabel

Sangat Tinggi 13

.330 100 .938 Sangat TinggiReliabel

14

.659 100 .936 Sangat TinggiReliabel

15

.180 100 .939 Sangat TinggiReliabel

16

-.186 100 .940 Reliabel

Sangat Tinggi 17

.391 100 .937 Reliabel

Sangat Tinggi 18

.617 100 .936 Reliabel

Sangat Tinggi 19

.617 100 .936 Reliabel

Sangat Tinggi 20

.599 100 .936 Sangat TinggiReliabel

21

.314 100 .938 Sangat TinggiReliabel

22

.530 100 .937 Sangat TinggiReliabel

23

.054 100 .939 Reliabel

Sangat Tinggi 24

.614 100 .936 Reliabel

Sangat Tinggi 25

.614 100 .936 Reliabel

Sangat Tinggi


(36)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sangat Tinggi 27

.782 100 .934 Reliabel

Sangat Tinggi 28

.508 100 .937 Reliabel

Sangat Tinggi 29

.515 100 .937 Sangat TinggiReliabel

30

.766 100 .935 Sangat TinggiReliabel

31

.611 100 .936 Sangat TinggiReliabel

32

-.030 100 .939 Reliabel

Sangat Tinggi 33

.598 100 .936 Reliabel

Sangat Tinggi 34

.576 100 .936 Reliabel

Sangat Tinggi 35

.870 100 .934 Sangat TinggiReliabel

36

.284 100 .938 Sangat TinggiReliabel

37

.596 100 .936 Sangat TinggiReliabel

38

.658 100 .936 Reliabel

Sangat Tinggi 39

.594 100 .936 Reliabel

Sangat Tinggi 40

.864 100 .933 Reliabel

Sangat Tinggi 41

.756 100 .935 Reliabel

Sangat Tinggi 42

.424 100 .937 Sangat TinggiReliabel

43

.937 100 .933 Sangat TinggiReliabel

44

-.337 100 .942 Sangat TinggiReliabel

45

.624 100 .936 Reliabel

Sangat Tinggi 46

.745 100 .936 Reliabel

Sangat Tinggi 47

.835 100 .934 Reliabel


(37)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

48 .591 100 .936 Reliabel Sangat Tinggi 49 .489 100 .937 Reliabel Sangat Tinggi 50 .471 100 .937 Reliabel Sangat Tinggi 51 .389 100 .937 Reliabel Sangat Tinggi Sumber : Diolah peneliti, 2013

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh bahwa kuesioner variabel Y (soal no 52 sampai 100) nilai koefisien alpha 0,90 < R < 1,00 sehingga didapat “reliabel sangat tinggi”. Berikut ini merupakan tabel rekapitulasi hasil uji reliabilitas variabel Y sebagai berikut :

