Sikap ini menentukan apa yang akan mereka lakukan di lingkungan tempat kerja mereka. Ketika lingkungan kerja nyaman, maka
perilaku sikap karyawan akan baik. Sebaliknya, bila lingkungan kerja kurang mendukung, maka perilaku karyawan akan cenderung
berubah, ditandai dengan menurunnya kedisiplinan, tanggung jawab yang rendah dan meningkatnya absensi.
3 Kinerja Karyawan Jika kondisi karyawan terjamin, maka akan berdampak pada
naiknya kinerja karyawan secara berkelanjutan. 4 Tingkat Stres Karyawan
Lingkungan yang tidak kondusif akan berpengaruh terhadap tingkat stres karyawan.
B. Penelitian yang Relevan
Berikut adalah beberapa literatur dan penelitian terdahulu tentang work- family conflict, lingkungan kerja dan kinerja perawat:
1. Artikel yang disusun oleh Wang dan Tsai 2014 dalam jurnal internasional yang berjudul Work-Family Conflict and Job
Performance in Nurses: The Moderating Effects of Social Support menunjukkan bahwa work family conflict mempunyai efek negatif
terhadap kinerja perawat. Dalam jurnal ini disebutkan bahwa dukungan dari rekan kerja melemahkan hubungan antara work-family conflict dan
kinerja.
2. Artikel yang ditulis oleh Tjokro dan Asthenu 2015 dalam jurnal yang berjudul Pengaruh Peran Ganda dan Stress Kerja terhadap Kinerja
Perawat Rumah Sakit Umum Dr. M. Haulussy Ambon menunjukkan bahwa konflik keluarga-pekerjaan work-family conflict yang dialami
oleh perawat laki-laki dan perempuan berpengaruh negatif terhadap kinerja perawat. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar konflik
peran yang dihadapi, maka kinerjanya akan semakin menurun. 3. Dalam tesis yang disusun oleh Indriyani 2009 yang berjudul
Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Stres Kerja terhadap Kinerja Perawat Wanita Rumah Sakit Studi pada Rumah Sakit Roemani
Muhammadiyah Semarang, ditunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif
terhadap kinerja
perawat Rumah
Sakit Roemani
Muhammadiyah Semarang. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya hasil pengujian melalui alat SEM yang menunjukkan bahwa indikator
konflik komitmen dan tanggung jawab terhadap keluarga merupakan indikator yang paling dominan dari konflik pekerjaan-keluarga. Fakta
ini menunjukkan bahwa semakin tinggi konflik pekerjaan-keluarga maka akan mengurangi kinerja perawat rumah sakit tersebut.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Bhaga 2010 yang berjudul The Impact of Working Conditions on the Productivity of Nursing Staff in
the Midwife Obstetrical Unit of Pretoria West Hospital, menunjukkan bahwa kondisi lingkungan kerja dapat berpengaruh terhadap tingkah
laku dan kinerja karyawan selama bekerja. Hal ini tergantung pada
persepsi lingkungan kerja oleh masing-masing perawat di Rumah Sakit Pretoria. Bila perawat mempunyai persepsi positif, maka akan
berpengaruh positif terhadap produktivitas dan berdampak positif terhadap pelayanan langsung.
5. Artikel yang ditulis oleh Amriyati, dkk 2003 dalam jurnal yang berjudul Kinerja Perawat Ditinjau dari Lingkungan Kerja dan
Karakteristik Individu Studi pada Instalasi Rawat Inap RSU Banyumas Unit Swadana Daerah menyatakan bahwa lingkungan
kerja berpengaruh positif terhadap kinerja perawat. Dalam penelitian ini terbukti bahwa terdapat hubungan yang kuat antara lingkungan
kerja perawat dengan kinerja perawat. Hal ini dibuktikan dengan adanya hubungan yang bermakna antara lingkungan kerja perawat dan
kinerja perawat dengan korelasi yang positif. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin baik lingkungan kerja perawat akan diikuti dengan
meningkatnya kinerja perawat.
C. Kerangka Pikir