31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan regresi linier berganda. Desain penelitian sesuai dengan hipotesis yang
diajukan, maka variabel-variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Tergantung Dependent: Prestasi belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2. Variabel Bebas Independent: Kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional.
Berikut ini adalah gambar dari desain penelitian ini:
R x
1,
y
R x
2
,y
Keterangan: X1= Kecerdasan intelektual
X2= Kecerdasan emosional Y= Prestasi belajar
X1
X2
Y
R x
1
x
2,
y
32
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional dikemukakan dengan maksud untuk membatasi arti variabel penelitian sehingga tidak terjadi salah pengertian
dalam menginterprestasikan data dan hasil yang diperoleh. Definisi operasional variabel-variabel yang digunakan dalm penelitian ini adalah:
1. Kecerdasan Intelektual
Kecerdasan intelektual merupakan kemampuan seseorang untuk memperoleh pengetahuan, menguasai dan menerapkannya dalam
menghadapi masalah. Dalam penelitian ini tingkat kecerdasan intelektual akan diukur menggunakan tes kecerdasan intelektual yang dilakukan oleh
biro konsultasi lembaga psikologi Yayasan Jasa Psikologi Bina Asih Yogyakarta yang bekerjasama dengan pihak sekolah SMP Negeri 15
Yogyakarta.
2. Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosi merupakan kemampuan individu yang terfokus pada emosi yaitu mengenali emosi diri sendiri, mengelola emosi,
memotivasi diri, mengenali perasaan orang lain, membina hubungan, serta mengarahkan emosi untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. Dalam
penelitian ini tingkat kecerdasan emosi akan diukur melalui skala kecedasan emosi yang disusun oleh penulis sendiri , yang mengacu pada
komponen kecerdasan emosi menurut teori dari Salovey dalam Goleman: 2015. Tingkat kecerdasan emosi akan diketahui dari skor total yang
diperoleh dari skala, yaitu semakin tinggi skor total maka semakin tinggi
33 tingkat kecerdasan emosi yang dimiliki, semakin rendah skor total
semakin rendah pula tingkat kecerdasan emosi yang dimiliki.
3. Prestasi Belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Prestasi belajar adalah hasil dari kegiatan belajar yang telah dilakukan, yaitu sejauh mana peserta didik dapat menguasai materi
pelajaran yang telah diajarkan, yang diikuti dengan rasa puas bahwa ia telah melakukan sesuatu dengan baik dalam berinteraksi dengan orang
lain. Hal ini berarti prestasi belajar hanya bisa diketahui apabila telah dilakukan penilaian terhadap hasil belajar peserta didik. Dalam penelitian
ini tingkat prestasi belajar pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan akan diukur melalui metode dokumentasi. Teknik pemeriksaan
dokumentasi adalah pengumpulan informasi dan data secara langsung sevagai hasil pengumpulan sendiri. Data yang dikumpulkan tersebut
adalah bersifat orisinil untuk dapat dipergunakan secara langsung. Teknik pengumpulan data ini khusus digunakan untuk melakukan pengumpulan
data terhadap prestasi belajar. Data diperoleh dari dokumentasi berdasarkana leger atau kumpulan nilai rapor hasil belajar pendidikan
jasmani, olahraga dan kesehatan semester ganjil.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 15 Yogyakarta pada bulan Maret tahun 2016, dengan penjabaran berdasarkan jenis
pengambilan data sebagai berikut:
34 1. Data tentang kecerdasan emosional menggunakan angket kecerdasan
emosional. a. Kelas VII A pada hari Senin, 7 Maret 2016 pukul 09.15 s.d 11.15
WIB dengan jumlah 34 siswa. b. Kelas VIII C pada hari Selasa, 8 Maret 2016 pukul 09.15 s.d 11.15
WIB dengan jumlah 30 siswa. c. Kelas IX E pada hari Selasa, 8 Maret 2016 pukul 07.15 s.d 09.15
WIB dengan jumlah 36 siswa. 2. Data tentang kecerdasan intelektual melalui dokumentasi hasil Tes IQ
hari Senin 7 Maret 2016. 3. Data tentang prestasi belajar pendidikan jasmani, olahraga, dan
kesehatan siswa melalui dokumentasi nilai pensisikan jasmani, olahraga dan kesehatan pada rapor semester ganjil hari Rabu, 9 Maret
2016.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Suharsimi Arikunto, 2010 : 173.
“Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti” Suharsimi Arikunto, 2010: 174.
Penelitian ini menggunakan populasi siswa di SMP Negeri 15 Yogyakarta dengan sampel kelas VII A, VIII C, dan IX E sebanyak 100
siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu dan telah ditentukan oleh peneliti Suharsimi
35 Arikunto, 1996: 138. Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam
pengambilan sampel ini yaitu: 1. Berdasarkan siswa yang .sudah menempuh ujian semester dan
memperoleh nilai rapor semester ganjil. 2. Siswa yang sudah melakukan tes kecerdasan intelektual IQ
dari Lembaga Psikologi Yayasan Jasa Psikologi Bina Asih Yogyakarta.
Berdasarkan syarat-syarat yang dikemukakan di atas, yang dimaksud sampel dalam penelitian ini, siswa putra putri SMP Negeri 15
Yogyakarta yang sudah menempuh ujian dan memperoleh nilai rapor semester ganjil, dan sudah melakukan tes kecerdasan intektual IQ dari
Lembaga Psikologi Yayasan Jasa Psikologi Bina Asih Yogyakarta dengan rincian sebagai berikut:
a. Kelas VII A dengan jumlah 34 siswa. b. Kelas VIII C dengan jumlah 30 siswa.
c. Kelas IX E dengan jumlah 36 siswa. Jumlah keseluruhan sampel adalah 100 siswa. Berdasarkan tabel
penentuan jumlah sampel yang dikembangkan dari Isaac dan Michael untuk tingkat kesalahan 5 maka ukuran sampelnya 100 siswa.
E. Insrtumen Penelitian