12
Dwi Ratna Dewi, 2013 Kajian tentang budaya demokrasi di pesantren dalam mengembangkan civic disposition santri
studi deskriptif di pesantren Al’Basyariah bandung. Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati, tetapi belum terungkapkan penyelesaiannya.
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis. Alasan peneliti menggunakan metode deskriptif dalam penelitian ini
adalah agar memudahkan peneliti dalam menganalisis, mengkaji, dan mengungkapkan informasi argumentatif dan teoritik terkait budaya demokrasi di
Pesantren dalam mengembangkan civic disposition Santri. Dengan menggunakan metode deskriptif, peneliti dapat memperoleh gambaran terkait budaya demokrasi
di Pesantren dalam mengembangkan civic disposition Santri secara lebih mendalam.
Sukmadinata 2006: 72 menyatakan bahwa: Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok
manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran atau sesuatu pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk
membuat deskripsi akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang terjadi.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat ditegaskan bahwa metode deskriptif ialah metode yang memberi gambaran yang lebih jelas tentang situasi-situasi yang
sedang terjadi saat sekarang untuk mengangkat fakta dan menyajikannya secara akurat apa adanya.
1. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Wawancara
13
Dwi Ratna Dewi, 2013 Kajian tentang budaya demokrasi di pesantren dalam mengembangkan civic disposition santri
studi deskriptif di pesantren Al’Basyariah bandung. Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Wawancara merupakan kegiatan dialogis yang dilakukan peneliti dengan sumber data. Peneliti dapat melakukan dialog secara langsung dengan sumber
data sehingga dapat mengungkap pernyataan dari sumber data secara bebas. Menurut Lincoln dan Guba Moleong, 2010: 186 maksud dari mengadakan
wawancara adalah untuk mengkonstruksikan mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, memverifikasi, mengubah dan
memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain. Wawancara dalam penelitian ini merupakan suatu kegiatan untuk
memperoleh informasi langsung dari responden, menggunakan pedoman yang terstruktur secara terperinci mengenai permasalahan yang akan diteliti yang
ditujukan kepada pimpinan pesantren, pembina santri, santri, asatidz dan ustadzah Pesantren
Al-Basyariah Bandung
yang menjadi
responden dengan
mengungkapkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti. perencanaan, pelaksanaan, evaluasi terkait budaya demokrasi di pesantren dalam
mengembangkan civic disposition santri.
b. Observasi Pengamatan
Sebagai metode ilmiah observasi diartikan pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki. Dalam arti yang
sebenarnya tidak hanya sebatas pada pengamatan yang dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung. Observasi yang dilakukan penulis adalah
dengan melakukan pengamatan yang berkaitan dengan keadaan umum lokasi penelitian serta proses penanaman budaya demokrasi di pesantren dalam
mengembangkan civic disposition santri.
14
Dwi Ratna Dewi, 2013 Kajian tentang budaya demokrasi di pesantren dalam mengembangkan civic disposition santri
studi deskriptif di pesantren Al’Basyariah bandung. Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
c. Studi Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal berupa catatan, transkip, buku, agenda dan photo yang berhubungan dengan rumusan masalah.
Menurut Guba dan Lincoln Moleong, 2010: 217 dokumen sering digunakan dalam penelitian karena dokumen merupakan sumber yang stabil, hasil pengkajian
dokumen akan membuka kesempatan untuk lebih memperluas tubuh pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki.
d. Catatan lapangan
Peneliti membuat catatan singkat mengenai pokok-pokok pembicaraan dan pengamatan tentang segala sesuatu yang diamati selama penelitian
berlangsung. Bodgan dan Bikle mengemukakan bahwa catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam
rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif Moleong, 2010: 153.
2. Teknik Pengolahan dan Analisis Data