BAB III METODE PERCOBAAN
3.1 Tempat Pengujian
Penetapan kadar Parasetamol dalam sediaan sirup menggunakan metode Kramatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT dilakukkan di Laboratorium Obat,
Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan BBPOM di Medan, yang berada di Jalan Williem Iskandar Pasar V Barat No.2 Medan.
3.2 Alat
Alat yang digunakan adalahSeperangkat alat KCKT dengan kolom L1, 30 × 3,5 mm, detektor 243 nm, sonikator, penyaring membran ukuran 0,45 µm,
penyaring vakum, timbangan analitik, dan alat-alat gelas.
3.3 Bahan
Bahan yang digunakan adalah Parasetamol Sirup, Baku pembanding parasetamol BPFI, Metanol dan Aquabidest.
3.4 Sampel
Sampel yang digunakan adalah sediaan Ottopan sirup yang berasal dari pabrik PT.Otto Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Prosedur Percobaan 3.5.1 Pembuatan Fase Gerak
Larutan fase gerak dibuat dengan cara mencampurkan larutan aquabides dan metanol dengan perbandingan 3:1. Kemudian di ultrasonic untuk
menghomogenkan.
3.5.2 Pembuatan Larutan Baku
Ditimbang 50 mg baku pembanding parasetamol BPFI, dimasukkan kedalam labu tentukur 100 ml, dilarutkan dengan menggunakan pelarut
aquabides: metanol 3:1. Dipipet 1 ml lalu dimasukkan dalam labu tentukur 25 ml, dicukupkan menggunakan pelarut sampai garis tanda. Setelah itu disaring
menggunakan penyaring 0,5 µm Ditjen, POM., 1995.
3.5.3 Pembuatan Larutan Sampel
Diukur seksama sejumlah volume setara dengan lebih kurang 500 mg parasetamol, masukkan dalam labu tentukur 250 ml, encerkan dengan
menggunakan fase gerak hingga garis tanda. Pipet 5ml larutan ini, kedalam labu tentukur 250 ml kedua, encerkan dengan menggunakan fase gerak hingga garis
tanda. Pipet 25ml larutan ini kedalam labu tentukur 100ml, encerkan dengan menggunakan fase gerak hingga garis tanda. Saring larutan dengan menggunakan
penyaring dengan porositas 0,5µm atau yang lebih halus, buang 10ml filtrat pertama. Gunakan larutan jernih sebagai larutan uji Ditjen, POM., 1995.
3.5.4 Cara Penetapan Kadar
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan seperangkat alat KCKT Shimadzu Prominence LC-20AD. Masing-masing larutan baku dan larutan uji
disuntikkan secara terpisah dan dilakukan KCKT sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Kolom
: 3,5 mm x 30 cm 2.
Detektor : Cahaya UV pada 243 nm
3. Fasegerak
: air : metanol P 3 : 1 4.
Lajualir : 1,0 ml per menit
5. Volume penyuntikan : Larutanbakudanujimasing-masing
10µ L 6.
Rsd : 2,0
Perhitungan Kadar Perhitungan kadar dapat dilakukan dengan menggunakan rumus :
Kadar =
�� ��
x
�� ��
x
�� ��
x
0,6 ��
x 100 Keterangan :
Lu = Luas puncak larutan uji Lb = Luas puncak larutan baku
Bb = Bobot paracetamol BP yang ditimbang dalam mg Bu = Bobot cuplikan yang ditimbang dalam mg
Fu = faktor pengenceran uji Fb = faktor pengenceran baku
Ke = kadar etiket
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN