Gambaran Perkembangan Industri Provinsi Jawa Tengah

10 kerjanya sebesar lima sampai dengan sembilan belas orang. berikut adalah perkembangan jumlah industri besar dan sedang di Jawa Tengah. Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah 2016 GAMBAR 4.4. Jumlah Industri Besar dan Sedang Tahun 2010-2014 Dari Gambar 4.4 di atas, dapat dijelaskan bahwa jumlah industri besar dan sedang di Provinsi Jawa Tengah dari tahun ke tahun berfluktuatif, pada tahun 2011, jumlah perusahaan besar dan sedang mengalami penurunan sekitar 0,95 persen dari tahun 2010 sebesar 3887 menjadi 3850 industri. Pada tahun 2013 juga mengalami penurunan sebesar 2,96 persen menjadi 3666 perusahaan dari sebelumnya tahun 2012 menjadi sebesar 3736 industri. Sedangkan pada tahun 2014, jumlah industri besar dan sedang meningkat sebesar lima persen dari tahun 2013 yang jumlahnya 3666 perusahaan menjadi 3851 perusahaan. Tidak hanya sektor Industri, sektor perdagangan maupun pertanian juga memiliki kontribusi besar untuk perekonomian di Provinsi Jawa Tengah. Hal 3550 3600 3650 3700 3750 3800 3850 3900 3950 2010 2011 2012 2013 2014 Jumlah Industri Besar dan Sedang Jumlah Industri Besar dan Sedang 11 tersebut selaras dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah dengan melihat sektor-sektor unggulan di Provinsi Jawa Tengah mengenai pembangunan ekonomi yakni INTANPARI yang artinya Industri, Perdagangan, Pertanian, serta Pariwisata. Untuk dapat melihat seberapa besar kontribusi industri pengolahan dibandingkan dengan sektor-sektor lain seperti sektor pertanian dan peternakan, pertambangan dan penggalian, listrik, gas, dan air bersih, konstruksi, perdagangan dan hotel, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, real estat, dan jasa keuangan, serta jasa-jasa lainnya yang ada di Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada Gambar 4.5. Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah 2010-2014 GAMBAR 4.5. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha 215,2 226,3 241 254,5 275 50 100 150 200 250 300 2010 2011 2012 2013 2014 PDRB Jawa Tengah Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2014 juta rupiah Pertanian, peternakan pertambangan dan penggalian industri pengolahan Listrik, gas, dan air bersih konstruksi Perdagangan, hotel Pengangkutan dan Komunikasi keuangan, real estate, jasa keuangan jasa-jasa 12 Dilihat dari Gambar 4.5, dari tahun 2010-2014 industri pengolahan tetap menjadi sektor prioritas dalam perekonomian di Jawa Tengah. Pada tahun 2010, tingkat PDRB untuk sektor industri pengolahan sebesar 215,2 juta rupiah, sektor ini mengalami peningkatan sebesar 5,15 persen pada tahun 2011 menjadi 226,3 juta rupiah.di tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 6,50 persen dibanding tahun 2011 menjadi 241 juta rupiah. Di tahun 2013 meningkat sebesar 5,6 persen menjadi 254,5 juta rupiah. Sedangkan pada tahun 2014 meningkat sebesa 8,1 persen menjadi 275 juta rupiah. Menurut Sadono dalam Anas 2015, semakin tinggi kontribusi sektor industri terhadap pembangunan ekonomi negaranya maka negara tersebut semakin maju. Jadi, apabila negara berkontribusi pada sektor industri pengolahan sebesar lebih dari tiga puluh persen maka negara tersebut dapat dianggap sebagai negara maju. Di dalam pembangunan, sektor industri merupakan sektor prioritas yang diharapkan mampu menjadi sektor unggulan untuk pembangunan ekonomi. Untuk melihat pergerakan beberapa jenis industri di Provinsi Jawa Tengah ke negara-negara kawasan ASEAN dapat dilihat pada Gambar 4.6 di bawah ini. 13 Sumber: BPS Jawa Tengah 2011-2014 GAMBAR 4.6. Ekspor Beberapa Jenis Industri Jawa Tengah ke ASEAN Dilihat dari Gambar 4.6, untuk industri pengolahan tembakau memiliki rata- rata pertumbuhan sebesar 0,04 dari tahun 2011 sampai tahun 2014. Untuk industri tekstil mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar -0,02. Industri pakaian jadi mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 0,02 persen dari tahun 2011 hingga 2014. Untuk industri kayu mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 0,14 persen. Sedangkan untuk industri pencetakan dan media rekaman mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar -0,1 dari tahun 2011 hingga tahun 2014. Untuk industri furnitur mengaalami rata-rata pertumbuhan sebesar 0,2 persen. Sedangkan industri pengolahan lainnya memiliki rata-rata pertumbuhan sebesar 0,1 persen dari tahun 2011 sampai tahun 2014 -2 -1 1 2011 2012 2013 2014 Ekspor Beberapa Jenis Industri Jawa Tengah ke ASEAN Industri Pengolahan Tembakau Industri Tekstil industri Pakaian Jadi Industri Kayu Industri percetakan dan rekaman industrri furnitur industrilainnya 1

