PENERAPAN MODEL DRILLS BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DALAM PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KALIREJO LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014
ABSTRAK
PENERAPAN MODEL DRILLS BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DALAM PEMBELAJARAN IPS SISWA
KELAS VIII SMP NEGERI 1 KALIREJO LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Oleh
YULIZA SUSHANTY
Pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di dalam pelaksanaanya belum memberikan hasil belajar yang optimal, maka perlu adanya sebuah inovasi model pembelajaran yang dapat dikombinasikan dengan penggunaan TIK, salah satunya yaitu model Drills berbasis Teknologi Informasi an Komunikasi (TIK) dengan menggunakan program aplikasi presentasi Microsoft Office PowerPoint. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah proses perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan bagaimanakah hasil belajar siswa setelah diterapkannya model Drills berbasis TIK. Adapaun tujuan dalam penelitian ini mengetahui proses perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan menegetahui hasil belajar siswa setelah diterapkannya model Drills berbasis TIK. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif tipe analisis kegiatan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kalirejo tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari 8 kelas sebanyak 256 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Random Sampling dan terpilih kelas VIII H sebagai sampel yang berjumlah 32 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi, tes, dan kepustakaan. Kemudian, data dianalisis dengan mencari rentang, banyaknya kelas interval, dan panjang kelas interval.
Berdasarkan hasil pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa pada proses perencanaan model Drills berbasis TIK, rencana yang dilakukan guru yaitu membuat Silabus, RPP, dan program presentasi model Drills. Kegiatan tersebut tidaklah mengalami perubahan dari apa yang sudah ditetapkan oleh ahli hanya saja lebih dikembangkan pemberian latihan yang berbeda-beda disetiap petemuannya. Pada pelaksanaannya tidak terdapat perubahan hanya lebih dikembangkan pada petunjuk dalam menjawab latihan soal pada model Drills
berbasis TIK yang dibuat lebih menarik. Pada proses evaluasi, dari kelima bentuk evaluasi yang diberikan diperoleh nilai rata-rata tertinggi siswa pada bentuk evaluasi pilihan ganda, maka dapat disimpulkan bahwa bentuk evaluasi pilihan ganda merupakan bentuk evaluasi yang cocok digunakan dalam melakukan penilaian pada model Drills berbasis TIK.
(2)
Setelah menerapkan model Drills berbasis TIK terdapat perbedaan hasil belajar awal siswa dengan hasil belajar tes formatif siswa. Nilai rata-rata awal siswa yaitu 67,41 setelah diterapkan model Drills berbasis TIK dan dilakukan tes formatif hasilnya menjadi 80,16. Perbedaan tersebut terjadi karena pada model Drills
berbasis TIK guru lebih sering memberikan latihan-latihan soal dengan menggunakan tampilan presentasi powerpoint yang dibuat lebih menarik perhatian siswa dan guru juga mediagnosis kemampuan siswa sehingga terbentuk kebiasaan dan keterampilan siswa dalam menjawab soal.
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Poncowarno pada tanggal 2 Juli 1992, dengan nama lengkap Yuliza Sushanty. Penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara, putri dari pasangan bahagia Bapak Syaiful Indra dan Ibu Warnelis.
Penulis mengawali pendidikan formal di TK Aisyah Poncowarno tahun 1997. Pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 1 Poncowarno diselesaikan tahun 2004, Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kalirejo diselesaikan tahun 2007, Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kalirejo diselesaikan tahun 2010 dan pada tahun 2010 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung melalui jalur Ujian Mandiri (UM).
Selama menjadi mahasiswa penulis pernah melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL), yaitu Jakarta, Bandung dan Yogyakarta pada bulan Januari tahun 2011. Pada tahun 2013 penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 1 Belalau Lampung Barat, dan penulis pernah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Kenali Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat. Pada tahun 2014 penulis melakukan penelitian di SMP Negeri 1 Kalirejo Lampung Tengah untuk meraih gelar sarjana pendidikan (S.Pd.).
(8)
Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang
Persembahan
Alhamdulilahirobbil alamin, Setiap goresan tinta ini adalah wujud dari
keagungan dan kasih sayang yang diberikan Allah SWT kepada penulis.
Setiap detik waktu menyelesaikan karya tulis ini merupakan hasil getaran doa
kedua orang tua, saudara, dan orang-orang terkasih yang mengalir tiada henti.
kupersembahkan karya sederhana ini untuk orang
–
orang yang akan selalu
berharga dalam hidupku:
Ayahanda Syaiful Indra
Ibunda Warnelis
Mamaku tercinta yang telah rela berjuanng dan mengorbankan segalanya untuk
kesuksesan anaknya. dari ananda kecil hingga ananda dewasa tiada pernah
berubah. Ananda akan menjadi yang terbaik. Ananda akan selalu membuatmu
bahagia. Dan untuk Papa trimakasih telah mengajariku arti hidup, kelak bisa
meringankan langkahmu,,Ananda cinta kepada Papa dan Mama.
My Lovely Family
Terimakasih atas semua doa, perhatian, semangat dan motivasi untuk tetap
tegar terus maju dan bertahan(adik-adiku: Yogi, Riski, dan Livia).
(9)
MOTO
Guru yang Biasa-biasa, Berbicara
Guru yang Bagus, Menerangkan
Guru yang Hebat, Mendemonstrasikan
Guru yang Agung, Memberi Inspirasi
(10)
SANCAWACANA
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung. Skripsi ini berjudul “Penerapan Model Drills Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Dalam Pembelajaran IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Kalirejo Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014.”
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari peranan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
2. Bapak Dr. M. Thoha B.S, Jaya, M.Si., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
4. Bapak Drs. Iskandarsyah, M.H., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
(11)
6. Bapak Drs. Hi. Maskun, M.H. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah, sekaligus Pembimbing I yang sudah membimbing penulis.
7. Bapak Muhammad Basri, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus sebagai Pembimbing II yang sudah membimbing dan banyak membantu penulis.
8. Bapak Drs. Hi. Iskandar Syah, M.H. selaku pembahas yang sudah memberikan arahan dalam penelitian ini.
9. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila, terima kasih kepada ilmu yang telah diberikan kepada penulis.
10. Bpk Elang Nuryanto, S.Pd, selaku Kepala SMP Negeri 1 Kalirejo, yang telah bersedia membantu memberikan saran-saran demi keberhasilan penelitian ini. 11. Ibu Emi Wahyuni Danus, S.Pd. sebagai guru mitra yang sudah bersedia
bekerjasama dengan peneliti, serta seluruh dewan guru, karyawan beserta staf tata usaha SMP Negeri 1 Kalirejo.
12. Eko Gunawan, yang selalu memberikan dukungan, motivasi, doa dan kasih sayang selama ini.
13. keluargaku di V’Action (Bene, Dela, Ria, Nunup, Mami, Nay, Rika, Memei, Linda, Deka, Irul, Fadil, Dimas, Taufik dan Anwar) yang memberikan bantuan, semangat, serta dukungan.
