Latar Belakang Masalah Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu melalui Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Studi pada: SDN Ngimbrang Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung T2 942011078 BAB I

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, seperti misalnya pengembangan kurikulum nasional dan lokal, peningkatan kompetensi guru melalui pela- tihan, pengadaan buku dan alat pelajaran, pengadaan dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, dan peningkatan mutu manajemen sekolah. Namum demikian, berbagai indikator mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan yang berarti. Sebagian sekolah, menunjukkan peningkatan mutu pendidikan yang cukup menggembirakan namun sebagian lainnya masih memprihatinkan. Sehingga dalam upaya me- ningkatkan mutu pendidikan nasional, pemerintah khususnya melalui Depdiknas berupaya melakukan perubahan. Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikian adalah melalui imple- mentasi MBS di sekolah. Penerapan MBS dimulai tahun 1999, sejak dilaksanakannya Undang-undang nomor 22 dan 25 tentang otonomi daerah dan diikuti oleh penyempur- naan sistem pendidikan nasional, sedangkan imple- mentasinya pada sekolah-sekolah dimulai pada tahun pelajaran 20032004. Secara yuridis model Mana- 2 jemen Berbasis Sekolah MBS tertuang dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 51 ayat 1 yang menyata- kan: Pengelola satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip mamajemen berbasis sekolahmadrasah. MBS adalah strategi untuk meningkatkan mutu pendidikan yang merupakan hasil kebijakan desen- tralisasi otonomi pendidikan, lazim disebut School Based Management. MBS merupakan model pengelo- laan manajemen sekolah yang memberikan fleksi- bilitas, keleluasaan, mendorong partisipasi langsung warga sekolah, dan masyarakat untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan nasional dan peraturan perundangan yang berlaku. Tujuan dari manajemen berbasis sekolah adalah meningkatkan efesiensi, mutu, dan pemerataan pendi- dikan. Peningkatan efesiensi diperoleh melalui kelelu- asaan mengelola sumber daya yang ada, partisipasi masyarakat, dan penyederhanaan birokrasi. Pening- katan mutu diperoleh melalui partisipasi orang tua, keluwesan pengelolaan sekolah, peningkatan profesio- nalisme pendidik, adanya penghargaan reward dan hukuman punishment sebagai kontrol. Secara yuridis model Manajemen Berbasis Sekolah MBS tertuang dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, 3 pasal 51 ayat 1, yakni: Pengelola satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan mene- ngah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip mamajemen berbasis sekolah madrasah. MBS dilaksanakan di sekolah sebagai model manajemen yang dipandang tepat sebagai dasar pengelolaan pendidikan di sekolah untuk mencapai mutu yang diharapkan. Manajemen pengelolaan pen- didikan melibatkan berbagai kepentingan utamanya kepala sekolah, guru, dan komite sekolah sebagai pelaksana kegiatan di lapangan. Manajemen pengelo- laan pendidikan tersebut sejalan dengan pendapat Bafadal 2006, yang menyatakan bahwa peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar hanya akan terjadi secara efektif bilamana dikelola melalui manajemen yang tepat. Peningkatan mutu sekolah sangat bergantung pada stakeholder yang ada di sekolah. Stakeholder di sekolah melliputi kepala sekolah, guru, dan komite sekolah. Kepala sekolah sebagai pemimpin organisasi di sekolah mempunyai kewenangan mengambil ke- putusan sesuai dengan tupoksi kepala sekolah dan melaksanakan EMASLIM. Guru sebagai pelaksana pembelajaran dituntut mampu melaksanakan empat kompetensi, termasuk sikap profesionalisme guru dalam mengembangkan kurikulum dan melaksanakan kegiatan pembelajaran berbasis Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menye- nangkan PAKEM. Komite Sekolah dituntut mampu 4 berperan aktif sebagai pemberi pertimbangan, saran, pendukung layanan, pengontrol, sekaligus sebagai mediator antara masyarakat dengan pemerintah. Kecamatan Bulu terdiri dari 25 Sekolah Dasar Negeri, satu diantaranya adalah SDN Ngimbrang. SDN Ngimbrang merupakan Sekolah Dasar Inti yang terga- bung dalam satu gugus dan terdiri dari 7 sekolah dasar negeri. Sebelum tahun 2007 di Desa Ngimbrang terdapat 2 sekolah yang saling berdekatan yaitu SDN Ngimbrang 1 dan SDN Ngimbrang 2 dan pada tanggal 8 Agustus tahun 2007 diregroup menjadi satu sekolah yakni SDN Ngimbrang. Peningkatan mutu SDN Ngimbrang dapat dike- tahui dari perolehan jumlah siswa masuk input, prestasi akademik, dan prestasi non akademik. Prestasi akademik diketahui dari perolehan nilai ujian dan dari perolehan kejuaraan lomba mata pelajaran. Sedangkan prestasi non akademik diperoleh dari berbagai kejuaraan lomba yaitu olah raga OR, seni, agama, dan pramuka. Input, output, dan perolehan nilai rata-rata ujian dapat dilihat pada Tabel 1.1. 