F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan oleh penulis dengan adanya penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis a. Menambah wawasan dan memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan, khususnya mengenai profesi akuntan publik. b. Memperkuat penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya dan
dapat dijadikan acuan untuk pengembangan ilmu pengetahuan di bidang akuntansi, khususnya pengauditan.
2. Manfaat Praktis a. Memberikan tambahan informasi kepada Program Studi
Akuntansi untuk meningkatkan minat mahasiswa akuntansi untuk berkarier menjadi akuntan publik.
b. Memecahkan masalah
kebingungan mahasiswa
dalam pemilihan karier sebagai akuntan, khususnya profesi akuntan
publik.
14
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teoretis
1. Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Berkarier Menjadi Akuntan
Publik a.
Minat
Minat adalah dorongan dari dalam yang sadar, berdasar pertimbangan dan perasaan, serta seluruh pribadi seseorang yang
menimbulkan kegiatan yang terarah pada tercapainya tujuan tertentu yang berhubungan dengan kebutuhan hidup pribadinya
Abu Ahmadi, 1992: 125. Sementara Andi Mappiare 1982: 62 mendefinisikan minat sebagai suatu perangkat mental yang terdiri
dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut, atau kecenderungan-kecenderungan lain yang
mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu. Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang
untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih Hurlock, 1978: 114. Berbeda dengan Agus Sujanto
2004:92 menyatakan minat sebagai suatu pemusatan perhatian yang secara tidak sengaja terlahir dengan penuh kemauannya dan
tergantung dari bakat dan lingkungannya.
Berdasarkan berbagai definisi minat di atas, dapat disimpulkan bahwa minat merupakan suatu ketertarikan akan suatu hal yang
menimbulkan keinginan untuk selalu memusatkan perhatiannya pada hal tersebut. Minat menunjukkan rasa suka terhadap suatu hal
atau suatu aktivitas. Proses terjadinya minat menurut Narcis Ach dalam Abu
Ahmadi 1992: 134 adalah sebagai berikut: 1 Saat penerimaan, dimana orang menerima kesan-kesan
yang terkadang pengaruh penerimaan kesan itu sangat kuat, sehingga orang seolah-olah tidak dapat menahan
terjadinya getaran, seperti mengerutkan kening, bibir terketap, tangan dikepal-kepalkan dan sebagainya.
2 Saat obyektif, dimana orang mulai sadar akan peristiwa dalam jiwanya, mulai terbayang pada suatu tujuan,
merasa dirinya giat, menyadari akan arah yang akan dituju.
3 Saat aktual, dimana orang menunjukkan pikirannya pada suatu arah tertentu dan seolah-olah merasakan
perbuatan yang akan datang. 4 Saat subyektif, dimana orang mulai mengambil
keputusan. Setelah keputusan ditetapkan biasanya dilanjutkan dengan mengambil tindakan.