14. Teman-teman angkatan 2010 Pendidikan Sejarah teimakasih untuk kebersamaanya.
(12)
Semoga Allah memberikan berkah, rahmat, hidayah serta kemulian-Nya atas kebaikan dan pengorbanan bagi kita semua. Disadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, saran dan kritik yang bersifat membangun selalu diharapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bandar Lampung, April 2014
(13)
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN RIWAYAT HIDUP
PERSEMBAHAN MOTO
SANWACANA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ... 1
B. Analisis Masalah ... 7
1. Identifikasi Masalah ... 7
2. Pembatasan Masalah ... 7
3. Rumusan Masalah ... 8
C. Tujuan, Kegunaan dan Ruang Lingkup Penelitian ... 9
1. Tujuan Penelitian ... 9
2. Kegunaan Penelitian ... 10
3. Ruang Lingkup Penelitian ... 10
REFERENSI II. TINJAUAN TEORITIS A. Tinjauan Teoritis ... 13
1. Teori Model Drills ... 13
2. Teori Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ... 20
3. Teori Hasil Belajar ... 23
(14)
B. Hasil Penelitian Yang Relevan ... 26
C. Kerangka Pikir ... 27
D. Paradigma ... 29
REFERENSI III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 33
B. Populasi dan Sampel ... 33
1. Populasi ... 33
2. Sampel ... 34
3. Teknik Pemilihan Sampel ... 35
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 36
1. Variabel Penelitian ... 36
2. Definisi Operasional... 36
D. Teknik Pengumpulan Data ... 37
a. Observasi ... 37
b. Dokumentasi ... 38
c. Tes ... 38
d. Keputakaan ... 38
E. Instrumen Penelitian ... 38
F. Pengujian Validitas dan Realibilitas Instrumen ... 39
G. Teknik Analisis Data ... 41
H. Langkah-langkah Penelitian ... 42
I. Indikator Keberhasilan ... 42
REFERENSI IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ... 44
1.Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 44
1.1 Sejarah Berdirinya SMP Negeri 1 Kalirejo Lampung Tengah ... 44
1.2 Visi dan Misi SMP Negeri 1 Kalirejo ... 46
1.3 Situasi dan Kondisi Sekolah ... 48
2. Deskripsi Kegiatan ... 52
1. Pertemuan 1 ... 53
2. Pertemuan 2 ... 62
3. Pertemuan 3 ... 69
4. Pertemuan 4 ... 74
5. Pertemuan 5 ... 80
3. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa Kelas VIII H ... 86
a. Hasil Kemampuan Awal Siswa ... 87
(15)
B. Pembahasan ... 91 REFERENSI
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 96 B. Saran ... 97 DAFTAR PUSTAKA
(16)
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Hasil Belajar Kemampuan Awal Siswa Kelas VIII H Sebelum
Dilakukan Penelitian ... 3
2. Anggota Populasi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kalirejo Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014 ... 34
3. Anggota Sampel Penelitian Kelas VIII H ... 35
4. Data Siswa SMP Negeri 1 Kalirejo Enam Tahun Terakhir (2008-2014) ... 49
5. Jumlah Guru Dengan Tugas Mengajar Dengan Latar Belakang Pendidikan Terakhir ... 49
6. Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin Dan Jumlah Guru SMP Negeri 1 Kalirejo Lampung Tengah ... 50
7. Data Ruangan Belajar Dan Ruang Pendukung Lainnya ... 50
8. Nilai Postes Siswa Kelas VIII H Pada Pertemuan 1 ... 61
9. Nilai Postes Siswa Kelas VIII H Pada Pertemuan 2 ... 68
10. Nilai Postes Siswa \Kelas VIII H Pada Pertemuan 3 ... 73
11. Nilai Postes Siswa Kelas VIII H Pada Pertemuan 4 ... 79
12. Nilai Postes Siswa Kelas VIII H Pada Pertemuan 5 ... 85
13. Hasil Rekapitulasi Nilai Rata-rata Postes Siswa Tiap Pertemuan ... 86
14. Distribusi Frekuensi Hasil Kemampuan Awal Kelas VIII H ... 88
(17)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Kalirejo Lampung Tengah ... 99
2. Denah Lokasi SMP Negeri 1 Kalirejo Lampung Tengah ... 100
3. Daftar Nama Tenaga Pendidik ... 101
4. Daftar Nama Siswa Kelas VIII H ... 102
5. Silabus ... 103
6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) ... 107
7. Bentuk Evaluasi Tes Short-answer (Isian Singkat) Pertemuan 1 ... 117
8. Bentuk Evaluasi Tes True-false (Benar-salah) Pertemuan 2 ... 119
9. Bentuk Evaluasi Tes Fill In (Bentuk Isian) Pertemuan 3 ... 121
10. Bentuk Evaluasi Tes Matching (Menjodohkan) Pertemuan 4 ... 123
11. Bentuk Evaluasi Tes Multiple Choice (Pilihan Ganda) Pertemuan 5 ... 125
12. Program Presentasi PowerPoint Model Drills Berbasis TIK ... 127
13. Kisi-Kisi Soal Tes Formatif ... 144
14. Soal Tes Formatif ... 151
15. Kunci Jawaban Tes Formatif ... 156
16. Uji Validitas Instrumen ... 157
17. Perhitungan Reliabilitas ... 159 18. Hasil Belajar Siswa Kelas VIII H Setelah Menerapkan Model Drills
(18)
Surat Keterangan ACC Judul Surat Penelitian Pendahuluan Surat Izin Penelitian
(19)
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Penerapan Model Drills Berbasis TIK Dalam Pembelajaran
IPS ... 29
2. Tampilan Judul Materi Pada Pertemuan 1 ... 54
3. Tampilan Slide Indikator Pencapaian Kompetensi Pada Pertemuan 1 ... 54
4. Tampilan Slide Petunjuk model Drills berbasis TIK Pada Pertemuan 1 ... 55
5. Tampilan Slide Latihan Soal Bentuk Short-answer (Isian Singkat) ... 56
6. Tampilan Slide Kesimpulan Materi Pada Pertemuan 1 ... 57
7. Tampilan Slide Judul Materi Pada Pertemuan 2 ... 63
8. Tampilan Slide Latihan Soal Bentuk True-false (Benar-salah) ... 64
9. Tampilan Slide Jawaban Benar Latihan Soal Bentuk True-false... 65
10.Tampilan Slide Jawaban Salah Latihan Soal Bentuk True-false ... 65
11.Tampilan Slide Kesimpulan Materi Pada Pertemuan 2 ... 66
12.Tampilan Slide Judul Materi Pada Pertemuan 3 ... 69
13.Tampilan Slide Indikator Pencapaian Pertemuan 3 ... 70
14.Tampilan Slide Petunjuk Model Drills Berbasis TIK Pertemuan 3 ... 70
15.Tampilan Slide Latihan Soal Bentuk Fill In (Bentuk Isian) ... 71
16.Tampilan Slide Kesimpulan Materi Pada Pertemuan 3 ... 71
(20)
(Menjodohkan) ... 76 20.Tampilan Slide Kesimpulan Materi Pertemuan 4 ... 77 21.Tampilan Slide Judul Materi Pada Pertemuan 5 ... 81 22.Tampilan Slide Latihan Soal Bentuk Multiple Choice
(Pilihan Ganda) ... 82 23.Tampilan Slide Jawaban Benar Latihan Soal Bentuk Multiple Choice
(Pilihan Ganda) ... 82 24.Tampilan Slide Kesimpulan Materi Pertemuan 5 ... 83
(21)
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha untuk membimbing dan mengembangkan kepribadian serta kemampuan dasar anak didik dalam bentuk pendidikan formal ataupun informal. Lembaga pendidikan formal dan informal adalah salah satu tempat bagi peserta didik untuk menjadi manusia yang berkualitas yang memiliki bekal ilmu pengetahuan, keterampilan dan keahlian. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dalam rangka pembaharuan sistem pendidikan nasional telah ditetapkan visi, misi dan strategi pembangunan pendidikan nasional. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007, visi pendidikan nasional adalah terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Terjadinya pembaharuan dalam
(22)
dunia pendidikan merupakan respon terhadap perkembangan tuntutan global sebagai suatu upaya untuk mengadaptasikan sistem pendidikan yang mampu mengembangkan sumber daya manusia untuk memenuhi tuntutan zaman yang sedang berkembang. Melalui reformasi pendidikan, pendidikan harus berwawasan masa depan yang memberikan jaminan bagi perwujudan hak-hak azasi manusia untuk mengembangkan seluruh potensi dan prestasinya secara optimal guna kesejahteraan hidup di masa depan.
Berdasarkan pernyataan tersebut maka diperlukan seorang pendidik yang memberikan keteladanan, membangun kemauan, mengembangkan potensi dan kreativitas peserta didik. Hal tersebut dituangkan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Maka dari itu diperlukan kerjasama di antara unsur-unsur tersebut agar proses pembelajaran tersebut interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat dan minat serta perkembangan fisik peserta didik.
Secara umum pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru saat ini masih kurang maksimal. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran di sekolah peserta didik masih terlihat pasif meskipun guru sudah menggunakan pembelajaran berbasisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dimana, sebagian guru sudah menggunakan media LCD (Liquid Crystal Display) dan program PowerPoint Presentataion disetiap proses pembelajarannya. Pembelajaran yang sudah berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
(23)
tidak membuat anak aktif selama proses belajar hal ini dikarenakan selama pembelajaran guru hanya menjelaskan materi-materi yang tertera di LCD saja tanpa menggunakan variasi model-model atau metode-metode pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa.
