Gambaran Objek Pisang Aroma Mahkota

41 memasarkan produknya hingga ke berbagai daerah di Indonesia. Namun ada beberapa pengusaha yang tidak berkembang dengan baik karena hanya memasarkan produknya di daerah-daerah setempat dan kurang inovasi pada produknya. Perkembangan pisang aroma di Desa Gesing Kecamatan Kandangan cukup pesat, dan sudah dikenal banyak masyarakt sebagai pusat oleh-oleh makanan ringan khas Temanggung. Pisang aroma Mahkota merupakan salah satu home industri yang terkenal dan banyak para pendatang yang membeli oleh-oleh, selain itu kunjungan dari beberapa sekolah, dan beberapa instansi untuk melakukan studi kewirausahaan. Perusahaan ini sebagai salah satu perusahaan yang telah melakukan inovasi pada produknya, yaitu pisang aroma yang merupakan produk unggulan. Inovasi pada produknya meliputi bentuk dan model kemasan.

4.1.2 Gambaran Objek Pisang Aroma Mahkota

Pisang Aroma Mahkota berdiri sejak 5 Desember 2005, sampai saat ini baru sekitar ±8 tahun berdiri. Perusahaan ini terletak disebuah desa kecil 8 km arah utara dari pusat kota Temanggung, bertempat di desa Gesing RT 01 RW 04 Kelurahan Gesing, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Perusahaan ini merupakan usaha binaan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, pertanian, Koperasi dan UPK PNPM.MD Kec. Kandangan. Berkat tangan trampil ibu Endang selaku pendiri, saat ini pisang aroma menjadi sebuah industri kecil yang sebagian besar karyawannya berasal dari kalangan rumah tangga kurang mampu. Jumlah karyawan sudah mencapai 30 karyawan tetap, dan bisa mencapai 50 orang lebih ketika hari-hari besar seperti 42 hari raya idul fitri, karena pesanan semakin meningkat sehingga membutuhkan tenaga kerja lebih banyak. Dengan kata lain pisang aroma Mahkota mampu mengangkat serta membantu pengangguran di desa setempat. Pisang aroma terbuat dari bahan dasar pisang Raja Nangka yang dipadukan dengan berbagai bahan seperti terigu, gula, vanily, dan lain-lain, yang diolah secara higenis. Pangsa pasar pisang aroma Mahkota telah merambah diseluruh pulau Jawa dengan kapasitas produksi ±2000Kg – 5000 kg per bulan dan kini juga sudah mulai merambah ke pasaran pulau Bali sejak tahun 2006. Proses pembuatan pisang aroma dimulai dengan pembuatan kulit pisang aroma. Bagian tersebut digunakan untuk membungkus buah pisang aroma yang sudah dipotong sedemikian rupa. Dalam pembuatan kulit pisang aroma ini dibutuhkan keahlian khusus, tidak semua karyawan dapat mengerjakannya. Kulit pisang aroma tersebut terbuat dari bahan dasar terigu, garam, vanily dan air. Pembuatan dengan isi menggunakan buah pisang pisang raja nangka. Sedangkan gula dan terigu digunakan sebagai bahan perekat. Kadaluarsa untuk pisang aroma yaitu 5 bulan. 4.1.3 Produk Kotler, 2002 : 3 mendefinisikan produk adalah tawaran yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan. Setelah dilakukan proses wawancara dengan narasumber, dan juga observasi atau pengamatan yang dilakukan peneliti, maka dapat disajikan hasil dan pembahasan penelitian. Inovasi yang dilakukan dengan merubah makanan ringan yang berbahan dasar pisang dan balutan tepung yang teksturnya basah dan tidak tahan lama 43 menjadi makanan ringan pisang aroma dengan tekstur yang lebih kering dan tahan lama. Inovasi produk yang ada di pisang aroma Mahkota meliputi perubahan pada bentuk produk dan model kemasan. Kualitas produk lebih mengutamakan kekhasan rasa dari pisang aroma, belum pernah ada inovasi yang dilakukan untuk rasa pisang aroma. Perusahaan hanya merubah bentuk dari tampilan model produknya, sedangkan dalam dalam tampilan luarnya mengubah pada model kemasannya. Makanan ringan pisang aroma merupakan makanan sehat untuk dikonsumsi oleh masyarakan. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengujian produk pisang aroma oleh Departemen Perindustrian RI, sebagai berikut : Tabel 4.1 Hasil pengujian produk oleh Departemen Perindustrian RI, di laboratorium pengujian limbah dan lingkungan dan aneka komoditi dihasilkan sebagai berikut : No Parameter Satuan Hasil Uji Metode Uji 1 Kadar Air 5,53 SNI.01-2891-992 Btr 5.1 2 Abu 1,10 SNI.01-2891-992 Btr 6.1 3 Lemak 17,40 SNI.01-2891-992 Btr 8.2 4 Protein 7,33 Kjeldahl 5 Serat Kasar 0,38 SNI.01-2891-992 Btr 11 6 Karbohidrat 68,26 Perhitungan Sumber : Departemen Perindustrian RI, data sekunder dari pisang aroma Mahkota. Distribusi hasil uji laboratorium pada produk pisang aroma Mahkota menunjukkan bahwa produk pisang aroma memiliki kandungan nutrisi yang cukup baik. Bahan dasar buah pisang mengandung vitamin C yang berfungsi untuk daya tahan tubuh, protein dan serat yang berfungsi untuk menjaga kesehatan dan karbonhidrat sebagai sumber energi. Selain itu untuk menjaga 44 kepercayan pelanggan, pisang aroma Mahkota tela h memiliki label “halal” pada produk kemasannya. Semakin dikenalnya pisang aroma Mahkota membuat perekonomian pisang aroma Mahkota semakin membaik. Inovasi yang dilakukan pisang aroma Mahkota yaitu mengubah pisang aroma yang sebelumnya dibuat dengan tekstur yang lembek dan kurang tahan lama menjadi pisang aroma dengan tekstur yang lebih kering dan tahan lama untuk dikonsumsi selama berbulan-bulan. Adapun bentuk inovasi pisang aroma yang berbahab dasar buah pisang raja nangka dapat disajikan pada tabel 4.2. Tabel 4.2. Proses Inovasi Pisang Aroma no Deskriptor inovasi produk Keterangan 1. Pisang rajangaka, bahan baku dalam pembuatan pisang aroma. Harga pisang tundungan biasanya berkisar antara 35ribu – 50ribu, tergantung ukuran pisang. 