6 Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung
ditujukan pada subjek penelitian, tetapi melalui dokumen. Dokumen adalah catatan tertulis yang isinya merupakan pernyataan tertulis yang disusun oleh
seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa, dan berguna bagi sumber data
10
. Metode analisis data Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif,
dimana penelitian ini terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya sehingga bersifat sekadar untuk mengungkapkan
fakta. Sedangkan kegiatan analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman terdapat tiga macam, yakni :
1. Reduksi Data
Kegiatan merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan hal-hal yang penting , mencari tema dan pola serta membuang hal yang
tidak perlu. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas, sehingga akan mempermudah pengumpulan data selanjutnya.
2. Penyajian Data
Display Data
Kegiatan
display
data ini dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, misalnya naratif teks, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, grafik, dan
matriks. Namun yang paling sering digunakan adalah naratif teks. Miles dan Huberman menyatakan
“the most frequent form of display data for qualitative research data in the pas has been narative text”
3. Menarik Verifikasi Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa
deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih belum jelas, sehingga setelah diteliti menjadi jelas.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Gambaran Umum SLB NEGERI SURAKARTA
Nama lembaga : SLB NEGERI SURAKARTA
10
Ibid , hlm. 183.
7 NIS
: 83.103.61.05.001280.860 NPWP
: 00258-458-9-526-000 Provinsi
: Jawa Tengah Lokasi :Jalan Cocak X sidorejo, Sambeng Mangkubumen,
banjarsari, Surakarta Telepon
: 0271 733516, 727906 Fax
: 0271. 733516 Daerah
: Perkotaan Status Sekolah : Negeri
Tahun berdiri : 1997
Sertifikat ISO : seri 9001 – 2008
SLB Negeri Surakarta adalah sentra pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus yang didirikan pada tahun 1997. Sekolah yang
berstatus negeri ini telah mendapatkan ISO Seri 9001- 2008 dalam pengelolaan system manajemen mutu sekolah tersebut berada dibawah
naungan Balai Pengembangan Pendidikan Khusus Dinas Provinsi Jawa Tengah.
Sekolah terletak pemukiman penduduk di daerah Sambeng, yang berdekatan dengan terminal Bus Tirtonadi dan stasiun Balapan yang
menjadi sentral transportasi kota surakarta. Luas lahan 5090 m2. Selain melengkapi dengan ruang belajar dan sarana belajar yang baik, juga
dilengkapi dengan area hotspot, klinik terapi, lab komputer, lab IPA, sarana perpustakaan digital, ruang musik, ruang bermain serta ruang ketrampilan
vokasional. Sekolah yang mempunyai semboyan BERIMAN Bersih, Rapi, Indah dan nyaman tersebut memang menjadikan SLB Negeri Surakarta
benar-benar nyaman untuk tempat belajar anak-anakberkebutuhan khusus. b. Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Anak Tunagrahita
kelas 12 SMALB Negeri Surakarta. 1.
Metode yang digunakan dalam pembelajaran PAI dan penerapannya.
8 Metode yang diterapkan selama pembelajarn adalah metode
ceramah, praktik langsung, hafalan,
drill
latihan, dan demonstrasi. Karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki, tidak memungkinkan
siswa tunagrahita disamakan materinya dengan siswa normal. 2.
Guru menggunakan media pembelajaran Dalam setiap pembelajaran menggunakan media yang sesuai
dengan materi yang disampaikan, seperti audio visual, dan barang- barang bekas redesign komputer,ketika komputer sekolah diganti
dengan layar yang lcd, bekas komputer yang dulu dalam bentuk monitor yang tebal seperti tv jaman dahulu, dimanfaatkan sebagai
media pembelajaran. ketika pembelajaran yang butuh menggunakan video, maka setiap anak bisa melihat video dengan menggunakan
monitor bekas itu. Dengan seperti itu memudahkan untuk praktik langsung karena anak melihat video tersebut yang sesuai dengan materi
yang diajarkan 3.
Pendekatan guru ketika mengajar siswa tunagrahita Prinsip motivasi yang sifatnya semi individual dalam pembelajaran
PAI pada anak tunagrahita di kelas 12 C1 SMALB Negeri Surakarta terlaksana dengan baik. Motivasi yang diberikan berupa penguatan
positif. Motivasi diberikan dalam bentuk verbal maupun non-verbal. 4.
Upaya guru dalam menangani anak tunagrahita Upaya dalam menangani anak kesulitan belajar pada anak
tunagrahita terdapat prinsip pembelajaran dan prinsip tersebut terlaksana dengan baik. Khususnya dalam memberikan kasih sayang
dan motivasi kepada siswa penyandang tunagrahita, itu menjadi kunci keberhasilan pembelajaran yang disampaikan.
5. Hambatan yang dialami guru
Bahwa ada banyak hambatan yang dialami guru selama proses pembelajaran bagi tunagrahita, hambatan yang dialami oleh guru mapel
adalah kurang nya fokus dalam memperhatikan dan sulitnya diajak berkomunikasi.
9 6.
Respon siswa Tunagrahita terhadap pembelajaran. Guru berhasil dalam menyampaikan materi dengan metode
tersebut, berhasil dalam mengambil hati anak-anak sehingga respon anak-anak dikelasnya semuanya positif dan menyenangkan.
7. Indikator keberhasilan metode yang digunakan
Peneliti menyimpulkan
bahwa guru
berhasil dalam
menyampaikan materi
dengan metode
tersebut, pelaksanaan
pembelajaran PAI dengan menggunakan metode tersebut berjalan dengan efektif, hal tersebut terbukti adanya dampak atau hasil yang
positif bagi peserta didik, antara lain meningkatnya hasil ujiannya, perubahan sikap dan perilaku peserta didik yang lebih baik,
perkembangan mental yang lebih baik dan meningkatnya minat dan pemahaman peserta didik terhadap pembelajaran pendidikan agama
Islam.
4. PENUTUP