34
a Pimpinan instansi pemerintah yang berwenang mengevaluasi temuan dan rekomendasi dan memutuskan tindakan yang layak untuk memperbaiki atau
meningkatkan pengendalian. b Tindakan pengendalian intern yang diperlukan harus diikuti untuk memastikan
penerapannya. 3 Instansi pemerintah melakukan tindak lanjut yang sesuai dengan temuan dan
rekomendasi audit atau reviu lainnya. a Masalah yang terkait dengan transaksi atau kejadian tertentu dikoreksi dengan
segera. b Penyebab yang diungkapkan dalam temuan atau rekomendasi diteliti oleh
pimpinan instansi pemerintah. c Dilakukan tindakan untuk memperbaiki kondisi atau mengatasi penyebab
terjadi temuan. d Pimpinan instansi pemerintah dan auditor memantau temuan dan rekomendasi
audit dan reviu untuk meyakinkan bahwa tindakan yang diperlukan telah dilaksanakan.
e Pimpinan instansi pemerintah secara berkala mendapat laporan status penyelesaian audit dan reviu sehingga pimpinan dapat meyakini kualitas dan
ketepatan waktu penyelesaian setiap rekomendasi.
B. Penelitian Yang Relevan
Diah Arfianti 2011 melakukan penelitian untuk menguji pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Kualitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Tekonologi
Informasi dan Pengawasan Keuangan Daerah terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Daerah. Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Daerah dalam penelitian tersebut
merupakan salah satu indikator dari Akuntabilitas Keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sistem Pengendalian Intern berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Daerah. Hasil ini selaras dengan fakta bahwa berdasarkan pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan BPK terhadap laporan
keuangan pemerintah daerah menunjukkan bahwa pemerintah daerah yang mendapatkan opini Tidak Wajar ternyata memiliki sistem pengendalian intern yang lemah. Persamaan
dari penelitian ini dengan penelitian dari Diah Arfianti adalah sama-sama melakukan penelitian berkaitan dengan Sistem Pengendalian Intern dan Akuntabilitas Keuangan.
Perbedaannya antara lain terletak pada:
35
1. Sistem Pengendalian Intern yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada Sistem Pengendalian Intern Pemerintah SPIP berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 60 Tahun 2008. 2. Sistem Pengendalian Intern merunut pada semua unsur SPIP dengan keseluruhan
indikator pada setiap unsur SPIP sehingga SPIP dalam penelitian ini lebih luas dan lebih mendalam lingkupnya dibanding dengan variabel yang sama pada penelitian
Diah Arfianti. 3. Akuntabilitas Keuangan pada penelitian ini tidak hanya mengacu pada satu indikator
saja seperti pada penelitian Diah Arfianti. 4. Penelitian ini tidak menguji pengaruh antara satu variabel dengan variabel lainnya,
melainkan mencoba untuk mengetahui sampai sejauh mana Persepsi Pegawai terhadap Implementasi SPIP dalam menunjang Akuntabilitas Keuangan. Atau dengan
kata lain, penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Dadang Sadeli 2008 melakukan penelitian dengan judul Profesionalitas Aparat
Pengawasan Fungsional Intern terhadap Pelaksanaan Audit Pemerintahan dan Implikasinya kepada Akuntabilitas Keuangan Instansi Pemerintah Daerah. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Profesionalitas Aparat Pengawasan Fungsional Intern berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pelaksanaan Audit Pemerintahan dan
Pelaksaaan Audit Pemerintahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Akuntabilitas keuangan Instansi Pemerintah Daerah. Jika dianalisis lebih lanjut, maka terihat bahwa
variabel Profesionalitas Aparat Pengawasan Fungsional Intern sebenarnya merupakan salah satu sub unsur dari Unsur Lingkungan Pengendalian dalam SPIP. Sedangkan,
variabel Pelaksanaan Audit Pemerintahan merupakan salah satu sub unsur dari Unsur Pemantauan Pengendalian Intern dalam SPIP. Oleh karena itu, penelitian Dadang Sadeli
dan penelitian ini sebenarnya sama-sama meneliti SPIP dan Akuntabilitas Keuangan. Perbedaannya terletak pada hal-hal sebagai berikut:
1. Penelitian Dadang Sadeli merupakan penelitian kausal komparatif, sedangkan penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.
2. SPIP dalam penelitian ini lebih lengkap dan rinci karena mengacu pada kelima unsur SPIP dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008.
C. Kerangka Berpikir