Tabel 3.10

Reliabilitas Statistik Variabel Y

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.975 .976 49

Tabel 3.11

Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas variabel Y No

soal

Corrected Item Total Correlation

N Cronbach’s Alpha if

item Deleted

keterangan

52

.715 100 .974 Reliabel

Sangat Tinggi 53

.699 100 .974 Reliabel

Sangat Tinggi 54

.731 100 .974 Reliabel

Sangat Tinggi 55

.536 100 .974 Reliabel

Sangat Tinggi 56

.191 100 .975 Reliabel

Sangat Tinggi


(38)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sangat Tinggi 58

-.010 100 .976 Reliabel

Sangat Tinggi 59

.540 100 .974 Reliabel

Sangat Tinggi 60

.667 100 .974 Reliabel

Sangat Tinggi 61

.602 100 .974 Reliabel

Sangat Tinggi 62

.653 100 .974 Reliabel

Sangat Tinggi 63

.721 100 .974 Reliabel

Sangat Tinggi 64

.800 100 .974 Reliabel

Sangat Tinggi 65

.692 100 .974 Reliabel

Sangat Tinggi 66

.743 100 .974 Reliabel

Sangat Tinggi 67

.627 100 .974 Reliabel

Sangat Tinggi 68

.816 100 .974 Reliabel

Sangat Tinggi 69

.907 100 .973 Reliabel

Sangat Tinggi 70

.848 100 .974 Reliabel

Sangat Tinggi 71

.769 100 .974 Reliabel

Sangat Tinggi 72

.855 100 .974 Reliabel

Sangat Tinggi 73

.715 100 .974 Reliabel

Sangat Tinggi 74

.799 100 .974 Reliabel

Sangat Tinggi 75

.415 100 .975 Reliabel

Sangat Tinggi 76

.886 100 .973 Reliabel

Sangat Tinggi 77

.759 100 .974 Reliabel

Sangat Tinggi 78

.590 100 .974 Reliabel

Sangat Tinggi


(39)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sangat Tinggi 80

.779 100 .974 Reliabel

Sangat Tinggi 81

.763 100 .974 Reliabel

Sangat Tinggi 82

.735 100 .974 Reliabel

Sangat Tinggi 83

.705 100 .974 Reliabel

Sangat Tinggi 84

.907 100 .973 Reliabel

Sangat Tinggi 85

.871 100 .973 Reliabel

Sangat Tinggi 86

.780 100 .974 Reliabel

Sangat Tinggi 87

.824 100 .974 Reliabel

Sangat Tinggi 89

.662 100 .974 Reliabel

Sangat Tinggi 90

.673 100 .974 Reliabel

Sangat Tinggi 91

.658 100 .974 Reliabel

Sangat Tinggi 92

.640 100 .974 Reliabel

Sangat Tinggi 93

.649 100 .974 Reliabel

Sangat Tinggi 94

.649 100 .974 Reliabel

Sangat Tinggi 96

.435 100 .975 Reliabel

Sangat Tinggi 97

.703 100 .974 Reliabel

Sangat Tinggi 98

.861 100 .974 Reliabel

Sangat Tinggi 99

.529 100 .974 Reliabel

Sangat Tinggi 100

.784 100 .974 Reliabel

Sangat Tinggi

Sumber : Diolah peneliti tahun 2013

Berdasarkan tabel 3.9 dan 3.11. diatas, terlihat bahwa semua item variabel X dan Variabel Y memiliki koefisien alpha 0,90 < R < 1,00, maka koefisien alpha


(40)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dinyatakan “reliabel sangat tinggi“. Sehingga dapat diambil suatu kesimpulan bahwa semua item soal dari kedua variabel X (soal 1 sampai 51) dan Variabel Y (soal 52 sampai 100) dinyatakan reliabel. Maka item kuesioner merupakan alat evaluasi yang dapat memberikan hasil yang tetap sama walaupun diberikan pada subjek, waktu dan tempat yang berbeda sehingga intrumen tersebut dinyatakan sudah baik.

3) Uji Normalitas

Uji normalitas ditunjukan untuk memperoleh informasi mengenai normal atau tidaknya distribusi data yang menjadi syarat untuk menentukan jenis statistik yang digunakan dalam analisis selanjutnya. Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah data-data yang akan diolah memiliki distribusi normal atau tidak. Hal ini menentukan jenis statistik yang akan digunakan. Jika data tersebut berdistribusi tidak normal, maka digunakan non-parametrik.

Tabel 3.12

Uji Normalitas Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Tabel 3.13

Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air

X

N 100

Normal Parametersa Mean 2.1990E2

Std. Deviation 1.54197E1

Most Extreme Differences Absolute .175

Positive .143

Negative -.175

Kolmogorov-Smirnov Z 1.748

Asymp. Sig. (2-tailed) .004 Test distribution is Normal


(41)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Y

N 100

Normal Parametersa Mean 2.0963E2

Std. Deviation 1.96565E1

Most Extreme Differences Absolute .152

Positive .152

Negative -.113

Kolmogorov-Smirnov Z 1.521

Asymp. Sig. (2-tailed) .020

Test distribution is Normal

Sumber: Diolah Penulis menggunakan SPSS 16.0 2013

c. Memperbanyak angket

Angket yang sudah diujicobakan di lapangan dan sudah dinilai valid, reliabel dan normal kemudian diperbanyak sesuai dengan jumlah responden yang telah ditetapkan yaitu 25 anggota organisasi pecinta alam dari tiap-tiap sekolah jadi total respoden jumlah selurunya berjumlah 100 orang.

d. Prosedur Perizinan Penelitian

Dalam proses pelaksanaan penelitian ini, penulis terlebih dahulu menyelesaikan proses administrasi (perizinan) penelitian melalui tahap-tahap sebagai berikut:

1. Langkah pertama, penulis mengajukan surat izin penelitian kepada ketua jurusan PKn-FPIPS-UPI

2. Setelah memperoleh izin dari ketua jurusan Pkn kemudian diteruskan untuk mendapatkan izin dari Dekan FPIPS-UPI

3. Setelah mendapat surat izin dari Dekan FPIPS-UPI melalui Pembantu Dekan I, penulis meneruskan dengan meminta rekomendasi izin penelitian kepada Rektor UPI.


(42)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4. Berdasarkan surat izin penelitian dari Rektor UPI melalui pembantu Rektor I, kemudian penulis melanjutkan untuk memperoleh perizinan kepada Kepala Kesatuan Bangsa Kota Cirebon.

5. Setelah mendapatkan surat izin dari Kepala Kesatuan Bangsa, penulis meneruskan untuk mendapatkan izin dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon.

6. Setelah memperoleh izin dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon, penulis meneruskan untuk mendapatkan izin dari kepala sekolah SMA Negeri 1,2,4 Cirebon dan SMK Negeri 1 Cirebon

7. Setelah memperoleh izin penelitian dari kepala sekolah SMA Negeri 1,2,4 Cirebon dan SMK Negeri 1 Cirebon

8. Setelah memperoleh izin penelitian dari kepala sekolah SMA Negeri 1,2,4 Cirebon dan SMK Negeri 1 Cirebon, penulis meneruskan untuk mendapatkan izin dari masing-masing pembina pecinta alam di SMA Negeri 1,2,4 Cirebon dan SMK Negeri 1 Cirebon

9. Setelah memperoleh izin dari pembina pecinta alam, penulis melanjutkan ke ketua dari masing-masing organisasi pecinta alam yaitu ketua PASS, SMANDAPALA, SMANEPA, STEPA

10. Setelah menghubungi ke ketua masing-masing organisasi pecinta alam PASS, SMANDAPALA, SMANEPA, STEPA, mulailah penulis melaksanakan penelitian.

e. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Setelah tahap persiapan penelitian selesai, maka peneliti mulai ke lapangan untuk melakukan penelitian dengan berpedoman pada instrument yang sudah ditentukan sebelumnya. Pelaksanaan penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data dari responden. Selain mengumpulkan hasil angket di lapangan, peneliti juga memperoleh data melalui wawancara kepada responden

Dengan adanya angket serta pedoman wawancara, peneliti berharap data yang diperoleh angka lengkap dan akurat. Karena selain akan memperoleh hasil data berupa angka-angka yang sifatnya pasti, juga diharapkan akan memperoleh data yang lebih mendalam, yang dilakukan dengan wawancara.


(43)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Adapun langkah-langkah yang ditempuh peneliti dalam pelaksanaan penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

1. Menghubungi Kepala Sekolah dan Pembina Pecinta Alam di SMA Negeri 1, 2, 4 Cirebon untuk meminta informasi dan meminta izin pelaksanaan penelitian 2. Menghubungi ketua umum organisasi pecinta alam di SMA Negeri 1,2, 4

Cirebon, dan SMK Negeri 1 Cirebon

3. Menentukan responden yang akan diberikan quisioner yaitu anggota pecinta alam yang ada di SMAN 1,2,4 Cirebon, dan SMK Negeri 1 Cirebon

4. Menghubungi responden yang akan diwawancara yaitu anggota pecinta alam yang ada di SMAN 1,2,4 Cirebon, dan SMK Negeri 1 Cirebon

5. Melaksanakan pengisisan angket quisioner oleh anggota pecinta alam yang ada di SMA Negeri 1,2,4 Cirebon, dan SMK Negeri 1 CIrebon

6. Melaksanakan wawancara dengan anggota pecinta alam dan Pembina pecinta alam yang ada di SMA Negeri 1,2,4 Cirebon, dan SMK Negeri 4 Cirebon.