Meskipun sebagaian guru sudah menggunakan pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) namun tetap saja ada siswa yang hasil belajarnya masih belum mencapai KKM (Kriteria ketuntasan Minimal). Berikut ini dapat dilihat pada nilai kemampuan awal siswa sebelum melakukan penelitian dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Belajar Kemampuan Awal Siswa Kelas VIII H Sebelum Dilakukan Penelitian
NO
NAMA NILAI
AWAL KKM Ket
URUT INDUK
1 8911 Alwan Setiawan 54 75 BL
2 8912 Anggun Setio Nugroho 68 75 BL
3 8913 Anisa Nur Azizah 75 75 L
4 8914 Arrum Amalia 76 75 L
5 8915 Aryandi Agung S 65 75 BL
6 8916 Beni Mulya Raharjo 60 75 BL
7 8917 Bustomi Herianto 65 75 BL
8 8918 Dhega Agung W 56 75 BL
9 8919 Diki Dwi Radhika 64 75 BL
10 8920 Dimas Adi Nugroho 56 75 BL
11 8921 Edi Haris Satriyo 56 75 BL
12 8922 Dimas Bagas A 69 75 BL
13 8923 Fanni Rafakh Fadilah 66 75 BL
14 8924 Fatihaatul Fuadah 73 75 BL
15 8925 Firgin Efiyanti N 77 75 L
16 8926 Firman Hidayat 76 75 L
17 8927 Gista Aulia Rohmi 66 75 BL
18 8928 Irdo Fadilah 76 75 L
19 8929 Lusia Sinta Dewi 57 75 BL
(24)
21 8931 M Yashlan Iskandar 65 75 BL
22 8932 M Zulfikri Ma’ruf 67 75 BL
23 8933 Masrur Afandi 74 75 BL
24 8934 Nurul Isnani Nisya 65 75 BL
25 8935 Rifal Fadliansyah 76 75 L
26 8936 Robi Antoro 75 75 L
27 8937 Rudi Beta Nanda 76 75 L
28 8938 Sri Endang Palopi 75 75 L
29 8939 Wahyu aji Ramadhan 74 75 BL
30 8940 Winda Arum Safitri 56 75 BL
31 8941 Wisnu Sampurno 74 75 BL
32 8942 Zwesty Detha Kemala 55 75 BL
RATA-RATA 67,41
Sumber: Guru Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas VIII H SMP Negeri I Kalirejo Lampung Tengah
Berdasarkan data yang diperoleh di atas dapat dianalisis bahwa dari 32 siswa yang dinyatakan Lulus hanya sebanyak 9 siswa dan sebanyak 23 siswa dinyatakan Belum Lulus atau nilai yang diperoleh belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini terjadi karena selama proses pembelajaran siswa hanya fokus kepada tulisan dan animasi-animasi yang ada pada presentasi program PowerPoint yang ada pada layar LCD tanpa memperhatikan dan mencermati penjelasan dari guru. Tentunya hal ini akan menghambat proses penguasaan materi siswa terhadap pelajaran sehingga menyebabkan hasil belajar siswa belum mencapai KKM.
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan model-model atau metode-metode dalam pembelajaran sangat dianjurkan agar melengkapi keefektifan pembelajaan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Maka dari itu perlu adanya sebuah kreativitas guru untuk menginovasikan pembelajaran sesuai dengan persiapan siswa. Secara metodologis, kemampuan guru mengajar ditentukan oleh strategi dalam proses
(25)
belajar mengajar, dengan kata lain seorang guru harus memiliki kemampuan menggunakan dan mengembangkan model-model pembelajaran, sehingga secara variatif dapat menciptakan cara mengajar yang efektif dan efisien. Suasana belajar sangat penting dan akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran. Suasana belajar yang baik, apabila terjadi komunikasi dua arah antara guru dan siswa, serta adanya semangat atau kegembiraan dalam menerima pelajaran. Maka dari itu guru sebagai transfer of knowledge harus mampu membuat suasana belajar di dalam kelas menjadi menarik, salah satunya yaitu dengan menerapkan model-model pembelajaran yang yang mampu menarik perhatian siswa sehingga selama proses pembelajaran siswa tidak akan merasa bosan atau jenuh. Tentunya dalam hal ini, penerapan model pembelajaran dalam proses pembelajaran di kelas akan meningkatkan hasil belajar. Maka dari itu penerapan model-model pembelajaran tentunya sangat diperlukan untuk memperoleh hasil belajar yang diharapkan.
Berbagai jenis model-model pembelajaran dibentuk untuk dapat meningkatkan minat, memotivasi siswa untuk belajar dan maningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Rusman (2012:192) mengatakan bahwa “ Terdapat beberapa model yang dapat digunakan dalam pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) diantaranya yaitu model Drills, model Tutorial, model Simulasi, model Games Instruction.” Selanjutnya Rusman juga mengatakan bahwa:
Penerapan model Drills juga dapat meningkatkan hasil belajar karena model Drills merupakan salah satu model pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret melalui penyediaan latihan-latihan soal yang bertujuan untuk menguji performance dan kemampuan sisiwa melalui kecepatan penyelesaian soal-soal latihan yang
(26)
diberikan oleh program TIK. ( Rusman, 2012:193)
Bedasarkan penyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model Drills maka akan ditanamkan sifat kebiasaan dalam bentuk latihan soal. Dengan latihan yang terus menerus, maka siswa akan mengenal dan mengingat dan akan tertanam kebiasaan. Selain dapat menanamkan kebiasaan pada siswa model Drills ini juga dapat menambah kecepatan, ketepatan, kesempurnaan dalam melakukan sesuatu karena kesalahan-kesalahan atau kesulitan-kesulitan yang dihadapi dapat diatasi karena sifat yang mengulang tadi maka siswa akan ingat apa saja kesalahan-kesalahan yang dihadapi sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Penerapan model Drills berbasis TIK didukung dengan menggunakan program aplikasi presentasi yaitu Microsoft Office PowerPoint. Menurut Rusman (2011:301) program PowerPoint merupakan salah satu software yang mampu menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam pembuatan, mudah dalam penggunaan, dan relatih mudah karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat untuk menyimpan data. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa penggunaan Microsoft Office PowerPoint sebagai aplikasi presentasi lebih cocok digunakan terlebih aplikasi ini sudah merupakan aplikasi yang sering digunakan.
Mencermati uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui proses “Penerapan Model Drills Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Terhadap Hasil Belajar Dalam Pembelajaran IPS Siswa SMP Negeri I Kalirejo Lampung Tengah Tahun Ajaran 2013/2014”
(27)
B. Analisis Masalah 1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diidentifikasikan masalahnya sebagai berikut:
1. Rendahnya hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS kelas VIII menggunakan pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
2. Kurangnya penerapan guru dalam memvariasi model-model pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
3. Perencanaan pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan program aplikasi presentasi Microsoft Office PowerPoint
menggunakan Model pembelajaran Drills pada mata pelajaran IPS kelas VIII
4. Pelaksanaan pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan program aplikasi presentasi Microsoft Office PowerPoint
menggunakan Model pembelajaran Drills pada mata pelajaran IPS kelas VIII
5. Evaluasi pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan program aplikasi presentasi Microsoft Office PowerPoint
menggunakan Model pembelajaran Drills pada mata pelajaran IPS kelas VIII
2. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka peneliti membatasi dan memfokuskan penelitian ini sebagai berikut :
(28)
1. Perencanaan pembelajaran menggunakan Model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan program aplikasi presentasi
Microsoft Office PowerPoint pada mata pelajaran IPS kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2013/2014
2. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan Model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan program aplikasi presentasi
Microsoft Office PowerPoint pada mata pelajaran IPS kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2013/2014
3. Evaluasi pembelajaran menggunakan Model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan program aplikasi presentasi
Microsoft Office PowerPoint pada mata pelajaran IPS kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2013/2014
4. Hasil belajar siswa kelas VIII H setelah menggunakan Model Drills
berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan program aplikasi presentasi Microsoft Office PowerPoint pada mata pelajaran IPS semester genap tahun pelajaran 2013/2014
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka rumusan masalahnya adalah:
1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran menggunakan model Drills
berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan program aplikasi presentasi Microsoft Office PowerPoint pada mata pelajaran IPS kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2013/2014?
(29)
berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan program aplikasi presentasi Microsoft Office PowerPoint pada mata pelajaran IPS kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2013/2014?
3. Bagaimanakah bentuk evaluasi pembelajaran menggunakan model Drills
berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan program aplikasi presentasi Microsoft Office PowerPoint pada mata pelajaran IPS kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2013/2014?
4. Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas VIII H setelah diterapkan model
Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan program aplikasi presentasi Microsoft Office PowerPoint pada mata pelajaran IPS semester genap tahun pelajaran 2013/2014?
C. Tujuan, Kegunaan dan Ruang Lingkup Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian adalah untuk menemukan, mengembangkan dan membuktikan pengetahuan. Tujuan penelitian dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui bentuk perencanaan model Drills berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan program aplikasi presentasi
Microsoft Office PowerPoint pada mata pelajaran IPS kelas VIII
2. Mengetahui proses pelaksanaan model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan program aplikasi presentasi
Microsoft Office PowerPoint pada mata pelajaran IPS kelas VIII
3. Mengetahui bentuk evaluasi model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan program aplikasi presentasi Microsoft Office PowerPoint pada mata pelajaran IPS kelas VIII
(30)
4. Mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII H setelah menerapkan model
Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan program aplikasi presentasi Microsoft Office PowerPoint pada mata pelajaran IPS kelas VIII
2. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Secara teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya konsep-konsep tentang Model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
khususnya penggunaannya terhadap hasil belajar siswa. 2. Secara praktis
1. Bagi Peneliti, dapat menjadi sarana untuk mengembangkan diri, pengalaman, dan dapat mengetahui proses pelaksanaan model Drills
berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) khususnya penggunaannya terhadap hasil belajar siswa.
