98
4.3.2. Variabel Kepemimpinan Guru
Hasil deskriptif tentang variabel kepemimpinan guru X
2
dalam tabel statistik 4.2 diterangkan bahwa terdapat 79 orang siswa yang mengisi angket
dengan rata-rata
mean
sebesar 71,94; titik tengah
median
= 74; nilai yang sering muncul
modus
= 85; simpangan baku
standar deviasi
= 1,036; tingkat penyebaran data kepemimpinan guru
variance
= 107,44; rentangan
range
= 39; skor minimum dari data kepemimpinan guru yang paling rendah adalah 46
dan skor maksimum dari data kepemimpinan guru yang tertinggi adalah 85.
Distribusi frekuensi kepemimpinan guru dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut. Tabel 4.4. Distribusi frekuensi variabel kepemimpinan guru dari 79 orang
siswa Kelas XII SMK Negeri I Salatiga, 2012
Berdasar tabel 4.4 penyebaran skor kepemimpinan guru menunjukkan bahwa 19 responden 24,05 memperoleh skor di sekitar nilai rata-ratanya yang
bervariasi adalah 82,5 – 87,5. Terdapat 60 responden 75,95 yang memperoleh
skor di bawah nilai rata-rata yang bervariasi antara 46,5 – 81,5. Berdasarkan hasil
perhitungan angka persentase diperoleh rata-rata variabel kepemimpinan guru No
Kepemimpinan guru
Titik Tengah X
i
Frekuensi f
Relatif Kumulatif
1. 46,5
– 51,5 49
3 3,80
3,80 2.
52,5 – 57,5
55 5
6,33 10,13
3. 58,5
– 63,5 61
9 11,39
21,52 4.
64,5 – 69,5
67 14
17,72 39,24
5. 70,5
– 75,5 73
17 21,52
60,76 6.
76,5 – 81,5
79 12
15,19 75,95
7. 82,5
– 87,5 85
19 24,05
100 Jumlah
79 100
Sumber: Data Primer yang diolah, 2012
99
X
2
sebesar 84,63 dari skor idealnya. Dengan demikian dapat diperoleh bahwa kepemimpinan guru berada pada taraf sangat kuat.
4.3.3. Variabel Motivasi Belajar Siswa
Hasil deskriptif tentang variabel motivasi belajar Y dalam tabel statistik 4.2 diterangkan bahwa terdapat 79 orang siswa yang mengisi angket dengan rata-
rata
mean
sebesar 63,85; titik tengah
median
= 64; nilai yang sering muncul
modus
= 66; simpangan baku
standar deviasi
= 6,241; tingkat penyebaran data motivasi belajar
variance
= 38,95; rentangan
range
= 27; skor minimum dari data motivasi belajar yang paling rendah adalah 53 dan skor maksimum dari data
motivasi belajar yang tertinggi adalah 80. Distribusi frekuensi motivasi belajar dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi variabel motivasi belajar dari 79 orang siswa kelas XII SMK Negeri I Salatiga, 2012
Berdasar tabel 4.5 penyebaran skor motivasi belajar menunjukkan bahwa 22 responden 27,85 memperoleh skor di sekitar nilai rata-ratanya yang
bervariasi adalah 61,5 – 64,5. Terdapat 23 responden 29,12 yang memperoleh
skor di bawah nilai rata-rata yang bervariasi antara 53,5 – 60,5. Sebagian motivasi
No Motivasi belajar Titik
Tengah X
i
Frekuensi f
Relatif Kumulatif
1. 53,5
– 56,5 55
10 12,66
12,66 2.
57,5 – 60,5
59 13
16,46 29,12
3. 61,5
– 64,5 63
22 27,85
56,97 4.
65,5 – 68,5
67 18
22,78 79,75
5. 69,5
– 72,5 71
8 10,13
89,88 6.
73,5 – 76,5
75 5
6,33 96,21
7. 77,5
– 80,5 79
3 3,79
100 Jumlah
79 100
Sumber: Data Primer yang diolah, 2012
100
belajar responden lainnya, yaitu 34 responden 43,03 memperoleh skor diatas rata-rata, yang bervariasi antara 65,5
– 80,5. Berdasarkan hasil perhitungan angka persentase diperoleh rata-rata variabel motivasi belajar Y sebesar 79,81 dari
skor idealnya. Dengan demikian dapat diperoleh bahwa motivasi belajar berada pada taraf kuat.
4.4. Uji Prasyarat Analisis Regresi 4.4.1. Uji Normalitas