5 Tabel 1.1 Input, out put , dan perolehan nilai ujian tahun 2010 sd tahun 2012 Tahu n Siswa Jumlah input Kelulusan Jumlah out put Rata- rata ujian Kelulus an PA PI PA PI 2010 13 19 36 17 17 34 8.16 100 2011 19 12 34 22 12 34 8.21 100 2012 23 20 43 21 18 39 8.47 100 Sumber Data: Tata Usaha SDN Ngimbrang Data pada Tabel 1. dapat didiskripsikan bahwa perolehan rata-rata nilai ujian SDN Ngimbrang Tahun Pelajaran Th 2010 sd Th 2012 adalah 8.28 dengan prosentase kelulusan mancapai 100. Input diperoleh siswa masuk mengalami kenaikan signifikan pada tahun 2012, yakni memperoleh 43 siswa yang terdiri dari 23 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Berdasarkan data pada Tabel 1. nilai rata-rata ujian siswa SDN Ngimbrang mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan sekolah negeri lain di seki- tarnya, yang rata-rata mendapatkan nilai di bawah pencapaian SDN Ngimbrang. Berdasarkan hasil wa- wancara yang dilakukan terhadap kepala sekolah diperoleh informasi bahwa keberhasilan peningkatan mutu SDN Ngimbrang dikarenakan sekolah melaksa- nakan Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah MPMBS yang menitikberatkan pada peran stakeholder di sekolah. 6 Beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini, yakni antara lain: penelitian Nuraniyah 2012, tentang strategi peningkatan mutu pendidikan, hasilnya adalah: 1 perencanaan program yang berke- lanjutan, 2 peningkatan mutu akademis dan non akademis dengan mengefektifkan waktu pembelajaran, dan pembelajaran PAKEM serta pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan, 3 memberdayakan dan meningkatkan profesionalisme guru serta karyawan, 4 memberdayakan potensi peserta didik, melalui tambahan pelajaran, pendampingan belajar, ekstra kurikuler, dan kegiatan pengembangan diri, 5 menja- lin kerjasama dengan orang tua dan masyarakat. Penelitian tersebut menekankan pada manajemen pelaksanaan pendidikan. Penelitian lain yang relevan adalah penelitian Sukmawati 2011, tentang peningkatan mutu pendi- dikan melalui MBS disimpulkan bahwa konsep mutu bersifat dinamis dan seharusnya merespon tuntutan pelanggan pendidikan dan stakeholder lainnya. Berdasarkan hasil penilitian kedua peneliti ter- sebut di atas dapat disimpulkan terdapat keterkaitan antara strategi peningkatan mutu dan pelaksanaan MBS di sekolah. Oleh karena itu penelitian ini dilaku- kan dalam upaya untuk mengetahui strategi pening- katan mutu pendidikan melalui MBS; sejauh mana peran dan kompetensi kepala sekolah, guru, dan komite sekolah; dan dukungan serta kendala yang muncul dalam melaksanakan strategi peningkatan 7 mutu yang dilaksanakan di SDN Ngimbrang Keca- matan Bulu Kabupaten Temanggung.

1.2 Permasalahan

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan Pada Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung T2 942012018 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu melalui Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Studi pada: SDN Ngimbrang Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung

0 2 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu melalui Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Studi pada: SDN Ngimbrang Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung T2 942011078 BAB II

0 0 41

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu melalui Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Studi pada: SDN Ngimbrang Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung T2 942011078 BAB IV

0 0 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu melalui Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Studi pada: SDN Ngimbrang Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung T2 942011078 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu melalui Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Studi pada: SDN Ngimbrang Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Aspek Supervisi Akademik Kepala Sekolah pada Proses Pembelajaran di Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung T2 942011081 BAB I

0 0 8

T2__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu dan Citra (Image) Sekolah T2 BAB I

0 1 11

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Manajemen Berbasis Sekolah (Pilar Manajemen Sekolah) di SD Negeri Pengilon Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Manajemen Berbasis Sekolah (Pilar Manajemen Sekolah) di SD Negeri Pengilon Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung

0 0 16