Setelah selesai menyebarkan angket questioner dan wawancara kemudian peneliti menuliskan kembali data yang terkumpul ke dalam catatan lapangan dengan tujuan agar dapat mengungkapkan data secara mendetail. Data yang diperoleh dari hasil wawancara, disusun dalam bentuk catatan lengkap setelah didukung oleh dokumen lainnya.

F. Tahap Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data

Pengelolaan dan analisis data merupakan suatu langkah penting dalam penelitian, karena dapat memberikan makna terhadap data yang dikumpulkan oleh peneliti. Analisis data dalam penelitian kuantitatif dilaksanakan selama proses penelitian dan ahir penelitian. Sebagaimana yang dipaparkan oleh Sugiyono (2008:

243), menjelaskan bahwa “ Analisis data merupakan suatu proses menyusun data agar

dapat ditafsirkan”. Dari hasil data yang telah didapat, peneliti kemudian melakukan

tahap atau analisis data agar dapat ditafsirkan mengenai fenomena dan keadaan yang terjadi. Adapun dalam pengelolaan data ini, peneliti menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :


(1)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2. Bagi Pembina Ekstrakurikuler Pecinta Alam

a. Pembina sebaiknya lebih meningkatkan perannya dalam memonitor, memotivasi pengurus dan anggota pecinta alam agar tercipta komunikasi yang baik.

b. Lebih memperhatikan dalam menjembatani aspirasi atau keinginan organisasi pecinta alam terhdap sekolah dalam bentuk kontribusi nyata. c. Pembina sebaiknya terlibat langsung terhadap kegiatan-kegiatan pecinta

alam baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.

3. Bagi Orang Tua

a. Orang tua hendaknya selalu mendukung dan mengawasi setiap kegiatan yang positif putra-putrinya baik di sekolah maupun diluar sekolah

b. Orang tua hendaknya selalu memberi kebebasan terhadap anak untuk mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki putra-putrinya

c. Orang tua jangan terlalu membatasi kepada anak untuk berkegiatan baik di sekolah maupun di luar sekolah.

4. Bagi Siswa

a. Siswa hendaknya terus mengembangkan potensi yang dimilikinya terutama potensi terhadap bidang yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan sebagai wujud dari cinta tanah air.

b. Siswa hendaknya sebagai pelopor melalui organisasi pecinta alam terhadap kegiatan-kegiatan seperti pelestarian lingkungan, penanaman pohon, aksi bersih-bersih, donor darah. sebagai wujud pengabdiannya kepada bangsa dan Negara Indonesia.

c. Siswa hendaknya sebagai penggerak dan memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masayarakat akan pentingnya memiliki sikap cinta tanah air.


(2)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 5. Kepada Jurusan PKn Universitas Pendidikan Indonesia

a. Jurusan PKn harus terus melakukan upaya untuk tercapainya misi Penidikan Kewarganegraaan yang telah diamanatkan dalam penjelasan Pasal 37 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 2003 bahwa

“Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta

didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air” b. Melakukan kerjasama dengan berbagai pihak dengan mengadakan

kegiatan-kegiatan yang bertemakan cinta tanah air, seminar-seminar yang mengangkat kembali nilai-nilai cinta tanah air dan pemahaman kewilayahan nasional melalui konsepsi wawasan nusantra dalam meningkatkan semangat rasa cinta tanah air dan nasionalisme Indonesia dalam rangka nation building dan character building.

