Sudirman, 2012 Penggunaan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep
Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI SMK Pada Materi Fluida Statis Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Kategori daya pembeda adalah sebagai berikut : Tabel 3.5. Kategori Daya Pembeda
Batasan Kategori
D ≤ 0,20 Jelek
0,20 D ≤ 0,40 Cukup
0,40 D ≤ 0,70 Baik
0,70 D ≤ 1,00 baik sekali
Arikunto, 2003 Hasil uji coba instrumen tes di analisis menggunakan anates untuk
tes penguasaan konsep sedangkan untuk tes berpikir kritis menggunakan microsft excel. Dimana hasil rekapitulasinya terlampir dalam lampiran.
F. Data dan Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu data kualitatif dan kuantitatif.
1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif yang diperoleh dari penelitian ini adalah skor tes awal, skor tes akhir dan hasil angket tanggapan siswa. Tes awal dan tes
akhir terdiri dari tes untuk mengetahui penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa. Tanggapan siswa diperoleh melalui angket yang
diberikan setelah selesai pembelajaran. Hasil angket ini dinyatakan dalam persentase tanggapan siswa untuk tiap pernyataan.
Sudirman, 2012 Penggunaan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep
Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI SMK Pada Materi Fluida Statis Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
2. Data Kualitatif
Data kualitatif dalam penelitian ini ialah aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran. Data ini diperoleh dengan menggunakan
lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran.
G. Prosedur dan Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh adalah 1 Hasil tes tertulis tes awal dan tes akhir; 2 Hasil angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan
model problem based learning; 3 Hasil observasi berupa keterlaksanaan pembelajaran.
Adapun prosedur analisi data dalam penelitian ini adalah : 1.
Data yang diperoleh dari hasil tes pretest dan posttest dikelompokkan berdasarkan indikatornya.
2. Menghitung skor total pretest dan posttest
3. Menentukan nilai persentase skor pretest dan posttest
4. Menentukan uji signifikansi perbedaan rata-rata pretest dan posttest
dengan menggunakan spss 18 5.
Menghitung n-gain antara nilai pretest dan posttest dengan menggunakan rumus yang digunakan Hake 1998 sebagai berikut :
...............3.7 6.
Menafsirkan nilai N-Gain sesuai dengan kriteria yang dikemukakan oleh Hake 1998, seperti terlihat pada tabel 3.6
Sudirman, 2012 Penggunaan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep
Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI SMK Pada Materi Fluida Statis Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Tabel 3.6 Kriteria nilai N-gain
Nilai g Klasifikasi
g ≥ 0,7 Tinggi
0,7 g ≥ 0,3 Sedang
g 0,3 Rendah
Hake 1998
7.
Menganalisis hasil observasi dan hasil angket tanggapan siswa Teknik pengolahan data dalam penelitian ini ada tiga macam yaitu teknik
pengolahan data untuk tes tertulis, angket tanggapan siswa dan Lembar Pengamatan Keterlaksanaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah. Adapun
teknik tersebut adalah sebagai berikut : 1.
Tes Tertulis a.
Skor Tes Penguasaan Konsep dan kemampuan berpikir kritis
.
Tes yang dilakukan sebanyak dua kali yaitu tes awal dan tes akhir untuk kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 pada test
penguasaan konsepn dan tes kemampuan berpikir kritis. Skor mentah tes bernilai 1 untuk setiap jawaban yang benar dan 0 untuk jawaban yang
salah. Selanjutnya dilakukan penskoran total untuk masing-masing tes dengan rumus sebagai berikut.
Nilai x
maksimal skor
mentah skor
100 ...............3.8
Peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan model problem based
learning diperoleh dengan menghitung nilai rata-rata gain yang dinormalisasi. Rumus yang digunakan adalah: Hake, 1998
Sudirman, 2012 Penggunaan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep
Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI SMK Pada Materi Fluida Statis Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
.....
...........3.9 Interpretasi nilai rata-rata gain yang dinormalisasi ditunjukkan oleh
Tabel 3.6 Hake, 1998 Setelah nilai rata-rata gain yang dinormalisasi untuk kedua
kelompok diperoleh, maka selanjutnya dibandingkan untuk melihat perbedaan peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir
kritis siswa untuk kedua kelas. Jika nilai rata-rata gain yang dinormalisasi dari suatu pembelajaran lebih tinggi dari nilai rata-rata gain yang
dinormalisasi dari pembelajaran lainnya, maka dikatakan bahwa pembelajaran tersebut lebih efektif dalam meningkatkan penguasaan
konsep dengan keterampilan berpikir kritis siswa dibandingkan pembelajaran lain.
Alur pengolahan data untuk menguji hipotesis mengenai afektivitas penggunaan model problem based learning pada materi fluida statis
untuk meningkatkan pemahaman konsep ditunjukkan oleh Gambar 3.2.
Gambar 3.2. Alur Uji Statistik
Sudirman, 2012 Penggunaan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep
Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI SMK Pada Materi Fluida Statis Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
b. Uji Normalitas Distribusi Nilai Rata-Rata Gain yang Dinormalisasi.
Uji normalitas dimaksud untuk menguji kenormalan data yang diperoleh dari hasil penelitian. Uji normalitas ini juga dilakukan untuk
mengetahui uji yang digunakan selanjutnya. Jika data terdistribusi normal maka pengujian hipotesis dengan uji-t dan jika tidak terdistribusi normal
menggunakan uji Mann-Whitney. Dalam penelitian ini, pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS 16 dengan menggunakan uji
normalitas one-sample Kolmogorov-Smirnov Test Uyanto, 2009. Pada uji ini menggunakan α = 0,05 dengan melihat nilai P-value dari hasil
analisis. Jika P-value lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi normal dan jika P-value lebih kecil dari 0,05 maka data berdistribusi
tidak normal. c.