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis SLQ

Analisis SLQ merupakan analisis yang digunakan dalam mengukur keunggulan komparatif yang dimiliki setiap jenis industri dengan cara membandingkan wilayah yang akan diteliti dengan wilayah pada level yang lebih tinggi. Analisis SLQ digunakan untuk mengidentifikasi potensi yang bersifat internal yang dimiliki suatu wilayah dengan membagi dua sektor yakni sektor basis dan sektor non basis. Analisis ini juga digunakan dalam merumuskan komposisi mengenai nilai output industri sebagai indikatornya. Terdapat tiga kemungkinan nilai dari koefisien SLQ yang berkisar antara nol sampai dengan positif tak terhingga yaitu: a. Nilai dari koefisien SLQ kurang dari satu menunjukkan bahwa sektor tersebut tidak mempunyai keunggulan komparatif. b. Nilai dari koefisien SLQ sama dengan satu menjelaskan bahwa sektor tersebut mempunyai keunggulan relatif yang sama dengan rata-rata semua wilayah. c. Nilai koefisien SLQ yang nilainya lebih besar dari satu menunjukkan bahwa sektor tersebut memiliki keunggulan komparatif yang nilainya lebih tinggi dari rata-rata wilayahnya. Hasil perhitungan SLQ dari tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut. 2 TABEL 5.1 Perkembangan Nilai SLQ dari tahun 2010-2014 Nama Industri 2010 2011 2012 2013 2014 SLQ Industri Makanan 0,821 0,613 0,485 0,556 0,490 0,593 Industri Minuman 1,445 2,069 1,426 1,012 1,297 1,450 Industri Pengolahan Tembakau 5,746 5,887 5,222 5,686 6,320 5,772 Industri Tekstil 3,755 3,554 3,841 3,819 3,107 3,615 Industri Pakaian Jadi 1,633 1,742 1,997 1,579 2,147 1,820 Industri Kulit, Barang Dari Kulit Dan Alas Kaki 0,236 0,242 0,274 0,146 0,230 0,226 Industri Kayu, Barang Dari Kayu Dan Gabus Dan Barang Anyaman Dari Bambu, Rotan Dan Sejenisnya 2,431 3,783 3,768 2,817 3,011 3,162 Industri Kertas Dan Barang Dari Kertas 0,305 0,293 0,309 0,336 0,640 0,377 Industri Pencetakan Dan Reproduksi Media Rekaman 1,634 1,769 2,360 1,506 1,093 1,672 Industri Produk Dari Batu Bara Dan Pengilangan Minyak 0,072 0,146 0,132 0,035 0,153 0,108 Industri Bahan Kimia Dan Barang Dari Bahan Kimia 0,204 0,210 0,230 0,226 0,311 0,236 Industri Farmasi, Produk Obat Kimia Dan Obat Tradisisonal 0,649 0,695 2,056 2,502 3,273 1,835 Industri Karet, Barang Dari Karet Dan Plastik 0,333 0,473 0,759 0,510 0,403 0,495 Industri Barang Galian Bukan Logam 0,953 0,728 0,945 0,941 0,767 0,867 Industri Logam Dasar 0,499 0,357 0,395 0,279 0,238 0,354 Industri Barang Logam, Bukan Mesin Dan Peralatannya 0,286 0,221 0,245 0,188 0,210 0,230 Industri Komputer, Barang Elektronik Dan Optik 0,273 0,226 0,390 0,197 0,310 0,279 Industri Peralatan Listrik 0,062 0,120 0,116 0,168 0,079 0,109 Industri Mesin Dan Perlengkapan Ytdl 0,271 0,396 0,245 0,081 0,118 0,222 Industri Kendaraan Bermotor, Trailer Dan Semi Trailer 0,177 0,310 0,126 0,148 0,144 0,181 Industri Alat Angkutan Lainnya 0,183 0,268 0,192 0,290 0,088 0,204 Industri Furnitur 3,809 3,501 3,368 2,854 2,643 3,235 Industri Pengolahan Lainnya 1,021 1,406 1,822 1,082 1,200 1,306 Reparasi Dan Pemasangan Mesin Dan Peralatan 0,837 0,745 0,990 0,691 0,917 0,836 Sumber: BPS Indonesia, dan Provinsi Jawa Tengah 2010-2014, data diolah