6. Kepada Peneliti Selanjutnya

a. Peneliti selanjutnya diharapkan lebih meneliti mengenai proses internalisasi nilai-nilai cinta tanah air melalui kegiatan-kegiatan lain selain dari ekstrakurikuler pecinta alam.

b. Peneliti selanjutnya diharapkan lebih meneliti nilai-nilai cinta tanah air pada lembaga informal misalnya ormas-ormas, komunitas-komunitas sosial, komunitas budaya yang biasanya mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap penerapan sikap cinta tanah air.

c. Lebih banyak mencari dan menggali teori-teori yang berkaitan dengan cinta tanah air dan meneliti tentang cinta tanah air, karena masih minim peneliti yang meneliti tentang cinta tanah air.


(3)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

A. Sumber Buku

Agus. (2007). Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Pecinta Alam Dalam Menumbuhkan Sikap Nasionalisme. Skripsi Strata 1 PKn UPI Bandung: tidak diterbitkan

Aprianti, Rina. (2005). Peranan Panti Asuhan Dalam Membina Moral Anak Asuh. Skripsi Strata 1 PKn. Bandung: PKn FPIPS UPI

Arikunto, Suharsimi. (2006). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. (2007). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Azwar, S. (1995). Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1992). Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan menengah (SK Dirjen Diksdasmen) Nomor 226/C/kep/O/1992. Jakarta: Depdikbud

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Departemen Pendiidkan Nasional. (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Djahiri, Kosasih A. (1986). Strategi Pengajaran efektif Nilai Moral VCT. Bandung : Jurusan PKn FPIPS UPI Bandung

Djahiri, Kosasih A. (2002). Pkn Sebagai Pembelajaran Demokrasi Disekolah (dalam jurnal civicus vol I no. 2). Bandung : jurusan PKN FPIPS UPI. Djahiri, Kosasih A. 1995. Dasar-Dasar Umum Metodologi dan Pengajaran

Nilai-Moral PVCT. Bandung : Lab. Pengajaran PMP IKIP Bandung Eryanto, Eka (2011). Pengaruh Materi PKN Tentang Nasionalisme dan

Kontribusinya bagi pengembangan Sikap Nasionalisme Siswa. Skripsi Strata 1 PKn UPI Bandung: tidak diterbitkan

Forum Komunikasi Perhimpunan Pecinta Alam UPI. (2009). Pedoman Pendidikan Dasar Pecinta Alam. Bandung : FKPPA UPI


(4)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Gie, Soe Hok. (2005). Catatan Seorang Demonstran. Jakarta: Pustaka LP3ES Khoon, Hans. (1984). Nasionalisme Arti dan Sejarahnya. Jakarta: Erlangga Krippendrorff, Klaus (1991). Analisis Isi : Pengantar Teori dan Metodologi.

Jakarta : Rajawali Press

Maftuh, B dan Sapriya. (2005). Pembelajaran PKN melalui Pemetaan Konsep. Jurnal Civicus: Implementasi KBK Dalam PKN dalam berbagai konteks 319-328. Bandung: Jurusan PKn FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia Maftuh, Bunyaim dan Sapriya. (2001). Pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan melalui Pemetaan Konsep dalam CIVICUS jurnal Ilmu Politik Hukum, dn PKN edisi 1 : Rekonstruksi Kurikulum PMPKN. Bandung : Jurusan PKn FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswa Pecinta Alam Civics Hukum (2009). Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Mahasiswa Pecinta Alam Civics Hukum PKn FPIPS UPI Tahun 2009-2010. Bandung: Mahasiswa Pecinta Alam Civics Hukum

Mar’at. (1981). Sikap Manusia Perubahannya serta Pengukurannya. Jakarta: Ghalia Indonesaia

Mohamad, Nazir. (1998). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia

Mulayana, Dedy. (2008). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Nasution. (200). Metode Research: Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara Pecinta Alam SMA Negeri 1 Cirebon. (1992). Anggaran Dasar dan Rumah

Tangga Pecinta Alam SMA Negeri 1 Cirebon. Cirebon : PASS

Perhimpunan Pecinta Alam Jurusan Pendidikan Geografi (2010). Kurikulum Pendidikan dan Latihan Jantera. Bandung: tidak diterbitkan

Perhimpunan Pecinta Alam Jurusan Pendidikan Geografi. (2007). Menembus Buana. Bandung: JANTERA