Uji Homogenitas Setelah diketahui data berdistribusi normal, maka langkah
selanjutnya adalah melakukan uji homogenitas varians dengan uji levene menggunakan SPSS 16. Uji hipotesis levene digunakan untuk
mengetahui apakah varian kedua kelompok data sama besar terpenuhi atau tidak terpenuhi. Hipotesis statistik yang digunakan adalah sebagai
berikut:
Dengan H adalah skor kedua kelompok memiliki variansi homogen dan
H
1
adalah skor kedua kelompok memiliki variansi tidak homogen. Dasar
Sudirman, 2012 Penggunaan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep
Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI SMK Pada Materi Fluida Statis Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
pengambilan keputusan, jika P-value α maka H
diterima sedangkan jika P-value
α maka H ditolak dan H
1
diterima. d.
Uji Hipotesis dengan Uji-t Setelah diketahui kedua data berdistribusi normal, maka
pengolahan data dilanjutkan dengan menggunakan uji-t. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji-t satu sisi untuk sisi atas. Pada uji-t ini ini
menggunakan software SPSS 16 dengan uji-t dua sampel independen. Dengan SPSS ini juga melakukan uji hipotesis
Levene’s Test untuk mengetahui apakah asumsi kedua variance sama besar terpenuhi atau
tidak terpenuhi dengan hipotesis: H :
terhadap H
1
: dimana
= variance group 1 dan = variance group 2. Dari hasil
Levene’s Test kita kita dapatkan p-value, jika lebih besar dari maka H
: diterima, dengan kata lain asumsi kedua varians sama
besar terpenuhi. Jika dari hasil Levene’s Test didapat p-value lebih kecil
maka H
1
: diterima atau kedua varians tidak sama
besar. Uji-t dengan SPSS mempunyai dua keluaran yaitu pertama, untuk
kedua varians sama besar equal variances assumed terpenuhi; maka kita menggunakan hasil uji-t dua sampel independen dengan asumsi
kedua varians sama equal variances assumed dengan hipotesis H : µ
1
≤ µ
2
terhadap H
1
: µ
1
µ
2
. Kedua, untuk kedua varians sama besar tidak terpenuhi equal variances not assumed; maka kita menggunakan hasil
uji-t dua sampel independen dengan asumsi kedua varians tidak sama
Sudirman, 2012 Penggunaan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep
Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI SMK Pada Materi Fluida Statis Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
besar equal variances not assumed dengan hipotesis H : µ
1
≤ µ
2
terhadap H
1
: µ
1
µ
2
. Pada hasil uji tes ini terdapat keluran nilai t dan p-value, untuk
mengetahui hasil hipotesis ada dua cara, pertama membandingkan nilai thitung dengan t Tabel. Jika thitung t Tabel maka H
ditolak dan H
1
diterima, begitu juga sebaliknya. Kedua membandingkan p-value dengan tingkat kepercayaan yang kita ambil yaitu
. P-value yang dihasilkan untuk uji dua sisi, maka hasil p-value tersebut dibagi dua dan
dibandingkan dengan tingkat kepercayaan yang kita gunakan .
Jika p-value2 0,05 maka H ditolak dan H
1
diterima, begitu juga sebaliknya.
jika sampel tidak berasal dari populasi yang normal dan homogen, maka analisis yang dipergunakan adalah analisis nonparametrik, statistik
nonparametrik yang sesuai adalah uji mann-whitney U karena kedua data bersifat bebes.
e. Uji Hipotesis dengan Uji Mann-Whitney
Uji Mann-Whitney Mann-Whitney Test merupakan uji Statistik Nonparametrik. Uji Mann-Whitney ekivalen dengan Uji Jumlah
Peringkat Wilcoxon Wilcoxon Rank Sum Test, merupakan alternative dari uji-t dua sampel independen. Uji Mann_Whitney digunakan untuk
membandingkan dua sampel independen dengan skala ordinal atau skala interval tapi tidak terdistribusi normal.
Sudirman, 2012 Penggunaan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep
Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI SMK Pada Materi Fluida Statis Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Pada penelitian ini digunakan uji hipotesis satu sisi one-tailed test untuk sisi atas dengan hipotesis: H
: µ
1
≤ µ
2
terhadap H
1
: µ
1
µ
2
. Pada uji ini untuk melihat hasil analisis dengan cara mendapatkan nilai p-
value, tampilan pada p-value SPSS adalah untuk uji dua sisi two-tailed, sehingga untuk uji satu sisi membagi dua menjadi p-value2. Kemudian
hasilnya dibandingkan dengan nilai kepercayaan = 0,05. Jika p-value2 0,05 maka H
: µ
1
≤ µ
2
ditolak atau H
1
: µ
1
µ
2
diterima, begitu juga sebaliknya.
2. Angket Tanggapan Siswa
Pengolahan data yang dilakukan untuk melihat tanggapan siswa terhadap pembelajaran berbasis masalah, setelah mengikuti pembelajaran
secara keseluruhan. Pernyataan angket yang meliputi tanggapan siswa terhadap model pembelajaran berbasis masalah, diolah sebagai berikut.
Data yang di peroleh dari angket di hitung persentasinya menggunakan rumus sebagai berikut :
…….... 3.10
Keterangan : T = persentase sikap terhadap setiap pertanyaan
J = jumlah jawaban siswa setiap kelompok sikap N = jumlah siswa
H. Deskripsi hasil uji coba instrumen