2. Pisang raja nangka yang sudah dipotong per irisnya, yang dibeli para konsumen untuk dikonsumsi sebagai buah segar. 45 3. Sebelumnya biasanya, pisang raja nangka digunakan untuk pisang goreng. Pisang raja nangka sering juga disebut pisang raja goreng. 4. Buah pisang yang sudah dipoton- potong, bahan dasar untuk digunakan sebagai isi pisang aroma, normalnya dalam satu buah pisang dapat dipotong 16 irisan. 5. Setelah disisir, buah pisang dimasukkan dalam balutan tepung yang sudah dibuat sedemikian rupa. Kemudian digulung. Dan siap untuk digoreng. 6. Bentuk pisang aroma sebelum adanya inovasi, teksturnya masih basah dan tidak tahan lama untuk dikonsumsi berbulan-bulan. 46 7. Bentuk pisang aroma setelah adanya inovasi, teksturnya lebih kering, dapat dikemas dan tahan lama untuk dikonsumsi selama berbulan-bulan. 8. Bentuk pisang aroma dengan potongan bulat-bulat kecil ukuran 2 cm, rasanya lebih renyah. Merupakan bentuk awal dalam pembuatan produk pisang aroma. 9. Kripik kulit pisang raja nangka, kulit pisang yang tadinya tidak bermanfaat dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi kripik pisang yang memberikan nilai ekonomi. 47 Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa inovasi pada buah pisang Raja Nangka memberikan nilai lebih. Perkembangan inovasinya meliputi, pertama pisang Raja Nangka biasanya digunakan untuk pisang goreng yang hanya menggunakan balutan tepung terigu. Pisang goreng merupakan makanan ringan namun tidak dapat dikonsumsi dalam waktu yang lama. Selanjutnya dengan makanan serupa di inovasi dengan mengolahnya menjadi makanan ringan pisang aroma. Hampir sama dengan pisang goreng namun pada pisang aroma dibungkus dengan kulit tepung terigu yang sudah yang sudah dibentuk sedemikian rupa dengan maksud agar makanan tersebut lebih tahan lama. Namun ternyata kurang tahan lama karena teksturnya yang basah dan agak lembek. Dengan pengalaman tersebut, pisang aroma Mahkota berinovasi dengan merubah makanan serupa dengan tekstur yang lebih kering, dapat dikemas dan tahan lama untuk dikonsumsi berbulan-bulan. Sehingga menjadi makanan ringan yang lebih praktis dan efisien untuk dikonsumsi. Usaha pisang aroma Mahkota terus berkembang, awal berdirinya hanya memperkerjakan 26 karyawan dan kini sudah memiliki 30 orang karyawan tetap. Produk pertama yang dihasilkan pisang aroma berbentuk potongan bulat-bulat kecil ukran 2 cm dengan rasa gurih dan manis. Tahun 2007 pisang aroma Mahkota mulai berinovasi dengan model tampilan lain, yaitu merubah bentuk potongan menjadi dua bagian dan potongan utuh, bentuknya memanjang seperti selai pisang namun rasanya tetap gurih dan manis, agak sedikit kenyal karena teksturnya yang sedikit basah. Buah pisang selain dagingnya yang bisa dimanfaatkan, kulitnya pun bisa dimanfaatkan. Pemilik berinovasi dengan 48 mengolahnya menjadi kripik kulit pisang yang dipadukan dengan rasa trasi. Dengan nama produk sikulpis yaitu kripik kulit pisang rasa trasi.

4.1.4. Kemasan

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Epidemiologi Penderita Hipertensi di Dusun Gesing Desa Gesing Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung T1 462010002 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Epidemiologi Penderita Hipertensi di Dusun Gesing Desa Gesing Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung T1 462010002 BAB II

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Epidemiologi Penderita Hipertensi di Dusun Gesing Desa Gesing Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung T1 462010002 BAB IV

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Epidemiologi Penderita Hipertensi di Dusun Gesing Desa Gesing Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung T1 462010002 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Epidemiologi Penderita Hipertensi di Dusun Gesing Desa Gesing Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Inovasi Produk Pisang Aroma Mahkota, di Desa Gesing, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung T1 162009064 BAB I

0 1 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Inovasi Produk Pisang Aroma Mahkota, di Desa Gesing, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung T1 162009064 BAB II

0 1 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Inovasi Produk Pisang Aroma Mahkota, di Desa Gesing, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung T1 162009064 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Inovasi Produk Pisang Aroma Mahkota, di Desa Gesing, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Inovasi Produk Pisang Aroma Mahkota, di Desa Gesing, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung

0 0 20