Target dan Realisasi Penerimaan Pajak hiburan Kota Medan.

guna untuk menghindari adanya penyimpangan atau adanya data yang tidak benar disampaikan oleh wajib pajak.

C. Target dan Realisasi Penerimaan Pajak hiburan Kota Medan.

Pada tahun 2011 target yang ditetapkan adalah sebesar Rp. 25.308.417.400,00 kenyataan dilapangan realisasi penerimaan mencapai target sebesar Rp. 15.612.200.659,93 dengan persentase 61,69. Namun pada tahun anggaran 2012 sd 2015, realisasi penerimaan Pajak Hiburan tidak dapat mencapai target penerimaan yang telah ditetapkan dimana pada tahun Pada tahun 2012 target yang telah ditetapkan sebesar Rp. 33.308.417.000,00 kenyataan dilapangan realisasi penerimaan mencapai target Rp. 21.262.060.747,81 dengan persentase 63,68. Penerimaan pajak Hiburan pada tahun 2013 jauh dari target yang ditetapkan dimana target yang ditetapkan yaitu sebesar Rp 35.308.417.000,00 sedangkan kenyataan dilapangan realisasi penerimaan sebesar Rp. 26.404.053.135,43 dengan persentase 74,78. Demikian juga pada tahun 2014 dimana target yang telah ditetapkan adalah Rp. 35.308.417.000,00 sedangkan pada kenyataannya realisasi penerimaannya adalah sebesar Rp. 29.504.654.723,04 dengan persentase 83,56 dan pada tahun 2015 target yang ditetapkan adalah 35.308.417.000.00 sedangkan pada kenyataan dilapangan realisasi penerimaannya adalah 31.162.476.865.14 . Tidak tercapainya target penerimaan pajak Hiburan tahun 2012 -2015 dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kurangnya kesadaran wajib pajak dalam membayar pajaknya, dimana Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara wajib pajak cenderung berusaha menghindari pembayaran pajaknya dengan cara menunda-nunda pembayaran pajak. Disamping itu juga dapat disebabkan karena berkurangnya efektivitas pemungutan pajak Hiburan yang dilakukan petugas pajak untuk lebih maksimal lagi dalam memungut pajak Hiburan. Melalui upaya-upaya yang telah dan sedang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Kota Medan, diharapkan untuk tahun-tahun berikutnya realisasi penerimaan Pajak Hiburan dapat mencapai ataupun melebihi target penerimaan pajak Hiburan yang telah ditetapkan. Dengan adanya peningkatan tersebut, maka akan meningkatkan pendapatan daerah yang bersumber dari pajak, sehingga dapat mendukung pelaksanaan pembangunan di daerah. Oleh karena itu, diperlukan adanya kerjasama antara petugas dan masyarakat yang menjadi wajib pajak yaitu dengan meningkatkan setoran pajak dari setoran yang lama, melaksanakan pembayaran sesuai dengan waktu dan menuangkan temuan yang ada dilapangan sesuai dengan hasil verifikasi agar tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah daerah dapat terlaksana sesuai dengan yang telah direncanakan. Jumlah Wajib Pajak Hiburan Tahun 2015 yang terdaftar di Dinas Pendapatan Kota Medan adalah sebanyak 617 WP yang menggunakan Self Assesment. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1. : Jumlah Jenis Pajak dan Wajib Pajak Hiburan Kota Medan No Jenis Pajak Wajib Pajak Self Assestment Jumlah 1 Diskotik 15 15 2 Karoke 75 75 3 Mandi UapSpa 76 76 4 Pergelaran SeniMusikTariBusana 23 23 5 Panti Pijat Refleksi 104 104 6 Permainan Bilyard 169 169 7 Permainan Ketangkasan 101 101 8 Permainan Olahraga 9 9 9 Pusat Ketangkasan 13 13 10 Sirkus Aerobik Sulap 3 3 11 Tontonan Film Bioskop 10 10 12 Kolam Renang Taman Rekreasi 19 19 Sumber : Dinas Pendapatan Kota Medan 2016 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara NB : Dalam Perda No.11 Tahun 2011 jenis pajak internet dan pajak salon sudah tidak dipungut lagi. Sejak Juli 2011 terjadi perpindahan pajak dari official assessment menjadi self assessment, sehingga semua wajib pajak hiburan otomatis berubah menjadi self assessment. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN