Kurangnya Kesadaran Akan Fungsi Penting Pendidikan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
sekadar mengetahui saja, pada jaman sekarang pendidikan sudah berkembang menjadi lebih modern. Hanya saja pendidikan sekarang sudah menjadi hal yang
tidak menjadi faktor utama untuk dikejar. Jika dahulu pendidikan itu penting untuk masa depan. Sekarang semua mulai bergeser dengan pertumbuhan ekonomi
yang sangat pesat. Pada jaman sekarang ini selalu uang yang menjadi raja dari segala macam aspek yang ada.
Istilah pendidikan alternatif merupakan istilah khusus dari berbagai program pendidikan yang dilakukan dengan cara berbeda dari cara tradisional.
Secara umum pendidikan alternatif memiliki karakteristik sebagai berikut: pendekatannya bersifat individual, memberi perhatian besar kepada peserta didik,
orang tuakeluarga, dan pendidik serta dikembangkan berdasarkan minat dan pengalaman.
Menurut Jery Mintz 1994 pendidikan alternatif dapat dikategorikan dalam empat bentuk pengorganisasian, yaitu:
1. Sekolah Umum Pilihan Public Choice 2. Sekolah Lembaga Pendidikan Umum untuk Siswa Bermasalah student at
risk
3. Sekolah Lembaga Pendidikan Swasta Independent 4. Pendidikan di rumah home-based schooling.
5
5
http:hananacumi.blogspot.com201103pendidikan-alternatif.html Senin, 9 Februari 2015 jam 20.33 Wib
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Gambar 5: Rumah warga yang tidak terawat kebersihan dan kesehatannya Seperti halnya yang terjadi di perkampungan kumuh sekitar rel kereta api
Surabaya. Para orang tua sudah tidak seberapa memperhatikan pendidikan anak mereka sendiri. Yang dipikirkan hanyalah bagaimana bisa memenuhi kebutuhan
kehidupan saja.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
POHON MASALAH
Bagan 1: pohon masalah
Rendahnya daya saing dengan komunitas lain
Tingginya tingkat putus sekolah
Tingginya tingkat kemiskinan dan
pengangguran
PENDIDIKAN ANAK ANAK MISKIN YANG TERABAIKAN
Sulitnya anak mengeksplor
kebebasan diri
Keterikatan pada aturan yang
mengekang
Belum adanya perubahan aturan
Kekurang pedulian masyarakat terhadap
sistem belajar anak
Kurang tahuan masyarakat tentang
pentingnya sekolah
Belum adanya sosialisasi tentang
pendidikan Ketiadaan akses terhadap
pengembangan minat siswa
Belum adanya lembaga yang khusus menangani
pengembangan minat
Belum adanya yang mengorganisir
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Dari pohon masalah tersebut tergambarkan beberapa masalah utama dan penyebab-penyebab dari permasalahan tersebut. Secara garis besar pohon masalah
tersebut tergambar tiga unsur penting yang perlu diselesaikan, yakni: a
Aspek kebijakan, hal ini mencakup masalah aturan yang berlaku di sekolah. Peraturan yang terlalu mengekang murid, sehingga siswa pun sulit untuk
mengembangkan kreativitasnya. Karena pada sekolah terlalu menekankan peningkatan nilai akademik siswa, siswa diharuskan memperoleh nilai yang
lebih tinggi. Hal ini terjadi karena semakin ketatnya persaingan antar sekolah, sehingga memungkinkan siswa merasa terbebani dengan tekanan tersebut.
b Aspek pemahaman, hal ini mengacu pada kepedulian orang tua terhadap sistem
pendidikan yang berlaku. Minimnya kepedulian orang tua terhadap sistem tersebut, sehingga kurang memperhatikan perkembangan belajar anak di
sekolah. Orang tua mereka hanya mengetahui kalau anak mereka belajar di sekolah dengan pengawasan dari pihak sekolah, karena selama di sekolah
mereka memercayakannya pada guru di sekolah sebagai orang tua anak-anak mereka di sekolah. Sehingga bagaimanapun aturan atau sistem belajar di
sekolah mereka kurang mengetahuinya. c
Aspek sarana, yang berkenaan dengan akses anak mendapatkan kemudahan dalam mengembangkan minat belajar anak. Belum adanya lembaga yang
menangani secara khusus masalah pengembangan minat belajar anak, sehingga untuk masalah penurunan minat belajar anak ini belum ada yang menangani
secara khusus. Bahkan solusi yang ditempuh masyarakat pun cenderung pada tindakan yang dapat menurunkan minat anak, hingga pada kekerasan fisik
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
terhadap anak. Kemarahan orang tua karena anak yang tidak mau belajar, hingga bahkan dengan cacian yang kurang mendidik dan justru membuat
mental anak menurun. Solusi seperti inilah yang sekiranya dapat dihindari. Dari ketiga aspek tersebut, hendaknya menjadi pokok acuan masyarakat
untuk merumuskan solusi-solusi terbaik untuk meningkatkan minat belajar anak.
Serta dibutuhkannya sinergi yang kuat dari berbagai golongan masyarakat.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
74
BAB VI
MENGURAI DERITA MEMBANGUN CITA