2. Bagi Guru, dapat menjadi model pembelajaran alternatif yang dapat di-terapkan terhadap hasil belajar siswa.
3. Bagi Siswa, dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan dan melatih kecakapan siswa dan menambah daya tarik siswa terhadap mata pelajaran Sejarah dengan model pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
3. Ruang Lingkup Penelitian
(31)
1. Subjek Penelitian : Siswa kelas VIII SMP Negeri I Kalirejo Lampung Tengah
2. Objek Penelitian : Penerapan Model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan program aplikasi presentasi Microsoft Office PowerPoint
3. Tempat penelitian : SMP Negeri I Kalirejo Lampung Tengah 4. Waktu Penelitian : Tahun Ajaran 2013/2014
(32)
REFERENSI
Rusman, 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta. Hal 192
(33)
II. TINJAUAN TEORITIS
A. Tinjauan Teoritis 1. Teori Model Drills
Model Drills merupakan cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan soal yang berkaitan dengan materi pelajaran yang sudah diberikan sebelumnya. Model ini menitikberatkan kepada latihan soal dengan membentuk keterampilan yang dimiliki peserta didik karena pemberian soal latihan yang berulang-ulang.
“ Model Drills merupakan salah satu model pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret melalui penyedian latihan-latihan soal yang bertujuan untuk menguji performance dan kemampuan siswa melalui kecepatan penyelesaian soal-soal latihan.” (dalam Rusman, 2011:113)
Menurut Sudjana, model Drills adalah suatu kegiatan melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu keterampilan agar menjadi bersifat permanen (dalam Sudjana, 2013:87). Menurut Roestiyah ialah suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari (Roestiyah, 2008:125). Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pemberian soal-soal latihan tidak hanya satu kali. Ketika peserta didik telah
(34)
mengerjakan soal latihan maka pada saat mereka mengetahui hasil kemampuan mereka akan terlihat tingkat kesulitan dan pemahaman terhadap meteri yang sudah diberikan. Model latihan ini digunakan pada umumnya untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah dipelajari.
Sedangkan menurut Rusman dalam melatih siswa, guru hendaknya memperhatikan jalannya pembelajaran serta faktor-faktor sebagai berikut:
a. Jelaskan terlebih dahulu tujuan atau kompetensi (misalnya sesudah pembelajaran selesai siswa akan dapat memperaktikan dengan tepat tentang materi yang telah dilatihkan)
b. Tentukan dan jelaskan kebiasaan, ucapan, kecekatan, gerak tertentu dan lain sebagainya yang akan dilatihkan, sehingga siswa mengetahui dengan apa yang harus mereka kerjakan.
c. Pusatkan perhatian siswa terhadap bahan yang akan atau sedang dilatihkan itu, misalnya dengan menggunakan animasi yang menarik dalam tampilan komputer.
d. Gunakan selingan latihan, supaya tidak membosankan dan melelahkan. e. Guru hendaknya memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan
siswa serta mendiagnosis kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa. (Rusman, 2012: 192)
Dari penjelasan Geisert dan Futrell serta Rusman dapat disimpulkan bahwa model Drills membentuk keterampilan siswa dengan semakin sering siswa tersebut mengenal dan mengulang-ulang latihan soal maka akan tertanam kebiasan siswa dan melatih daya ingat siswa terhadap pelajaran.
Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan model ini yaitu prinsip dan petunjuk menggunakan model Drills ini diantaranya:
a. Siswa harus diberi pengertian yang mendalam sebelum diadakan latihan tertentu.
b. Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersifat diagnosis, mula-mula kurang berhasil, lalu diadakan perbaikan untuk kemudian bisa lebih sempurna.
(35)
d. Harus disesuaikan dengan taraf kemampuan siswa.
e. Proses latihan hendaknya mendahulukan hal-hal yang essensial dan berguna. (Sudjana, 2013:86-87)
Berdasarkan pernyataan Sudjana tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian latihan-latihan kepada siswa juga harus mempertimbangkan kemampuan siswa serta melihat faktor kesulitan atau kesempurnaan dalam menjawab soal latihan.
Sudjana (2013:34-35) mengatakan bahwa sebuah pembelajaran dikatakan berhasil apabila telah memenuhi kriteria umum berikut ini: 1) kriteria ditinjau dari sudut prosesnya, 2) kriteria ditinjau dari sudut hasil yang dicapainya. Berdasarkan pendapat Sudjana tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam sebuah pembelajaran tidak hanya melihat hasil belajarnya dengan mengabaikan proses, harus terdapat sebuah keseimbangan diantara keduanya dengan memperhatikan sebuah proses yang baik untuk menghasilkan hasil akhir yang baik pula.
Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang berisi yaitu
“ Salah satu standar yang harus dikembangkan dalam pelaksanaan pembelajaran pada suatu pendidikan untuk mencapai kempetrnsi lulusan adalah standar proses. Standar proses tersebut meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran. “ (Rusman, 2012:6)
Berdasarkan pendapat di atas maka dalam sebuah pembelajaran untuk mendapatkan sebuah pembelajaran yang dikatakan berhasil harus melihat proses dalam pembelajaran tersebut. Maka dari itu pembuatan proses pada model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) meliputi
(36)
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi/penilaian model pembelajaran juga harus diperhatikan. Maka dalam penerapan model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terdiri atas tiga langkah kegiatan yang harus dilakukan diantaranya yaitu:
a. Perencanaan pembelajaran model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Perencanaan dalam pembelajaran adalah proyeksi atau perkiraan tentang apa yang akan dilakukan. Perencanaan dalam model model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) meliputi pembuatan Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan hal yang paling penting dilakukan adalah membuat program peresentasi PowerPoint Model Drills. Pada tahap proses pembuatan program Drills harus memperhatikan tahapan sebagaiberikut:
1)Pendahuluan (Introduction), yang meliputi: a. Judul Program
Suatu program model Drills diawali dengan tampilan halaman judul yang dapat menarik perhatian siswa. Judul program merupakan bagian penting untuk memberikan informasi kepada siswa tentang apa yang akan dipelajari dan disajikan dalam program Drills. b. Tujuan Penyajian
Pada bagian ini menyajikan tujuan pembelajaran, baik berupa standar kompetensi, kompetensi dasar, atauun indicator yang harus dicapai dalam pembelajaran.
c. Petunjuk
Petunjuk ini biasanya berisi pemberian informasi dari cara menggunakan program yang dibuat. Petunjuk harus disampaikan dengan jelas dan mudah dimengerti.
2)Penyajian Informasi ( Presentationof informasion) a. Model Penyajian Drills
Merupakan bentuk setingan penyajian konten materi atau informasi baik berupa uraian materi singkat dan soal latihan yang dibuat. Model dari penyajian informasi biasanya menggunakan perpaduan informasi visual seperti : teks, gambar, foto, animasi, bagan, chart,
(37)
table dan sebagainya, dengan maksud mempermudah pemahaman siswa.
b. Panjang Teks
Pembuatan teks penyajian dalam program model Drills harus benar-benar diperhatikan. Setiap presentasi penyajian pentanyaan soal latihan harus sesingkat mungkin untuk memberikan tambahan frekuensi interaksi siswa.
3)Penutup
Penutup pada program Drills berupa ringkasan tentang informasi pelajaran atau berupa keputusan tentang hasil pengerjaan soal yang telah dilakukan siswa seperti sejauhmana keberhasilan siswa dalam memahami pelajaran. (Rusman, 2011:143-148)
Pembuatan perencanaan ini bertujuan untuk menentukan arah kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
b. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Terdapat langkah-langkah dalam penerapan model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yaitu:
1. Pengenalan (Introduction) 1) Menampilkan halaman judul
2) Menginformasikan tujuan pembelajaran yang diharapkan
3) Menampilkan petunjuk menggunakan model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
4) Menampilkan infomasi pengetahuan yang berkaitan dengan topik soal yang akan dilatihkan
2. Penyajian masalah-masalah dalam bentuk latihan soal pada tingkat
tertentu dari penampilan siswa 1) Adanya mode atau bentuk penyajian soal latihan baik berupa teks,
gambar, foto, dll.
2) Memperhatikan panjang teks penyajian 3) Menampilkan grafik dan animasi
4) Penggunaan warna yang enak untuk dibaca dan dilihat
5) Penggunaan porompt, yaitu adanya acuan yang digunakan untuk memandu, bagaiman cara mengerjakan soal latihan.
3. Siswa mengerjakan soal latihan
Siswa mengerjakan soal-soal latihan dimaksudkan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Pertanyaan yang dikerjakan siswa dapat berbentuk benar-salah, pilihan ganda, menjodohkan atau jawaban singkat, disesuaikan dengan materi yang telah disampaikan. (Rusman, 2012:207-209)
(38)
c. Evaluasi pembelajaran model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Penilaian hasil belajar adalah kegiatan atau cara yang ditujukan untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran dan juga proses pembelajaran yang telah dilakukan. Ralph Tyler (dalam Arikunto, 2010:3) mengatakan bahwa evaluasi adalah sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan dan bagaimana tujuan pendidikan sudah tercapai. Maka berdasarkan pendapat Tyler tersebut evaluasi pembelajaran merupakan kegiatan yang penting dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah pembelajaran.
Sudjana menjelaskan bahwa pada umumya alat evaluasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu (a) tes, dan (b) non tes. Alat evaluasi tes terdiri atas tiga bentuk yaitu:
a) tes lisan b) tes tulisan c) tes perbuatan.
