Dari AFTA menuju MEA.

5 pertanian, otomotif, elektronik, perikanan, karet, tekstil dan pakaian, produk kayu, perjalanan udara, e-ASEAN, kesehatan dan pariwisata. Sektor-sektor tersebut merupakan sektor pilihan oleh negara-negara anggota. Apabila sektor-sektor tersebut dikuasai secara penuh maka negara-negara anggota akan bersatu dalam mengembangkan keunggulannya masing-masing, yang nantinya mampu menarik investasi dan perdagangan sesama negara-negara anggota, atau dengan kata lain dapat membantu mengembangkan produk intra ASEAN. Dengan adanya MEA, ASEAN menjawab tantangan mengenai blok yang dilakukan pada perdagangan regional seperti contoh, Uni Eropa serta NAFTA. Tantangan yang lebih sulit yaitu mengenai persaingan oleh produsen yang menetapkan biaya rendah di Asia seperti halnya China serta India. Tidak hanya pasar tenaga kerja murah, namun konsumen pasar dalam negerinya juga melimpah. Oleh karena itu, MEA diharapkan mampu dalam melakukan spesialisasi agar dapat mewujudkan skala ekonomi yang diharapkan bagi semua negara- negara anggota. 6

B. Gambaran Perekonomian di Provinsi Jawa Tengah

1. Keadaan Geografis dan Pemerintahan

Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah GAMBAR 4.2. Peta Provinsi Jawa Tengah Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi yang terdapat di pulau Jawa yang luasnya ±3,25 juta hektar. Dari sekitar 3,25 juta hektar tersebut, 25 persennya merupakan luas total untuk Pulau Jawa, sedangkan 1,7 persennya untuk luas Indonesia. Provinsi Jawa Tengah Terletak diantara dua provinsi yakni Provinsi Jawa Barat untuk sebelah barat dan juga Provinsi Jawa Timur untuk sebelah timurnya, serta Samudera Hindia dan Provinsi D.I. Yogyakarta untuk sebelah selatannya. Selain itu, Provinsi Jawa Tengah juga terletak antara 5°40 dan 8°30 garis LT serta antara 108°30 dan 111°30 garis BT termasuk di dalamnya Pulau Karimunjawa. Untuk jarak dari Timur ke Barat adalah 263 km dan 226 km untuk jarak dari Utara ke Selatan yang mana Pulau Karimunjawa tidak termasuk di dalamnya. 7 Semarang merupakan ibukota dari Provinsi Jawa Tengah, yang mana ibukota tersebut terdiri atas 29 kabupaten serta 6 kota. Kabupaten yang terdapat di Provinsi Jawa Tengah yakni Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Magelang, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, , Grobogan, Blora, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Semarang, Temanggung, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, serta Brebes. Sedangkan untuk kotanya terdiri dari Magelang, Surakarta, Salatiga, Semarang, Pekalongan, serta Tegal. Luas wilayah di Provinsi Jawa Tengah tahun 2010 yaitu sebesar 3,25 juta hektar atau dengan kata lain, sekitar 25,04 persen terhitung dari luas Pulau Jawa sedangkan 1,70 persen terhitung dari luas Indonesia.

2. Gambaran Perekonomian di Provinsi Jawa Tengah