Pradana, Yudha. (2004). Analisa Mahasiswa : Tantangan Disentegrasi Bangsa dan Modernisasi serta Globalisasi Terhadap Nasionalisme Negara-Negara Indonesia. Skripsi Strata 1 PKn UPI Bandung: tidak diterbitkan Pusat Bahasa Depdiknas. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka

Republik Indonesia. (1945). Undang-Undang Dasar 1945. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Riduwan. (2007). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta

Seokarno. (2007). Revolusi Indonesia : Nasionalisme, Marhaen, dan Pancasila. Yogyakarta: galang Press


(5)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Siagian, M. (2008). “Memahami Kewilayahan Nasional Melalui Konsepsi Wawasan Nusantara dalam Menumbuhkan Nasionalisme Indonesia”. Jurnal Civicus. 1, 679-687. Bandung: PKn FPIPS UPI

Siswa Teknologi Pecinta Alam. (2009). Anggran Dasar dan Rumah Tangga Pecinta Alam SMK Negeri 1 Cirebon. Cirebon: STEPA

SMA Negeri 2 Pecinta Alam. (2012). Pendidikan Dasar SMANDAPALA Tahun 2012. Cirebon: SMANDAPALA

SMA Negeri 4 Cirebon Pecinta Alam. (1992). Anggaran Dasar dan Rumah Tangga SMA Negeri 4 Peecinta Alam. Cirebon: SMANEPA

Soekarno. (2003). Islam, Pancasila dan NKRI. Jakarta: Komunitas Nasionalis Religius Indonesia

Soekarno. (2003). Negara Nasional dan Cita-Cita Islam. Depok: Vision 03 Soemantri, N. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendiidkan IPS. Bandung: Sinar

Baru

Sugiyono (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sumarsono. (2001). Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Gramedia Pustaka Suteng, Bambang (2002). Pendidikan Kewarganegaraan Kelas X. Jakarta:

Erlangga

Sutrisno, Slamet. (2006). Filsafat dan Ideologi Pancasila. Yogyakarta: Andi Ofset

Tilaar, H.A.R. (2007). Mengindonesia Etnisitas dan Identitas Bangsa Indonesia : Tinjauan dari Perspektif Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Tim Penyusun Master. (2003). PPKN Kelas 1 SLTP.lajaran PKn. Solo: Cempaka Putih

Umar, Husein. (2008). Desain Penelitian MSNDDM dan Perilaku Karyawan. Paradigma Positivisme dan Berbasis Pemecahan Masalah. Jakarta: Rineka Cipta

Widjaja, H.A.H. (2004). Penerapan Nilai-nilai Pancasila dan Hak Asasi Manusia di Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta

Yatim, Badri (2001). Seokarno, Islam, Nasionalisme. Bandung: Nuansa

Yuliani, Ani. (2013). Implementasi Kegiatan Ekstrakurikuler Tari Topeng Dalam Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Siswa Sekolah Dasar. Skripsi Strata 1 PKn. Bandung: PKn FPIPS UPI


(6)

Suarifqi Diantama, 2013

Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa Di Kota Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu B. Sumber Internet

Agoy.(2011).[online]tersedia:http://hidupgajelas.wordpress.com/2011/09/20/me maknai-pendidikan-dasar-pecinta-alam/. [5 Maret 2013]

Mahasiswa Amikom Yoygakarta Pecinta Alam. (2011). [online] tersedia:

http://www.mayapala.com/article/info/93-sejarah-pencinta-alam-indonesia.html. [4 Juli 2013]

Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung. (2011). [online] tersedia: http://wanadri.info/wanadri-perhimpunan-penempuh-rimba-dan-pendaki-gunung/ [13 Maret 2012]

Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung. (2008). [online] tersedia http://pendidikandasarwanadri.blogspot.com/ [5 April 2013]

Sugiharto. Yoyo. (2012). [online] tersedia:

http://yoyosuryosugiharto.wordpress.com/2012/09/16menguakak -tradisi-pedidikan-dan-latihan-dasar/. [ 7 Maret 2013]