Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Profil Lembaga Penelitian ini dilakukan di TK Baitul Hikmah yang beralamat di Jl. Balapan No.27, Kliteran, Gondokusuman, Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 20142015 dengan jumlah siswa 23, terdiri dari siswa laki-laki 11 anak dan siswa perempuan 12 anak. Sebelum TK Baitul Hikmah didirikan, sudah terlebih dahulu berdiri masjid Baitul Hikmah. Salah satu penpendidiks masjid memiliki ide untuk mendirikan sebuah Taman Kanak-Kanak di daerah tersebut. Ide tersebut muncul karena di daerah tersebut belum ada Taman Kanak- Kanak, sedangkan banyak anak-anak yang sudah cukup umur untuk mendapatkan pendidikan. Sehingga diadakan musyawarah untuk membahas hal tersebut. Musyawarah dilaksanakan pada tanggal 8 November 1987. Melalui musyawarah yang dihadiri oleh penpendidiks takmir, panitia pembangunan proyek masjid, ketua RT 01 RK Kepuh, dan ketua RK Kepuh akhirnyai disetujuilah rencana untuk mendirikan TK yang diberi nama sama dengan nama masjid yaitu TK Baitul Hikmah. TK tersebut terletak bersebelahan dengan masjid. 53 2. Visi dan Misi Berdirinya TK Baithul Hikmah didasarkan pada visi dan misi yang digunakan untuk mencapai tujuan, yaitu : Visi : a. Terbentuknya akhlakul karimah sejak dini. b. Menjadikan anak yang taqwa, cerdas, terampil, dan kreatif. Misi : a. Memupuk keimanan dan ketakwaan terhdap Allah. b. Menanamkan akhlak atau budi pekerti yang luhur. c. Mengembangkan bakat dan kreatifitas.

B. Hasil Penelitian

1. Kondisi Awal Peserta Didik Peserta didik TK Baithul Hikmah kelompok B2 termasuk pasif, peserta didik yang cenderung pendiam terkadang membawa mainan sehingga saat proses pembelajaran berlangsung sehingga peserta didik tidak fokus terhadap materi yang disampaikan oleh pendidik. Namun masih ada sebagian peserta didik yang aktif, peserta didik yang aktif lebih senang berbicara dengan temannya dan bermain sendiri, ketika diperingatkan oleh pendidik mereka akan memperhatikan penjelasan pendidik, namun kedaan ini tidak berlangsung lama mareka akan kembali gaduh. Saat proses pembelajaran berlangsung peserta didik cenderung pasif dan kurang termotivasi. Hal ini terjadi karena pendidik menyampaikan 54 materi dengan ceramah serta penggunaan media yang kurang menarik, selanjutnya dilakukan kegiatan mengerjakan tugas menggunakan lembar kerja peserta didik LKA sehingga peserta didik kurang berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan menjadi cepat bosan. Kondisi seperti ini membuat rasa percaya diri peserta didik belum berkembang dengan baik, karena peserta didik kurang diberikan kesempatan untuk mengembangkan potensinya secara langsung dalam proses pembelajaran. Kondisi ini dapat dilihat saat proses pembelajaran berlangsung, pendidik menyampaikan materi hanya dengan ceramah atau menggunakan gambar, misalnya tentang macam anggota tubuh peserta didik diminta menyebutkan macamnya tanpa didukung media yang dapat membantu peserta didik lebih memahami materi yang disampaikan. Ada juga peserta didik yang mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan dari pendidik karena gambarmateri yang disampaikan kurang jelas atau mendekati bentuk nyata, sehingga peserta didik cenderung diam dan pasif. Rasa percaya peserta didik menjadi kurang karena dari segi media yang digunakan kurang menarik dan tidak menimbulkan motivasi peserta didik untuk aktif mengikuti pembelajaran. Oleh karena itu, diperlukan inovasi dalam pembelajaran yang dapat memotivasi peserta didik untuk aktif mengekuti kegiatan pembelajaran, serta dapat mengembangkan rasa percaya diri peserta didik secara optimal.