Sedangkan alat evaluasi non tes terdiri atas enam bentuk yaitu 1. Observasi
2. Wawancara 3. Studi kasus
4. Ratingscale (skala penialaian) 5. Checklist
6. Inventory
(Sudjana, 2013:113-114)
Lebih lanjut dijelaskan oleh Chabib Thoha bahwa alat evaluasi tes dengan bentuk tes tulisan terdiri atas dua jenis yaitu:
a) Tes objektif yaitu tes tulis yang itemnya dapat dijawab dengan memilih jawaban yang sudah tersedia, sehingga peserta didik menampilkan keseragaman data, baik mereka yang menjawab benar atau salah.
b)Tes subjektif atau yang sering disebut dengan tes uraian, tes ini menuntut siswa untuk memiliki kebebasan memilih menentukan jawaban.
(39)
dibagi menjadi dua macam yaitu: 1. Free-response items, terdiriatas
a. Short-answer objectif item
Merupakan bentuk tes jawaban bebas dimana siswa menulis jawaban singkat dari pertanyaan yang telah disediakan. Tes bentuk ini tepat digunakan untuk mengukur kemampuan hafalan atau ingatan, khususnya kemampuan penguasaan kosa kata asing maupun fakta-fakta spesifik.
b. CompletionTest
Merupakan salah satu bentuk tes jawaban bebas yang butir-butir soalnya berupa satu kalimat dimana bagian-bagian tertentu yang dianggap penting dikosongkan. Kemudian peserta didik diminta untuk mengisi bagian-bagian yang ditiadakan tersebut.
2. Fixed-responTest, terdiri atas a. True-falseTest
Merupakan suatu bentuk tes dimana itemnya berupa statemen yang mengandung dua kemungkinan; benar atau salah. Tetapi statemen ini sebenarnya hanya memiliki satu kemungkinan saja yaitu bisa benar atau hanya salah, peserta didik diminta untuk menentukan pilihannya terhadap statamen tersebut dengan memilih salah satu diantara benar atau salah.
b. MultipleChoiceTest
Merupakan tes pilihan ganda dimana masing-masing item disediakan lebih dari dua kemungkinan jawaban, dan hanya satu dari pilihan-pilihan tersebut yang benar atau paling banar.
c. Matching
Merupakan bentuk tes pilihan jamak. Tes ini terdiri dari dua macam kalom paralel, tiap kolom berisi statemen yang satu menempati posisi sebagai soal atau satunya sebagai jawaban, kemudian peserta didik diminta untuk menjadohkan kesesuaian antara dua statemen tersebut.
d. Rearrangement Exercises
Merupakan bentuk tes berupa rangkaian kalimat utuh dan benar, kemudian diceraikan secara tdak beraturan, sehingga bentuk aslinya sulit dikenali. Peserta didik diminta menyusus kembali sesuai dengan urutan yang benar.
(Chabib, 2003:65-84)
Menurut Anas menjelaskan bahwa tes obyektif dibedakan menjadi lima golongan yaitu
1. Tes obyektif bentuk benar-salah (true-false test) 2. Tes obyektif bentuk menjodohkan (matching test) 3. Ts obyektif bentuk melengkapi (completion test) 4. Tes obyektif bentuk isian (fill in test)
Tes obyektif bentuk isian ini biasanya berbentuk cerita atau karangan. Kata-kata penting dalam carita atau karangan itu beberapa diantaranya
(40)
dikosongkan, sedangkan tugas testee adalah mengisis bagian-bagian yang telah dikosongkan tersebut. Dengan mengguanakan tes obyektif bentuk isian ini maka masalah yang diujikan tertuang secara keseluruhan dalam konteksnya. Butir-butir item dalam tes obyektif bentuk isian ini berguna sekali untuk mengungkapkan pengetahuan
testee secara bulat dan utuh mengenai suatu hal. Cara penyusunan itemnya juga mudah.
5. Tes obyektif bentuk pilihan ganda (multiple choice item test) (dalam Anas, 1996:101-115)
Kegiatan mengukur hasil belajar peserta didik biasanya tertuang dalam bentuk tes yang bervariasi, namun tidak selamanya diartikan bahwa teknik tes adalah satu-satunya teknik untuk melakukan evaluasi hasil belajar sebab masih ada alat evaluasi lainnya yang dapat digunakan yaitu non tes.
2. Teori Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) Berikut adalah beberapa pengertian pembelajaran menurut beberapa ahli yaitu menurut Knowles pembelajaran adalah cara pengorganisasian siswa untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan oleh Salvin didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku individu yang disebabkan oleh pengalaman. Munif Chatib juga menjelaskan bahwa pembelajaran adalah proses transfer ilmu dua arah, yakni antara guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi (dalam Sitiatava, 2013:17).
Berdasarkan pernyataan dari beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tidak semata-mata menyampaikan materi sesuai dengan target kurikulum akan tetapi juga memperhatikan kondisi siswa, unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Sedangkan pengertian pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dapat dilihat dari pengertian setiap kata yang terdapat
(41)
didalamnya. Kata Teknologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Tecnologia yang artinya skiil, science atau keahlian, keterampilan, ilmu. Menurut Vaza teknologi adalah sebuah proses yang dilaksanakan dalam upaya mewujudkan sesuatu secara rasional, teknologi merupakan ilmu pengetahuan yang ditransformasikan ke dalam produk, proses, jasa, dan struktur organisasi. (Rusman, 2011:79). Jadi teknologi secara umum adalah cara dimana kita menggunakan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah praktis.
Pengertian informasi menurut Rusman (2011:79) merupakan fakta atau apapun yang digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Sedangkan data merupakan bahan mentah, data ialah input setelah diolah berubah bentuknya menjadi output yang disebut informasi.
Komunikasi berasal dari dari bahasa Latin, yaitu communicare artinya yaitu memberitahukan atau menjadi milik bersama. Komunikasi merupakan suatu proses pemindaian dan penerimaan lambang-lambang yang mengandung makna. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan, (ide, gagasan, materi pelajaran) dari satu pihak kepada pihak lainnya agar terjadi saling memengaruhi diantara keduanya (dalam Rusman, 2011:81).
Menurut Naufal Bin Abdullah mengatakan bahwa dalam pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan pembelajaran yang berasaskan konsep pembelajaran komputer dan multimedia (dalam Sitiatava, 2013:185). Secara menyeluruh pengertian dari Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat diartikan yaitu semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran,
(42)
dan penyajian informasi. hal-hal yang tercakup dalam definisi tersebut adalah semua perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi, dan infrastruktur komputer maupun komunikasi. Sitiatava mengatakan bahwa
“ Kebutuhan bahan pembelajaran berbasis TIK sebagai suatu alat dapat membantu siswa menguasai Teknologi dan materi pelajaran umum lainnya dengan lebih cepat, menyenangkan, dan meningkatkan hasil belajar, menjadi kebutuhan yang mendesak untuk tercapainya tujuan kualitas pembelajaran yang diharapkan. ” (Sitiatava, 2013:186)
Maka dari itu penerapan sebuah model pembelajaran yang dapat dipadukan dengan penggunaan TIK dalam pembelajaran memberikan keunggulan yang lebih dari pada hanya menerapkan model pembelajaran saja. Dengan memadukan model pembelajaran dengan pengunaan TIK maka akan menambah daya tarik siswa terhadap penyampaian materi yang disampaikan oleh guru. Sitiatava (2013:228) juga mengatakan bahwa pembelajaran yang menggunakan TIK bisa dibuat lebih menarik misalnya dengan memunculkan gambar atau suara sehingga siswa menjadi antusis dalam belajar.
Aplikasi komputer sebagai media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi sangatlah menguntungkan dunia pendidikan karena aplikasi komputer menyediakan aplikasi yang berhubungan dengan proses pembelajaran dengan program aplikasi presentasi. Program aplikasi ini memiliki kemampuan untuk mengelola bahan presentasi yang dikenal dengan
slideshow. Ada beberapa program aplikasi presentasi diantaranya yaitu 1. Corel Presentation
Corel presentasion merupakan aplikasi komersial seperti Microsoft Office. Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur seperti koleksi foto dan gambar yang cukup banyak dan font yang beragam.
2. Kpresenter
Adalah program presentasi yang merupakan bagian dari KOffice, paket aplikasi Office terintegrasi untuk desktop KDE. Kpresentasi juga dapat
(43)
mengimpor presentasi dari Microsoft PowerPoint, Magicpoint, dan
OpenOffice.org Impress. 3. Ooo Impress
Lebih dikenal dengan IMPRESS yaitu perangkat lunak untuk membuat presentasi multimedia dan media interaktif. Fasilitas unngulannya yaitu multi monitor (mempresentasikan dengan tampilan lebih dari satu monitor), perangkat penggambaran dan diagram, animasi dan efek slide show, dan dapt membuat dokumen presentasi secara kelompok dalam jumlah besar.
4. Microsoft Office PowerPoint
Adalah sebuah program komputer untuk presentasi yang dikembangkan oleh Microsoft. Aplikasi ini sangat banyak digunakan, terlebih bagi kalangan perkantoran, guru, siswa, dan masyarakat umum. (Rusman, 2011:298-300)
Aplikasi yang digunakan dalam hal ini adalah Microsoft Office PowerPoint.
Menurut Rusman (2011:301) program PowerPoint merupakan salah satu software yang mampu menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam pembuatan, mudah dalam penggunaan, dan relatih mudah karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat untuk menyimpan data. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa penggunaan Microsoft Office PowerPoint sebagai aplikasi presentasi lebih cocok digunakan terlebih aplikasi ini sudah merupakan aplikasi yang sering digunakan.
3. Teori Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai siswa dimana setiap kegiatan belajar dapat menimbulkan suatu perubahan yang khas (Udin S.W, 2007:110). Menurut Dimyati dan Mudjiono hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, sedangkan dari sisi siswa hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar (2006:3-4). Menurut Suratinah penilaian hasil usaha kegiatan belajar
(44)
yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap siswa dalam periode tertentu (2006-43). Djamarah mengatakan bahwa hasil yang diperoleh tersebut berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar (1996:23).
Hasil belajar adalah hasil dari suatu proses pembelajaran yang dijadikan tolak ukur keberhasilan dalam pembelajaran dan siswa dikatakan berhasil dalam belajar jika setelah kegiatan pembelajaran maka tingkat pengetahuan yang dimilikinya akan bertambah, serta sikap dan tingkah lakunya menjadi lebih baik. hal ini didukung oleh pendapat Djamarah. Mengatakan bahwa untuk mengukur tingkat ketuntasan belajar sebagai berikut:
1. Istimewa/maksimal apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa 100%.
2. Baik sekali/optimal apabila sebagian besar dapat dikuasai siswa yaitu 76% - 99%.
3. Baik/minimal apabila bahan pelajaran yang dikuasai siswa sebesar 60% - 76%.
4. Kurang apabila bahan pelajaran yang dikuasai siswa sebesar < 60%. (Djamarah, 2006: 121)
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar yang baik apabila jumlah siswa yang menguasai pelajaran minimal 60 %, maka dari itu nilai kognitif yang hendak diperoleh pada penelitian ini harus ≥60% untuk dapat dikatakan merupakan hasil belajar yang baik.
Dalam mencapai hasil belajar yang maksimal terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Sudjana (2013:39) mengatakan bahwa hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor dari dalam diri siswa, dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau lingkungan.
(45)
Clark (dalam Sudjana, 2013:39) juga mengatakan bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan.
4. Teori Pembelajaran IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran pada jenjang pendidikan di tingkat sekolah menengah, yang dikembangkan secara terintegrasi dengan mengambil konsep-konsep esensial dari Ilmu-ilmu Sosial dan Humaniora. Numan Sumantri (2001: 93) menyatakan bahwa pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan dikaji secara ilmiah dan pedagogis atau psikologis untuk tujuan pendidikan.
Menurut Maskun (2011:8) IPS sebagai program pendidikan, tidak hanya menyajikan pengetahuan sosial semata-mata, melainkan harus pula membina peserta didik menjadi warga masyarakat dan warga negara yang memiliki tanggung jawab atas kesejahteraan bersama dalam arti yang seluas-luasnya.
Tujuan mata pelajaran IPS SMP menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006. antara lain:
a. mengenal konsep-konsep berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya,
b. memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial,
c. memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan,
d. memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal, nasional, dan global. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) lebih banyak menekankan hubungan antara manusia dengan masyarakat, hubungan manusia didalam masyarakat,
(46)
disamping hubungan manusia dengan lingkungan fisiknya. Maka dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yaitu mata pelajaran yang merupakan suatu perpaduan dari sejumlah disiplin ilmu sosial seperti geografi, sosiologi, sejarah, ekonomi, hukum, politik, kewarganegaraan dan masih banyak lagi. Oleh karena peneliti lebih menguasai bidang sejarah maka dalam penelitian ini peneliti memilih materi pembelajaran IPS sejarah.
B.Hasil Penelitian Yang Relevan
Beberapa hasil penelitian yang ada kaitannya dengan pokok masalah ini dan sudah pernah dilaksanakan, dan hasilnya sebagai berikut:
1. Dalam penelitian Sista Septiastuti (2006) dengan judul Studi perbandingan antara penggunaan metode Drills dan penggunaan metode tugas individu terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMAN 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2005/2006, yang mengemukakan bahwa terdapat perbedaan rata-rata prestasi belajar siswa yang menggunakan motode Drills dan siswa yang menggunakan metode tugas individu. Rata-rata prestasi belajar ekonomi siswa yang menggunakan metode Drills
lebih tinggi dari pada prestasi belajar ekonomi siswa yang menggunakan metode tugas individu.
2. Dalam penelitian Nasri Gaja (2008) dengan judul penggunaan metode drill untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata diklat praktik kerja kayu kelas X di SMK Negeri 1 Balikpapan oleh Nasri Gaja. Yang mengemukakan bahwa pelaksanaan pembelajaran dapat meningkat; pada siklus I 71,43% kategori cukup baik, siklus II 85,71% kategori baik dan siklus III 100% kategori sangat baik. Hasil belajar siswa pada siklus I
(47)
ketuntasan klasikal 55,55% kategori kurang baik, siklus II 74,07% kategori cukup baik, dan siklus III 92,59% kategori sangat baik. Umpan balik keefektifan pembelajaran pada siklus I 66,66% kategori cukup positif, siklus II 70,37% kategori positif dan siklus III 77,77% kategori positif. Dari hasil penelitian tesebut disimpulkan bahwa penerapan metode drill dapat digunakan sebagai salah satu model pembelajaran karena terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
C. Kerangka Pikir
Model Pembelajaran Drills merupakan model dalam pembelajaran dengan memberikan latihan-latihan soal yang berkaitan dengan materi pelajaran yang sudah diberikan sebelumnya. Model ini menitikberatkan kepada latihan soal dengan membentuk keterampilan yang dimiliki peserta didik karena pemberian soal latihan yang berulang-ulang. pemberian soal-soal latihan tidak hanya satu kali. Ketika peserta didik telah mengerjakan soal latihan maka pada saat mereka mengetahui hasil kemampuan mereka akan terlihat tingkat kesulitan dan pemahaman terhadap meteri yang sudah diberikan. Metode latihan ini digunakan pada umumnya untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah dipelajari. Model Drills merupakan salah satu model berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), artinya dalam penerapannya model Drills dipadukan dengan penggunaan media berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yaitu Komputer dan LCD (Liquid Crystal Display). Dalam penerapan model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) materi pelajaran disajikan dalam tampilan program aplikasi presentasi Microsoft Office PowerPoint.
(48)
Pelaksanaan model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terdiri atas tiga langkah kegiatan yang harus dilakukan diantaranya yaitu:
1. Perencanaan pembelajaran model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Dalam membuat perencanaan pembelajaran model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) hal yang paling penting dilakukan adalah membuat program PowerPoint peresentasi Model Drills. Selain itu dalam perencanaan pembelajaran model Drills berbasis teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) diperlukan pembuatan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Pelaksanaan model Drills berbasis TIK lebih kepada wujud kerja dari apa yang telah direncanakan. Dalam pelaksanaannya guru hanya tinggal menyajikan program presentasi PowerPoint menggunakan media LCD (Liquid Crystal Display).
3. Evaluasi pembelajaran model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Penilaian dalam proses pembelajaran dilakukan setelah diterapkannya model Drills berbasis TIK disetiap pertemuannya. Selama lima kali pertemuan diberikan lima bentuk evaluasi yang berbeda disetiap pertemuannya yaitu pertemuan pertama (isian singkat), pertemuan kedua (benar-salah), pertemuan ketiga (isian), pertemuan keempat
(49)
(menjodohkan), pertemuan kelima (pilihan ganda). Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran dan juga proses pembelajaran yang telah dilakukan. Kegiatan penilaian atau evaluasi adalah untuk mengukur hasil belajar peserta didik setelah melakukan pembelajaran. Setelah ketiga tahap model Drills berbasis TIK dilaksanakan maka kemudian dilakukan tes formatif untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkannya model Drills berbasis TIK. D. Paradigma
Hasil Belajar
Model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Perencanaan
(Pembuatan RPP dan Silabus Pembuatan program presentasi
model Drills)
Pelaksanaan (Penerapan Model
Drills berbasis TIK)
Evaluasi (Isian singkat,
benar-salah, isian, menjodohkan, dan
pilihan ganda )
Gambar 1.
