8. Perangkat Aparat Pengawasan Negara a.
Aparat pengawasan fungsional konstitusional
Badan Pemeriksa Keuangan BPK merupakan lembaga tinggi negara yang bertugas memeriksa pertanggungjawaban keuangan
negara. BPK memeriksa tanggung jawab pemerintah tentang keuangan yang terlepas dari pengaruh dan kedudukan pemerintah
sebagai penguasa dalam pengurusan keuangan negara.
d. Aparat pengawasan fungsional pemerintah
1 Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan BPKP
2 Inspektorat Jenderal Departemen Lembaga Pemerintahan
Non-departemen ITJEN. Instansi ini bertugas: a
melakukan pemeriksaan terhadap semua unsurinstansi di lingkungan departemen.
b melakukan pengujian serta penilaian atas laporan
berkala atau sewaktu-waktu dari setiap unsur instansi di lingkungan departemen.
c melakukan pengusutan mengenai kebenaran laporan
atau tentang hambatan, penyimpangan, penyalahgunaan wewenang di bidang administrasi
atau keuangan yang dilakukan oleh unsur instansi di lingkungan departemen.
d melakukan pemeriksaan dalam rangka opstib.
e.Aparat Pengawasan Lainnya
1 Aparat Pengawasan Melekat
2 Pengawasan melekat dilakukan oleh pimpinanatasan
langsung dari unitsatuan organisasi kerja terhadap bawahan .
3 Aparat Pengawasan Proyek Sektoral
4 Tugas aparat ini antara lain:
a melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
proyek-proyek pembangunan yang meliputi proyek- proyek dalam rangka program sektoral
b melakukan penelitian dan peninjauan pada proyek-
proyek tersebut diatas dan menyampaikan laporan atas hasil tugasnya.
Pengawasan keuangan memiliki fungsi mengawasi perencanaan keuangan dan pelaksanaan penggunaan keuangan. Walaupun
perencanaan yang baik telah ada, yang telah diatur dan digerakkan, belum tentu tujuan dapat tercapai, sehingga masih perlu ada pengawasan. Pada
dasarnya pengawasan merupakan usaha sadar untuk mencegah kemungkinan-kemungkinan penyimpangan pelaksanaan dari rencana
yang telah ditetapkan. Apakah pelaksananya telah tepat dan telah menduduki tempat yang tepat, apakah cara bekerjanya telah betul dan
aktivitasnya telah berjalan sesuai dengan pola organisasi. Kalau terdapat kesalahan dan penyimpangan, maka segera diperbaiki. Oleh sebab itu
setiap manajer pada setiap tingkatan organisasi berkewajiban melakukan pengawasan.
Untuk melakukan pengawasan yang tepat, kepala sekolah dituntut untuk memahami pekerjaan yang dilakukan oleh pelaksana administrasi
keuangan, memahami peraturan pemerintah yang mengatur penggunaan dan pertanggungjawaban serta pengadministrasian uang negara, yang
antara lain:1 kelengkapan administrasi keuangan DIKDIPDIPA, buku
kas umum, buku register SPM, buku pembantu, 2 cara menghitung pajak, batas pembelian kena pajak, PPh, PPN.
Pengawasan merupakan salah satu fungsi organisasi yang bermaksud untuk menjaga agar segala kegiatan pelaksanaan senantiasa
sesuai dengan perencanaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan kegiatan harus disesuaikan dengan: a ketentuan atau
peraturan yang berlaku, b kebijakan pimpinan dan c kondisi setempat. Pemeriksaan merupakan bagian dari pengawasan, yaitu tindakan
membandingkan antara keadaan yang sebenarnya dengan keadaan yang seharusnya. Pemeriksaan kas adalah suatu tindakan membandingkan
antara saldo kas baik berupa uang tunai, kertas berharga maupun giral yang berada dalam pengurusan pemegang kas dengan tata usahanya.
Petugas pemeriksaan harus mempunyai persyaratan antara lain: a. Integritas, yaitu kepribadian yang dilandasi unsur kejujuran,
keberanian, kebijaksanaan, dan bertanggung jawab sehingga menimbulkan kepercayaan dan rasa hormat.
b. Objektivitas, yaitu kemampuan untuk menyampaikan apa adanya, tanpa dipengaruhi oleh pendapat pribadi.
c. Keahlian, yaitu suatu kemampuan khusus yang dimiliki seseorang yang diakui mampu dalam teori dan praktek untuk
melaksanakan tugas. d. Kemampuan teknis, yaitu kesanggupan dan kecakapan seseorang
dalam melaksanakan tugas.
9. Pelaksanaan Pemeriksaan Kas Bendaharawan