AlamDunia Beberapa Konsepsi Suku Dayak Ngaju

bawah bumi . S ebagai t enaga -t enaga fungsional Ranyi ng mereka bergerak senantiasa di udara bahkan hadi r dim ana -mana. Roh -roh bergent a yangan ini, walaupun m empunyai profesi yang berbeda -beda, nam un ti dakl ah independen satu dari ya ng l ain mel ai nkan sam a -sam a takl uk di bawah Ranying Mahatalla . Ranying adal ah sumber dari segala sesuat u kekuasaan, kebai kan, kej ahat an, keindahan, keburukan dan segal a m acam si fat positi f dan negati f, sedangkan R aj a -raj a bawahann ya adal ah para pelaksana dari segal a kodrat Ilahi t ert inggi itu. Adapun Raj a - raj a yang m embawahi Ranying , masi ng-m asing m em pun yai m assa rak yat yang tidak t erperm anai ban yakn ya di at as bumi dan di bawah bumi. Di at as bumi dan di bawah bumi , m assa rak yat roh -roh yang ti dak terperm anai ban yaknya it u t erbagi pul a at as unit -unit sesuai pem bagi an al am setem pat misaln ya m enurut desa, sungai, pegunungan, lem bah, bukit , l aut an dan pul au. 147

2.2. AlamDunia

Menurut F. Ukur, al am terbagi atas dua bagi an. Alam atas di sebut dal am ist ilah Da yak Ngaju “Tasik Tabenteram Bulau, Laut Babandan Intan” Danau kemilau emas, laut berjembatankan intan. Keilahian yang mendiam i al am -at as tersebut memi liki sekurang -kurangn ya empat buah nam a, di ant aran ya ada dua buah yang murni Da yak, sedangkan yang lainn ya m em perli hatkan adan ya pengaruh luar seperti pengaruh Hinduism e dan Isl am . 148 147 Hermogenes Ugang., Menelusuri Jalur-jalur Keluhuran., 37-38. 148 Fridolin Ukur., Tantang-Djawab Suku Dayak., 50. Nam a-nam a tersebut ial ah: Pert am a, Bungai at au Tingang, keduan ya adal ah nama burung yang sam a, m erupakan burung sakti dal am m yt hol ogi Da yak berkelam in j ant an. Burung sakti i ni m el ambangkan keil ahi an di al am -at as. Kedua, Raja Tuntung Matanandau, Kanarohan Tambi ng K abant eran Bulan R aja penjuru m atahari, P angeran kel engkapan bul an. Keti ga, Mahat ara yang di dalam n yanyi an bali an biasan ya disebut “Ranying Mahatara Langit”. Di sini nampak kem ungkinan pengaruh dari Hi ndui sm e, yang erat sekali dengan dua pat ah kata yang dikenal sekali , yakni Maha Batara. Di dal am bahasa suku Ot Danum, Ia disebut Pohotara. Keempat, Mahatala yang dal am bahasa sesehari seri ng disebut sebagai Hatal la, Lahatal a at au Al atal a. Nam a m emperlihatkan adan ya pengaruh Isl am yang m em pergunakan nam a All ah -ta-Ala. Walaupun terj adin ya pengam bil -ali han i stilah at au nam a unt uk keil ahi an dari berbagai agam a lai n, namun karakt er dari Il ah - ilah dari agama l ai n itu sama sekali t idak pun ya pengaruh ke dal am konsep keperca yaan suku Da yak Ngaj u. 149 Untuk al am bawah suku Da yak Ngaj u mengenal i stil ah t ersebut dengan “Basuhun Bulau, Saramai Rabia” Sungai emas, pengaliran segal a keka yaan. Kei lahian yang m endiami al am bawah ini disebu t: Pert am a, Tambon, sebangsa naga at au ul ar sakti yang menurut m ythologi Da yak melam bangkan kei lahian berjenis kel amin bet ina. Kedua, Baw in Djata Balaw ang Bul au P erempuan Djata berpintukan permata. Di dalam bahasa sehari -hari Ia dipanggil Djata. Sedangka n dal am bahasa suku 149 Ibid., 27-28. Dayak Ma‟anyan disebut Diwata. Di sini kita menemui pengaruh dari Hinduism e yang t erli hat dalam kat a Deva at au Devata. 150

2.3. Manusia