digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
mengabaikan mereka, tetapi proses itu cenderung mengelompokkan perempuan tanpa menganalisis pembagian kelas, ras dan etnis diantara
mereka secara memadai.
24
24
Julia Cleves Mosse, Gender dan Pmebangunan, Yogyakarta: Pustaka Pela jar. 1992. Ha l.23
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
52
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis , Pendekatan, dan Fokus Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang menghas ilkan data deskriptif berupa
data-data tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang diamati.
1
Adapun bentuk penelitiannya adalah deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan hanya bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status
fenomena dalam situasi tertentu. 3.1.2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian dan empiris dalam penelitian sangat diperlukan. Oleh karena itu sesuai dengan judul skripsi ini, penulis
menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif deskriptif kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor mendefinisikan
metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
1
Le xy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif Bandung: Re maja Rosdakarya, 2005, 4
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
2
Penulis menggunakan penelitian kualitatif karena mempunyai tiga alasan yaitu: pertama, lebih mudah mengadakan penyesuaian dengan
kenyataaan yang berdimensi ganda. Kedua, lebih mudah menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan subjek penelitian.
Ketiga, memiliki kepekaan dan daya penyesuaian diri dengan banyak pengaruh yang timbul dari pola-pola nilai yang dihadapi.
3
Sedangkan menggunakan pendekatan deskriptif, karena tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis, tetapi hanya menggambarkan
suatu gejala atau keadaan yang diteliti secara apa adanya serta diarahkan untuk memaparkan fakta-fakta, kejadian-kejadian secara sistematis dan
akurat.
4
Jadi, melalui penelitian deskriptif ini agar peneliti mampu mendiskripsikan tentang implemetasi kebijakan Program Peningkatan
Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera di Desa Sawocangkring Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo
2
Ibid hal : 5
3
Margono, Metodologi Penelitian Pendidik an Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006, 41
4
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendek atan Prak tek Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002, 309
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
3.1.3. Fokus peneltian
Dalam penelitian ini ada beberapa fokus yang harus ditentukan untuk menghindari peneliti dari pengumpulan data yang tidak
perlu maka penelitian ini perlu kiranya ada fokus yang sesuai dengan rumusan masalah dihalaman sebelumnya. Fokus penelitian
ini memilki dua fokus diantaranya adalah:
5
a Penetepan fokus untuk membatasi study, yang berarti dengan adanya fokus penentuan tempat penilaian menjadi lebih layak.
b Penetepan fokus secara efektif menetapkan kriteria inklusi- eksklusi terpisah dari yang lain, peneliti untuk menyaring
informasi yang mengalir masuk. Mungkin ada suatu data yang menarik, tetapi jika dipandang tidak relevan maka data itu
tidak perlu dimasukkan. Oleh sebab itu, penetapan fokus penelitian ini juga tidak terlepas dari
konsep bahwa membatasi diri kepada sekelompok orang yang terkait bahkan sebagai pelaku dalam kasus terkait. Pendalaman terhadap alasan-
alasan mengapa berprilaku atau bertindak, berfikir, berpendapat dan memberikan manfaat bagi penelitinya.
5
Ibid hal : 310
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Dengan bimbingan dan arahan suatu fokus, seorang peneliti tahu persis data mana yang perlu dikumpulkan dan data mana pula yang
hanya sebagai informasi, walaupun mungkin menarik, karena tidak relavan, tidak perlu diamsukkan ke dalam sejumlah data yang sedang
dikumpulkan. Berdasarkan latar belakang, dari masalah dan tujuan penelitian, maka fokus penelitian ini adalah:
• Pembuat, Pelaksana dan Sasaran program P2WKSS • Faktor yang mendukung atau menghambat program pemberdayaan
wanita sehat sejahtera khususnya di bidang ekonomi
3.2. Sampel Pe nelitian
Teknik sampling dalam penelitian kualitatif jelas berbeda dengan yang non kualitatif. Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden,
tetapi sebagai narasumber, partisipan, atau informan. Sampel dalam penelitian kualitatif juga bukan disebut sampel statistik, tetapi sampel teoritis karena
tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan teori.
6
Sampling dalam penelitian kualitatif adalah pilihan penelitian meliputi aspek apa, dari peristiwa apa, dan siapa yang dijadikan fokus pada suatu saat
dan situasi tertentu, karena itu dilakukan secara terus menerus sepanjang penelitian. Penelitian kualitatif umumnya mengambil sampel lebih kecil dan
6
Le xy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif Bandung: Re maja Rosdakarya, 2005, 223
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
lebih mengarah ke penelitian proses daripada produk dan biasanya membatasi pada satu kasus.
7
Dalam penelitian kualitatif teknik sampling yang sering digunakan adalah purposive sampling dan snowball sampling.
Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Perkembangan tertentu ini misalnya orang tersebut yang
dianggap tahu tentang apa yang kita harapkan atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek atau situasi yang diteliti.
Atau dengan kata lain pengambilan sampel diambil berdasarkan kebutuhan penelitian.
Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data yang pada awalnya jumlahnya sedikit tersebut belum mampu memberikan data yang
lengkap, maka harus mencari orang lain yang dapat digunakan sebagai sumber data.
8
Jadi, penentuan sampel dalam penelitian kualitatif dilakukan saat peneliti mulai memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung. Caranya yaitu
seorang peneliti memilih orang tertentu yang dipertimbangkan akan memberikan data yang diperlukan, selanjutnya berdasarkan data atau informasi yang diperoleh
dari sampel sebelumnya itu peneliti dapat menetapkan sampel lainnya yang dipertimbangkan akan memberikan data lebih lengkap. Adapun yang menjadi
sampel dalam penelitian ini adalah seperti dalam tabel berikut:
7
Ibid hal : 298
8
Noeng Muhajir, Metode Penelitian Kualiitatif,Yogyakarta: Ra ke Sa rasia, 1996, 31