Penerapan Model Drills berbasis TIK dalam Pembelajaran IPS
: Garis Kegiatan : Garis Pengaruh
(50)
REFERENSI
Rusman, dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo. Hal:113
Sudjana Nana. 2013. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Hal:87
Roestiyah N.K. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hal: 125 Rusman, Op.Cit. Hal 192
Sudjana, Op. Cit. Hal 86-87
Ibid. Hal 34-35
Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta. Hal 6
Rusman, dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo. Hal:143-148
Rusman, Op.Cit. Hal 207-209
Arikunto Suharsimi. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Hal 3
Sudjana. Op.Cit. Hal 113-114
Thoha M. Chabib.2003. Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada Hal 65-84
Sudijono Anas. 2001. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo. Hal 101-115
Sitiatava. 2013. Desain Belajar Mengaajar Berbasis Sains. Jakarta: Diva Press. Hal 17
Rusman, dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo. Hal 79
(51)
Ibid. hal 79
Ibid
Ibid. hal 81
Ibid. hal 185
Sitiatava, Op.Cit. Hal 228 Rusman, Op.Cit. Hal 298-300
Ibid. hal 301
Udin S Winataputra dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Pusat Penerbit Universitas Terbuka. Hal 110
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hal 3-4
Suratinah Tirtonegoro. 2001. Anak Super Normal dan Program Pendidikannya. Jakarta: Bina Aksara. Hal 43
Syaiful Bahri Djamarah. 1996. Psikologi Belajar. Bandung: Rineka Cipta. Hal 23
Djamarah, dkk. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta: Jakarta. Hal 121 Sudjana Nana. 2013. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo. Hal: 39
Ibid. Hal 39
Somantri Muhammad Numan. 2001. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hal 93
Maskun. 2011. Dasar-dasar IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). Bandar Lampung. Unila. Hal 8
Furchan Arief. 2001. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. Hal 120
Sugiyono. 2013. Motode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D). Bandung: Alfabeta. Hal 96
Rusman, dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo. Hal:143-148
(52)
Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta. Hal 125
Sudjana Nana. 2013. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Hal: 39
Thoha M. Chabib.2003. Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada Hal 65-84
Sudijono Anas. 2001. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo. Hal 101-115
(53)
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam suatu penelitian ilmiah seseorang peneliti memerlukan suatu cara atau metode yang diberikan untuk memecahkan masalah. Metodologi penelitian adalah suatu alat dan cara yang sistematis yang dimiliki dan ditempuh oleh seorang peneliti dalam usaha mengadakan penelitian agar tercapainya tujuan yang diantaranya adalah menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif, yaitu suatu bentuk penelitian yang paling dasar. Penelitian dalam bidang pendidikan adalah mendeskripsikan fenomena-fenomena kegiatan pendidikan, pembelajaran, implementasi kurikulum pada berbagai jenis jenjang satuan pendidikan (Nana Syaodih, 2011:72). Penelitian ini termasuk kedalam penelitian deskriptif tipe analisis kegiatan yang juga dijelaskan oleh Nana Syaodih, bahwa pada penelitian deskriptif analisis kegiatan lebih diarahkan kepada menganalisis kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan suatu tugas-tugas komponen pendidikan yang dalam hal ini yaitu guru dan peserta didik.
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi menurut Sugiyono (2013:117) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
(54)
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya diartikan sebagai orang saja, tetapi bisa juga objek dan benda-benda alam yang lain.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di SMP Negeri I Kalirejo Lampung Tengah pada tahun ajaran 2013/2014, seperti tampak pada tabel berikut ini
Tabel 2. Anggota Populasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri I Kalirejo Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014
No. Kelas Jumlah Siswa Jumlah
Laki-laki Perempuan
1. VIII A 16 16 32
2. VIII B 15 17 32
3. VIII C 13 19 32
4. VIII D 18 14 32
5. VIII E 15 17 32
6. VIII F 14 18 32
7 VIII G 16 16 32
8 VIII H 21 11 32
Jumlah 128 128 256
Sumber : Tata Usaha SMP Negeri I Kalirejo Lampung Tengah
Dari tabel di atas, dapat diketahui yang menjadi populasi penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri I Kalirejo Lampung Tengah tahun ajaran 2013/2014 yang terdistribusi dalam VIII kelas (VIII A,VIII B, VIII C, VIII D, VIII E, VIII F, VIII G, VIII H) dengan jumlah keseluruhan sebanyak 256 orang siswa yang terdiri dari 128 orang siswa laki-laki dan 128 orang siswa perempuan.
2. Sampel
(55)
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Karena populasi dalam penelitian ini masih sangat luas, dan peneliti memiliki keterbatasan waktu, tenaga, maupun biaya, maka peneliti menggunakan sampel dalam penelitian ini yang diambil dari populasi.
3. Teknik Pemilihan Sampel
Teknik pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Random Sampling. Dalam teknik random sampling ini, menurut Sugiyono (2013:120) dikatakan sederhana karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Oleh karena itu maka pemikiran peneliti adalah setiap subjek sama dan memiliki kemampuan yang hampir seimbang, yaitu siswa yang naik ke kelas VIII sama memiliki tingkat kemampuan yang sama dan sama-sama berasal dari kelas VIII SMP Negeri I Kalirejo Lampung Tengah. Penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menggunakan pengundian. Hasil undian yang terpilih tadi merupakan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah siswa kelas VIII H sebagai objek penelitian.
Tabel 3. Anggota Sampel Penelitian Kelas VIII H
No. Siswa Jumlah Siswa
1. Laki-laki 21
2. Perempuan 11
Jumlah 32
Sumber : SMP Negeri I Kalirejo Lampung Tengah
(56)
yang mendapatkan pembelajaran menggunakan model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk meningkatkan hasil belajar.
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian
Pengertian variabel menurut Sugiyono (2013:60), variable adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat, sebagai berikut :
Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Sedangkan variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS Terpadu. Model pembelajaran ini akan diujicobakan kepada siswa kelas VIII SMP Negeri I Kalirejo Lampung Tengah. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari satu kelas, yaitu kelas VIII H. Pada kelas VIII H dalam pembelajaran menggunakan model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
2. Definisi Operasional
Definisi operasional variabel adalah suatu cara untuk menggambarkan dan mendiskripsikan variabel sedemikian rupa sehingga variabel tersebut bersifat spesifik dan terukur. Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
(57)
Model Drills merupakan cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan soal yang berkaitan dengan materi pelajaran yang sudah diberikan sebelumnya. Model ini menitikberatkan kepada latihan soal dengan membentuk keterampilan yang dimiliki peserta didik karena pemberian soal latihan yang berulang-ulang. Model Drills merupakan salah satu model berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), artinya dalam penerapannya model Drills dipadukan dengan penggunaan media berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yaitu Komputer dan LCD (Liquid Crystal Display).
b. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan suatu pencapaian usaha belajar yang dilakukan siswa dalam aktivitas belajar yang menentukan tingkat keberhasilan pemahaman siswa. Hasil belajar siswa diukur berdasarkan ranah kognitif dengan mengekspresikan tahap-tahap kemampuang yang harus siswa kuasai, sehingga dapat menunjukkan kemampuan mengolah pikirannya. Hasil belajar ranah kognitif ini diperoleh setelah berakhirnya proses pembelajaran dengan mengikuti tes formatif.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Observasi
Sutrisno Hadi (dalam Rusman, 2012:203) mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, yaitu suatu proses pengamatan dan ingatan. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dan
(58)
relevan dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan teknik observasi langsung. Observasi ini dilakukan selama penulis melakukan penelitian di SMP Negeri I Kalirejo Lampung Tengah.
b. Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu teknik untuk mendapatkan data dengan cara mencatat data yang sudah ada. Pada penelitian dokumentasi dilakukan dengan cara mengambil data yang sudah ada, seperti data siswa kelas VIII SMP Negeri Kalirejo Lampung Tengah tahun Ajaran 2013/2014.
c. Tes
Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah pilihan ganda yang berjumlah 20 soal dan tiap butir soal memiliki skor maksimal 1 untuk jawaban yang benar dan 0 untuk jawaban yang salah. Tes dilakukan setelah pelaksanaan penlitian yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.
d. Kepustakaan
Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data-data yang berhubungan dengan penulisan dalam penelitian ini, seperti : teori-teori yang sesuai dengan materi yang dibutuhkan, konsep-konsep dalam penelitian, serta data-data yang diambil dari berbagai referensi.
E. Instrument Penelitian
Instrumen penelitian adalah sebagai alat pengumpul data harus betul-betul dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana adanya. Jumlah instrumen penelitian tergantung pada jumlah varibel penelitian yang ditetapkan dalam penelitian. Instrumen penelitian yang
(59)
γpbi =Mp−Mt St
p q
γpbi
Mp
Mt
St
p q
digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen untuk mengukur hasil belajar siswa, yaitu melalui tes hasil belajar siswa pada pelajaran IPS, sesuai dengan materi yang telah ditentukan. Tes hasil belajar siswa berupa perangkat tes formatif tipe pilihan ganda yang diberikan kepada siswa pada akhir materi yang telah ditentukan untuk mengukur dan mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
F. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen a. Validitas
Validitas menurut Sugiyono (2013:172) validitas menunjukkan kepada sejauh mana suatu alat mampu mengukur suatu yang seharusnya diukur. Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.
