60
48,75
≤
48,75 4
x 48,75 48,75
sampai 60 24
32,20 Sangat Efektif
Dari tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa skor Bimbingan Karir yang tergolong efektif adalah 50 orang siswa 67,80 , dan skor Bimbingan Karir
yang tergolong sangat efektif adalah 24 orang siswa 32,20 .
3. Variabel Kesiapan Kerja
Data Kesiapan Kerja kelas XI I diperoleh dari angket tertutup dengan 25 butir soal pernyataan yang disebar kepada 74 responden. Setelah angket diuji
cobakan dan hasilnya dianalisis dengan bantuan program komputer microsoft excel 2007 diperoleh 3 butir soal yang tidak valid atau gugur. Maka dalam hal
ini, butir soal yang dianggap valid berjumlah 22 butir. Adapun penskoran yang digunakan dalam angket tersebut adalah 1 sampai 4, sehingga dapat diketahui
nilai-nilai parameter idealnya sebagi berikut: Skor minimum ideal
= 22 x 1 = 22
Skor maksimum ideal = 22 x 4
= 88 Nilai rata-rata ideal
= 22 + 88 2 = 55 Nilai standar deviasi ideal
= 88 - 22 6 = 11 Berdasarkan data hasil penelitian untuk variabel Praktik Kerja Industri
menggunakan program Statistic Package for Social Science SPSS 16.0 for windows diperoleh skor tertinggi 86, skor terendah 60, rerata 68,7027, dan
standar deviasi 5,9. Berdasarkan aturan Sturges 1+ 3,3 log n diperoleh jumlah kelas K = 1 + 3,3 log 74 = 7,16 dibulatkan menjadi 7 kelas, dengan panjang
interval kelas = rentang : jumlah kelas = 26 : 7 = 3,71 dibulatkan menjadi 4. Berikut tabel sebaran skor dan frekuensi untuk Kesiapan Kerja.
61
Tabel 16. Distribusi Frekuensi Kesiapan Kerja
No. I nterval
Frekuensi Frekuensi
Relatif Frekuensi
Komulatif
1 60-64
17 23
23,0 2
64-68 33
44,6 67,6
3 68-72
7 9,6
77,0 4
72-76 8
10,8 87,8
5 76-80
5 6,8
94,6 6
80-84 1
1,4 95,9
7 84-88
3 4,1
100,0 Jumlah
74 100
Berdasarkan Tabel distribusi frekuensi di atas dapat disimpulkan bahwa frekuensi tertinggi berada pada kelas 64 sampai 68 dengan jumlah siswa 33
orang siswa. Agar lebih jelas dapat dilihat pada histogram berikut:
Berdasarkan skor ideal terendah 22 dan skor ideal tertinggi 88 diperoleh nilai; M ideal sebesar 55 dan SD ideal sebesar 11 hasil perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan nilai M ideal dan SD ideal diperoleh empat klasifikasi frekuensi skor Kesiapan Kerja. Maka untuk
5 10
15 20
25 30
35
60-64 64-68
68-72 72-76
76-80 80-84
84-88 F
re k
u e
n si
Interval Kelas
Kesiapan Kerja Y
Gambar 5. Histogram Distribusi Frekuensi Kesiapan Kerja
17 33
7 8
5 1
3
62
mengetahui kecenderungan variabel Kesiapan Kerja yang didasarkan atas skor ideal dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut.
x Mi – 1,5 SDi = 38,5
rendah Mi – 1,5 SDi x
≤
Mi – 0 SDi = 38,5 x
≤
55 cukup
Mi + 0 SDi x
≤
Mi + 1,5 SDi = 55 x
≤
71,5 tinggi
x Mi + 1,5 SDi = 71,5
sangat tinggi Tabel 17. Klasifikasi Frekuensi Skor Kesiapan Kerja
No. I nterval
Skor I deal I nterval Skor Data
Frek. Frek.Rel
atif
Kategori
1 x 38,5
22 sampai 38,5 0,00
Rendah 2
38,5 x
≤
55 38,5 sampai
≤
55 0,00
Cukup 3
55 x
≤
71,5 55 sampai
≤
71,5 55
74,50 Tinggi
4 X 71,5
71,5 sampai 88 19
25,50 Sangat Tinggi
Dari tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa skor Kesiapan Kerja yang tergolong siap adalah 55 orang siswa 74,50 dan skor Kesiapan Kerja yang
tergolong sangat siap adalah 19 orang siswa 25,50 .
B. Uji Prasyarat Analisis