Populasi dan Sampel Penelitian

88 dengan model penemuan konsep. Adapun kriteria skor pedoman observasi adalah sebagai berikut. 4 = sangat baik 3 = baik 2 = kurang baik 1 = tidak baik i. Menyimpulkan hasil penelitian.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 9 Bandung. Pertimbangannnya adalah siswa kelas XI sudah dijuruskan sesuai program pilihan berdasarkan kemampuan akademik dan minat siswa, yaitu program IPA dan IPS. Selain itu, siswa kelas XI sudah berada dalam fase remaja, yang oleh Bruner Hartinah, 2010:88 dinyatakan bahwa siswa dalam tahapan remaja akan lebih senang belajar dengan menggunakan bentuk-bentuk simbol dengan cara yang makin abstrak. Guru dapat membantu mereka dengan menggunakan keterampilan proses dalam pembelajaran, dan dengan memberi penekanan pada penguasaan konsep. Loree Hartinah, 2010 menyatakan bahwa laju perkembangan inteligensi berlangsung sangat pesat sampai masa remaja awal, puncak perkembangan umumnya dicapai pada penghujung masa remaja akhir sekitar usia dua puluhan, setelah itu kepesatannya berangsur menurun. Pertimbangan lainnya adalah tahapan perkembangan kognitif Piaget. Siswa kelas XI SMA sudah berada pada tahap operasional formal. Pada tahap ini seseorang telah memiliki kemampuan merumuskan dan mengetes hipotesis- hipotesis yang rumit, berpikir abstrak, dan dapat membuat generalisasi dengan 89 menggunakan konsep yang abstrak dari satu situasi ke situasi yang lain Chaer, 2009:229. Sejalan dengan itu, Hartinah 2010:203 menyebutkan bahwa tahap berpikir operasional formal juga ditandai dengan ciri-ciri 1 cara berpikir yang tidak hanya sebatas di sini dan sekarang, tetapi juga terkait dengan dunia kemungkinan atau masa depan world possibilities; 2 kemampuan berpikir hipotetik; 3 kemampuan melakukan eksplorasi dan ekspansi pemikiran, horison berpikirnya semakin luas. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, diharapkan penggunaan model penemuan konsep pada pembelajara kalimat efektif dengan populasi siswa SMA kelas XI dapat berhasil dengan baik karena sesuai dengan perkembangan psikologis mereka. Adapun sampel pada penelitian ini adalah siswa satu kelas dari enam kelas program IPA, dan satu kelas dari empat kelas program IPS. Dengan demikian, penelitian ini menggunakan dua kelas eksperimen, dan dua kelas kontrol yang diambil dengan teknik sampel random sederhana simple random sampling. Random dilakukan terhadap kelas, bukan terhadap subjek karena subjek penelitian sudah berada dalam kelompok yang utuh, yaitu kelas. Dengan demikian, dari enam kelas XI IPA diundi dua kelas, dan dari empat kelas XI IPS diundi juga dua kelas. Berdasarkan random kelas diperoleh dua kelas eksperimen, yaitu kelas XI IPA-5 dan kelas XI IPS-3. Sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh dua kelas, yaitu kelas XI IPA-2, dan XI IPS-4. 90 Sugiyono 2010:82 menyebutkan simple random random sederhana dapat dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Selain mengacu pada pendapat tersebut, pemilihan teknik sampel random sederhana, juga berdasar pada pertimbangan berikut ini. Pertama, semua kelas XI mendapatkan pembelajaran bahasa Indonesia yang sama, bukan kelas bahasa, dan bukan kelas unggulan. Kedua, semua kelas XI IPA dan IPS mendapat alokasi waktu pelajaran bahasa Indonesia yang sama dalam setiap minggunya. Berdasarkan fakta tersebut, kelas yang dipilih diasumsikan mempunyai kemampuan awal bahasa Indonesia yang relatif sama. Adapun pemilihan sampel atas kelas XI IPA dan XI IPS didasari keinginan untuk mendapatkan data yang lebih lengkap sehubungan di kelas XI sudah ada pemilihan program studi, dan program studi yang ada di SMA Negeri 9 Bandung adalah program IPA dan IPS. Alasan lain, pengambilan satu kelas sebagai sampel mengacu pada pendapat Sugiyono 2010:91 bahwa untuk penelitian eksperimen sederhana yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, jumlah anggota sampel masing-masing antara 10 s.d. 20. Dengan demikian, jumlah siswa dalam kelas eksperimen dan kelas kontrol yang rata-rata 40 orang sudah dapat memenuhi ukuran sampel yang mewakili populasi.

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Dokumen yang terkait

KALIMAT TIDAK EFEKTIF DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS XI IPA 2 MAN 1 JEMBER

0 7 12

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARANGAN EKSPOSISI PERTENTANGAN SISWA KELAS X IPA 3 SEMESTER II DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 4 JAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

1 4 218

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATIONS (TAI) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN (Studi Kuasi Eksperimen Kelas XI IPA SMA Negeri 07 Bandar Lampung Tahun Pela

1 12 64

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN (Studi Eksperimen Siswa Kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2011/2012

0 6 47

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN (Studi Eksperimen Semu Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 6 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/201

0 9 48

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN HAYATI (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Seputih Raman Tahun Ajaran 2011/

0 6 70

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DENGAN MODEL GALLERY WALK (GW) TERHADAP PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI (Studi Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas XI Semester Genap SMA Negeri 13 Bandar Lampung Tahun P

3 14 60

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DAN GALLERY WALK TERHADAP PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Natar Tahun Ajaran 2012/2013)

0 15 55

PIRANTI FOKUS DALAM KALIMAT BAHASA INDONESIA

0 0 10

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KADUGEDE

0 0 9