Cara untuk mengetahui validitas alat ukur dengan rumus korelasi biseral
yaitu:
Keterangan:
: Koefisien korelasi biseral
: Rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya
: Rerata skor total
: Standar deviasi dari skor total
: Proporsi siswa yang menjawab benar : Proporsi siswa yang menjawab salah
(60)
p =Banyak siswa yang benar jumlah seluruh siswa
q q = 1−p
p
γpbi ttabel
γpbi ttabel
r11
r11 =
n
n−1
s2− pq
s2
Mencari atau proporsi siswa yang menjawab benar dengan rumus:
Sedangkan untuk mencari dengan rumus: (Arikunto, 2010:79)
Item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skol total) serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Maka dari itu hasil perlu dibadingkan dengan . Dengan tingkat kesalahan 5% apabila lebih besar dari , maka perbedaan itu signifikan sehingga instrument dinyatakan valid.
Berdasarkan hasil uji coba validitas soal tes, maka dapat diketahui pada soal tes formatif dari 20 soal dinyatakan valid sehingga jumlah soal sebanyak 20 soal (Lampiran 10).
a. Reliabilitas
Reliabilitas suatu alat pengukur adalah derajat keajegan alat tersebut dalam mengukur apa saja yang diukurnya. Suatu tes dapat dapat dikatakan mempunyai kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Adapun perhitungan taraf keajegan tes ini menggunakan rumus K-R. 20 yaitu:
Keterangan:
: Reliabilitas tes secara keseluruhan
(61)
pq
q : Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah : Jumlah hasil perkalian antara p dan q
n : banyaknya item
S : standar deviasi dari tes
Setelah tingkat keajegan soal tes diperoleh, selanjutnya soal tes tersebut digunakan untuk mengambil data penelitian. Kategori besarnya reliabilitas ditunjukkan oleh tabel berikut:
Tingkatan besarnya reliabilitas: Antara 0,800 sampai 1,000 Antara 0,600 sampai 0,799 Antara 0,400 sampai 0,599 Antara 0,200 sampai 0,399 Antara 0,000 sampai 0,199
Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah (Arikunto, 2010:86)
G. Teknik Analisis Data a. Tes Hasil Belajar
Tes ini dilakukan sebagai bentuk penilaian/evaluasi dalam proses pelaksanaan penerapan model Drills berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk mengetahui pengaruh penerapan model Drills
berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terhadap hasil belajar siswa. Untuk mengetahui distribusi frekuensi hasil belajar siswa dapat dilihat dari rumus sebagai berikut:
1. Menentukan rentang, yaitu dengan cara skor terbesar dikurangi skor terkecil
(62)
p = Rentang Banyak Kelas
menggunakan aturan Sturges, yaitu: banyaknya kelas = 1 + (3,3) log n 3. Menentukan penjang kelas interval (P) yaitu:
(Sudjana, 2005: 47)
H. Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Observasi awal untuk melihat kondisi lapangan atau tempat penelitian seperti banyak kelas, jumlah siswa, dan cara guru mengajar
2. Menentukan populasi dan sampel
3. Menyusun dan menetapkan materi pelajaran yang akan digunakan dalam penelitian
4. Menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) 5. Membuata program presentasi powerpoint model Drills berbasis TIK 6. Membuat instrumen tes penelitian
7. Melakukan validasi instrumen 8. Mengujicobakan instrumen
9. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas 10.Menganalisis data
11.Membuat kesimpulan
I. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan penelitian ini yaitu adanya peningkatan hasil belajar kemampuan awal siswa dengan hasil belajar siswa setelah diterapkan model
(63)
ketuntasan belajar siswa dilihat atas:
1. Istimewa/maksimal apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa 100%.
2. Baik sekali/optimal apabila sebagian besar dapat dikuasai siswa yaitu 76% - 99%.
3. Baik/minimal apabila bahan pelajaran yang dikuasai siswa sebesar 60% - 76%.
4. Kurang apabila bahan pelajaran yang dikuasai siswa sebesar < 60%. (Djamarah, 2006: 121)
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar yang baik apabila jumlah siswa yang menguasai pelajaran minimal 60 %, maka dari itu nilai tes formatif yang hendak diperoleh pada penelitian ini harus mencapai ≥60% untuk dapat dikatakan merupakan hasil belajar yang baik.
(64)
REFERENSI
Syaodih Nana. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. PT Remaja Rosdakarya. Hal 72
Sugiyono. 2013. Motode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D). Bandung: Alfabeta. Hal 117
Ibid. hal 118
Ibid. hal 120
Ibid.hal 60
Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta. Hal 203
Sugiyono. Op.Cit. Hal 172
Arikunto Suharsimi. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Hal 79
Ibid. hal 86
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Tarsito:Bandung. Hal 47
(65)
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan dalam penerapan model Drills berbasis TIK sebagai berikut:
1. Pada tahap perencanaan menunjukkan bahwa disetiap pertemuan pembuatan perencanaan tidak mengalami perubahan yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari pembuatan perencanaan disetiap pertemuannya yang meliputi pembuatan Silabus, RPP dan pembuatan program presentasi powerpoint model Drills yang lebih dikembangkan lagi, seperti pada bentuk penyajian Drills (latihan) yang dibuat berbeda disetiap pertemuannya.
2.
Pada saat menerapkan model Drills berbasis TIK di kelas, tidak terdapat perubahan dari teori yang ditetapkan ahli dengan pelaksanaan di dalam kelas, hanya saja lebih dikembangkan lagi seperti penyampaian petunjuk kepada siswa yang dibuat lebih inovatif dan menyenangkan.3. Pada tahap evaluasi model Drills berbasis TIK. Evaluasi pada model
Drills berbasis TIK dilaksakan dalam lima bentuk disetiap pertemuannya, yaitu bentuk Short-answer (isian singkat), True-false (benar-salah), Fill In
(isian), Matching (menjodohkan), dan Multiple Choice (pilihan ganda). Dapat disimpulkan bahwa bentuk evaluasi pilihan ganda merupakan
(66)
bentuk evaluasi yang cocok digunakan guru dalam menerapkan evaluasi pada model Drills berbasis TIK hal ini dikarenakan nilai rata-rata siswa pada postes menggunakan bentuk evaluasi pilihan ganda lebih besar dari yang lainnya.
4. Ada perbedaan hasil belajar kemampuan awal siswa dengan hasil belajar tes formatif siswa mata pelajaran IPS setelah menerapkan model Drills
berbasis TIK. Hal ini terlihat dari rata-rata hasil belajar tes formatif siswa yang dibelajarkan menggunakan model Drills berbasis TIK mencapai 80,16 lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar kemampuan awal siswa sebesar 67,41.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti menyarankan :
1. Sebaiknya para guru mampu membuat perencanaan model Drills berbasis TIK dengan lebih kreatif lagi, seperti menggunakan bentuk-bentuk latihan lainnya yang disesuaikan dengan materi pelajaran
2. Sebaiknya guru memberikan motivasi seperti selogan atau kalimat-kalimat penyemangat agar membuat siswa lebih bergairah dalam menerima latihan-latihan secara terus menerus
3. Sebaiknya guru juga tidak memberikan latihan soal dengan jumlah yang banyak karena akan memberikan tekanan dan kurangnya gairah belajar siswa terhadap pelajaran
4. Sebaiknya guru menggunakan alat evaluasi tes dengan bentuk pilihan ganda dalam melakukan penilaian setelah menerapkan model Drills
(67)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri dan asswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar.
Rineka Cipta: Jakarta.
Furchan Arief. 2001. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional
Hamalik O. 2003. Media Pendidikan. Bandung: PT. Cipta Adiya Bakti
Maskun. 2011. Dasar-dasar IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). Bandar Lampung: Unila
Ramayulis. 2010. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia. Roestiyah N.K. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Rusman, Deni Kurniawan dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta Sitiatava. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Jakarta: Diva
Press
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Tarsito:Bandung.
Sudjana Nana. 2013. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Sugiyono. 2013. Motode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D). Bandung: Alfabeta
Somantri Muhammad Numan. 2001. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
(68)
Jakarta: Bina Aksara.
Susanto Ahmad. 2012. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana. Syaiful Bahri Djamarah. 1996. Psikologi Belajar. Bandung: Rineka Cipta.
Udin S Winataputra dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Pusat Penerbit Universitas Terbuka.
Winarno, Surakhmad. 1994. Pengantar Interaksi Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito
(69)
Lampiran 1
Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Kalirejo, Lampung Tengah
KEPSEK
ELANG NURYANTO,S.Pd KOMITE
WAKA KURIKULUM WAKA KESISWAAN WAKA SARANA PRASARANA
GURU-GURU BK
(70)
Lampiran 2
DENAH LOKASI SMP NEGERI I KALIREJO LAMPUNG TENGAH
KETERANGAN
M Musholla RWS Ruang Waka Sekolah RS Sanggar SMP T PP Ruang Perpustakaan RK Ruang Komputer RP Rumah Penjaga RTU Ruang Tata Usaha RPKS Ruang PKS
RKS Ruang Kepala Sekolah RL Ruang Laboratorium RM Ruang Multimedia Toilet
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)